PRAKTIKUM MANUFAKTUR
TENTANG: MESIN BUBUT DAN WAKTU PEMAKAIAN MESIN BUBUT
Disusun oleh:
AGUNG SUDARSONO
16171015008
Daftra isi i
Kata pengantar 1
Lembar pengesahan 2
BAB I
Pendahuluan
BAB II
Tinjauan pustaka
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
Daftar pustaka 19
KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya ucapkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat Nya Saya bisa menyelesaikan laporan praktikum ini. Dalam praktikum
ini penulis melakukan praktek mengoperasikan mesin bubut.
Penulis menyadari masih banyaknya kekurangan dalam tulisan ini, maka dari itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Pada kesempatan ini penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah subhanahu wa ta’ala Tuhan Yang Maha Esa, kemudian
2. Kedua oaring tua yang sudah memberikan support serta doanya
3. Bapak Ir. Sri Hanto M.T selaku Kaprodi Teknik Mesin ITBU
4. Bapak Sabri, S.T selaku dosen Praktek
Demikian prakata dari penulis, Penulis ucapkan banyak terima kasih.
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
LABORATORIUM MANUFAKTUR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO
JAKARTA
2018
TANGGAL PRAKTEK TANGGAL REVISI TANDA TANGAN
Menyetujui
Gamabr 2.1 mesin bubut awal abad kedua puluh yang digerakan dengan sabuk
2.2 Fungsi dan bagian-bagian utama mesin bubut
Gambar 2.4 mesin bubut turret jenis ram dengan kendali daur listrik
b. Operasi bor
𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑘𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝑠 𝑥 𝑛
𝑝𝑒𝑛𝑒𝑚𝑏𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑏𝑜𝑟 𝐿
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 = 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑊𝑚 = 𝑠 𝑥 𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
c. Mesin skrap
Persamaan untuk waktu kerja mesin adalah:
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎ℎ
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 =
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
Waktu untu langkah kerja (WA)
f. Gerinda muka
2𝑥𝐿𝑥𝑖
𝑊𝑚 =
𝑣 𝑥 1000
Dimana:
l = Panjang benda kerja
L = Panjang penggerindaan
i = jumlah potongan
v = kecepatan langkah (m/menit)
g. Gerinda keliling
Waktu kerja mesin tanpa pemakanan kesamping
2𝑥𝐿𝑥𝑖
𝑊𝑚 =
𝑣 𝑥 1000
2𝑥𝐿𝑥𝐵𝑥𝑖
𝑊𝑚 =
𝑣 𝑥 1000 𝑥 𝑠
Dengan:
b = lebar benda kerja
B = lebar penggerindaan (B=b)
s = pemakanan kesamping (mm/langkah)
BAB IV
PERHITUNGAN WAKTU PEMAKANAN MESIN
Benda kerja pertama
Diketahui untuk bubut memanjang:
Diameter benda = 25mm
Panjang yang akan dibubut (P1) = 100mm
Pa=Pu = 5mm
v = 20m/menit
s = 0,5 mm/putaran
Solusi
P = 100mm + 5mm + 5mm
n = 74 rpm
𝑃 110
Wm = 𝑠 𝑥 𝑛 0,5 𝑥 74 = 2,97 menit ≈ 3𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
L = r + ℓa
Diameter = 25mm
ℓ = 5mm
v = 20m/menit
s = 0,5mm/putaran
solusi
25
L = + 5𝑚𝑚 = 17,5𝑚𝑚
2
n = 74 rpm
𝐿 17,5
Wm = 𝑠 𝑥 𝑛 0,5 𝑥 74 = 0,5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Solusi
P = 80mm + 5mm + 5mm
n = 74 rpm
𝑃 90
Wm = 𝑠 𝑥 𝑛 0,5 𝑥 74 = 2,43𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
L = r + ℓa
Diameter = 24mm
ℓ = 5mm
v = 20m/menit
s = 0,5mm/putaran
solusi
24
L = + 5𝑚𝑚 = 17𝑚𝑚
2
n = 74 rpm
𝐿 17
Wm = 𝑠 𝑥 𝑛 0,5 𝑥 74 = 0,45 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Operasi bor
Dia. Bor pertama = 8mm
Kedalaman bor pertama = 27mm
Pemakanan bor = 0,2mm/putaran
Penembusan bor = kedalaman lubang + 0,3 x Diamter (27+(0,3x8) = 29,4mm
Putaran bor = 150rpm
Maka waktu kerja mesinnya adalah
𝑝𝑒𝑛𝑒𝑚𝑏𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑏𝑜𝑟 29,4
= 0,2 𝑥 150 = 0,98menit
𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑏𝑜𝑟 𝑥 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑜𝑟
Dari hasil praktek benda yang pertama (poros bertingkat) diketahui hasil dari perhitungan waktu
pemakanan mesin adalah:
Untuk bubut memanjang sepanjang 100mm adalah 3 menit. Dan untuk pembubutan muka adalah
0,5 menit. Dan untuk benda kerja kedua sepanjang 80mm adalah 2,43 menit, dan untuk
pembubutan muka adalah 0,45menit.
Sementara waktu kerja mesin untuk pengeboran dengan kedalaman 27mm dengan diameter bor
8mm adalah 0,98menit untuk kedalaman yang sama namun dengan diameter bor 10mm adalah
1menit kemudian untuk bor diameter 12mm dengan kedalaman bor 22mm adalah 0,85menit
Untuk diameter bor 18mm dengan kedalaman bor sedalam 5mm adalah 1,7menit.
Saran
Sebaiknya sebelum melakukan pembubutan material, ketahui terlebih dahulu sifat-sifat dari
material.
Tetap utamakan K3, dan
Berdoa sebelum beraktifitas.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Priambodo, Bambang (penterjemah). 1981. Teknologi Mekanik jilid 2. Jakarta: PT. Erlangga
Prastawa, L. Budi. 1978.Perencanaan kerja manejemen bengkel. Bandung: Institut Teknologi
Bandung