Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipertensi


Sasaran : Peserta Prolanis
Target : Peserta Prolanis
Hari/tanggal : Kamis, 17-Januari-2018
Waktu : 09.00 wib
Penyuluh : Staf Pengajar STIKES Borromeus
Tempat : Puskesmas Cihampelas

I. Latar Belakang
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistol sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastolnya sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi adalah kenaikan
tekanan darah sistolik lebih dari 130 mmHg yang intermiten atau terus menerus
atau tekanan darah diastolic lebih dari 89 mmHg.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan kasus
hipertensi di Indonesia sekitar 31,7 persen. Penderita laki-laki sebanyak 31,3 persen
dan perempuan 31,9 persen. Sementara Riskesdas tahun 2013, hipertensi di
Indonesia sekitar 25,8 persen, laki-laki 22,8 persen dan perempuan 28,8 persen.

II. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan sasaran dapat


memahami pentingnya diit dan mengetahui cara mengatasi dan mencegah
hipertensi.

III. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi diharapkan peserta
mampu :
a. Menyebutkan kembali pengertian hipertensi
b. Memahami tujuan dari diit garam
c. Memahami jenis-jenis diit garam
d. Menyebutkan cara mengatasi dan mencegah hipertensi

IV. Strategi Pelaksanaan


1. Metode : Ceramah dan diskusi
2. Media : Leaflet
3. Garis besar materi (penjelasan terlampir):
 Pengertian Hipertensi
 Penyebab Hipertensi
 Diit garam untuk Hipertensi
 Cara mengatasi dan mencegah hipertensi

V. Pelaksanaan kegiatan
No Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
.
1. Pendahulua 3 menit Pendahuluan
n  Salam Pembuka  Membalas salam
 Perkenalan
 Memperhatikan
 Menyampaikan
 Menyimak
tujuan penyuluhan
 Apersepsi
 Mendengarkan,
menjawab
pertanyaan
2. Kerja 15 menit  Penyampaian garis  Memperhatikan
besar materi penjelasan dan
mencermati materi
 Membuka sesi  Mengajukan
tanya jawab pertanyaan
 Menjawab
 Memperhatikan
pertanyaan
jawaban yang
diberikan
 Evaluasi
 Menjawab
Pertanyaan

3. 1 menit 2 menit  Menyimpulkan  Mendengarkan

 Mengakhiri  Menjawab salam


dengan salam

VI. Setting Tempat

2 2 2

Keterangan gambar:
1. Penyaji
2. Peserta
VII. Rencana Evaluasi
 Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan dua hari sebelum kegiatan
 Evaluasi Proses
- Kegiatan berlangsung tepat waktu.
- Tempat : -

 Evaluasi Hasil
1. Peserta penyuluhan mampu
menjelaskan pengertian hipertensi
2. Peserta penyuluhan mampu
menyebutkan tujuan diit untuk hipertensi
3. Peserta penyuluhan mampu
menyebutkan diit garam untuk hipertensi
4. Peserta penyuluhan mampu
menyebutkan cara mengatasi dan mencegah hipertensi

VIII. Referensi :
LAMPIRAN : MATERI
1. Pengertian Penyakit
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistol sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko
tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti
penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin
besar bersikonya. (Sylvia A.price, 2015)
Hipertensi adalah kenaiakan tekanan darah sistolik lebih dari 130 mmHg yang
intermiten atau terus-menerus atau tekanan darah diastolik lebih dari 89 mmHg.
(Lydia Djayasaputra, 2013)
Hipertensi secara pragmatis didefinisikan sebagai level tekanan darah di mana di
atas level tersebut intervensi terapeutik terbukti menurunkan risiko perkembangan
penyakit kardiovaskular. ( Philip I.Aaronson & Jeremy P.T.Ward ,2010)

2. Tujuan Diit Garam


Untuk mengurangi kadar garam dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan
darah pada penyakit Hipertensi

3. Diit rendah garam


 Diit rendah garam I
Dalam pemasakan tidak ditambahkan garam dasar sama sekali. Makanan ini
diberikan pada penderita hipertensi berat (diastole>114 mmHg)
 Diit Rendah Garam II
Dalam pemasakan dibolehkan menggunakan ¼ sendok teh garam dapur.
Makanan ini diberikan untuk penderita hipertensi sedang (diastole 100-114
mmHg)
 Diit Rendah Garam III
Dalam pemasakan dibolehkan menggunakan ½ sendok teh garam dapur.
Makanan ini diberikan untuk penderita hipertensi ringan (diastole <100
mmHg).
4. Cara mengatasi dan mencegah hipertensi
Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:
a. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa,
gajih).
b. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biskuit, crakers,
keripik dan makanan kering yang asin).
c. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta
buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
d. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur atau buah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
e. Susu full cream, mentega, margarin, keju mayonnaise, serta sumber protein
hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning
telur, kulit ayam)
f. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco
serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.
g. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.

Cara mengatasi dan mencegah Hipertensi adalah :

a. Periksakan tekanan darah secara teratur

b. Diit

c. Menghindari makanan yang berlemak

d. Mengurangi asin atau garam

e. Menjaga keseimbangan berat badan

f. Hindari minum minuman keras (beralkohol) dan kurangi/hentikan


merokok

g. Istirahat yang cukup

h. Hindari stress

i. Olah raga yang teratur

j. Taati petunjuk pemakian obat dari dokter

k. Dianjurkan untuk selalu menggunakan garam beryodium dan


penggunaan garam jangan lebih dari 1 sendok teh per hari.

l. Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120 – 175 mEq/hari)


dapat memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan. Selain itu,
pemberian kalium juga membantu untuk mengganti kehilangan kalium dan
rendah natrium. Pada umumnya dapat dipakai ukuran sedang (50 gram) dari
apel (159 mg kalium), jeruk (250 mg kalium), tomat (366 mg kalium), pisang
(451 mg kalium) kentang panggang (503 mg kalium) dan susu skim 1 gelas
(406 mg kalium). Kecukupan kalsium penting untuk mencegah dan
mengobati hipertensi: 2-3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju
rendah natrium dapat memenuhi kebutuhan kalsium 250 mg/hari. Sedangkan
kebutuhan kalsium perhari rata-rata 808 mg.

m. Pada ibu hamil makanan cukup akan protein, kalori, kalsium dan natrium
yang dihubungkan dengan rendahnya kejadian hipertensi karena kehamilan.
Namun pada ibu hamil yang hipertensi apalagi yang disertai dengan bengkak
dan protein urin (pre eklampsia), selain obat-obatan dianjurkan untuk
mengurangi konsumsi garam dapur serta meningkatkan makanan sumber Mg
(sayur dan buah-buahan).

Anda mungkin juga menyukai