e. Cutter modul
Cutter ini dipakai untuk membuat roda-roda gigi
f. Cutter radius cekung
Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius luar cembung.
g. Cutter radius cembung
Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius cekung
h. Cutter Alur T
Alat potong ini mempunyai bentuk seperti huruf T
i. Cutter ekor burung
Cutter ini dipakai untuk membuat alur berbentuk ekor burung
j. Pisau frais gergaji
Pisau jenis ini digunakan untuk memotong atau membelah benda kerja dengan gerakan berputar.
Material pahat
Material-material alat potong tersebut akan diuraikan seperti berikut, dari yang paling lunak
hingga yang paling keras yaitu,
a. Baja karbon (high Carbon Steel; Carbon Tool Steels; CTS
b. HSS (High Speed Steels; Tool Steels)
c. Paduan cor nonferro (cast nonferrous alloys; cast carbides)
d. Karbida (cemented carbides; hardmetals)
e. Keramik (ceramics)
f. CBN (cubic boron nitrides)
g. Intan (sintered diamonds & natural diamond)
2. Pemesinan Konvensional
a. Turning Machine (Mesin Bubut)
Turning adalah proses pemesinan dimana digunakan pahat bermata potong tunggal untuk memotong material
dipermukaan benda yang diputar. Pahat diumpankan secara linier sejajar dengan sumbu putaran.
- Parameter
N = V/πDo Keterangan :
N = Putara Spindel (put/mnit)
Do-Df = 2d V = kec potong (m/mnit)
Do = Diameter awal (mm)
Fr = N f Df = Diameter akhir (mm)
D = kedalaman potong (mm)
Tm = L/fm Fr = Feed rate (put/mnit)
F = gerak makan (mm/put)
MRR = v f d Tm = Wktu pmotongan (mnit)
L = Panjang pmesinan (mm)
Fm = Kec makan (mm/mnit)
MRR = Laju pmbuatan gram (𝑚𝑚3 /mnit)
b. Mesin Frais
Operasi pemesianan dimana benda kerja di umpankan ke pahat silindrik bermata potong jamak/ganda atau banyak
(multi point). Sumbu putar pahat tegak lurus arah gderak makan benda kerjaAlat potong ini mempunyai geometris yang
lebih rumit bila dibandingkan denganalat potong sisi potong tunggal.
Kalsifikasi = (Knee n column. Bed type, Planer Type, Tracer type, Tracer mills, CNC milling)
c. Mesin Gurdi
Proses pemotongan untuk membuat lubang pada benda kerja, penggurdi biasanya menggunakan pahat silindrik yang
berputar pada kedua sisi mata potong di ujung nya
Parameter N = Putara Spindel (put/mnit)
N = V/πD V = kec potong (m/mnit)
Vr = N F D = Diameter pahat (mm)
Tm = (t+2lv)/Vr Vr = kecepatan makan (mm/mnit)
Untuk lubang buntu d = kedalaman potong (mm)
Tm = d/Fr F = gerak makan (mm/put)
Iv = 0.5D tan (90-ϴ/2) Tm = Wktu pmotongan (mnit)
MRR = (π/4 𝐷 2 𝑉𝑟) t = tebal bnda kerja (mm)
lv = Panjang pengawalan (mm)
MRR = Laju pmbuatan gram (𝑚𝑚3 /mnit)
Keterangan :
Proses drilling
Reaming, tapping, counterboring, counter sinking, center drilling, spot face
Machining Center
Mesin perkakas dengan tingkat otomasi tinggi, mampu melakukan berbagai operasi pemtongan dalam satu set up dengan
kendali CNC dan sangat memerlukan perhatian operator
Mesin Sekrap
Perbedaan antara shapping dan planing adalah pelaku kecepatan potong dan gerak makan, pada shaping V oleh pahat, F oleh
benda kerja, dan pada planing sebaliknya
Pahat begerak translasi maju vm dan balik mundur vr
Vm/vr = 1 karena vr lbih besar dari vm, tujuannya untuk mmperkecil waktu non produktif
Open Side Planner
Untuk benda kerja yang besar
Ada dua tipe = single column dan double column
Produk shaper n planner = V-groove, square groove, T slot, dovetail slot, gear teeth
Broaching(pemarut)
Produk = external broaching dan internal broaching
Jenis mesin gergaji = Power hacksaw, Band saw vertical, Circular saw
Penggunaan proses EDM dalam industri bergantung pada faktor-faktor sebagai berikut:
1. Material benda kerja
2. Bentuk benda kerja yang akan diproduksi
3. Ketelitian yang dibutuhkan
4. Banyaknya geram yang terbentuk selama proses (kecepatan penghasil geram)
MRR = K I / (Tn,)
Dimana:
MRR : laju pembentukan geram (cm3/menit)
K : konstanta proporsionalitas (K=39,86)
I : Arus (Amp)
Tm : titik cair benda kerja (oK)
Proses Pemesinan EDM
Proses sinking
Pada proses EDM sinking kecepatan relatif antara elektroda dan benda kerja sama dengan kecepatan penetrasi kedalam benda kerja.
Jenis ini terbagi menjadi:
1. Penggurdian oleh EDM yaitu proses pemesinan yang membentuk lubang dengan penampang lintang yang konstan
2. Pembentukan celah tiga dimensi yaitu proses pemesinan yang membentuk celah tiga dimensi,
Proses pemotongan
Pada proses pemotongan, benda kerja (umumnya dengan bentuk komplek) dipotong dengan proses EDM. Jenis ini terbagi
menjadi:
1. Pemotongan dengan pisau (blade),
2. Pemotongan dengan kawat (wire),
3. Pemotongan dengan pita (ribbon),
4. Pemotongan dengan cakram (disc),
Proses Gerinda (lihat Gambar 2.8 s.d 2.10)
Dalam hal ini elektroda diputar mengelilingi suatu sumber tertentu. Jenis ini terbagi menjadi:
1. Gerinda luar,
2. Gerinda dalam,
3. Gerinda profil,
TOLERANSI
Perbedaan ukuran antara kedua harga batas dimana ukuran/batas geometri komponen terletak
Posisi daerah toleransi poros thd garis 0 bisa terletak disebelah atas, bawah, memotong atau menempel, perhatikan tandanya
(positif/negatif) hal yang sma berlaku juga untuk lubang, hanya notasi penyimpngan dtulis dengan hruf kapital
SUAIAN
Apabila dua komponen di rakit hubungan yang terjadi yang ditimbulkan oleh krn adanya perbdaan ukuran bagi pasangan
elemen geometrik sblum mereka disatukan
1. Suaian Longgar
Suaian yang sllu akan menghasilkan kelonggaran (clearance), daerah toleransi lubang slu trltak diatas daerah toleransi poros
2. Suaian Paksa
Suaian yang sllu menghasilkan kerapatan (interference) daerah toleransi lubang sllu trltak dibawah toleransi poros
3. Suaian pas (transition fit)
Suaian yang dpt mnghasilkan klonggaran ataupun kerapatan, daerah toleransi lubang dan daerah toleransi poros saling
berpotongan / saling menutupi
Penulisan Toleransi
Suatu ukuran yang diberi toleransi harus dinyatakan dengan ukuran dasarnya kmudian diikuti dengan simbol yang trdiri atas huruf dan
angka
Contoh = 45 g7 (poros dengan ukuran 45 mm, pnyimpangan ukuran dasar mengikuti aturan kode g serta besar harga toleransi mnuruti
aturan kode angka 7)
Penulisan Suaian
Contoh = 45 H8/g7 (ukuran dasar 45 mm, lubang dengan pnyimpangan Hberkualitas tolrnsi 8, brpasangan dengan poros dengan
pnympangan g dan berkualitas tolrnsi 7)
TOLERANSI STANDAR
SUAIAN SETARA
Kualitas toleransi lubang umumnya dibuat lbih tinggi dripda poros