Anda di halaman 1dari 25

PERTEMUAN 13

DIFERENSIAL

Koefisien Diferensial Baku


Diferensial Logaritmik

Fungsi Implisit

Persamaan Parametrik
KOEFISIEN DIFERENSIAL BAKU
Koefisien Diferensial Baku

Daftar diferensial baku


Koefisien diferensial untuk sinh x dan cosh x dapat diperoleh dengan
mudah dengan mengingat definisi eksponensialnya, dan juga dengan
mengingat bahwa :
d x
dx
 
e  e dan
x d x
dx
 
e  e  x

e x  e x
1 y  sinh x y
2

 
 

dy e x   e  x e x  e  x
 cosh x  sinh x   cosh x
d
dx 2 2 dx

e x  e x
2 y  cosh x y
2

 
 
dy e x  e  x e x  e  x
  sinh x  cosh x   sinh x
d
dx 2 2 dx
DIFERRENSIAL LOGARITMIK
Diferensial Logaritmik

Kaedah untuk mendiferensialkan perkalian atau pembagian dapat mudah


dipakai untuk fungsi dua faktor saja, yaitu u.v atau u/v.

Jika ada lebih dari dua fungsi dengan berbagai susunan atas atau bawah,
koefisien diferensial lebih baik dicari melalui “diferensial logaritmik”.

Semuanya didasarkan atas :

d
ln x   1
dx x
Dan bila x diganti dengan suatu fungsi F, maka :

d
ln F   
1 dF
dx F dx
uv
Misalkan : y dengan u, v, w, dan y adalah fungsi x
w
Pertama kita ambil logaritmanya dengan bilangan natural e
ln y  ln u  ln v  ln w
Kemudian kita diferensialkan masing-masing ruas terhadap x dengan mengingat
bahwa u, v, w dan y adalah fungsi x.
1 dy 1 du 1 dv 1 dw
      
y dx u dx v dx w dx
Untuk memperoleh dy/dx nya saja, kita tinggal mengalikan seluruh hasil di atas
dengan y. Perhatikan bahwa dalam melakukan ini, kita gunakan fungsi besar
keseluruhan yang menyatakan y.
dy uv  1 du 1 dv 1 dw 
       
dx w  u dx v dx w dx 
Bentuk ini bukanlah suatu rumus yang harus dihafalkan, tetapi langkah
pengerjaannya yang harus diingat, karena suku-suku ruas kanan yang
sesungguhnya belum tentu demikian, bergantung pada fungsi awal yang kita miliki.
Contoh 1 :

x 2 sin x dy
Jika y  , tentukan
cos 2 x dx
 ln y  ln x 2  ln sin x   ln cos 2 x 

Sekarang diferensialkan kedua ruasnya terhadap x

  2 sin 2 x 
1 dy 1 1 1
  2  2x   cos x 
y dx x sin x cos 2 x
2
  cot x  2 tan 2 x
x
dy x 2 sin x  2 
    cot x  2 tan 2 x 
dx cos 2 x  x 

Hasil ini sangat rumit, tetapi fungsi assalnya memang rumit juga.
Contoh 2 :

dy
Jika y  x 4e3 x tan x, tentukan
dx

   
 ln y  ln x 4  ln e3 x  ln tan x 

Sekarang diferensialkan kedua ruasnya terhadap x

1 dy 1 1 1
  4  4 x 3  3 x  3e3 x   sec 2 x
y dx x e tan x

4 sec 2 x
 3
x tan x

dy 4 sec 2 x 
  x e tan x  3 
4 3x

dx x tan x 

Gunakan selalu cara diferensial logaritmik bila ada lebih dari dua fungsi dalam
suatu perkalian atau pembagian (atau dua-duanya)
Contoh 3 :

e4 x dy
Jika y  3 , tentukan
x cosh 2 x dx
   
 ln y  ln e4 x  ln x3  ln cosh 2 x 

Sekarang diferensialkan kedua ruasnya terhadap x

1 dy 1 1 1
  4 x  4e 4 x  3  3x 2   2 sinh 2 x
y dx e x cosh 2 x

3
 4   2 tanh 2 x
x

dy e4 x  3 
  3  4   2 tanh 2 x 
dx x cosh 2 x  x 
Fungsi Implisit
Fungsi Implisit

Jika y  x 2  4 x  2
y terdefinisi sepenuhnya oleh x dan y disebut sebagai fungsi dari x.

Jika kaitan antara x dan y sangat ketat, adakalanya kita tidak dapat (tidak perlu)
memisahkan y di ruas kiri sendiri, misalnya

xy  sin y  2
Dalam hal semacam ini, y disebut fungsi implisit dari x, karena hubungannya
dalam bentuk y = f(x) ada tersirat di dalamnya.

Yang sangat perlu kita ingat disini adalah y adalah fungsi x.

Ini merupakan perluasan dari fungsi dari suatu fungsi

Jadi, sebagai contoh, jika x 2  y 2  25


merupakan salah satu contoh dari fungsi implisit
Contoh 1 :

dy
Jika x 2  y 2  25, tentukan
dx

Jika bentuk ini kita diferensialkan terhadap x, maka kita peroleh :

dy
2x  2 y 0
dx

Perhatikan bahwa kita mendiferensialkan y2 seperti


mendiferensialkan kuadrat suatu fungsi, yang memberikan dua kali
fungsi tersebut dikalikan dengan koefisien diferensial fungsi yang
bersangkutan.

dy dy x
y  x  
dx dx y
Contoh 2 :
dy d2y
Jika x  y  2 x  6 y  5  0, tentukan
2 2
dan
dx dx 2
di titik x  3; y  2
Diferensialkan terhadap x
dy dy
2x  2 y 26  0
dx dx

 2 y  6  2  2 x
dy
dx
dy 2  2 x 1  x
  
dx 2 y  6 y  3

dy 1  3  2
 di 3, 2   2
dx 2  3  1
Demikian pula

d 2 y d  1 x 
 y  3 1  1  x  dy
    dx
dx 2
dx  y  3   y  32

2
d y
3  y   1  x  dy
 dx
dx 2
 y  32

d y 3  2  1  32 1   4
2
 di 3, 2   5
dx 2
2  3 2
1

d2y
 di 3, 2
dy
 2, 2
5
dx dx
Contoh 3 :

dy
Jika x 2  2 xy  3 y 2  4, tentukan
dx
Hati-hati dengan suku perkaliannya, pada 2xy, perlakukanlah dengan (2x) (y)

dy dy
2x  2x  2 y  6 y  0
dx dx

 2 x  6 y   2 x  2 y 
dy
dx

dy 2 x  2 y  x  y 
  
dx 2 x  6 y  x  3 y 
Contoh 4 :

dy
Jika x 3  y 3  3xy 2  8, tentukan
dx

dy dy
3x 2  3 y 2  3x  2 y  3 y 2  0
dx dx


 y  2 xy
2 dy
dx
 
  x2  y 2 

dy  x  y
  2
 2 2

dx 
y  2 xy 
Persamaan Parametrik
Persamaan Parametrik
Dalam beberapa persoalan, seringkali lebih enak kita mengungkapkan suatu
fungsi dengan menyatakan x dan y dalam suatu variabel bebas ketiga secara
terpisah, misalnya
y  cos 2t , x  sin t
Dalam hal ini harga t tertentu akan memberikan pasangan harga x dan y yang jika
perlu dapat saja digambarkan dalam grafik sebagai salah satu titik dari kurva
y = f(x).

Variabel yang ketiga ini, misalnya t disebut parameter, sedangkan pernyataan


untuk x dan y disebut persamaan parametrik.
Sekarang mari kita coba cari turunan pertama dan turunan kedua dari persamaan
di atas :

dy d2y
y  cos 2t , x  sin t tentukan dan
dx dx 2
dy d2y
y  cos 2t , x  sin t tentukan dan
dx dx 2
dy
Dari y  cos 2t , dapat kita peroleh  2 sin 2t
dt
dx
Dari x  sin t , dapat kita peroleh  cos t
dt
dy dy dt dy 1
Kita ketahui bahwa   Sehingga  2 sin 2t 
dx dt dx dx cos t
dy Selanjutnya bagaimana kita dapat memperoleh koefisien
  4 sin t
dx diferensial keduanya?

Kita tidak dapat memperolehnya dengan cara d2y d 2x


mencari 2
dan
dt dt 2
Kita kembali ke arti semula :

d 2 y d  dy  d
     4 sin t 
dx 2
dx  dx  dx
Kita tidak dapat langsung mendiferensialkan fungsi t terhadap x, karena itu kita
gunakan :

d
 4 sin t    4 sin t 
d dt
dx dt dx

d2y 1
 2  4 cos t   4
dx cos t
Contoh 1 :

dy d2y
Jika y  3 sin   sin  , x  cos 
3 3
tentukan dan
dx dx 2
dy
y  3 sin   sin 3  ,   3 cos   3 sin 2   cos 
d

 3 cos 2  sin  
dx
x  cos 3  , 
d

 3 cos 2   sin 
dy dy d
 
dx d dx
2

 3 cos  1  sin  
1

 3 cos 2  sin 

3 cos 2 

 3 cos 2  sin 

dy
   cot 
dx
d2y d d
Juga :   cot   
d
 cot  
dx 2 dx d dx

1

   cos sec 2
  3 cos 1
2
 sin 
d2y
 2 
dx 3 cos 2  sin 3 
Contoh 2 :

2  3t 3  2t dy
Jika x  ,y tentukan
1 t 1 t dx

2  3t dx 1  t  3  2  3t   3  3t  2  3t 5
Dari x     
1 t dt 1  t 2
1  t 2
1  t 2
3  2t dy 1  t 2  3  2t  2  2t  3  2t 1
Dari y     
1 t dt 1  t 2 1  t 2 1  t 2
 1 1  t  1
2
dy dy dt
   
dx dt dx 1  t   5
2
5
Contoh 3 :

d2y
Jika x  acos    sin  , y  asin    cos  
dy
tentukan dan
dx dx 2

Dari x  acos    sin  ,  a sin    cos   sin    a cos 


dx
d

Dari y  asin    cos  ,  acos    sin   cos    a sin 


dy
d
dy dy d 1
   a sin    tan 
dx d dx a cos 

d2y d d
 tan   
d
tan  
dx 2 dx d dx
1
 sec 
2

a cos 
d2y sec 2 
 2 
dx a cos 
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai