Karies Pada Gigi Dan Jaringan Pendukungnya Serta Pencegahannya PDF
Karies Pada Gigi Dan Jaringan Pendukungnya Serta Pencegahannya PDF
PENDAHULUAN
Telah diketahui bahwa karies gigi maupun karies pada jaringan pendukungnya
disebabkan oleh tiga faktor komponen yang saling bekerja sama. Komponen pertama yaitu
gigi manusia yang menjadi tuan rumah untuk mikroorganisme yang ada dalam mulut.
Komponen kedua adalah mikroflora dalam mulut, sedangkan ketiga adalah makanan yang
pada saat bersamaan berfungsi sebagai makanan untuk manusia dan untuk substrat. Bila
ketiga komponen tersebut saling kerja sama, maka faktor-faktor penyebab karies menjadi
kuat untuk menimbulkan lesi karies. Faktor posisi gigi, kebersihan gigi, komposisi ludah
serta produksinya memainkan peranan yang penting terhadap kemungkinan terjadinya
karies.
Berikut ini akan dibahas beberapa faktor dari dalam maupun luar yang
mempengaruhi Jaya tahan gigi terhadap rangsangan yang destruktif. Dengan demikian
pembahasan dipusatkan pada fluor, saliva (ludah) dan plak serta aspek respon imun
terhadap karies dan gingivitis serta periodontitis.
FAKTOR-FAKTOR PEJAMU
Pengaruh fluor pada masa pembentukan email
Fluor selain mempunyai pengaruh pre-erupsi, juga mempengaruhi keadaan gigi
sesudah gigi tersebut tumbuh. Proses bersenyawanya fluor dengan gigi sebelum erupsi
gigi berbeda dengan proses sesudah erupsi, karena sesudah erupsi proses ini dipengaruhi
oleh maturasi post-erupsi dari enamel. Pengaruh terbesar dari fluor dalam masa post-
erupsi gigi terjadi pada tahun-tahun pertama, dan dalam tahun-tahun berikutnya pengaruh
ini masih ada pada plak.
Aplikasi lokal
Ini diartikan sebagai pengolesan larutan fluor yang pekat dan langsung pada email.
Setelah gigi dibersihkan dan dikeringkan dengan penyedot Judah dan diberi tampon
kapas, maka permukaan gigi aplikasikan larutan fluor yang dibiarkan mengering (5 menit).
Sesudah itu pasien tidak boleh minum dan makan selama 1 jam. Masing-masing bahan ini
mempunyai spesifikasi yaitu baik dalam tata cars penggunaan, frekwensi, keuntungan dan
kekurangannya.
Ada tiga cara melakukan aplikasi lokal, yang terbanyak adalah cara mengoles
permukaan gigi dengan kapas yang dicelup dalam larutan fluor. Larutan-larutan fluor yang
dipakai mempunyai konsentrasi fluor yang tinggi dan pH yang rendah untuk memperlancar
pembentukkan senyawa fluoroapatit.
Juga dapat memakai "lak" yang mengandung fluor. Bahan ini dioleskan pada gigi
dan dibiarkan selama sate hari sehingga memperpanjang waktu reaksi bahan dengan gigi.
Cara lain adalah pemakaian gel yang mengandung fluor. Pemakaian gel ini memerlukan
sendok perorangan, dan dapat dilakukan sendiri.
Meskipun cam pencegahan karies tersebut diatas berhasil dan memberikan
reduksi karies yang besar, namun cara yang paling ideal adalah fluoridasi air minum yang
menghasilkan reduksi karies 20-25% lebih besar dibandingkan dengan cam tersebut
diatas. Kerugian lain adalah bahwa aplikasi lokal itu diperlukan bantuan tenaga-tenaga
kesehatan gigi, sehingga pelaksanaannya menjadi mahal.
PLAK GIGI
Plak gigi merupakan agregat sejumlah besar dan berbagai macam mikroorganisme
pada permukaan gigi. Pada saat gigi mulai erupsi, dengan cepat akan dilindungi lapisan
tipis glikoprotein yang disebut acquired pellicle. Glikoprotein di dalam air liar akan diserap
dengan spesifik pada hidroksiapatit dan melekat erat pada permukaan gigi. Awal
pembentukan plak gigi dimulai dengan melekatnya bakteri aerob pada permukan pelikel.
Kuman yang pertama kali terlihat adalah S. sanguis yang kemudian diikuti kuman lainnya.
Namun perlekatan awal ini pada hidroksiapatit yang dilapisi pelikel sangat lemah dan
reversible, sehingga tidak terjadi kolononisasi bakteri.
Bahan antimikroba
Bahan antimikroba sebagai pencegah terjadinya kolonisasi bakteri haruslah
diberikan dengan hati-hati memperhatikan risiko sensitisasi imunologik. Bahan-bahan
kumur untuk mulut umumnya mengandung kemikal antimikroba seperti phenol dan alcohol
berefek pada penurunan populasi bakteri mulut.