Tugas Pak Agus
Tugas Pak Agus
pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau kadar
alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal dari ” p”,
lambang matematika dari negatif logaritma, dan ” H”, lambang kimia untuk unsur Hidrogen.
Definisi yang formal tentang pH adalah negative logaritma dari aktivitas ion Hydrogen
pH = -log[H+].
Pengukuran pH secara kasar bisa dilakukan dengan kertas pH atau kertas indicator pH,
dengan perubahan warna pada level pH yang bervariasi. Pengukuran pH yang lebih akurat
bagian yaitu elektroda pengukuran pH, elektroda reffernsi,dan alat pengukur impedansi tinggi.
pH elektroda dapat diasumsikan sebagai battery, dengan voltase yang bervariasi hasil
SEJARAH pH METER
dimulai pada tahun 1906 ketika Max Cremer dalam sebuah penelitiannya menemukan adanya
interaksi dari aktivitas ion hydrogen yang dihubungkan dengan suatu sel akan menghasilkan
tegangan listrik. Dia menggunakan gelembung kaca yang tipis yang diisi dengan suatu larutan
dan dimasukan kedalam larutan yang lain dan ternyata menghasilkan tegangan listrik. Gagasan
ini kemudian dikembangkan oleh Firtz Haber dan Zygmunt Klemsiewcz yang menemukan
bahwa tegangan yang dihasilkan oleh gelembung kaca tersebut merupakan suatu fungsi
logaritmis.
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia
yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah
diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini
dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hydrogen yang
ukurannya relative kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial
elektrokimia dari ion hydrogen atau diistilahkan dengan potential of hydrogen. Untuk
melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat
pH meter akan mengukur potensial listrik (pada gambar alirannya searah jarum jam) antara
merkuri Cloride (HgCl) pada elektroda pembanding dan potassium chloride (KCl) yang
merupakan larutan didalam gelas electrode serta potensial antara larutan dan elektroda perak.
Tetapi potensial antara sampel yang tidak diketahui dengan elektroda gelas dapat berubah
tergantung sampelnya, oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi dengan menggunkan larutan
Elektroda pembanding calomel terdiri dari tabung gelas yang berisi potassium kloride
(KCl) yang merupakan elektrolit yang mana terjadi kontak dengan mercuri chloride (HgCl)
diujung larutan KCl. Tabung gelas ini mudah pecah sehingga untuk menghubungkannya
digunkan ceramic berpori atau bahan sejenisnya. Elektroda semacam ini tidak mudah
Elektroda gelas terdiri dari tabung kaca yang kokoh yang tersambung dengan gelembung
kaca tipis yang. Didalamnya terdapat larutan KCl sebagai buffer pH 7. Elektroda perak yang
ujungnya merupakan perak kloride (AgCl2) dihubungkan kedalam larutan tersebut. Untuk
meminimalisir pengaruh electric yang gak diinginkan, alat tersebut dilindungi oleh suatu
lapisan kertas pelindung yang biasanya terdapat dibagian dalam elektroda gelas.
Pada kebanyakan pH meter modern sudah dilengkapi dengan thermistor temperature yaitu
suatu alat untuk mengkoreksi pengaruh temperature. Antara elektroda pembanding dengan
pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau
kadar alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Asam dan basa terjadi
karena adanya ionisasi dari ion H+ dan OH-. Suatu larutan akan bersifat asam apa bila larutan
tersebut mengandung ion H+. Semakin tinggi konsentrasi ion H+ dari suatu larutan maka
semakin asam pula larutan tersebut. Larutan asam ditandai dengan pH kurang dari 7. Semakin
kecil nilai pH maka suatu larutan semakin bersifat asam. Sedangkan basa terjadi apabila adanya
ionisasi OH- pada suatu larutan. Semakin tinggi konsentrasi OH- dalam suatu larutan maka
larutan tersebut akan semakin bersifat basa atau alkali. Larutan basa atau alkali ditandai dengan
pH lebih dari 7. Semakin tinggi nilai suatu pH maka semakin kuat sifat alkali dari suatu larutan.
Apabila larutan memiliki pH sama dengan 7 maka larutan tersebut disebut larutan netral.
Campuran dari larutan asam dan basa akan menghasilkan garam atau larutan netral.
2. a Jelaskan prinsip kerja alat ukur Gas Chromatography yang digunakan di industri
migas
Jawab :
Kromatografi merupakan suatu cara untuk memisahkan suatu campuran gas yang
kromatografi adalah terdistribusinya komponen yang akan dipisahkan antara dua fase yaitu
fase diam dan fase gerak.Fase diam berupa padatan (solid packing) yang dilapiskan pada
dinding kolom, sementara fase gerak berupa gas pembawa (carrier gas).Komponen-komponen
yang akan dipisahkan dibawa melalui kolom dengan gas pembawa yang bersifat inert. ( 4 : 53 )
dan padatan dari fase diam. Padatan tersebut secara selektif akan memisah-misahkan
komponen-komponen dari sampel menjadi komponen murni sesuai dengan berat molekul dan
titik didih dari komponen tersebut sehingga akan menghasilkan perbedaan kecepatan dari
masing-masing komponen. Dengan adanya perbedaan kecepatan ini maka akan menghasilkan
perbedaan waktu yang disebut dengan waktu retensi (retention time) yang digunakan untuk
mengidentifikasi jenis komponen apa yang diukur. Komponen yang sudah terpisah-pisah akan
dibawa oleh gas pembawa menuju detektor sesuai dengan waktu retensi dari masing-masing
komponen untuk diukur konsentrasi dari masing-masing komponen tersebut. Detektor akan
controller) untuk dihitung luas area puncaknya (peak area). Keluaran dari perangkat elektronik
ini berupa gambar puncak (chromatogram) yang dikirim ke pencatat (recorder) dan sinyal
Jawab :
TCD (Thermal Conductivity Detector) merupakan detektor yang terdiri atas kawat
filamen yang dipanaskan dalam suhu yang terkontrol. Detektor ini bekerja apabila terdapat
perubahan panas yang mengalir melalui detektor. Perubahan panas tersebut akan
mempengaruhi resistansi dari kawat filamen. Detektor TCD secara umum dapat mengukur atau
anorganik dan senyawa lainnya. Sensitivitas detektor ini lebih rendah apabila dibandingkan
dengan Flame Ionisasi Detector (FID). TCD bekerja berdasarkan prinsip konduktivitas panas
yang tergantung pada komposisi gas. Sampel akan dibawa oleh gas pembawa (carrier gas)
menuju saluran pengukuran, yang terdiri dari dua saluran. Saluran pertama berfungsi untuk
mengukur sampel dan gas pembawa (carrier gas), sesementara saluran kedua berfungsi untuk
mengukur kemurnian dari gas pembawa (carrier gas). Perbedaan konduktivitas panas dari hasil
pengukuran akan menghasilkan tegangan yang sebanding dengan perbedaan konsentrasi dari
komponen sampel yang diukur. Rangkaian TCD menggunakan prinsip jembatan Wheatstone
Rangkaian jembatan Wheatstone terdiri atas 4 buah resistor yang dihubungkan sehingga
membentuk dua rangkaian yang paralel dengan tegangan input yang tetap. Pengukuran
yaitu untuk R2 dan R3. Tahanan variabel R4 digunakan untuk menyeimbangkan jembatan,
Jawab : Kromatografi tipe ini tidak jauh beda prinsip dasarnya dengan kromatografi kolom.
Yang membedakan adalah bentuk kemasan bahan stasionernya. Jika kromatografi kolom
menggunakan bahan stasioner yang berada di dalam tabung kaca memanjang, bahan stasioner
kromatografi planar berbentuk lembaran tipis. Lembaran tersebut dapat berupa kertas berbahan
Perbedaan lain yaitu kromatografi planar tidak menggunakan gaya grafitasi untuk membuat
sampel campuran turun melewati bahan stasioner . Namun tipe planar ini menggunakan gaya
kapiler zat penyusun campuran. Semakin kuat komponen campuran untuk berikatan berikatan
dengan bahan stasioner, bahan tersebutakan semakin mencapai titik tertinggi lembaran
stasioner. Dan karena prinsip kerjanya yang sederhana, kromatografi tipe ini lebih banyak
digunakan pada laboratorium untuk meneliti zat penyusun dari sebuah campuran.
Jawab :
Garis dasar (base line) Aliran gas pembawa Cek dan atur aliran gas
dengan menggunakan
flow meter
Peak atau output tidak Detektor (TCD) rusak Ganti detektor baru
flow 12 l/h
Indikasi tidak sesuai Tidak ada aliran sampel Check aliran sampel
Laboratorium standar
Puncak (peak) tidak Aliran gas pembawa Atur aliran gas pembawa
rendah / tinggi
Jawab :
Sel galvanik digunakan untuk mengukur kandungan aksigen dalam cairan dan
mempunyai konstruksi . Sebagai elektrolit ialah KOH (kalium hidroksida, paling sering) , KCl
( kalium khlorida), atau KHCO3 (kalium bikarbonat). Elektrolit dibungkus oleh membran yang
dapat dirembesi oleh cairan contoh. Katoda harus terbuat dari logam mulia yaitu emas,
sedangkan anoda dapat dibuat dari timah hitam, kadmium, seng, ataupun perak.Pada
pemakaiannya, suatu beda potensial diberikan kepada kedua elektroda, yang menyebab kan
terjadi reaksi elektrokimia. Elektron-elektron yang terbebaskan oleh reaksi akan mengalir
melalui elektrolit, menyebabkan arus listrik yang sebanding dengan oksigen dalam elektrolit
Jawab :
Zirconia adalah salah satu komponen yang konduktif pada temperature tinggi dan akan
menjadi lebih konduktif lagi bila suhu dinaikan. Zirconia mempunya resistansi yang tinggi
pada temperature ruang sampai satu triliun ohm/com. Dengan pemanasan, tekanan parsial
konsentrasi gas oksigen akan berkontak secara berlawanan dengan konsentrasi oksigen yang
dihasilkan oleh zirconia. Hal tersebut menyebabkan perjalanan ion-ion tersebut melalui
elemen zirconia menuju ke elektrode lain pada point tersebut hukum Nernst digunakan
untuk menghitung gaya gerak listrik yang dihasilkan oleh dua elektrode tersebut.
Udara proses (A) yang konsentrasi kandungan O2-nya tidak diketahui, mengalir di luar
probe pengukur yang tertutup oleh sebuah elemen berbahan zirconium-oxide(B). Dan di sisi
lain ada gas referensi (C) dengan kandungan oksigen yang diketahui mengalir di dalam
elemen zirconium-oxide. Pada temperatur yang optimal, elemen ini diberikan tegangan
listrik tertentu dalam mV. Dan pada temperatur yang konstan di elemen tersebut, besar
tegangan ini hanya tergantung oleh perbandingan konsentrasi oksigen (partial pressure)
antara (A) dan (C). Partial pressure adalah tekanan suatu gas apabila ia berada sendirian
pada suatu volume tertentu. Pada suatu campuran gas yang ideal, masing-masing gas
Jawab :
Jawab :
Konsentrasi ion di dalam larutan berbanding lurus dengan adanya daya hantar listriknya.
Semakin banyak ion mineral yang terlarut , maka akan semakin besar emampuan larutan
tersebut untuk menghantarkan listrik. Sifat kimia inilah yang digunakan sebagai prinsip
Sebuah system conductivity meter tersusun atas dua electrode, yang dirangkaikan dengan
sumber tegangan serta sebuah Ampere meter. Electrode- electrode tersebut diatur sehingga
memiliki jarak tertentu antara keduanya (biasanya 1 cm). Pada saat pengukuran, kedua
electrode ini dicelupkan ke dalam sampel larutan dan diberi tegangan dengan besar tertentu.
Nilai yang dibaca oleh ampere meter, digunakan lebih lanjut untuk menghitung nilai
Jawab :
gelembung
b. Posisikan electrode
secara horizontal
,sehingga gelembung
elektrode
instrumen