Anda di halaman 1dari 2

DIARE

Pengertian
Diare adalah buang air besar dengan frekuensi lebih sering (lebih 3 kali
sehari) dan bentuk tinja lebih cair dari biasanya.

Penyebab
 Bayi terinfeksi virus, bakteri atau parasit penyebeb diare.
 Alergi susu formula.
 Diberi makanan yang tidak sesuai dengan umurnya.
 Keracunan makanan.
 Makanan dan minuman yang tidak bersih.
 Ibu/pengasuh bayi tidak mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum
menyiapkan dan memberikan makanan serta minuman kepada bayi.

Cara penularan diare


 Makanan dan minuman bayi sudah tercemar serangga atau tangan kotor.
 Bermain dengan mainan yang kotor.
 Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air minum
sampai mendidih.
 Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih.
 Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau
membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mencemari perlengkapan
bayi yang dipegang.

Cara mencegah diare


 Berikan ASI saja sampai bayi berumur 6 bulan.Setelah 6 bulan mulai diberi
makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan ASI tetap diteruskan sampai umur 2
tahun.
 Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun sebelum menyiapkan
dan member makan bayi, setelah buang air besar dan buang air kecil.
 Biasakan buang air besar di WC/Jamban.
 Beri makanan dan minuman yang terjaga kebersihannya.
 Gunakan peralatan masak dan makan yang bersih.
 Membuang air limbah pada sarana pembuangan air limbah (SPAL) di rumah.
 Membuang sampah pada tempatnya.
Tindakan yang perlu dilakukan bila bayi diare :
 Berikan ASI lebih sering.
 Berikan segera cairan oralit setiap bayi buang air besar.
 Jika tidak ada oralit,berikan air matang, kuah sayur atau air tajin.
 Jika bayi muntah, tunggu 10 menit, kemudian lanjutkan lagi pemberian oralit
sedikit demi sedikit.
 Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti.
 Jangan beri obat apapun kecuali dari petugas kesehatan.

Segera bawa ke fasilitas kesehatan jika :


 Timbul demam.
 Ada darah didalam tinja.
 Diare makin parah.
 Muntah terus menerus.
 Bayi terlihat sangat haus.
 Bayi tidak mau makan dan minum.

Anda mungkin juga menyukai