Anda di halaman 1dari 7

Nama : Siti Rahmayanti

NPM : 12.2018.020P
Tugas : Terjemahan Oil and Gas Production Handbook [Part 3, 3.1, 3.2]

3. Reservoir dan Permukaan Sumur


Ada tiga jenis utama dari sumur konvensional. Yang paling umum di sumur minyak dengan
gas yang terkait. Sumur gas alam dibor khusus untuk gas alam, dan mengandung sedikit atau tanpa
minyak. Sumur kondensat mengandung gas alam, serta kondensat cair. Kondensat ini adalah campuran
hidrokarbon cair yang sering dipisahkan dari gas alam baik di kepala sumur, atau selama pemrosesan
gas alam. Tergantung pada jenis sumur, penyelesaiannya mungkin sedikit berbeda. Penting untuk
diingat bahwa gas alam, menjadi lebih ringan dari udara, secara alami akan naik ke permukaan sumur.
Akibatnya, peralatan pengangkat dan perawatan sumur tidak diperlukan di banyak gas alam dan sumur
kondensat, sementara untuk sumur minyak, banyak jenis pengangkatan buatan dapat dipasang, terutama
karena tekanan reservoir turun selama tahun produksi.
Minyak mentah tidak ada transisi yang jelas dari produksi minyak dan gas konvensional ke
nonkonvensional. Porositas rendah (reservoir lebih ketat) dan kematangan yang bervariasi menciptakan
berbagai serpih minyak dan gas, gas berat, minyak berat, dll., yang hanya merupakan perpanjangan dari
domain konvensional.

Di dunia perminyakan umumnya dikenal beberapa macam jenis sumur:


1. Sumur eksplorasi (sering disebut juga wildcat) yaitu sumur yang dibor untuk mentukan apakah
terdapat minyak atau gas di suatu tempat yang sama sekali baru.
Jika sumur eksplorasi menemukan minyak atau gas, maka beberapa sumur konfirmasi
(confirmation well) akan dibor di beberapa tempat yang berbeda di sekitarnya untuk
memastikan apakah kandungan hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan.
2. Sumur pengembangan (development well) adalah sumur yang dibor di suatu lapangan minyak
yang telah eksis. Tujuannya untuk mengambil hidrokarbon semaksimal mungkin dari lapangan
tersebut.

Istilah persumuran lainnya:


1. Sumur produksi: sumur yang menghasilkan hidrokarbon, baik minyak, gas ataupun keduanya.
Aliran fluida dari bawah ke atas.
2. Sumur injeksi: sumur untuk menginjeksikan fluida tertentu ke dalam formasi (lihat Enhanced
Oil Recovery di bagian akhir). Aliran fluida dari atas ke bawah.
3. Sumur vertikal: sumur yang bentuknya lurus dan vertikal.
4. Sumur berarah (deviated well, directional well): sumur yang bentuk geometrinya tidak lurus
vertikal, bisa berbentuk huruf S, J atau L.
5. Sumur horizontal: sumur dimana ada bagiannya yang berbentuk horizontal. Merupakan
bagian dari sumur berarah.

3.1 Minyak Mentah dan Gas Alam


Minyak bumi sering disebut juga sebagai emas hitam atau emas cair. Minyak bumi adalah
cairan kental, yang mudah terbakar dan berwarna coklat gelap, atau kehijauan. Minyak bumi terdapat
pada lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi dan gas alam berasal dari pelapukan
sisa-sisa makhluk hidup, atau sering disebut bahan bakar fosil. Proses pembentukan bahan bakar fosil
memerlukan waktu yang sangat lama sehingga termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
Perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi berdasarkan hasil analisa,
diperoleh data sebagai berikut :

Karbon : 83,0-87,0 %
Hidrogen : 10,0-14,0 %
Nitrogen : 0,1-2,0 %
Oksigen : 0,05-1,5 %
Sulfur : 0,05-6,0 %

Proses Pembentukan Minyak Bumi Dan Gas Alam

Minyak bumi adalah hasil pelapukan fosil-fosil tumbuhan dan hewan pada jutaan tahun yang
lalu. Organisme-organisme tersebut ,membusuk oleh mikroorganisme dan kemudian terkubur dalam
lapisan kulit bumi. Maka setelah jutaan tahun kemudian, material tersebut berubah menjadi minyak
yang terkumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir karena tekanan dan suhu yang tinggi. Minyak
Bumi terbentuk perlahan-lahan bergerak ke atas atau biasa disebut dengan prinsip kapilaritas, minyak
bumi oleh karena pori-pori batu kapur bersifat kapiler. Proses terkumpulnya minyak bumi dalam suatu
tempat dapat terjadi ketika gerakan tersebut terhalang oleh batuan yang tidak berpori.

Teori proses terbentuknya minyak dan gas bumi

1. Teori Biogenetik (Teori Organik)


Menurut Teori Biogenitik (Organik), disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam
terbentuk dari berbagai macam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan tertimbun di bawah
endapan Lumpur. Arus sungai akan menghanyutkan endapan lumpur tersebut menuju laut.
Endapan lumpur yang terbuat dari berbagai macam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati tadi
mengendap dan terakumuliasi di dasar lautan dan tertutup lumpur dalam jangka waktu ribuan dan
bahkan jutaan tahun. Maka binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tersebut berubah menjadi
bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi, dan
tekanan lapisan batuan di atasnya.

2. Teori Anorganik
Menurut Teori Anorganik, minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat aktivitas bakteri.
Unsur-unsur oksigen, belerang, dan nitrogen dari zat-zat organik yang terkubur akibat adanya
aktivitas bakteri berubah menjadi zat seperti minyak yang berisi hidrokarbon.

3. Teori Duplex
Teori Duplex adalah gabungan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Menurut Teori
Duplex diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi organisme hewani dan gas bumi
berasal dari materi organime nabati. Endapan Lumpur berubah menjadi batuan sedimen akibat
pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang
mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Minyak dan gas
ini akan terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap) yang bertekanan
lebih rendah dari tempat sebelumnya.
Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung Minyak, gas dan air. Karena perbedaan
berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di tengah, dan air di bagian bawah. Jika gas
terdapat bersama-sama dengan minyak bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas
terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut Non Associated Gas.
3.1.1 Minyak Mentah
Minyak mentah adalah campuran kompleks yang terdiri dari 200 atau lebih senyawa organik
yang berbeda, kebanyakan alkana (hidrokarbon ikatan tunggal pada bentuk CnH2n+2) dan aromatik fraksi
yang lebih kecil (molekul enam cincin seperti benzena C6H6 )

Gambar 4. hidrokarbon dasar

Minyak mentah yang berbeda mengandung kombinasi dan konsentrasi yang berbeda dari
berbagai campuran. Gravitasi API (American Petroleum Institude) dari minyak mentah tertentu
hanyalah ukuran dari berat jenis atau spesific gravity. Semakin tinggi angka API dinyatakan sebagai
derajat API, semakin kurang padat (lebih ringan, lebih tipis) minyak mentah. Sederhananya, ini berarti
bahwa semakin rendah derajat API, semakin tebal (lebih berat, lebih tebal) minyak mentah. Mentah
dari berbagai bidang dan dari berbagai formasi dalam suatu bidang bisa sama dalam hal komposisi atau
berbeda secara signifikan.

Selain tingkat derajat API dan hidrokarbon, minyak mentah adalah dikarakteristikan untuk
unsur-unsur lain yang tidak diinginkan seperti belerang, yang diatur dan perlu dihapus.

Gravitasi API minyak mentah biasanya berkisar dari 7 hingga 52, sesuai dengan sekitar 970
kg/m hingga 750 kg/m3, tetapi sebagian besar jatuh dalam kisaran gravitasi 20 hingga 45 API.
3

Meskipun minyak mentah ringan (misalnya 40-45 derajat API) dianggap sebagai kilang yang terbaik
dan lebih ringan. Karena minyak mentahnya lebih ringan dari 40-45 derajat API, ia mengandung
molekul yang lebih pendek kurang bermanfaat sebagai bensin oktan tinggi dan solar, yang sebagian
besar pabrik penyulingannya berusaha memaksimalkannya. Jika cruder lebih berat dari 35 derajat API,
ia mengandung molekul yang lebih panjang dan lebih besar yang tidak berguna sebagai bensin beroktan
tinggi dan solar tanpa pengolahan lebih lanjut.

Untuk minyak mentah yang telah mengalami analisis properti fisik dan kimia rinci, grafiti API
dapat digunakan sebagai indeks kasar kualitas minyak mentah dengan komposisi yang sama seperti
yang terjadi secara alami (yaitu, tanpa pemalsuan, pencampuran, pencampuran, dll). Ketika minyak
mentah dari jenis dan kualitas yang berbeda dicampur, atau ketika komponen minyak yang berbeda
dicampur, gravitasi API tidak dapat digunakan secara berarti untuk apa pun selain ukuran kepadatan
cairan.
Komponen Minyak bumi terdiri dari :
1. Komponen Hidrokarbon (HC, hydrocarbon)
Minyak bumi merupakan campuran dari beratus–ratus senyawaan hidrokarbon, yang
dikelompokan atas hidrokarbon parafin, naften dan aromat.
Jumlah atom karbon dalam minyak bumi mulai dari metana (satu atom karbon dalam
molekulnya) sampai 60 atau lebih, dengan berat molekul 16 sampai 850 atau lebih.
Hidrokarbon parafin, mulai dari metana yaitu senyawaan hidrokarbon yang paling kecil
dengan 1 atom karbon sampai senyawaan hidrokarbon besar dengan 42 atom karbon (berat
molekul 590) atau lebih. Hidrokarbon parafin terdiri dari normal parafin dan isoparafin
Hidrokarbon naften, mulai dari mono naften sampai poli naften
Hidrokarbon aromat, mulai dari mono inti benzena sampai poli inti benzena.

Misalnya, pertimbangkan satu barel tar yang dilarutkan dalam 3 barel naphta (cairan lebih
ringan) untuk menghasilkan 4 barel campuran API 40 derajat. Ketika campuran 4-barel ini
diumpankan ke kolom distilasi di inlet ke kilang, satu barrel naptha adalah semua yang akan keluar.
Di sisi lain, 4 barel dari 40 derajat API mentah alami, yang diumpankan ke kolom distilasi di kilang
bisa keluar dari sebanyak 1.4 barel bensin dan naptha (biasanya C8H18), 0.6 barel minyak tanah
(bahan bakar jet C12- 15), 0.7 barel bahan bakar diesel (rata-rata C12H26), 0.5 barel distilasi berat
(C20H70), 0.3 barel stok pelumas, dan 0.5 barel residu (aspal, terutama aromatik poli-siklik).

Gambar sebelumnya menggambarkan distribusi berat persen dari tiga stok minyak hipotetik
berbeda yang dapat diumpankan ke kilang dengan kapasitas perengkahan katalitik. Komposisi
kimia digeneralisasikan oleh nomor karbon yang merupakan jumlah atom karbon dalam setiap
molekul - CnH2n+2. Campuran diinginkan karena memiliki komposisi yang akan menghasilkan
output tertinggi dari bensin actane tinggi dan solar di kilang cracking. Meskipun stok berat dan
stok ringan dapat dicampur untuk menghasilkan campuran dengan gravitasi API yang sama dengan
stok menengah, komposisi campuran akan sangat berbeda dari stok menengah, seperti yang
ditunjukkan oleh angka-angka. Minyak mentah berat dapat diproses di kilang dengan cracking dan
reforming yang mengurangi jumlah karbon untuk meningkatkan hasil bahan bakar bernilai tinggi.

2. Komponen non-Hidrokarbon
Komponen nonhidrokarbon adalah senyawaan yang di dalam molekulnya disamping unsur
karbon dan hidrogen terdapat unsur sulfur, oksigen, nitrogen, halogen atau logam. Senyawaan yang
demikian disebut senyawaan hidrokarbon heteroatom. Sebagai senyawa organik, keberadaannya
melarut dalam minyak bumi, sedang sebagai senyawa anorganik tidak melarut dalam minyak bumi
melainkan larut dalam air sebagai emulsi.
3.1.2 Gas Alam
Gas alam yang digunakan oleh konsumen hampir seluruhnya terdiri dari metana. Namun gas
alam yang ditemukan di permukaan sumur, meskipun masih tersusun terutama dari metana, tidak murni.
Gas alam mentah berasal dari tiga jenis sumur: sumur minyak, sumur gas, dan sumur kondensat.
Gas alam yang berasal dari sumur minyak biasanya disebut "gas terkait". Gas ini dapat eksis
secara terpisah dari minyak dalam formasi (gas bebas), atau dilarutkan dalam minyak mentah (dissolved
gas). Gas alam dari sumur gas dan kondensat di mana ada sedikit atau tidak ada minyak mentah, disebut
"gas non-asosiasi".
Sumur gas biasanya hanya menghasilkan gas alam mentah. Namun, kondensat dengan baik
menghasilkan gas alam bebas bersama dengan kondensat hidrokarbon semi cair. Apapun sumber gas
alam, sekali dipisahkan dari minyak mentah (jika ada), itu biasanya ada dalam campuran dengan
hidrokarbon, terutama etana, propana, butana, dan pentana. Selain itu, gas alam mentah mengandung
uap air, hidrogen sulfida (H2S), karbon dioksida, helium, nitrogen, dan senyawa lainnya.
Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika terlepas ke
atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi yang berguna. Meskipun
begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon dioksida dan air, sehingga efek
rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif hanya berlangsung sesaat. Sumber metana yang
berasal dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak (mamalia) dan pertanian
(diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per tahun secara berturut-turut).

Komponen %
Metana (CH4) 80-95
Etana (C2H6) 5-15
Propana (C3H8) and Butana <5
(C4H10)

Nitrogen, helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), dan air dapat juga
terkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat juga terkandung dalam jumlah kecil. Komposisi gas alam
bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya.

3.1.3. Kondensat
Sementara etana, propana, butana, dan pentana harus dikeluarkan dari gas alam, ini tidak berarti
bahwa mereka semua adalah produk limbah. Bahkan, hidrokarbon yang terkait, yang dikenal sebagai
gas alam cair (NGL), bisa sangat berharga oleh produk pengolahan gas alam NGL termasuk etana,
propana, butana, iso-butana, dan bensin alami. Ini dijual terpisah dan memiliki berbagai kegunaan yang
berbeda seperti bahan mentah untuk kilang minyak atau pabrik petrokimia, sebagai sumber energi, dan
untuk meningkatkan pemulihan minyak di sumur minyak. Kondensat juga berguna sebagai pengencer
untuk minyak mentah berat.

Komposisi Gas Kondensat:


Terdapat banyak wet gas field di seluruh dunia dan masing-masing memiliki komposisi gas
kondensat yang unik . Namun, secara umum, gas kondensat memiliki berat jenis berkisar 0,5-0,8 dan
mungkin berisi:
 Hydrogen sulfide (H2S)
 mercaptan(RSH)
 Karbon dioksida (CO2)
 Alkana rantai lurus mulai dari C2-C12
 Cycloheksana dan naphthenes
 Senyawa Aromatik(benzene, toluene, xylenes, and ethylbenzene)

Proses Pemisahan

Gas alam didinginkan hingga di bawah dew point hidrokarbon Dialirkan menuju separator
bertekanan tinggi untuk memisahkan air, gas alam, dan kondensat. Kemudian kondensat dialrkan
menuju separator bertekanan rendah dan didapatkan air, gas alam, dan kondensat. Hasil gas alam
kemudian disatukan dan dialirkan ke unit pengolahan gas dan kondensat dialirkan menuju unit
pengolahan lainnya (refinery)
DAFTAR PUSTAKA

Oil and Gas Production Handbook [Part 3, 3.1, 3.2]

http://petroleumsystems.blogspot.com/2012/04/jenis-sumur-pemboran-minyak-bumi.html?m=1

https://www.iatekunsri.com/artikel/keteknikkimiaan/93-pengetahuan-minyak-dan-gas-bumi-1-crude-
oil?showall=&start=1

http://fuadrofiqi.blogspot.com/2013/10/gas-kondensat.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai