Anda di halaman 1dari 3

Penemuan-penemuan bertahap, Wright bersaudara kembangkan.

Mulai dari metode prinsip


dasar lift and drag, dengan merangkai layang-layang dengan dua rangkap sayap besar atau disebut
dengan biplane. Kerangka ini terinspirasi dari mahluk hidup yang alamiah dapat terbang yaitu
burung. Pada akhirnya mereka menemukan cara untuk mengontrol kemudi pesawat. Yakni dengan
menambahkan sirip serta ekor yang dapat bergerak sebagai penyeimbang dan dapat mengontrol
keseimbangan pesawat.

Wright Bersaudara menemukan inovasi dengan membuat saluran angin modifikasi mereka
sendiri. Dan menciptakan sebuah rangka sayap untuk mengukur daya angkat di lebih dari
200 sayap yang mereka coba. Dan hasilnya, mereka mampu menemukan kesalahan dan
mengkoreksi serta mengkalkulasi ulang dari konfigurasi sayap glider sebelumnya. Dengan
perhitungan ulang yang cermat, akhirnya mereka dapat menerbangkan gliderratusan kali.
Hasil ini merupakan suksesi pertama Wright Bersaudara, setelah sebelumnya berulangkali
di rundung kegagalan. Dari hasil ini mereka terus terpacu untuk membuat inovasi-inovasi
baru. Di buktikan dengan rancangan baru mereka membuat mesin ganda yang terbuat dari
kayu, atau sering disebut twin propeller. Tidak sampai disini saja, inovasi lainnya adalah
berupa penambahan penyangga sayap.
Penemu lainnya yang sangat berjasa di bidang aviasi adalah Alberto Santos-Dumont asal
Brazil mendemonstrasikan pesawat 14-bis. 14-bis adalah pesawat yang sudah mempunyai
sayap tetap. Inovasi yang Ia temukan yang mengacu kepada penemu sebelumnya, Wright
Bersaudara, ialah tambahan berupa permukaan kemudi yang dapat di gerakkan. Tujuan nya
adalah untuk dapat menggerakan ailerons. Teknologi aileronsyang di kembangkan oleh
Alberto adalah dengan menambahkan tuas agar dapat mengatur pergerakan ailerons itu
sendiri. Guna ailerons disini adalah menambah keseimbangan pesawat, serta mengatur
pesawat agar bisa berbelok ke kanan dan ke kiri. Berkat sistem tersebut, Alberto dapat
dengan mudah mengendalikan keseimbangan pesawat 14-bis nya, yang belum terdapat
pada pesawat flyerrancangan Wright Bersaudara.

Era 1914-1918

Hampir sejak pertama kali di temukan,nya pesawat terbang, banyak negara


berminat langsung memproduksi untuk kepentingan militer. Italia negara pertama
menggunakan pesawat terbang untuk kepentingan militer nya berupa pengintaian,
pengeboman, dan penembakan melalui udara dalam perang Italia-Turki (September 1911-
Oktober 1912) di Libia. Sementara perang menggunakan senjata di pesawat terbang tengah
menjadi trend dimasa itu, ide untuk memanfaatkan sebagai sarana fotografi sebagai acuan
pengintaian tercetus. Beberapa alutsista negara-negara Eropa yang mempunyai pesawat
tergolong kategori ringan, yang tipikalnya sebagai pesawatsport menyerahkan armadanya
kepada departemen pengintaian negara demi kepentingan perang. Tidak lupa pula radio
komunikasi juga sudah di pasangkan disetiap pesawat karena merupakan hal yang vital
untuk koordinasi antara pilot dengan bagian tentara darat. Pada masa itu, radio komunikasi
yang umumnya di pakai adalah jenis SCR-68.

Era 1918-1939 “Masa Keemasan”

Periode antara masa Perang Dunia I dan Perang Dunia II tercatat perkembangan
teknologi aviasi yang menunjukkan kemajuan yang pesat. Di mulai dari pesawat yang
bertenaga rendah tersusun atas rangka kayu sampai pesawat bermesin piston tunggal
bertenaga tinggi yang tersusun dari rangka alumunium.

Di tahun 1929 Instrument Flight atau terbang berbasis instrument mulai di kembangkan.
Pertama kali ide ini dicetuskan oleh Jimmy Doolittle. Di tahun yang sama tercatat pesawat
dengan kapasitas penumpang terbanyak dibuat. Pesawat itu adalah Dornier Do
X dengan wingspansepanjan 48 meter. Dalam percobaan penerbanganya tercatat
membawa 169 penumpang.

Pada tahun 1930 pesawat bermesin jet mulai dikembangkan oleh negara Jerman
dan Inggris. Dan keduanya terus mengembangkan pesawat bermesin jet sampai akhir
Perang Dunia II

Perang Dunia II (1939-1945)


Tidak lengkap rasanya bilamana hanya pesawat-pesawat di produksi besar-besaran tanpa
kehadiran misil atau rudal jarak jauh. selanjutnya yang teknologinya masih di gunakan
hingga saat ini adalah misil bertenaga roket dimana saat eranya di pasangkan dalam
pesawat Me 163 dan Bachem Ba 349 produksi asal negara Jerman yang mampu take-
off tanpa landasan pacu, dengan kata lain dalam kondisi vertikal (layaknya helikopter).

1945-Sekarang

Setelah mas Perang Dunia II, pesawat terbang digunakan untuk kepentingan
komersial yang tumbuh sangat pesat. Transportasi orang dan kargo dengan menggunakan
armada-armada eks. Pesawat militer. Pesawat DC-3yang dibuat lebih nyaman dan
kemampuan jelajah yang lebih jauh untuk mengangkut penumpang. Pesawat komersial
pertama yang di tenagai oleh mesin jet pertama adalah de Havilland Comet di Inggris.
Sementara pesawat-pesawat banyak di produksi di era 50’ an, ternyata pesawat
terbang mengalami serangkaian kegagalan. Disebabkan oleh metal fatigue atau keretakan
logam badan rangka pesawat. Yang kerap kali patah saat lepas landas ataupun terbang.
Keretakan logam disebabkan oleh tiap kali pesawat lepas landas dan mendarat, menahan
beban yang lama kelamaan logam rangka pesawat tidak mampu lagi menahanya.
Beruntung putra terbaik Indonesia kala itu menemukan solusi jitu untuk menemukan bagian
mana saja yang mengalami keretakan. Ialah Dr. Ing. Bachruddin Jusuf Habibie. Umurnya
baru mencapai 32 tahun kala itu. Masih sangat muda memang, namun idenya mampu
menyelamatkan dunia aviasi. Saat itu beliau tenar dengan teori nya yaitu Crack Progression
Theory yang dapat melacak keretakan di bagian pesawat, yang tentunya dengan mudah
dapat di lakukan maintanence. Pesawat-pesawat komersial bermesin jet pun terus
diproduksi. Yang semakin hari tingkat kenyamanan untuk penumpang semakin di
perhatikan.

Di tahun 70’ an dunia penerbangan memasuki era modern nya. Dimana mulai di
produksi pesawat dengan konsep fly by wire yang di tangani sepenuhnya oleh komputer
pesawat. Jadi tanpa bantuan manusia pun sebenarnya pesawat dapat terbang yang telah
diatur kerjanya oleh seperangkat komputer. Contohnya adalah produksi pesawat keluaran
Airbus yakni A-300 yang sudah menggunakan sistem fly by wire nya.

Selanjutnya di bidang militer juga mengalami banyak perkembangan.


PesawatHarrier Jump Jet yang mampu lepas landas di landasan pacu yang pendek bahkan
lepas land dalam keadaan vertikal. Pada tahun 70’an pesawat supersonik juga turut menjadi
jalur transportasi penumpang. BAE yaitu Concorde yang awalnya dikembangkan dari
pesawat pengebom strategis saat masa Perang Dunia II. Concorde mampu terbang hingga
ketinggia 60.000 kaki dan memiliki kecepatan jelajah 2,04 Mach setara dengan kecepatan
suara, dengan konfigurasi sayap delta dan evolusi mesin yang dilengkapi dengan
jetafterburner.
Boeing 747 atau biasa di sebut jumbo jet lahir pada waktu industri udara era 60-an
sedang maju pesat. Pan Am, klien setia Boeing pada waktu itu, meminta Boeing membuat
sebuah pesawat penumpang yang besar, 2 kali ukuran Boeing 707. Maka, pada tahun
1966 Boeing mengeluarkan satu garis panduan mengenai konfigurasi pesawat penumpang
yang akan dinamakan Boeing 747. Di kala itu B747 merupakan pesawat penumpang yang
dapat mengangkut penumpang terbanyak di dunia. B747 sendiri pun mempunyai banyak
variasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Mulai dari seri 100, 200, 300, 400, SP,
Dreamlifter, dan yang terakhir seri 800. Namun kini kehebatan B747tertandingi oleh
produsen pesaing nya airbus. Tanggal 20 Oktober 2007 di luncurkan Airbus A380 yang
jumlah kapasitas angkutnya hampir dua kali konfigurasi B747 yakni sebanyak 800
penumpang.

Memasuki abad ke 21 ini penggunaan pesawat terbang turut digunakan sebagai


sarana angkut pribadi yang berinterior mewah yang biasanya dimiliki oleh para pebisnis-
pebisnis kaya di seluruh dunia untuk sarana transportasi mereka. Juga pesawat-pesawat
kategori ringan untuk penggunaan pesawat latih para calon pilot. Biasanya yang umum
dipakai adalah jenis pesawatCessna C-172.

Anda mungkin juga menyukai