Disusun Oleh:
Herlin Indah Bangalino
112017192
Pembimbing:
dr. Savitri Wulandari Sp. KJ
1
Praktik Klinik Psikiatri
STATUS PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Tn.CR
Tempat dan Tanggal Lahir : Bekasi, 31 Oktober 1995
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Manado
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Perkawinan : Belum menikah
Alamat (inisial) : Bekasi
Ruang Perawatan : Kasuari
A. Keluhan Utama
Pasien diantar oleh keluarganya ke IGD RSJ SH karena pasien mengamuk sejak 7 jam
SMRS.
4
pasien mengatakan pasien aktif membantu pelayanan di gereja. Pasien mengatakan
keinginan nya untuk menjadi pendeta.
Akhir tahun 2017 pasien melanjutkan kuliah di sekolah teologi. Pasien hanya kuliah
selama 3 bulan karena keterbatasan biaya, pasien memutuskan untuk berhenti. Dua bulan
kemudian pasien memutuskan untuk bekerja sebagai ojek online. Sejak menjadi ojek
online, pasien sering lupa minum obat dan merasa penyakit nya sudah dapat ia kontrol
sendiri.
5
Tingkat Keparahan Gangguan
Waktu
6
2. Riwayat Perkembangan Kepribadian
a. Masa Kanak Awal (0-3 tahun)
Masa ini dilalui dengan baik. Pasien tergolong anak yang sehat, dengan proses
tumbuh kembang dan tingkah laku sesuai anak seusianya. Pasien tidak pernah sakit
yang serius atau sakit berat, dan tidak pernah mengalami kejang atau trauma kepala
saat kecil.
d. Masa Dewasa
Pasien dikatakan memiliki pribadi yang ramah, ia juga pribadi yang mudah bergaul,
mudah tersinggung dan gampang marah tetapi tidak meledak – ledak. Ia juga
merupakan pribadi yang tidak sabaran.
3. Riwayat Pendidikan
Menurut keluarga, prestasi belajar pasien terbilang cukup baik. Pasien selalu lulus
dan naik kelas, walaupun tidak rangking kelas. Pasien hanya bersekolah sampai dengan
SMA. Pasien sempat kuliah di sekolah teologi namun tidak melanjutkan karena
keterbatasan biaya.
4. Riwayat Pekerjaan
7
Pasien pernah aktif pelayanan di komunitas Kristen selama 3 tahun. Pasien berhenti
karena memutuskan untuk sekolah teologi. Pasien sempat bekerja sebagai ojek online
selama 8 bulan namun akhirnya diberhentikan karena pasien terlibat masalah dengan
komunitasnya.
5. Kehidupan Beragama
Pasien mengatakan bahwa pasien menganut agama Kristen Protestan.. Pasien rajin
beribadah ke gereja.
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pasien saat ini tinggal di bekasi
bersama kedua orang tua. Kedua kakak nya perempuan dan masing-masing sudah menikah.
Hubungan pasien dengan keluarga baik. Keluarga tidak ada mengalami keluhan yang sama
seperti pasien.
8
: Laki –laki : Meninggal
: Perempuan : tinggal serumah
: Pasien
2. Kesadaran
- Kesadaran sensorium/neurologik: compos mentis.
- Kesadaran psikiatrik: tampak terganggu.
9
5. Pembicaraan
Pembicaraan pasien lancar, pasien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dan dapat
memberikan ekspresi pada saat pembicaraan berlangsung. Pembicaraan pasien bersifat
spontan dengan intonasi jelas, volume cukup. Tidak terdapat hendaya atau gangguan
berbicara.
C. Gangguan Persepsi
- Halusinasi : tidak ada
- Ilusi : tidak ada.
- Depersonalisasi : tidak ada.
- Derealisasi : tidak ada.
10
Jangka panjang Baik (pasien dapat mengingat darimana ia berasal,
dan dimana tempat ia tinggal)
Jangka pendek Baik (pasien dapat mengingat kegiatan terakhir yang
dilakukan)
Segera Baik (pasien dapat menyebutkan nama pemeriksa)
7. Pikiran abstrak Baik (pasien dapat membedakan antara apel dan
jeruk)
8. Visuospasial Baik (pasien mampu menggambar jam yang
ditentukan pemeriksa)
9. Kemampuan menolong diri Baik (pasien dapat makan, mandi, dan berpakaian
sendiri)
E. Proses Pikir
1. Arus pikir
- Produktifitas : banyak ide
- Kontinuitas : flight of idea
- Hendaya bahasa : tidak ada
2. Isi pikir
- Waham : ada (waham kebesaran)
Pasien yakin bahwa ia sudah membuat komunitas sendiri dan ia menjadi ketua dari
komunitas ojek online.
- Obsesi : tidak ada.
- Fobia : tidak ada.
- Preokupasi dalam pikiran : tidak ada.
G. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial : Terganggu
2. Uji daya nilai : Tidak terganggu
11
3. Daya nilai realitas : Terganggu
H. Tilikan: Derajat 4
12
Thorax
Paru
Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis maupun
dinamis, efloresensi primer/sekunder dinding dada (-), pulsasi abnormal (-), gerak
napas simetris, irama teratur, retraksi suprasternal (-).
Palpasi : Gerak napas simetris, vokal fremitus simetris
Perkusi : Sonor pada semua lapangan paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler pada seluruh lapang paru
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : S1 – S2 reguler, murmur -, gallop –
Abdomen
Inspeksi : Bentuk cembung, efloresensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Perkusi : Timpani pada keempat kuadran abdomen, shifting dullness (-),
nyeri ketok CVA (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar,
balotemen (-)
Ekstremitas
Atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), edema (-)
Bawah : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), edema (-)
B. Status Neurologis
1. Saraf kranial (I-XII) : Baik
2. Tanda rangsang meningeal : Tidak dilakukan
13
3. Refleks fisiologis : (+) normal
4. Refleks patologis : Tidak ada
5. Motorik : Baik
6. Sensorik : Baik
7. Fungsi luhur : Baik
8. Gangguan khusus : Tidak ada
9. Gejala EPS : Akatisia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-), tonus otot (N),
tremor (-), distonia (-), disdiadokokinesis (-)
Pasien seorang laki-laki berusia 23 tahun, tampak sesuai usia, terawat dan dirawat di bangsal
Kasuari karena sebelumnya diantar oleh ayahnya ke IGD RSJSH karena pasien mengamuk sejak 7
jam SMRS. Pasien mengamuk dengan mengeluarkan kata-kata kasar dan membanting benda-benda
di sekitarnya saat dinasehati oleh orang tua pasien. Pasien dinasehati karena perilaku pasien yang
menjual barang-barang seperti TV, handphone dan motor. Keluarga pasien mengatakan 2 minggu
SMRS, pasien terlibat masalah dengan komunitas ojek online tempat nya bekerja. Sejak saat itu,
pasien mengatakan kepada kedua orang tuanya dan orang-orang disekitarnya bahwa ia sudah
membuat komunitas sendiri dan ia menjadi ketua dari komunitas ojek online. Menurut ayah pasien
sejak 5 bulan yang lalu pasien bekerja dari pagi hingga malam sehingga jarang pulang ke rumah.
Pasien mengatakan ia ingin terus mencari penumpang agar uang yang dikumpulkan semakin
banyak. Pasien tidak merasa lelah dan tidak butuh tidur karena ia takut penumpangnya diambil oleh
orang lain dan mengatakan banyak hal yang harus ia kerjakan. Selain itu pasien juga meminjam
uang kepada teman-temannya tanpa ia kembalikan dan ia berikan kepada orang-orang yang tidak
ia kenal dan yang ia temui di jalan. Pasien yakin bila ia melakukan hal tersebut ia akan menjadi
pemilik komunitas ojek online. Pasien memiliki riwayat depresi ringan tahun 2010 dan riwayat
masuk rehabilitasi dua kali karena gejala mania dan psikotik. Selama di IGD, bila sudah diajak
mengobrol pasien tidak bisa berhenti dan membicarakan banyak hal. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan arus pikiran pasien didapatkan banyak ide dan flight of idea, mood hipertim, afek luas,
waham kebesaran, daya nilai social terganggu, uji daya nilai tidak terganggu, serta RTA pasien
terganggu. Tilikan pasien derajat 4.
14
VI. Formulasi Diagnostik
Aksis I: Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus Perhatian Khusus
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan kedalam:
1. Gangguan kejiwaan karena adanya sekelompok gejala pada pikiran, perilaku dan
perasaan
2. Gangguan merupakan gangguan fungsional karena :
Tidak ada gangguan kesadaran neurologis.
Tidak disebabkan oleh gangguan medik umum (penyakit metabolik, infeksi,
penyakit vaskuler, neoplasma).
Tidak disebabkan oleh penyalahgunaan zat psikoaktif.
3. Gangguan psikotik, karena adanya hendaya dalam menilai realita yang dibuktikan
dengan adanya:
Waham kebesaran = Pasien yakin bahwa ia sudah membuat komunitas sendiri dan ia
menjadi ketua dari komunitas ojek online.
4. Pedoman diagnostik
Memenuhi kriteria umum diagnosis F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik
menurut PPDGJ III
Kategori ini digunakan baik untuk episode skizoafektif tipe manik yang
tunggal maupun untuk gangguan berulang dengan sebagian besar episode
skizoafektif tipe manik.
Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tak
begitu menonjol dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan yang
memuncak.
Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu, atau lebih baik lagi
dua, gejala skizofrenia yang khas (sebagaimana ditetapkan untuk
skizofrenia, F20.- pedoman diagnostic (a) sampai dengan (d))
15
Aksis III : Kondisi Medis Umum
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan neurologis tidak ditemukan kelainan sehingga aksis
III tidak ada diagnosis.
VII.Evaluasi Multiaksial
Aksis I : F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik
Aksis II : Ciri kepribadian emosional tak stabil
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah kepatuhan obat
Aksis V : GAF current: 60-51
GAF HLPY: 70-61
16
- Harus ada sekuang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik,
depresif, atau campuran) di masa lampau
IX. PROGNOSIS
XI. TERAPI
Rawat Inap
Dengan indikasi:
Untuk mencegah risiko perilaku berbahaya dikarenakan adanya pemikiran yang
menyimpang dan gangguan penilaian.
Tidak ada kesadaran minum obat
Hampir tidak pernah tidur
Untuk observasi lebih lanjut
Medikamentosa
Oral
Asam valproat 2 x 250 mg
Risperidon 2 x 2 mg
- Non-medikamentosa:
1. Psikoedukasi:
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang diderita oleh
pasien, rencana penatalaksanaan, efek samping pengobatan serta prognosis penyakit
pasien.
17
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya minum obat dan
kontrol rutin setelah pulang dari rumah sakit, gejala awal yang harus diwaspadai saat
terjadi kekambuhan serta dukungan keluarga dalam keberhasilan pengobatan pasien.
2. Psikoterapi
Psikoterapi suportif kepada pasien:
o Ventilasi: pasien diberikan kesempatan untuk meluapkan isi hatinya.
o Sugesti: menanamkan kepada pasien bahwa keluhan-keluhannya akan hilang atau
dapat dikendalikan.
o Reassurance: memberitahukan kepada pasien bahwa minum obat sangat penting
untuk menghilangkan gejala.
3. Sosioterapi
Menganjurkan pasien untuk tetap bersosialisasi dengan pasien lain.
Melibatkan pasien dalam kegiatan rehabilitas psikososial berupa latihan
keterampilan sosial di RSJSH (daycare).
Menganjurkan pasien untuk kembali beraktivitas setelah keluar dari RSJSH.
18
Arus pikir :
Produktifitas : banyak ide
Kontinuitas : flight of idea
Hendaya bahasa : tidak ada
Isi pikir :
Waham : tidak ada.
Obsesi : tidak ada.
Fobia : tidak ada.
Preokupasi dalam pikiran : tidak ada.
Pengendalian impuls : tidak terganggu
Daya nilai sosial : tidak terganggu
Uji daya nilai : tidak terganggu
RTA : tidak terganggu
Tilikan : derajat 5
Reabilitas : dapat dipercaya
O:
Kesadaran : CM
Perilaku dan aktivitas psikomotor : Normoaktif
19
Pembicaraan : spontan dengan intonasi jelas, volume cukup.
Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif
Mood : hipertim
Afek : luas
Keserasian : serasi
Gangguan persepsi : tidak ada
Proses pikir:
Arus pikir :
Produktifitas : banyak ide
Kontinuitas : flight of idea
Hendaya bahasa : tidak ada
Isi pikir :
Waham : tidak ada
Obsesi : tidak ada.
Fobia : tidak ada.
Preokupasi dalam pikiran : tidak ada.
Pengendalian impuls : tidak terganggu
Daya nilai sosial : tidak terganggu
Uji daya nilai : tidak terganggu
RTA : tidak terganggu
Tilikan : derajat 5
Reabilitas : dapat dipercaya
A : F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik
P:
Asam valproat 2 x 250 mg
Risperidon 2 x 2 mg
20
S: Pasien kooperatif, pasien dapat menjawab pertanyaan dengan tenang. Pasien
mengatakan banyak mengobrol dengan pasien lainnya. Pasien masih membicarakan
banyak hal bila diajak berbicara. Pasien tidur dengan nyenyak dan nafsu makan baik.
O:
Kesadaran : CM
Perilaku dan aktivitas psikomotor : Normoaktif
Pembicaraan : spontan dengan intonasi jelas, volume cukup.
Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif
Mood : hipertim
Afek : luas
Keserasian : serasi
Gangguan persepsi : tidak ada
Proses pikir:
Arus pikir :
Produktifitas : banyak ide
Kontinuitas : flight of idea
Hendaya bahasa : tidak ada
Isi pikir :
Waham : tidak ada
Obsesi : tidak ada.
Fobia : tidak ada.
Preokupasi dalam pikiran : tidak ada.
Pengendalian impuls : tidak terganggu
Daya nilai sosial : tidak terganggu
Uji daya nilai : tidak terganggu
RTA : tidak terganggu
Tilikan : derajat 5
Reabilitas : dapat dipercaya
21
A : F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik
P:
Asam valproat 2 x 250 mg
Risperidon 3 x 2 mg
22