BAB I : DEFINISI
BAB IV : PENUTUP
LAMPIRAN
BAB I
DEFINISI
Semua unit ang yterkait terutama kepada ruang irna dan pasien yang
terpasang infuse dan timbul tanda- tanda infeksi seperti bengkak pada daerah
sekitar infuse, kemerahan serta terasa nyeri.
BAB III
TATALAKSANA
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah palpasi, insersi, penggantian alat dan setiap
mengganti balutan.
2. Memastikan cairan yang akan digunakan dalam kondisi yang terjamin kesterilannya
dan tidak ada partikel dalam cairan.
3. Melakukan kewaspadaan aseptik yaitu :
- Cuci tangan/disinfeksi tangan.
- Disinfeksi lokasi insersi dengan alkohol 70 % dan tunggu kering.
- Tidak memegang kembali area yang sudah didisinfeksi.
- Menutup area insersi dengan sterile transparant dressing.
4. Pemasangan kanula pada vena dianjurkan pada ekstremitas atas dan hindarkan
melakukan pencukuran, gunakan clipper sebagai pengganti razor bila harus
mencukur.
5. Memantau setiap hari dan ganti balutan segera bila kotor, lembab dengan selalu
menerapkan teknik aseptik.
6. Jangan menggunakan antimicrobialointments pada area insersi, disinfeksi dengan
alkohol 70 % pada port injeksi sebelum digunakan dan tutup segera dengan
stop cock steril bila tidak diperlukan.
7. Penggantian IV kateter perifer pada dewasa 48 jam dan anak-anak maksimal 72
jam.
8. Mengganti set infus tidak lebih dari 72 jam dan untuk lipid dalam 24 jam
secara aseptik.
9. Kateter sentral tidak dianjurkan penggantian secara rutin.
10. Petugas cukup memakai sarung tangan non steril digunakan pada pemasangan
infus perifer untuk menghindarkan paparan darah saat penusukan.
11. Dekontaminasi injection Port menggunakan alkohol 70% sebelum melakukan
injeksi.
12. Memantau kateter setiap hari dan segera cabut bila ditemukan tanda infeksi
(hangat, merah, nyeri, bengkak, pengerasan vena).
BAB IV
DOKUMENTASI