Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGANTAR ILMU PETERNAKAKAN

DAN TILIK TERNAK

LAPORAN KUNJUNGAN KE PASAR HEWAN DI DESA KALIMAS, KECAMATAN


BESUKI,KABUPATEN SITUBONDO, JAWA TIMUR

Oleh

Putri Mauidhatul Hasanah

NIM : C33180328

GOLONGAN A

PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK

JURUSAN PETERNAKAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun tugas Makalah Pengantar
Ilmu Peterernakan dan Ilmu Tilik Ternak tentang “Laporan Kunjungan ke Pasar Hewan di
Desa Kalimas, Besuki,Kabupaten Situbondo, Jawa Timur”.

Makalah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan
tugas mata kuliah Pengantar Ilmu peternakan dan Ilmu Tilik Ternak. Makalah ini telah
diupayakan agar dapat sesuai apa yang diharapkan dan dengan terselesainya Makalah ini
sekiranya bermanfaat bagi setiap pembacanya. Makalah ini penulis sajikan sebagai bagian
dari proses pembelajaran agar kiranya kami sebagai mahasiswa dapat memahami betul
tentang perlunya sebuah tugas agar menjadi bahan pembelajaran.

Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami mengucapkan rasa syukur yang tulus dan ikhlas kepada Tuhan Yang
Maha Esa, serta ucapan terima kasih kepada : Dosen dan Teknisi berkat kerjasamanya
sehingga Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kesempurnaan dan dengan segala
kerendahan hati, mohon kritik dan saran yang bersifat membangun. Sehingga apa yang kita
harapkan dapat tercapai, dan merupakan bahan kesempurnaan untuk makalah ini selanjutnya.
Besar harapan penulis, semoga makalah yang penulis buat ini mendapat ridho dari Tuhan
Yang Maha Esa.

Jember,26 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

BAB 1 ........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 5
BAB II........................................................................................................................................ 6
PELAKSANAAN KEGIATAN KUNJUNGAN ....................................................................... 6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 6
BAB III .................................................................................................................................... 17
PENUTUP................................................................................................................................ 17
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 17
3.2 Saran ............................................................................................................................... 17
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia memerlukan gizi yang bagus dan seimbang untuk menunjang kelangsungan
hidupnya. Gizi dapat berguna untuk membangun sel-sel tubuh dan menjaga agar tetap sehat
dan berfungsi sebagaimana mestinya. Gizi adalah kebutuhan yang memungkinkan manusia
yang tumbuh dan berkembang serta mampu beraktivitas dan memelihara kondisi tubuh.
Tidak dipungkiri bahwa bidang peternakan menjadi salah satu penopang utama sumber gizi
nasional.

Hewan ternak merupakan salah satu penunjang kebutuhan pokok hidup manusia, karena
hewan merupakan sumber protein hewani yang sangat di perlukan bagi tubuh,namun banyak
masyarakat yang kurang menyadari aplikasi ilmu peternakan yang di gunakannya,mereka
hanya menginginkan hasil jadinya,maka dari itu,melalui penilitian dan penyusunan laporan
ini di harapkan pembaca dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pasar hewan merupakan tempat untuk bertransaksi jual beli hewan yaitu meliputi sapi,
kambing dan domba. Pasar hewan beroperasi hanya 1 kali tiap minggunya, selain jual beli
hewan ternak pasar hewan biasanya menyediakan peralatan dalam usaha peternakan seperti
aksesoris hewan, clurit, topi untuk peternak dll. Orang yang melakukan penjualan di pasar
ternak di sebut juru taksir atau blantik. Mereka mempunyai pengalaman dalam memilih
ternak yang baik, serta menentukan harga seekor ternak. Sehingga keberadaan mereka sangat
penting dalam dunia peternakan, khususnya ternak ruminansia ( sapi, kambing dan domba ).

Mahasiswa peternakan Politeknik Negeri Jember dituntut untuk mampu mengembangkan


diri agar terampil dalam bidang peternakan. Kunjungan ke pasar hewan ini bertujuan untuk
melihat secara langsung kegiatan peternakan secara nyata terutama dalam hal pemasaran,
sehingga diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan teori-teori yang didapat dalam
perkuliahan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dapat ditarik sebuah masalah
a. Apa saja jenis-jenis ternak yang di jual di pasar hewan?
b. Bagaimana karakteristik ternak yang di jual di pasar hewan?
c. Apa saja cara penilaian visual yang dilakukan saat di pasar hewan?

1.3 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan di atas maka makalah ini bertujuan untuk
a. Mengetahui jenis-jenis ternak yang di jual di pasar hewan
b. Mengetahui karakteristik ternak yang di jual di pasar hewan
c. Dapat menilai ternak secara visual
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN KUNJUNGAN

A. Tempat Kunjungan
Kegiatan kunjungan ini betempat di Pasar Hewan yang berada di Desa Kalimas,
Besuki,Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
B. Waktu Kunjungan
Kunjungan ini dilaksanakan pada hari senin 19 November 2018
C. Peserta Kunjungan
Kunjungan ini diikuti oleh mahasiswa Program Studi Produksi Ternak Politeknik
Negeri Jember yang mempelajari mata kuliah Ilmu Tilik Ternak dan Pengantar Ilmu
Peternakan.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

1) Sapi
a. Sapi persilangan brahmaman dan po umur kurang lebih 3 tahun harga kurang
lebih 20 juta bobot 500 – 700 kg berkelamin betina warna bulunya putih
keabu-abuan memiliki tanduk yang cukup panjang.
b. Sapi persilangan simmental dan brangus memiliki tanduk yang cukup
panjang umur kurang lebih 4 tahun bobot kurang lebih 400kg memiliki
kelamin jantan memiliki sifat yang agresif.

c. Sapi Simmental
Ciri-ciri sapi simmental
1. Bulunya berwarna kuning hingga kecokelatan
2. Bentuk badan sapi ini panjang, kompak dan tentunya padat
3. Kepala sapi simental umumnya bewarn putih pada bagian atasnya.
4. Bobot tubuh sapi Simental jantan dewasa mampu mencapai 1.400 kg
5. Sapi ini memang tegolong dalam sapi yang berukuran besar, baki pada
waktu melahirkan, penyapihan hingga sapi dewasa
6. Sapi Simental Betina dewasa 600-800 kg
7. Pertambahan bobotnya mencapai 1,5-2,1 kg/hari
Dengan mengetahui ciri-ciri sapi simental, saat kita membeli sapi
di pasar hewan tidak akan tertipu oleh agen atau blantik, sehingga akan
sangat akan merugikan kita sebagai peternak.
 Sapi Simmental(1) kurang lebih berumur 5 tahun memiliki 4 lingkar
tanduk berkelamin betina memiliki tanduk kecil.

 Sapi Simmental (2)

Sapi diperkirakan berusia 2 tahun dengan harga 20 juta dengan


perkiraan karkas 2 kwintal atau 200kg berkelamin jantan

 Sapi Simmental(3)
d. limousin

Ciri-ciri
 Secara umum memliliki warna coklat muda, kuning agak kelabu
 Bentuk tubuh besar, panjang, kompak dan padat.
 Cocok di daerah yang mempunyai curah hujan tinggi.
 Sangat cocok dipelihara di daerah dengan iklim sedang.
 Tidak begitu bagus dikembangkan didaerah beriklim panas.
 Pertumbuhan badan sangat cepat
 Berat jantan dewasa mencapai lebih 1.200 kg
 Kualitas daging tinggi
 Kualitas Karkas Bagus
 Pertumbuhan berat badan perhari bisa diatas 1 - 1,5 kg lebih dengan
dukungan pakan yang bagusi sapi limaousin
e. Brangus
Ciri Fisik Sapi Brangus yang paling khas adalah warna hitam pada
kulitnya dan bentuk tanduknya yang kecil. Hal ini sebagai warisan dari
persilangan induknya yang merupakan jenis sapi potong unggulan yaitu sapi
Angus dan Sapi Brahman. Jenis Sapi Brangus merupakan hasil persilangan
antara sapi betina Brahman (Bos indicus) dan pejantan Aberden Angus (Bos
taurus). Komposisi genetik pada sapi Brangus adalah 3/8 Brahman dan 5/8
Aberdeen Angus. Hasil Silangan antara Brahman dan Angus yang
menghasilkan jenis Sapi Brangus ini berasal dari Oklahoma, Amerika
Serikat.
 Berikut ini ciri-ciri fisik dan Sifat Sapi Brangus:
 Warna hitam dengan tanduk kecil.
 Leher dan telinga pendek
 Bentuk punggung lurus
 Komposisi badan kompak dan padat
 Kondisi kaki kuat dan kokoh.
 Adanya punuk sebagai warisan sifat sapi Brahman
 Tahan terhadap udara panas meski berwarna hitam
 Tahan terhadap gigitan serangga
 Mudah menyesuaikan diri dengan pakan yang mutunya kurang baik
 Produktifitas dagingnya tinggi dan persentase karkasnya tinggi
sebagai warisan dari Aberdeen Angus.
 Memiliki tanduk usia kurang lebih 4 tahun memiliki klamin jantan
memiliki sifat yang agresif rambutnya berwarna coklat gelap
hingga hitam memiliki tanduk kecil.

f. Sapi Madura
Sapi Madura adalah bangsa sapi potong lokal asli Indonesia yang
terbentuk dari persilangan antara banteng dengan Bos indicus atau sapi
Zebu (Hardjosubroto dan Astuti, 1994), yang secara genetik memiliki sifat
toleran terhadap iklim panas dan lingkungan marginal serta tahan terhadap
serangan caplak (Anonimus, 1987). Karakteristik sapi Madura sudah sangat
seragam, yaitu bentuk tubuhnya kecil, kaki pendek dan kuat, bulu berwarna
merah bata agak kekuningan tetapi bagian perut dan paha sebelah dalam
berwarna putih dengan peralihan yang kurang jelas ; bertanduk khas dan
jantannya bergumba.
Ciri-ciri umum fisik Sapi Madura

 Baik jantan ataupun betina sama-sama berwarna merah bata.


 Paha belakang berwarna putih.
 Kaki depan berwarna merah muda.
 Tanduk pendek beragam.
 Pada betina kecil dan pendek berukuran 10 cm, sedangkan pada
jantannya berukuran 15-20 cm.
 Panjang badan mirip Sapi Bali tetapi memiliki punuk walaupun
berukuran kecil.

 Memiliki tanduk kecil berumur kurang lebih 2 tahun berkelamin


jantan

g. Sapi PO berumur 5 tahun

2) Kambing
 Kambing Kacang
Ciri-cirinya
 Warna bulunya memiliki beberapa corak seperti putih hitam, coklat.
 Bulunya pun terlihat pendek ketimbang kambing yang mungkin sering
kalian temui.
 Seperti kambing pada umumnya kambing ini juga memiliki tanduk yang
melengkung sampai kebelakang.
 Kambing ini memiliki telinga yang pendek dan terlihat menggantung.
 Untuk kambing yang jantannya biasanya memiliki janggut, namun tidak
untuk yang betina.
 Kambing ini terlihat memiliki leher yang pendek serta punggungnya
terlihat melengkung.
 Tinggi tubuh dari kambing yang jantan antara 60 sampai 65 cm, sedangkan
yang betina sekitar 56 cm.
 Untuk bobotnya sendiri biasanya kambing yang jantan dewasa memiliki
bobot rata-rata 25 kg sedangkan yang betina sekitar 20 kg.
a. Kambing Kacang (1) berkelamin jantan berumur lebih dari 1 tahun dengan
berat kurang lebih 20 kg memiliki tansuk pendek

b. Kambing Kacang (2) berkelamin jantan berumur kurang dari 1 tahun


memiliki tanduk yang pendek
c. Kambing Kacang (3) berkelamin betina dengan umur 1,5 tahun tidak
memiliki tanduk

d. Kambing kacang (4) berumur lebih dari 1 tahun berkelamin jantan


memiliki tanduk pendek

 Kambing Peranakan Etawa


Ciri-ciri Kambing Peranakan Ettawa (PE) Adalah :
 Warna bulu beragam mulai dari merah coklat, belang putih, bercak
hitam atau kombinasi dari ketiga warna.
 Bagian belakang terdapat bulu yang lebat dan panjang.
 Kepala terliaht tegak
 Memiliki tanduk yang melengkung ke belakang
 Telingan melebar dan menggantung
 Tinggi gumba jantan sekitar 90-100 cm, sedangkan betina 70-90 cm
 Panjang badan sekitar 85-105 cm untuk jantan dan 65-85 untuk betina
 Bobot dewasa jantan mencapai 90 Kg, sedangkan betina dewasa
mencapai 70 Kg.
e. Kambing peranakan etawa(PE) berumur 7 bulan berkelamin betina
memiliki tanduk kecil
3) Domba
a. Domba priangan yaitu persilangan domba ekor tipis dan domba garut
berkelamin jantan berumur kurang lebih 3 tahun memiliki tanduk besar
dan panjang yang melengkung sera rambut berwarna putih tebal dibagian
leher terdapat rambut dengan harga 2,5 juta

 Domba ekor gemuk


ciri-ciri domba ekor gemuk :
 Bentuk badannya sedikit lebih besar daripada domba lokal lainnya.
 Berat domba jantan mencapai 40-60 kg, sedangkan domba betina 25-
50 kg.
 Tinggi badan pada jantan dewasa antara 52 – 65 cm, sedangkan pada
betina dewasa 47 – 60 cm.
 Warna bulu wolnya putih dan kasar.
 Ekor yang besar, lebar dan panjang. Bagian pangkal ekor membesar
merupakan timbunan lemak, sedangkan bagian ujung ekor kecil
karena tidak terjadi penimbunan lemak. Cadangan lemak di bagian
ekor berfungsi sebagai sumber energi pada musim paceklik.
 Dada terlihat serasi dan kuat seperti bentuk perahu, ke empat kakinya
kalau jalan agak lamban karena menanggung berat badan dan ekornya
yang gemuk.
 Umumnya domba jantan tidak bertanduk dan hanya sedikit yang
mempunyai tanduk kecil, sedangkan yang betina tidak bertanduk.
 Keunggulan Domba Domba ekor gemuk ini adalah tahan terhadap
panas dan kering

b. Domba Ekor Gemuk(DEG) atau Domba Sapudi(1) berkelamin jantan


berumur 1,5 tahun dengan bobot kurang lebih 20kg

c. Domba Ekor Gemuk(DEG) atau Domba Sapudi(2) usia kurang dari satu
tahun
d. Domba Ekor Gemuk(DEG) atau Domba Sapudi(3) usia lebih dari satu
tahun

 Domba ekor tipis


Ciri-ciri domba ekor tipis :
 Termasuk golongan domba berperawakan kecil, dengan berat badan
domba jantan 30-40 kg dan domba betina 15-20 kg.
 Bulu wolnya gembel berwarna putih dominan dengan warna hitam di
sekeliling mata, hidung, dan beberapa bagian tubuh lain.
 Ekornya tidak menunjukkan adanya desposisi lemak.
 Telinga umumnya medium sampai kecil dan sebagian berposisi
menggantung.
 Domba jantan memiliki tanduk melingkar, sedangkan yang betina
umumnya tidak bertanduk.
e. Domba Ekor Tipis(DET) usia kurang dari satu tahun rambut masih tipis
karena umurnya masih tergolong muda
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang kami lakukan di pasar hewan dengan mewawancarai
penjual/blantik mahasiswa dapat mengetahui harga hewan ternak di pasaran. Dengan
menggunakan metode pendugaan umur dengan menggunakan gigi dan lingkar tanduk yang
telah diajarkan di mata kuliah Tilik Ternak mahasiswa dapat mengetahui umur dari ternak
tersebut tanpa di tipu oleh blantik. Mata kuliah Pengatar Ilmu Peternakan juga membantu
mahasiswa mengetahui jenis-jenis ternak serta karakteristiknya sehingga membantu judging
secara visual.

Contoh jenis-jenis ternak yang ada di pasar hewan yaitu

1) Sapi
a. Sapi persilangan brahmaman dan po
b. Sapi persilangan simmental dan brangus
c. Sapi Simmental
d. limousin
e. Brangus
f. Sapi Madura
g. Sapi PO
2) Kambing
a. Kambing kacang
b. Kambing Etawa
3) Domba
a. Domba garut
b. Domba DEG
c. Domba GEG

3.2 Saran
a. Demi kenyamanan Pasar Hewan sebaiknya perlu dilakukan perbaikan dan
penambahan sarana dan prasarana
b. Dilokasi sebaiknya dibuat biogas agar kotoran dapat dimanfaatkas serta tidak
mecemari lingkungan
c. Penjualan sebaiknya dilakukan dengan cara menimbang terrnak agar tidak ada pihak
yang merasa dirugikan.

Anda mungkin juga menyukai