Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama

dilakukan dengan melakukan perubahan perilaku kesehatan melalui

komunikasi kesehatan. Komunikasi kesehatan meliputi kegiatan

pendidikan kesehatan disertai pemberdayaan masyarakat. Komunikasi

kesehatan memiliki tujuan utama mengubah pengetahuan masyarakat

agar terbentuk perilaku sehat sesuai yang diharapkan. Peningkatan

pengetahuan kesehatan masyarakat diharapkan memicu sikap

mendukung perilaku sehat. Proses komunikasi kesehatan merupakan

proses transfer informasi tentang kesehatan yang diharapkan melalui

suatu media komunikasi kepada masyarakat. Komponen komunikasi

tersusun atas pengirim dan penerima pesan, isi pesan, media dan efek

dari pesan.

Media promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu

memberikan informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan

tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk

mengubah perilaku sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan.

Promosi kesehatan di sekolah misalnya, merupakan langkah yang

strategis dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya

dalam mengembangkan perilaku hidup sehat (Notoatmodjo, 2005).

Menurut Suhardjo (2003), media sebagai sarana belajar mengandung

pesan atau gagasan sebagai perantara untuk menunjang proses belajar

atau penyuluhan tertentu yang telah direncanakan.

1
Menurut Notoatmodjo (2005), Komunikasi kesehatan tidak dapat

lepas dari media karena melalui media, pesan-pesan disampaikan

dengan mudah dipahami dan lebih menarik. Media juga dapat

menghindari kesalahan persepsi, memperjelas informasi, mempermudah

pengertian. Disamping itu, dapat mengurangi komunikasi yang verbalistik

dan memperlancar komunikasi. Dengan demikian sasaran dapat

mempelajari pesan tersebut dan mampu memutuskan mengadopsi

perilaku sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan makalah yang berjudul tentang Pengenalan Alat

Bantu, Media Dan Desain Produk Promosi Kesehatan, maka pemakalah

mengambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah promosi kesehatan?

2. Apa itu alat bantu, media, dan desain produk promosi kesehatan?

3. Bagaimanakah kekurangan dan kelebihan alat bantu, media dan

desain produk promosi kesehatan?

2
C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan makalah ini adalah :

1. Menjelaskan pengertian dari Promosi Kesehatan.

2. Mendeskripsikan tentang alat bantu, media dan desain produk

Promosi kesehatan

3. Mendeskripsikan Jenis-jenis/macam-macam media yang di

Gunakan dalam komunikasi kesehatan

4. Menjelaskan langkah-langkah penetapan media Komunikasi

Kesehatan.

5. Menjelaskan pesan dalam media agar komunikasi kesehatan

Mudah tersalurkan dan dipahami oleh masyarakat.

D. Metodologi

Kami menggunakan metodologi dengan mencari di beberapa

sumber seperti buku-buku, media sosial, dan informasi dari teman-

teman.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan menurut WHO berdasarkan piagam Ottawa

(1986) dalam Heri.D.J. Maulana (2009) hal. 19, mendefinisikan promosi

kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan individu

meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan

kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri

sendiri.

Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan seseorang

untuk meningkatkan kontrol dan peningkatan kesehatannya. WHO

menekankan bahwa promosi kesehatan merupakan suatu proses yang

bertujuan memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap

kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang jelas

mengenai pemberdayaan diri sendiri (Maulana,2009).

Istilah promosi kesehatan adalah perwujudan dari perubahan

konsep pendidikan kesehatan yang secara structural tahun 1984 WHO

dalam salah satu divisinya, yaitu Divisi Pendidikan Kesehatan (Division

Health Education) diubah menjadi Divisi Promosi kesehatan dan

Pendidikan (Division On Health Promotion and Education).Konsep ini oleh

Departemen Kesehatan RI tahun 2000 mulai disesuaikan dengan merubah

Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat menjadi Direktorat Promosi

Kesehatan dan sekarang menjadi pusat promosi kesehatan.

4
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan pada

masa lalu,di mana dalam konsep promosi kesehatan bukan hanya proses

penyadaran masyarakat dalam hal pemberiandan peningkatan

pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan saja,melainkan juga

upaya bagaimana mampu menjembatani adanya perubahan perilaku

seseorang. Hal ini berarti Promosi Kesehatan merupakan

program kesehatan yang dirancang untuk membawa perbaikan yang

merupakanperubahan Perilaku,baik dalam masyarakat maupun lingkungan

organisasinya,lingkungan fisik dan non fisik, social, budaya, ekonomi,

politik,dan sebagainya.

B. Pengenalan Alat Bantu, Media & Desain Produk Promosi Kesehatan

1. Alat bantu promosi kesehatan

a. Pengertian alat bantu

Alat bantu pendidikan adalah suatu alat yang digunakan oleh

pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Alat

bantu ini sering disebut sebagai alat peraga karena berfungsi untuk

membantu dan memperagakan sesuatu di dalam proses

pendidikan/pengajaran.

Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa

pengetahuan yang ada pada setiap manusia diterima atau

ditangkap melalui panca indra. Semakin banyak indra yang

digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan

semakin jelas pula pengertian/pengetahuan yang diperoleh.

Dengan kata lain alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan

5
indra sebanyak mungkin kepada suatu objek, sehingga

mempermudah pemahaman. Tetapi masing-masing alat bantu

mempunyai intensitas yang berbeda-beda di dalam membantu

permasalahan seseorang.

Dalam rangka promosi kesehatan, masyarakat sebagai

consumer juga dapat dilibatkan dalam pembuatan alat peraga (alat

bantu pendidikan). Untuk itu peran petugas kesehatan bukan hanya

membimbing dan membina, dalam hal kesehatan mereka sendiri,

tetapi jga memotifasi mereka sehingga meneruskan informasi

kesehatan kepada anggota masyarakat yang lain.

Alat peraga akan sangat membantu dalam melakukan

penyuluhan agar pesan-pesan kesehatn dapat disampaikan lebih

jelas, dan masyarakat sasaran dapat menerima pesan tersebut

dengan jelas dan tepat pula. Dengan alat peraga orang dapat lebih

mengerti fakta kesehatan yang dianggap rumit, sehingga mereka

data menghargai betapa bernilainya kesehatan itu bagi kehidupan

b. Macam-macam alat bantu promosi kesehatan

Alat peraga dibagi menjadi beberapa, diantaranya :

 Alat bantu lihat (visual aids). Alat bantu ini digunakan untuk

membantu menstimulasi indera mata (penglihatan) pada waktu

terjadinya proses pendidikan.

Alat ini ada 2 bentuk :

 Alat yang diproyeksikan (misalnya, slide, OHP, dan film strip)

6
 Alat-alat yang tidak diproyeksikan (misalnya, 2 dimensi, gambar

peta, dan bagan) termasuk alat bantu cetak atau tulis, misalnya

leaflet, poster, lembar balik, dan buklet. Termasuk tiga dimensi

seperti bola dunia dan boneka).

 Alat bantu dengar (audio aids), yaitu alat yang dapat membantu

untuk menstimulasikan indra pendengar pada waktu proses

penyampaian bahan pendidikan/bahan pengajaran. Misalnya :

piring hitam, radio, tape, dan CD.

 Alat bantu dengar dan lihat atau alat bantu yang lebih dkenal

dengan Audio Visual Aids (AVA), seperti TV, film dan video.

c. Cara menggunakan alat bantu / alat peraga promosi kesehatan

Cara menggunakan alat peraga sangat bergantung pada

jenis alatnya. Menggunakan alat peraga gambar sudah tentu

berbeda dengan menggunakan film strip dan sebagainya.

Disamping itu juga dipertimbangkan faktor sasaran pendidikannya.

Untuk masyarakat yang buta huruf akan berbeda dengan

masyarakat yang telah berpendidikan. Dan yang lebih penting

adalah bahwa alat yang digunakan harus menarik sehingga

menimbulkan minat pada pesertanya. Pada waktu menggunakan

AVA hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

 Senyum adalah lebih baik, untuk mencari simpati.

 Tunjukkan perhatian bahwa hal yang akan dibicarakan

dipergunakan itu adalah penting.

7
 Pandangan mata hendaknya keseluruh pendengar agar

responden tidak kehilangan kontrol pihak pendidik.

 Gaya bicara hendaknya bervariasai agar pendengar tidak

bosan dan tidak mengantuk.

 Ikut sertakan para peserta/pendengar dan berikan

kesempatan untuk memegang dan atau mencoba alat-alat

tersebut.

 Bila perlu berilah selingan humor, guna menghidupkan

suasana, dan sebagainya.

2. Media promosi kesehatan

a. Pengertian

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak

dari “Medium” yang secara harfiah

berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau

pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Schramm

(1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah

teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk

keperluan pembelajaran. Sementara itu Briggs (1977)

berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik

untuk menyampaikan isi. Materi pembelajaran seperti: buku, film,

video, dan sebagainya. Sedangkan, National Education

Association (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran

adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang –

8
dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat

di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang

fikiran, perasaan, dan kemauaan audience sehingga dapat

mendorong terciptanya proses belajar pada diri audience.

b. Langkah-langkah penetapan media promosi kesehatan

Langkah-langkah dalam merancang pengembangan media

promosi kesehatan adalah sebagai berikut :

 Menetapkan Tujuan

Tujuan harus realistis, jelas, dan dapat diukur (apa yang

diukur, siapa sasaran yang akan diukur, seberapa banyak

perubahan akan diukur, berapa lama dan dimana

pengukuran dilakukan). Penetapan tujuan merupakan dasar

untuk merancang media promosi dan merancang evaluasi.

 Menetapkan Segmentasi Sasaran

Segmentasi sasaran adalah suatu kegiatan memilih

kelompok sasaran yang tepat dan dianggap sangat

menentukan keberhasilan promosi kesehatan. Tujuannya

antara lain memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya,

memberikan kepuasan pada masing-masing segmen,

menentukan ketersediaan jumlah dan jangkauan produk,

serta menghitung jenis dan penempatan media.

 Memposisikan Pesan (Positioning)

9
Memposisikan pesan adalah proses atau upaya

menempatkan suatu produk perusahaan, individu atau apa

saja ke dalam alam pikiran sasaran atau konsumennya.

Positioning membentuk citra.

 Menentukan Strategi Positioning

Identifikasi para pesaing, termasuk persepsi konsumen,

menentukan posisi pesaing, menganalisis preferensi

khalayak sasaran, menetukan posisi merk produk sendiri,

serta mengikuti perkembangan posisi.

 Memilih Media Promosi Kesehatan

Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran.

Media yang dipilih harus memberikan dampak yang luas.

Setiap media akan memberikan peranan yang berbeda.

Penggunaan beberapa media secara serempak dan terpadu

akan meningkatkan cakupan, frekuensi, dan efektivitas

pesan.

c. Macam-macam media

 Media cetak

- Booklet. Media untuk menyampaikan pesan-pesan

kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa tulisan maupun

gambar. Sasaran buklet adalah masyarakat yang dapat

membaca.

- Leaflet. Bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan

kesehatan yang terdiri dari 200-400 kata dengan tulisan

10
cetak melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat

berupa kalimat, gambar, atau kombinasi. Biasanya leaflet

diberikan kepada sasaran setalah selesai kuliah atau

ceramah agar dapat digunakan sebagai pengingat pesan

atau dapat juga diberikan sewaktu ceramah untuk

memperkuat pesan yang sedang disampaikan.

- Flyer (selebaran), bentuk seperti leaflet, tetapi tidak dilipat.

- Flip chart (lembar balik), biasanya dalam bentuk

buku (menyerupai kalender), setiap lembar (halaman) berisi

gambar yang diinformasikan dan lembar baliknya

(belakangnya) berisi kalimat sebagai pesan atau informasi

yang berkaitan dengan gambar tersebut. Lembar balik ini

biasanya digunakan untuk pertemuan kelompok dengan

jumlah maksimal peserta 30 orang. Flip chart biasanya

digunakan untuk pendidikan individu atau kelompok yang

lebih kecil (kurang dari 5 orang).

- Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah

yang membahas suatu masalah kesehatan, atau hal-hal

yang berkaitan dengan kesehatan.

- Poster. Bentuk media yang berisi pesan-pesan atau

informasi kesehatan yang biasanya ditempel didinding,

tempat-tempat umum, atau kendaraan umum. Biasanya

isinya bersifat pemberitahuan dan propaganda. Biasanya

isinya bersifat pemberitahuan atau propaganda. Poster

sesuai untuk tindak lanjut dari pesan yang sudah

11
disampaikan pada waktu lalu. Jadi tujuan poster adalah

untuk megingatkan kembali dan mengarahkan pembaca

kearah tindakan tertentu atau sebagai bahan diskusi

kelompok.

- Foto yang mengungkap informasi kesehatan.

 Media elektronik

Jenis-jenis media elektronik yang dapat digunakan sebagai

media pendidikan kesehatan, antara lain adalah sebagai

berikut :

- Televisi. Penyampaian pesan kesehatan melalui media

televisi dapat berbentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi,

pidato (ceramah), TV sport, dan kuis atau cerdas cermat.

- Radio. Bentuk penyampaian informasi diradio dapat berupa

obrolan (tanya jawab), konsultasi kesehatan, sandiwara

radio, dan radio spot.

- Video. Penyampaian informasi kesehatan melalui video.

- Slide. Slide dapat juga digunakan untuk menyampaikan

informasi-informasi kesehatan.

 Media papan

Media papan yang dipasang ditempat-tempat umum dapat

diisi pesan-pesan atau informasi kesehatan. Media ini juga

mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng dan

ditempel di kendaraan umum (bus dan taksi)

12
 Media hiburan

Penyampaian informasi kesehatan dapat dilakukan melalui

media hiburan, baik di luar gedung (panggung terbuka)

maupun dalam gedung, biasanya dalam bentuk dongeng,

sosiodrama, kesenian tradisional, dan pemeran

C. Kelebihan & Kelemahan Alat Bantu, Media & Desain Produk Promosi

Kesehatan

1. Kelebihan

a. Alat bantu

Kelebihan alat bantu promosi kesehatan :

 Menimbulkan minat sasaran

 Mencapai sasaran yang lebih banyak

 Membantu mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman

 Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan pada orang lain

 Memudahkan penyampaian informasi

 Memudahkan penerimaan informasi oleh sasaran

 Menurut penelitian, organ yang paling banyak menyalurkan

pengetahuan adalah mata. Lebih kurang 75-87% pengetahuan

manusia diperoleh atau disalurkan melalui mata, dan 13-25%

lainnya tersalurkan melalui indra lain. Oleh sebab itu, dalam

aplikasi pembuatan media, disarankan lebih banyak

menggunakan alat-alat visual karena akan mempermudah cara

penyampaian dan penerimaan informasi oleh masyarakat.

13
 Mendorong keinginan untuk mengetahui, mendalami, dan

mendapat penegertian yang lebih baik.

 Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh, yaitu

menegakkan pengetahuan yang telah diterima sehingga apa

yang diterima lebih lama tersimpan dalam ingatan.

b. Media

Kelebihan media promosi kesehatan, yaitu :

 Membantu memudahkan belajar bagi siswa atau mahasiswa

dan mengajar seperti guru atau dosen.

 Memberikan pemahaman lebih nyata, yang abstrak serta dapat

menjadi kongkrit.

 Menarik perhatian sisawa atau mahasiswa, jalanya pelajaran

tidak membosankan.

 Semua indra siswa atau mahasiswa dapat diaktifkan,

kelemahan satu indra dapat diimbangi oleh kekuatan indra

lainnya.

 Lebih menarik perhatian dan minat siswa atau mahasiswa

dalam belajar.

 Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.

2. Kelemahan

a. Alat bantu

- Kelemahannya tergantung pada banyaknya biaya yang tersedia

(ada). Karena kebanyakan alat bantu yang digunakan pada

14
peserta kebanyakan menggunakan alat yang biayanya cukup

mahal.

b. Media

- Elektronik : berdasarkan jangkauan jaringan jika memang

menggunakan jaringan.

- Cetak : mudah basah, mudah sobek.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan seseorang

untuk meningkatkan kontrol dan peningkatan kesehatannya. WHO

menekankan bahwa promosi kesehatan merupakan suatu proses yang

bertujuan memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap

kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang jelas

mengenai pemberdayaan diri sendiri (Maulana,2009).

Alat bantu pendidikan adalah suatu alat yang digunakan oleh

pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran.

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak

dari “Medium” yang secara harfiah

berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar

sumber pesan dengan penerima pesan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. Jakarta: Bursa Buku FK-UI

Iqbal Mubarak, Wahit. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Kholid, ahmad. 2014. Promosi kesehatan. Jakarta: rajawali pers

Maulana, Herry.( 2007 ). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC

Mediamassakekurangan.blogspot.ca/?m=l

Notoatmodjo, soekidjo. 2007. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta : PT Asdi

Mahasatya

Notoatmodjo, soekidjo. 1986. Komponen-komponen Pendidikan dalam Penyuluhan -----.

1990. Pengantaar Perilaku Kesehatan. Jakarta : Jurusan PKIP FKM-UI

17

Anda mungkin juga menyukai