Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
Kelas : 1-A
I. Definisi
Logam-logam alkali dan alkali tanah disebut juga logam-logam blok s karena hanya
terdapat satu atau dua elektron pada kulit terluarnya. Elektron terluar ini menempati tipe
orbital s (sub kulit s) dan sifat logam-logam ini seperti energi ionisasi (IE) yang rendah,
ditentukan oleh hilangnya elektron s ini membentuk kation. Golongan 1 Logam Alkali yang
kehilangan satu elektron s1 terluarnya menghasilkan ion M+ dan Golongan 2 Logam Alkali
Tanah yang kehilangan dua elektron s2 terluarnya menghasilkan ion M2+. Sebagai akibatnya,
sebagian besar senyawa dari unsur-unsur Golongan 1 dan 2 cenderung bersifat ionik.
http://iqmal.staff.ugm.ac.id
Terlihat di tabel , titik leleh, titik didih dan kerapatan logam alkali rendah dan logam-logam
itu sangat lunak. Karena kulit elektron terluarnya hanya mengandung satu elektron s,. energi
ionisasi logam-logam ini sangat rendah, dan kation mono logam alkali terbentuk dengan
mudah. Analisis kualitatif logam alkali dapat dilakukan dengan uji nyala dengan
menggunakan garis luminisensinya yang khas. Khususnya garis-D oranye dari Natrium
digunakan dalam lampu natrium. Logam alkali dioksidasi oleh air dan akan melepaskan gas
hidrogen karena rendahnya potensial reduksi
logam-logam tersebut..Kereaktifan litium terendah, natrium bereaksi dengan hebat, kalium,
rubidium, dan cesium bereaksi disertai ledakan.Oleh karena itu harus ditangani dengan sangat
hati-hati dan disimpan dalam minyak tanah atau hidrokarbon yang inert.
http://iqmal.staff.ugm.ac.id
Unsur-unsur alkali adalah reduktor kuat. Karena logam alkali adalah reduktor kuat,
logam-logam ini juga digunakan untuk sebagai reduktor.Kekuatan reduktor dapat dilihat dari
potensial elektroda. Diantara unsur-unsur alkali litium adalah reduktor terkuat dengan
potensial elektroda sebesar -3,05volt sedangkan natrium adalah unsure alkali yang paling
rendah yaitu -2,71 volt. Karena keaktifannya yang tinggi pada halogen, logam alkali penting
dalam sintesis organik dan anorganik yang menghasilkan halide logam alkali sebagai hasil
reaksi kondensasi dan metatesis. dari elektron yang terlarut. Jadi, proses pelarutan disertai
dengan pemisahan atom logam menjadi ion logam alkali dan elektron yang tersolvasi dalam
amonia, menurut persamaan :
Larutan logam alkali dalam amonia bersifat konduktif dan paramagnetik. Larutan
yang sangat kuat daya reduksinya ini digunakan untuk reaksi reduksi khusus atau sintesis
kompleks logam dan polihalida. Larutan ini adalah penghantar listrik yang baik dibandingkan
dengan larutan garam. Daya hantarnya hampir sama dengan daya hantar logam murni.
Sifat Fisis
Secara umum, logam alkali ditemukan dalam bentuk padat. Kecuali Cs (cesium) yang
berbentuk cair jika suhu lingkungan pada saat pengukuran melebihi 28OC. Meskipun mereka
adalah logam paling kuat, tetapi secara fisik mereka lunak bahkan bisa diiris menggunakan
pisau. Hal ini karena mereka hanya memiliki satu elektron valensi pada kulit terluarnya.
Sedangkan jumlah kulitnya makin bertambah dari atas ke bawah dalam tabel unsur periodik.
Sehingga ikatan antar logamnya lemah.
Titik didih adalah titik suhu perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dan titik leleh adalah titik
suhu perubahan wujud dari padat ke cair. Dalam golongan IA, dari Li ke Cs kecenderungan
titik didih dan titik lelehnya turun.
Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki sprektum emisi. Sprektum ini dihasilkan
bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala bunsen, atau dengan mengalirkan muatan
listrik pada uapnya. Ketika atom diberi energi (dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi ke
tingkat yang lebih tinggi. Ketika energi itu dihentikan, maka elektronnya akan kembali lagi
ke tingkat dasar sehingga memancarkan energi radiasi elektromagnetik. Menurut Neils Bohr,
besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom jumlahnya tertentu (terkuantitas) dalam
bentuk spektrum emisi. Sebagian anggota spectrum terletak di daerah sinar tampak sehingga
akan memberikan warna-warna yang jelas dan khas untuk setiap atom.
Sifat kimia
Energi Ionisasi
Energi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron
yang terikat paling lemah dari satu mol atom dalam keadaan gas. Energi ionisasi dalam satu
golongan berhubungan erat dengan jari-jari atom. Jari-jari atom pada golongan alkali dari Li
ke Cs jari-jarinya semakin besar, sesuai dengan pertambahan jumlah kulitnya. Semakin
banyak jumlah kulitnya, maka semakin besar jari-jari atomnya. Semakin besar jari-jari atom,
maka daya tarik antara proton dan elektron terluarnya semakin kecil. Sehingga energy
ionisasinya pun semakin kecil.
Pada logam alkali yang memiliki satu elektron valensi ia akan lebih mudah membentuk
ion positif agar stabil dengan melepas satu elektron tersebut. Li menjadi Li+, Na menjadi
Na+, K manjadi K+ dan yang lainnya. Jari-jari ionnya mempunyai ukuran yang lebih kecil
dibandingkan jari-jari atomnya, karena ion logam alkali membentuk ion positif. Ion positif
mempunyai jumlah elektron yang lebih sedikit dibandingkan atomnya. Berkurangnya jumlah
elektron menyebabkan daya tarik inti
Kereaktifan
Logam alkali sangat reaktif dibandingkan logam golongan lain. Selain disebabkan
oleh jumlah elektron valensi yang hanya satu dan ukuran jari-jari atom yang besar, sifat ini
juga disebabkan oleh harga energi ionisaisnya yang lebih kecil dibandingkan logam golongan
lain. Dari Li sampai Cs harga energi ionisai semakin kecil sehingga logamnya semakin
reaktif. Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air,
oksigen, unsur-unsur halogen, dan hidrogen.
Alkali Tanah
Kalsium, stronsium, barium, dan radium membentuk senyawa ion bermuatan +2.
Magnesium kadang-kadang bersifat kovalen dan berilium lebih dominan kovalen. Sifat-sifat
golongan alkali tanah ditunjukkan pada Tabel berikut
http://jabirbinhayyan.files.wordpress.com
Kekerasan logam alkali tanah berkurang dari atas ke bawah akibat kekuatan ikatan
antaratom menurun. Hal ini disebabkan jarak antaratom pada logam alkali tanah bertambah
panjang. Berilium merupakan logam berwarna abu dan kekerasannya mirip dengan besi, serta
cukup kuat untuk menggores kaca. Logam alkali tanah yang lain umumnya berwarna perak
dan lebih lunak dari berilium, tetapi lebih keras jika dibandingkan dengan logam alkali.
Titik leleh dan titik didih logam alkali menurun dari atas ke bawah dalam sistem periodik.
Hal ini disebabkan oleh jari-jari atom yang bertambah panjang. Energi ionisasi kedua dari
unsur-unsur golongan IIA relatif rendah sehingga mudah membentuk kation +2. Akibatnya,
unsurunsur cukup reaktif. Kereaktifan logam alkali meningkat dari atas kebawah dalam
sistem periodik. Pada suhu kamar, berilium tidak bereaksi dengan air, magnesium bereaksi
agak lambat dengan air, tetapi lebih cepat dengan uap air. Adapun kalsium dan logam alkali
tanah yang di bawahnya bereaksi dengan air pada suhu kamar. Reaksinya:
Ca(s) + 2H2O(l) ⎯⎯→Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. Barium dapat
membentuk peroksida. Barium peroksida terbentuk pada suhu rendah dan terurai menjadi
oksida pada 700°C. Kalsium, stronsium, dan barium bereaksi dengan hidrogen membentuk
logam hidrida. Adapun magnesium dapat bereaksi dengan hidrogen pada tekanan tinggi
dengan bantuan katalis MgI2.
Ca(s) + H2(g) ⎯⎯→CaH2(s)
Semua unsur alkali tanah bereaksi langsung dengan halogen membentuk halida, dengan
nitrogen dapat membentuk nitrida pada suhu tinggi, misalnya magnesium nitrida:
Mg(s) + N2(g)⎯⎯→Mg3N2(s)
Pembakaran unsur-unsur alkali tanah atau garamnya dalam nyala bunsen dapat
memancarkan spektrum warna khas. Stronsium berwarna krimson, barium hijau-kuning, dan
magnesium putih terang.
Sifat Fisik
Lebih keras dan padat dibandingkan natrium dan kalium
Memiliki titik leleh yang lebih tinggi. Disebabkan oleh kehadiran dua valensi elektron pada
setiap atom, yang mengarah pada ikatan logam yang lebih kuat daripada terjadi di golongan
1A.
Tiga elemen ini memberikan karakteristik warna ketika dipanaskan dalam api:
Putih cemerlang : Mg
Merah bata : Ca
Merah : Sr
Hijau : Ba
Jari-jari atom dan ion semakin besar (dari atas ke bawah). Jari-jari ion jauh lebih kecil
daripada jari-jari atom. Hal ini karena atom mengandung dua elektron dalam tingkat s relatif
jauh dari nukleus, dan inilah elektron yang dikeluarkan untuk membentuk ion. Sisa elektron
dengan demikian dalam tingkat lebih dekat ke inti, dan di samping meningkatnya biaya nuklir
efektif menarik elektron menuju inti dan mengurangi ukuran ion.
Sifat Kimia
Sifat-sifat kimia unsur-unsur Kelompok 2 didominasi oleh mengurangi tenaga yang kuat dari
logam. Unsur-unsur menjadi semakin turun elektropositif di golongan.
Begitu dimulai, reaksi dengan oksigen dan klorin yang kuat:
2Mg (s) + O2 (g) 2MgO (s)
Ca (s) + Cl2 (g) CaCl2 (s)
Semua logam kecuali berilium membentuk oksida di udara pada suhu kamar yang
menumpulkan permukaan logam. Barium begitu reaktif akan disimpan dalam minyak.
Semua logam kecuali berilium mengurangi air dan asam encer hidrogen:
Mg (s) + 2H + (aq) Mg (aq) + H2 (g)
Magnesium bereaksi hanya perlahan-lahan dengan air kecuali air mendidih, tetapi kalsium
bereaksi cepat bahkan pada suhu kamar, dan membentuk suspensi putih berawan hemat larut
kalsium hidroksida.
Kalsium, strontium dan barium dapat mengurangi gas hidrogen ketika dipanaskan, membentuk
hidrida:
Ca (s) + H2 (g) CaH2 (s)
Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3.
Mg3N2(s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
a. Metode Elektrolisis
Logam Li dan Na adalah reduktor kuat sehingga tidak mungkin diperoleh dengan
mereduksi oksidanya. Oleh karena itu logam-logam ini diperoleh dengan cara elektrolisis.
Elektrolisis Li
Sumber logam Li adalah spodumene [LiAl(SO)3]. Spodumene dipanaskan pada suhu
100oC, lalu dicampur dengan H2SO4 panas, dan dilarutkan ke air untuk memperoleh larutan
Li2SO4. kemudian, Li2SO4 direksikan dengan Na2CO3 membentuk Li2CO3 yang sukar larut.
Li2SO4 + Na2CO3 → Li2CO3 + Na2SO4 Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl untuk
membentuk LiCl.
Li2CO3 + 2HCl → 2LiCl + H2O + CO2 Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl.
Katoda : Li+ + e- → Li
Anoda : 2Cl- → Cl2 + 2e-
Karena titik leleh LiCl tinggi (>600oC), biaya elektrolisis menjadi mahal. Namun, biaya dapat
ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% LiCl dan 45% KCl) yang dapat menurunkan
titik leleh menjadi 430oC.
Elektrolisis Natrium
Na diperoleh dari elektrolisis leburan garam kloridanya yang dilakukan dengan
menggunakan ”downs cell” . Elektrolisis lelehan NaCl dilakukan didalam sel silinder dengan
menambahkan CaCl2 untuk menurunkan titih leleh dari NaCl dari 8010C menjadi 5800C.
Akan tetapi dari elektrolisis tidak diperoleh Ca. Hal ini disebabkan karena Ca lebih sulit
tereduksi dibanding Na karena potensial reduksi Ca lebih rendah dibanding Na.
Sumber utama logam natrium adalah garam batu dan air laut. Na hanya dapat diperoleh
dari elektrolisis lelehan NaCl.
Katoda : Na+ + e- → Na
Anoda : 2Cl- → Cl2 + 2e-
b. Metode reduksi
Untuk mendapatkan logam K, Rb, dan Cs dilakukan metode reduksi sebab jika dengan
metode elektrolisis logam ini cenderung larut dalam larutan garamnya.
Reduksi K
Sumber utama logam K adalah silvit (KCl). Logam ini didapatkan dengan mereduksi
lelehan KCl. Na + KCl ↔ K + NaCl
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan karena K mudah menguap maka K dapat dikeluarkan
dari sistem. Dan kesetimbangan akan tergeser ke kanan untuk memproduksi K. Suhu
optimum beroperasinya downs cell 7720C, sementara titik leleh KCl 8500C dan pada suhu
tersebut K akan berwujud gas sehingga K tidak mungkin dipisahkan atau diisolasi dengan
menggunakan downs cell. Oleh karena itu logam K, Rb, Cs diisolasi dengan mereaksikan
garam kloridanya dengan Na
Na(g) + MCl (l) → M(g) + NaCl(l)
Dengan cara elektrolisis leburan atau lelehan garamnya.
Contoh : NaCl (l) Na+ (l) + Cl- (l)
3. Kalsium. Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Bahkan
kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4%
keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3], Senyawa
Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF].
4. Stronsium. Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium
dapat membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit .
5. Barium. Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk
senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3]
Alkali Tanah
1. Berilium (Be)
a. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermassa lebih
ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat Jet.
b. Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
c. Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir.
d. Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium sangat
penting sebagai komponen televisi.
2. Magnesium (Mg)
a. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan pada
lampu blitz.
b. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO memiliki
titik leleh yang tinggi.
c. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat di
mulut dan mencegah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag.
d. Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan sehingga
bisa digunakan pada alat alat rumah tangga.
3. Kalsium (Ca)
a. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
b. Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat gips yang berfungsi untuk membalut tulang
yang patah.
c. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan cat
tembok. Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
d. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator, dapat
juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada cerobong asap.
e. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa yang
harganya relatif murah.
f. Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan gas
asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
g. Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk tulang
dan gigi.
4. Stronsium (Sr)
a. Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila digunakan untuk
bahan kembang api.
b. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi
berwarna dan komputer.
c. Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik dalam baterai
nuklir RTG (Radiisotop Thermoelectric Generator).
5. Barium (Ba)
a. BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar X
meskipun beracun.
b. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki kerapatan yang tinggi dan
warna terang.
c. Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.
DAFTAR PUSTAKA