Anda di halaman 1dari 6

ANALISA JURNAL DENGAN

METODE PICO

Pembimbing:

Iva milia hani R. S.Kep.,Ns. M.Kep

Disusun oleh:
1. Aida Safitri
2. Ayuana oktavia
3. Bangun sutopo
4. Desi purwantini
5. Ismi sulaikah
6. Lois ellyta
7. Nimas ajeng T.
8. Fifi may

Kelas VI_B

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2017
ANALISA JURNAL DENGAN METODE PICO

1. Problem
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan atau penciuman. Pasien halusinasi biasanya lama dalam
hal mengontrol halusinasi bahkan setelah pasien pulang pun masih mengalami
halusinas tindakan yang bisa dilakukan yaitu membuat startegi pelaksanaan yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan data rekam medik yang ada di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L.
Ratumbuysang Sulawesi Utara, jumlah pasien psikiatri yang dirawat pada bulan
September 2014 sebanyak 2015 jiwa, yang sebagian besarnya merupakan pasien
skizofrenia yang memiliki gejala berupa halusinasi.
2. Intervension
Bina hubungan saling percaya bantu klien mengenal halusinasi bantu klien
mengontrol halusinasinya diskusikan dengan keluarga, ketika keluarga berkunjung
dan beri program pengobatan kepada klien secara optimal, dapat menyebutkan
penyebab menarik diri dapat menyebutkan keberuntungan berhubungan dengan
orang lain dapat menyebabkan kerugian tidak berhubungan dengan
oranglain,dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap, dapat
mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain, dan juga
dapat melakukan Terapi aktivitas kelompok, terapi individu generalis, cognnitive
behavior terapi, dll
3. Comparation
( Jurnal Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita Terhadap
Kemampuan Mengidentifikasi Stimulus Pada Pasien Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa
Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Sulawesi Utara ) intervensinya menggunakan TAK,
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain penelitian pre
eksperimen (one-group-pre-test-post-test design).Penelitian ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok orientasi realita terhadap kemampuan
mengidentifikasi stimulus pada pasien halusinasi, Pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling berjumlah 15 pasien
halusinasi yang berada di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Sulawesi
Utara sesuai dengan Kriteria Inklusi yaitu Umur antara 20-55 tahun, pasien yang
kooperatif, pasien yang sementara dirawat, dan pasien yang memiliki riwayat
gangguan halusinasi.
( Jurnal Pengaruh Terapi Tought Stopping Terhadap Kemampuan Mengontrol
Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia ) intervensinya menggunakan TERAPI TOUGHT
STOPPING, Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analitik deskriptif.
Penelitian dilakukan di Poli Jiwa RS Kabupaten Gresik pada bulan Januari 2012.
Lokasi ini diambil karena sebagian besar masyarakat berobat kesana dan merupakan
poli jiwa yang terbesar di Kabupaten Gresik. Populasi penelitian sebesar 86 pasien
skizofrenia yang berobat di Poli Jiwa RS Kabupaten Gresik. Pengambilan subjek
menggunakan metode purposive sampling sebesar 30 pasien. Kriteria subyek
penelitian sebagai berikut: pasien skizofrenia yang mengalami halusinasi
pendengaran, bersedia dilakukan penelitian, tidak mengalami gangguan komunikasi
verbal dan penurunan kesadaran. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi yaitu
mengamati secara langsung dan wawancara terstruktur terhadap berbagai aktivitas
subjek dalam mengontrol halusinasi sebelum dilakukan intervensi.
( Jurnal Penurunan Halusinasi Pada Klien Jiwa Melalui Cognitive Behavior
Theraphy ) Penelitian ini adalah penelitian quasi experimental dengan metode
kuantitatif menggunakan desain “Quasi experimental pre-post test control
group”dengan intervensi cognitive behavior therapy padabulan Februari sampai
dengan Juni 2010. Teknik pengambilan sampel secara consecutive sampling
Penelitian dilakukan untuk menganalisa halusinasi,pengetahuan, dan pelaksanaan cara
mengontrol halusinasi dengan membandingkan pada kelompok yang mendapatkan
dan yang tidak mendapatkan cognitive behavior therapy. Pada tiap kelompok
berjumlah 28 responden. Analisis statistik yang dipergunakan yaitu univariat dan
bivariat dengan analisis dependent danindependent sample t-Test sertaChi-square
dengan tampilan dalam bentuk tabel dan distribusi frekuensi.
( Jurnal Perilaku Spiritual Dan Kemampuan Psikomotor Keluarga Dalam
Merawat Pasien Halusinasi ) Metode penelitian ini : penelitian yang digunakan
adalah kuantitatif non eksperimental dengan pendekatan Cross Sectional, Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang merawat pasien halusinasi.
Sedangkan responden dalam penelitian ini adalah keluarga yang merawat pasien
halusinasi di rumah. Penelitian dilakukan di RS Marzuki Mahdi pada bulan
September s/d Desember 2011 Lokasi penelitian di RS Marzuki Mahdi dengan jumlah
sampel 278 responden. Hasil analisis hubungan antara variabel independen dengan
perilaku spiritual keluarga dalam merawat pasien halusinasi dengan menggunakan uji
chi-square.
( Jurnal Pengaruh Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Halusinasi
Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Psikomotor Pasien Dalam Mengontrol
Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Pontianak ) Penelitian ini termasuk dalam jenis
penelitian eksperimen semu (quasy-experiment) rancangan ini berupaya untuk
mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol di
samping kelompok eksperimental. (Nursalam, 2011) Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pasien gangguan jiwa yang di diagnosa keperawatan halusinasi dengan
hasil survei dan data yang diperoleh dari Rumah Sakit khusus Alianyang Kota
Pontianak pasien gangguan jiwa halusinasi yang di rawat inap berjumlah 73 pasien.
Sampel minimal yang akan diambil dalam penelitian ini sejumlah 42 pasien
halusinasi. Kuisioner dalam penelitian ini yaitu kemampuan kognitif dan psikomotor
pasien halusinasi dan mengontrol halusinasi yang diadopsi dari Castro (2010) dan
berdasarkan Standar Asuhan Keperawatan literatur Budi Anna Keliat.
( jurnal Pengaruh Terapi Individu Generalis Dengan Pendekatan Strategi
Pelaksanaan Komunikasi Terhadap Frekuensi Halusinasi Pada Pasien Halusinasi )
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Quasi-eksperimental nonequivalen
(pretest and posttest) group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien
dengan halusinasi di ruangan Cendrawasih Rumah Sakit Jiwa H.B Saanin Padang .
Jumlah keseluruhan pasien dengan Halusinasi dari bulan Juli, Juni, dan Agustus
sebanyak 25 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu 13 orang
sampel yang mengalami halusinasi dengan kriteria: berada pada tahap III halusinasi,
dan mendapatkan terapi generalis sebelumnya. Penelitian ini tidak mengikut sertakan
pasien halusinasi yang berada pada tahap IV. Alat ukur yang digunakan yaitu
wawancara langsung secaraterstruktur dengan pedoman wawancara baik pre test dan
posttest yang dilakukan dengan pasien dengan mewawancarai tentang jenis
halusinasi, isi halusinasi, waktu, frekuensi, dan situasi munculnya halusinasi serta
mengkaji respon terhadap halusinasi berapa banyak kejadian halusinasi yang dialami
oleh pasien dalam satu hari. Waktu penelitian di mulai dari bulan September sampai
November 2011. Analisa univariat digunakan untuk menggunakan distribusi frekuensi
dari tiap variabel yang yang diteliti. Anlisis bivariat digunakan uji Wilcoxon. Karena
nilai p < 0,05 maka secara statistik disebut bermakna dan jikas nilai p > 0,05 maka
hasil diperhitungkan tidak bermakna.
( Jurnal Kajian Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi Pendengaran Pada Sdr.
D Di Ruang Nakula Rsjd Surakarta ) Jenis rancangan serta pendekatan yang di-
gunakan dalam penelitian yaitu studi kasus,menggunakan pendekatan proses
keperawatan (nursing proses).Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-17 April 2014,
di Ruang Nakula Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Peneliti mendapatkan data-data
pasien menggunakan metode wawancara, observasi, studi dokumen-tasi dan studi
kepustakaan. Instrument penelitian yang digunakan pada wawancara yaitu peneliti
sendiri dengan alat bantu pedoman pengkajian dan Strategi Pelaksanaan (SP).
Sedangkan instru-men yang lain dengan menggunakan tensimeter, termometer dan
timbangan.
( jurnal Efficacy of cognitive behavioural therapy for sleep improvement in
patients with persistent delusions and hallucinations (BEST): a prospective, assessor-
blind, randomised controlled pilot trial ) Prospektif, assessor blind, randomized
controlled pilot trial (Better Sleep Trial [BEST]) pada dua pusat kesehatan jiwa di
Inggris. Pasien (usia 18-65 tahun) dengan delusi persisten atau halusinasi dengan
insomnia dan diagnosis skizofrenia spektrum secara acak (1: 1), sistem acak dengan
minimalisasi untuk menyeimbangkan untuk jenis kelamin, keparahan insomnia, dan
pengalaman psikotik, untuk menerima CBT delapan sesi dan ditambah perawatan
standar (pengobatan dan kontak dengan tim klinis) atau perawatan standar sendirian.
penilai penelitian yang mengetahui alokasi kelompok. Penilaian hasil dilakukan pada
minggu 0, 12 (pasca perawatan), dan 24 (tindak lanjut). Hasil keampuhan primer
insomnia yang dinilai oleh Insomnia Severity Indeks (ISI) dan delusi dan halusinasi
dinilai oleh Gejala psikotik Rating Scale (PSYRATS) pada minggu Kami melakukan
analisis dengan niat untuk mengobati, dengan tujuan untuk memberikan dence
estimasi selang confi efek pengobatan. Penelitian ini terdaftar dengan ISRCTN,
nomor 33695128.
4. Outcome
Berdasarkan metode untuk menurunkan halusinasi adalah Terapi Individu
Generalis Dengan Pendekatan Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terhadap Frekuensi
Halusinasi, Hal ini menunjukan bahwa Frekuensi halusinasi sebelum pemberian terapi
individu dengan pendekatan strategi pelaksanaan komunnikasi adalah 5,15 dengan
standar deviasi 0,801. Sedangkan rata-rata frekuensi halusinasi setelah pemberian
terapi individu dengan pendekatan strategi pelaksanaan komunikasi adalah 2,46
dengan standar deviasi 0,776. Hasil uji statistic (Wilcoxon) didapatkan nilai p = 0,01
(p<0,05), maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan perubahan frekuensi halusinasi
pasien setelah pemberian terapi individu dengan pendekatan strategi pelaksanaan
komunikasi. Hal ini disebabkan sebelum pasien diberikan terapi pasien dipengaruhi
oleh factor internal maupun factor eksternal, berupa kurang komunikasi antara
perawat dengan pasien sehingga mengakibatkan mekanisme koping pada diri pasien
rendah dan pasien tidak mampu untuk mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Setelah diberikan terapi, pasien sering berkomunikasi dengan perawat, pasien
memiliki kemampuan untuk mengontrol halusinasi, meningkatkan kemapuan koping
pada pasien sehingga mampu untuk menurunkan frekuensi halusinasi yang ada pada
diri pasien.
Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen dalam satu kelompok (one
group pre test – post test design). Pengambilan sampel dilakukan secara purposive
sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 13 orang. Sampel diberikan terapi
individu generalis dengan pendekatan strategi pelaksanaan komunikasi selama 14
hari. Setelah itu frekuensi halusinasi pasien diukur dengan menggunakan wawancara
terstruktur. Data ini kemudian dianalisis dengan menggunakan uji wilcoxon dengan
derajat kepercayaan 95%. Hasil uji wilcoxon didapatkan nilai p=0,001. Hal ini
menunjukan bahwa terapi individu generalis dengan pendekatan strategi pelaksanaan
komunikasi efektif dalam menurunkan frekuensi halusinasi pada pasien halusinasi di
RSJ H.B Saanin Padang.

Anda mungkin juga menyukai