Anda di halaman 1dari 20

Pengukuran Derajat Keasaman (pH) Kadar Padatan Terlarut (TDS)

Metode : Digital Metode : Digital


SNI 06.6989.11-2004

Kalibrasi alat pH meter dengan pH 7, 4, dan 10


Kalibrasi alat TDS berdasarkan instruksi kerja

Bilas elektroda dg air suling dan keringkan Bilas elektroda dengan air suling dan keringkan

Bilas dg sampel yang akan diuji Bilas dengan sampel yang akan diuji

Celupkan elektroda ke sampel yang akan diuji


Celupkan elektroda ke dalam sampel (Tinggi
volume sampel diusahakan >4 cm)
Diamkan hingga pembacaan alat stabil

Diamkan hingga pembacaan alat stabil

Catatan :
Catatan :
- Setiap pergantian pengujian, elektroda dikeringkan
- Setiap pergantian pengujian, elektroda dikeringkan
dengan kertas tisu, kemudian dibilas dengan air suling dan
dengan kertas tisu, kemudian dibilas dengan air suling dan
dilanjutkan dengan dibilas dengan sampel uji berikutnya.
dilanjutkan dengan dibilas dengan sampel uji berikutnya.
Kadar Amonia (NH3)
Metode : Spektrofotometri secara Fenat
SNI 06-6989.30-2005

Pembuatan larutan induk Amonia 1000 mg.N/L :


Pembuatan larutan fenol ≥89% :
0.3819 g NH4Cl dalam labu ukur 100 mL
Larutkan 11.1 mL Fenol diencerkan dengan etil alkohol 95% dalam labu
100 mL
EXP. H+7
Simpan di wadah gelap
Blanko : 0,1 Ppm : 0,2 Ppm : 0,3 Ppm : 0,4 Ppm : 0,5 Ppm : 0,6 Ppm :
50 mL 5 µL 10 µL 15 µL 20 µL 25 µL 30 µL
H2O induk induk induk induk induk induk
Pembuatan larutan Natrium Nitroprusida 0.5% :
Larutkan 0.5 g Natrium Nitroprusida diencerkan dengan aquadest dalam
labu ukur 100 mL
+ 2 mL Fenol + 2 mL Natrium nitroprusida + 5 mL pengoksidasi
Simpan di wadah gelap,
bahan tahan 1 bulan Tutup erlenmeyer
Diamkan 1 jam, Ukur pada λ = 640 nm

Pembuatan larutan alkalin sitrat :


Sampel 25 mL + 1 mL Fenol + 1 mL Natrium nitroprusida + 2,5 mL pengoksidasi
200 g trinatrium sitrat + 10 g NaOH diencerkan dalam labu 1000 mL
Tutup erlenmeyer
Diamkan 1 jam, Ukur pada λ = 640 nm

Pembuatan larutan pengoksidasi :


(dibuat setiap akan melakukan pengujian) R ≥0.97
100 mL alkalin sitrat + 25 mL Natrium Hipoklorit 5%
Spike :
5% - 10% dari jumlah contoh uji dan kisaran % recovery 90 – 110%
Standar amonia (yang memasuki rentang konsentrasi standar) diencerkan
dengan sampel pada labu 50 mL
Kadar Sulfat (SO42-) 1 of 2
Metode : Spektrofotometri secara Turbidimetri
SNI 6989.20:2009
Pembuatan Buffer A :
Sampel :
30 g MgCl2.6H2O + 5 g CH3COONa.3H2O + 1 g KNO3 100 mL Sampel + 20 mL Buffer A

Diaduk dg pengaduk (kecepatan


20 mL CH3COOH 99% + 1 sendok BaCl2 konstan), selama diaduk, ditambahkan

Diencerkan dalam labu Diaduk selama 60 ± 2 detik, ukur pd λ = 420 nm


ukur 1000 mL dg air suling Note : Apabila hasil pengukuran sampel < 5 ppm, lakukan pengukuran kembali dengan
Larutan Baku Sulfat 100 ppm & Standar : menggunakan Larutan Buffer B.
Apabila sampel berwarna keruh, lakukan pengukuran tanpa menambahkan BaCl2
Larutan Baku :
0.1479 g Na2SO4 dalam 1000 mL Aquadest R ≥0.995
Diambil Spike :
5% - 10% dari jumlah contoh uji dan kisaran % recovery 90 – 110%
Standar sulfat (yang memasuki rentang konsentrasi standar) diencerkan
Blanko : 5 ppm : 10 ppm : 20 ppm : 30 ppm : 50 ppm : 70 ppm : dengan sampel pada labu 50 mL
100 mL 5 mL + 10 mL + 20 mL + 30 mL + 50 mL + 70 mL +
H2O H2O H2O H2O H2O H2O H2O

Diaduk dg pengaduk (kecepatan


+ 20 mL Lar. Buffer A konstan), selama diaduk,
ditambahkan

+ 1 sendok BaCl2

Diaduk selama 60 ± 2 detik, ukur pd λ = 420 nm


Kadar Sulfat (SO42-) 2 of 2
Metode : Spektrofotometri secara Turbidimetri
SNI 6989.20:2009
Pembuatan Buffer B:

30 g MgCl2.6H2O + 5 g CH3COONa.3H2O + 1 g KNO3 + 0.111 g Na2SO4

Sampel :
20 mL CH3COOH 99% 100 mL Sampel + 20 mL Buffer B
Diencerkan dalam labu
ukur 1000 mL dg air suling Diaduk dg pengaduk (kecepatan
+ 1 sendok BaCl2 konstan), selama diaduk, ditambahkan

Diaduk selama 60 ± 2 detik, ukur pd λ = 420 nm


Larutan Baku :
0.1479 g Na2SO4 dalam 1000 mL Aquadest
R ≥0.995
Diambil
Spike :
5% - 10% dari jumlah contoh uji dan kisaran % recovery 90 – 110%
Blanko : 1 ppm : 2 ppm : 3 ppm : 4 ppm : 5 ppm : Standar sulfat (yang memasuki rentang konsentrasi standar) diencerkan
100 mL 1 mL + 2 mL + 3 mL + 4 mL + 5 mL + dengan sampel pada labu 50 mL
H2O H2O H2O H2O H2O H2O

Diaduk dg pengaduk
+ 20 mL Lar. Buffer B
(kecepatan konstan), selama
diaduk, ditambahkan

+ 1 sendok BaCl2

Diaduk selama 60 ± 2 detik, ukur pd λ = 420 nm


Kadar Posfat (PO43-) 1 of 2
Metode : Spektrofotometri secara Turbidimetri
SNI 06-6989.31-2005

Pembuatan Larutan Campuran :

Larutan H2SO4 5N : Larutan Kalium Antimonil Larutan Amonium Larutan Asam Askorbat :
70 mL H2SO4 Tartrat : Molibdat: 1.76 g asam askorbat
diencerkan dg 1.3715 g Kalium Antimonil 20 g ammonium molibdat diencerkan dg aquadest
aquadest hingga Tartrat diencerkan dg diencerkan dg aquadest hingga 100 mL
500 mL aquadest hingga 500 mL hingga 500 mL Stabil 7H, T=4oC
diambil diambil diambil diambil

50 mL 5 mL 15 mL 30 mL

Campuran 100 mL

Catatan :
1. Bila larutan berwarna biru: tidak dapat digunakan
2. Jika keruh  kocok  diamkan sejenak
3. Larutan hanya tahan 4 jam
4. Bila sampel keruh, disaring terlebih dahulu
Kadar Posfat (PO43-) 2 of 2
Metode : Spektrofotometri secara Turbidimetri
SNI 06-6989.31-2005

Larutan induk Posfat 500 ppm : Sampel :


50 mL contoh uji + 8 mL larutan campuran

1.0975 g KH2PO4 dalam 500 mL aquadest


Ukur pada λ = 880 nm. Kisaran
Pengenceran ke- 1= 100 ppm, 100 mL
waktu ukur 10-30 menit
larutan (ambil 20 mL dari 500 ppm)

Larutan 100 ppm


R ≥0.97

Pengenceran ke- 2= 50 ppm, 50 mL Spike :


larutan (ambil 25 mL dari 100 ppm) 5% - 10% dari jumlah contoh uji dan kisaran % recovery 90 – 110%
Standar fosfat (yang memasuki rentang konsentrasi standar) diencerkan
Larutan 50 ppm dengan sampel pada labu 50 mL

Blanko : 0.05 ppm : 0.1 ppm : 0.2 ppm : 0.4 ppm : 0.7 ppm : 1 ppm :
50 mL H2O 50 µL 50 100 µL 50 200 µL 50 400 µL 50 700 µL 50 1 mL 50
ppm + H2O ppm + H2O ppm + H2O ppm + H2O ppm + H2O ppm + H2O

+ 8 mL Larutan Campuran

Ukur pada λ = 880 nm. Kisaran


waktu ukur 10-30 menit
Kadar Minyak Lemak 1 of 2
Metode : Gravimetri
SNI 6989.10:2011

1. Pengendalian Mutu
A. Pembuatan Standar Heksadekana

Aseton pada beker Aseton pada labu ukur


200 mg ± 2mg Asam stearat +
untuk melarutkan 100 mL hingga tanda
200 mg ± 2 mg Heksadekana
Dilarutkan ( <100mL) -dihangatkan tera
dengan dipenangas air
(±40oC) hingga larut
-didinginkan
-ditambahkan
Catatan :
1. Apabila tidak segera digunakan, biarkan dalam labu ukur &
disimpan dalam ruang yang gelap.
2. Bila ada endapan, dihangatkan kembali.
3. Lakukan verifikasi konstrasi larutan standar, sbb:

- Jika tidak, diulangi


10 mL ± 0,1 mL Residu tersisa
pembuatan
larutan standar 40 mg ± 1 mg
- Ditaruh di botol standar
timbang
- Diuapkan diruang
asam - Dilanjutkan dengan
prosedur (2) analisa contoh
% Recovery (%R)
B. Rata-rata Persent Recovery dan Presisi uji minyak lemak 𝐴 𝑥 100% Persen Recovery 83 – 101 %
- Konsentrasi heksadekana- %R =
Pipet 10 mL± 0,1 mL 𝐵 Presisi 11 %
950 mL – 1050 mL stearat dalam aquades 20
Lar. Standar aquadest
heksadekana-stearat mg/L (20 ppm) Keterangan :
Diencerkan
- Lakukan sebanyak 4x A = Kadar larutan standar hasil pengukuran
dengan labu
- Cari rata-rata %R, STD dan B = Kadar larutan yang ditambahkan (target value)
ukur
presisi
Kadar Minyak Lemak 2 of 2
Metode : Gravimetri
SNI 6989.10:2011
C. Persent Recovery

Pipet 10 mL± 0,1 mL 950 mL – 1050 mL - Dilanjutkan dengan prosedur analisa contoh uji minyak lemak
Lar. Standar aquadest - Kadar heksadekana-stearat dalam aquades 20 mg/L (20 ppm)
heksadekana-stearat Diencerkan - Cari %R
dengan labu
Persen Recovery 78 – 114 %
ukur
2. Analisa Contoh Uji Ulangi langkah ini hingga
o Dinginkan dalam
Labu destilasi ditimbang Oven pada suhu 105 C Labu destilasi ditimbang berat konstan (selisih
selama 1 jam desikator selama 1 jam max. ±0.002 mg)

Ekstrasi Sampel
- Ekstraksi dilakukan sebanyak
Masukkan 50 mL 2x
Atur pH sampel uji < 2 dengan Diekstraksi
sampel uji pH < 2 ke Ditambahkan - Didestilasi hingga n-heksan
penambahan beberapa tetes selama 2 menit. Disaring dengan
dalam corong pisah ±10 mL n- menguap ( 70oC)
HCl/H2SO4 (bilas elektroda pH dg (Ambil lapisan Na2SO4
100 mL (bilas wadah Heksan - Di oven dengan suhu 70oC 30
n-Heksan bagian atas
sampel dg n-Heksan) menit
- Didinginkan di desikator 30
menit
PERHITUNGAN :
- Ulangi hingga berat konstan
(𝑊1−𝑊2)𝑚𝑔 𝑥 1000
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑀𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 & 𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘 =
𝑉 (𝑚𝐿)
Ket : W1 = Berat Labu Isi
W0 = Berat Labu Kosong
Total Dissolved Solid (TDS)
Metode : Gravimetri
SNI 06.6989.27-2005

1. Persiapan Kertas Saring 3.Pengujian TDS


Catatan : lakukan percobaan secara duplo

Kertas Saring 2 µm dibilas Sampel dikocok hingga (𝐵−𝐴)𝑥 106


dengan 20 mL air suling homogen Kadar TDS (mg/L) =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
menggunakan vakum

50 mL – 100 mL sampel
Diulangi sebanyak 3x,
dilanjukan dg penghisapan
secukupnya.  Divakum dengan kertas
saring yang telah disiapkan.
 Dibilas dengan

2.Persiapan Cawan 10 mL aquades


Cawan dipanaskan 180oC
± 2oC selama >1 jam Diulangi pembilasan
sebanyak 3x (∑H2O = 30 mL)

Didinginkan di desikator Cawan + Filtrat


>1 jam
Diuapkan dg Hotplate

Ditimbang (A). Cawan kering


Ulangi langkah diatas hingga
berat konstan (hasil <4%)
Dioven pada suhu 180oC ± 2oC Didinginkan di desikator Ditimbang (B). diulangi
selama ≥1 jam selama ≥1 jam hingga berat konstan
(hasil <4%)
Total Suspended Solid (TSS)
Metode : Gravimetri
SNI 06.6989.3-2004

1.Persiapan Kertas Saring 2.Pengujian Sampel Catatan :


1. Jika filtrasi membutuhkan waktu lebih dari 10 menit, maka
Bilas kertas saring dg air perbesar diameter kertas saring
Kertas Saring 1.5 µm dibilas 2. berat contoh uji antara 2,5 mg - 200 mg, bila tidak
suling pada peralatan vakum
air suling 20 mL memenuhi hasil minimum, perbesar volume sampel hingga
menggunakan vakum, 1000 mL.
biarkan penyedotan sejenak 3. Kerjakan beberapa sampel secara duplo
Homogenkan contoh uji, lalu
saring 100 mL dengan vakum

Di oven pada suhu 105oC


selama 1 jam. Kemudian
Bilas kertas saring dengan
dinginkan di desikator
3x10 mL air suling, diamkan
selama 1 jam
selama 3 menit

Ditimbang hingga konstan Keringkan kertas saring pada


oven 105oC selama 1 jam

Dinginkan pada desikator


selama 1 jam

Timbang hingga konstan


Uji Kinerja Spektrofotometri UV-Vis 1 of 4
Referensi : Chan, C. C., et. al. 2004

I. Prosedur Awal Penggunaan Spektrofotometri


 Tunggu hingga inisialiasasi
 Kosongkan Sampel Compartment. (Keluarkan Silika Gel) selesai.
Hubungkan Kabel Power Hidupkan Stabilizer
 Hidupkan Spektrofotometer UV-1800  Jika muncul User…, tekan
ENTER.

 Buka Program UV
Tekan F4 (PC
Klik Connect Probe 2.43
Control)
 Klik Spectrum
II. Perawatan Periodik Tiap Bulan
1). Wavelength Accuracy
A. Wavelength 656,1 nm Pada Method, Atur
Klik “ Peak Pick”
 Measurement:
Atur Sumbu Y pada  Pastikan tempat Pada Instrumen bar
Pilih Mode “ Klik Wavelength 660~650 nm
gambar Kurva dari 0 sample kosong (untuk melihat
Spektrum” Method Scan Speed: Slow
s.d 300  Klik F9 (START) energy dari lampu
Sampling Interval: Auto
D2)
 Instrument Parameter
Measuring mode : Energy
Light Source : D2
Gain:2
 Lalu, CLOSE
Kriteria: Nilai standar 656,1 nm dengan toleransi ±0,3 m
Uji Kinerja Spektrofotometri UV-Vis 2 of 4
Referensi : Chan, C. C., et. al. 2004

B. Wavelength 486,0 nm Pada Method, Atur


 Measurement:
Klik “ Peak Pick”
Wavelength 490~480 nm  Pastikan tempat
Atur Sumbu Y pada Pada Instrumen bar
Pilih mode Klik Scan Speed: Slow sample kosong
gambar Kurva dari 0 (untuk melihat
“ Spektrum” Method Sampling Interval: Auto  Klik START
s.d 50 energy dari lampu
 Instrument Parameter
D2)
Measuring mode : Energy
Light Source : D2
Gain:2
 Lalu, CLOSE Kriteria : Nilai Standar 486,0 nm dengan
toleransi ± 0,3 m

Note : - Simpan data : File > Save as


2) Baseline Flatness - Untuk Print Out : Klik report > atur lay
Pada Method, atur:
out method, grafik/kurva, Peak Pick
 Measurement :
- WL : 1100 ~190 nm Atur Sumbu Y pada  Pastikan tempat
Pilih mode Klik - Scan Speed : Slow gambar Kurva dari sample kosong
Spektrum Method - Sampling Interval : Auto -0,01 s.d 0,01  Klik START
 Instrument Parameter :
- Measuring Mode : Absorban
- CLOSE

 Nilai toleransi : ± 0,002 Abs (190-200 nm)


± 0,001 Abs (200-1100 nm)
 “Baseline Flatness dilakukan setelah alat dinyalakan selama 1
jam
 “Batas toleransi dapat dilihat pada user’s manual bagian
specific hardware
Uji Kinerja Spektrofotometri UV-Vis 3 of 4
Referensi : Chan, C. C., et. al. 2004

III. Uji Kinerja Menggunakan Larutan K2Cr2O7

Bahan : H2SO4 0,005 M

K2Cr2O7 60 mg/L

Preparasi :
 Larutan H2SO4 0,005 M : 0.28 mL H2SO4 Pekat ke dalam labu takar 1 L
 Larutan K2Cr2O7 60 mg/L : 12 mg K2Cr2O7 dilarutkan dengan H2SO4
0,005 M dalam labu takar 200 mL

Prosedur :
Via Alat :  Letakkan kuvet blanko
(H2SO4 0,005M) pada posisi
Hidupkan Tekan pilihan “sample Tekan pilihan “go to WL” atur Tekan “Auto Zero” blanko
spektrofotometri, pilih meas” (pengukuran panjang gelombang 430 nm, (Tempat sampel harus
 Letakkan kuvet sampel
PHOTOMETRIC sampel) tekan Enter dalam keadaan kosong)
(K2Cr2O7 60 mg/L) pada
posisi sampel

Hitung absorbansi spesifik Ulangi langkah sebelumnya untuk


Absorbansi yang
panjang gelombang yang berbeda Tekan Start
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 terbaca dicatat
A (1%,1cm) = (350,313,257,235)nm
𝐶.𝑑

Ket : c = persen konsentrasi (W/V);


60mg/L = 0,006%

d = path length (1 cm)


Uji Kinerja Spektrofotometri UV-Vis 4 of 4
Referensi : Chan, C. C., et. al. 2004
Prosedur :
Via PC Control :
Pada Method, atur :
- Wavelength = 430 nm, klik
add, dan next Klik Autozero
Pilih mode Pada Standard table, isi
PHOTOMETRIC Klik “Method” - WL1 pilih 430 nm - Sample id = K2Cr2O7 (Tempat sampel harus dalam
Parameter, pilih conc = - Conc = 60 keadaan kosong)
f(abs), lalu next
- Next, next dan finish

Dari nilai Absorbansi yang terbaca,


Ulangi langkah sebelumnya untuk
Hitung absorbansi spesifik panjang gelombang yang berbeda Klik Start
(350,313,257,235)nm
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖
A (1%,1cm) =
𝐶.𝑑

Ket : c = persen konsentrasi (W/V);


60mg/L = 0,006%
d = path length (1 cm)
Unsur yang telah KAN :
Analisa Sampel dg AAS Flame Technique 1 of 2 Mn, Zn, Pb, Fe
Referensi : Instruksi Kerja Alat AAS Flame Technique (Analytik Jena)

I. Preparasi
Buka Gas :
Nyalakan Komputer 1. Compresed Air : 5-6 Bar Nyalakan AAS Tunggu hingga proses
2. Acetylene : 1,2 – 1,3 Bar persiapan AAS selesai

Tunggu hingga Perhatikan suara yang


Masuk ke aplikasi Technique  Initialize,
proses initialize Flame  Test Air
Aspect LS Flame OK keluar dari alat AAS
selesai

II. Method

Lines : Klik Append  Pilih element yg akan dianalisa dg sensitifitas 100%  OK Calib : Calibration mode : standard calibration. Cal-Zero : 1. Cal. Standard : isi
jumlah standard dan isi masing-masing konsentrasinya  OK
Evaluation : Background  No Background  OK
Statististics : Sigma statistics  OK
Flame : type burner 50/100 mm
QCS : New/Change masukkan standard yg akan diukur  OK
Sample Transport : wash  wash after sampel = 5 s, delay time = 5 s  OK
Save  Masukkan nama method  accept  OK
Sample Transport : wash  wash after sampel = 5 s, delay time = 5 s  OK
Analisa Sampel dg AAS Flame Technique 2 of 2 Unsur yang telah KAN :
Referensi : Instruksi Kerja Alat AAS Flame Technique (Analytik Jena) Mn, Zn, Pb, Fe

III. Sequence A. Larutan Pengencer HNO3 0,05 M

Sequence  Append
3,1837 mL HNO3 Diencerkan dalam 1000 mL aquadest
Edit Sequence : pekat
1. Autozero  accept
2. Calibration  Isi Cal.Std.  accept
3. Special Action : Show Calibration plots  accept
4. QC  Std. pengulangan  accept
5. Sample  masukkan nama sampel di ID Sampel  accept
6. Special Action : Flame Off  accept
7. OK

IV. Spectrum pada Spectrometer

Control : 1. Klik Element: Pilih Unsur yang akan dianalisis.


2. Set (lampu hijau)

V. Hidupkan Blower
VI. Flame
Flame : Ignite Flame

VII. Running
Klik pada dua panah
Analisa COD 1 of 2
Metode : Spektrofotometri dengan refluks tertutup
A. Bahan SNI 6989.2:2009

1. [Digestion Solution]↑ 3. Pereaksi Sulfat 5. Larutan Baku Kalium Hidrogen Ftalat (KHP) 
100-900 ppm Untuk pembacaan COD 1000 mg O2/L (DS [tinggi])
10,12 g Ag2SO4
 = 620 nm
0.85 g KHP
- Dilarutkan dengan
10.216 g K2Cr2O7
1L aquadest - Dikeringkan
- Dikeringkan 150oC , 2 jam hingga berat
- Dilarutkan dengan konstan, T=110oC
+ 4. Larutan Baku Kalium Hidrogen Ftalat (KHP)  - Dilarutkan dg
500 mL aquadest 33.3 g HgSO4 + Untuk pembacaan COD 500 mg O2/L (DS [rendah]) aquadest
167 mLH2SO4 pekat
0.425 g KHP Diencerkan dg aquadest
hingga 1L
Diencerkan hingga 1L
aquadest - Dikeringkan
hingga berat Note : - Disimpan pada T = 4oC ± 2oC
konstan, T=110oC - Expired 7x24 jam
2. [Digestion Solution]
- Dilarutkan dg
0-90 ppm
aquadest
 = 420 nm
Diencerkan dg aquadest
hingga 1L
1,022 g K2Cr2O7

- Dikeringkan 150oC , 2 jam Note : - Disimpan pada T = 4oC ± 2oC


- Dilarutkan dengan - Expired 7x24 jam

500 mL aquadest 33.3 g HgSO4 +


+ 167 mLH2SO4 pekat

Diencerkan hingga
1L aquadest
Analisa COD 2 of 2
Metode : Spektrofotometri dengan refluks tertutup
SNI 6989.2:2009

6. Persiapan Contoh Uji B. Prosedur

Contoh uji - Dihomogenkan 1. Proses digestion


- Digestion vessel &
tutupnya dicuci
dengan H2SO4 20%
7. Pengawetan Contoh
Uji
Contoh uji - Diasamkan dengan H2SO4
pekat (pH <2)
- Disimpan pada T = 4oC ± 2oC
Pipet masing-masing larutan sesuai dengan tabel diatas
- Expired 7x24 jam

8. Pembuatan Larutan Kerja

[Digestion Solution] 500 ppm [Digestion Solution]↑ 1000 ppm - Tutup tabung & kocok hingga homogen
Blanko 0 ppm 50 mL aq Blanko 0 ppm 50 mL aq - Masukkan pada COD reaktor pada T =
STD 1 5 ppm 0.5 mL STD 1 10 ppm 0,5 mL 150oC, 120 menit
STD 2 10 ppm 1 mL STD 2 20 ppm 1 mL - Dinginkan & baca konsentrasi dengan
STD 3 20 ppm 2 mL STD 3 50 ppm 2,5 mL Spektro (kons. rendah 420 nm & kons
STD 4 40 ppm 4 mL STD 4 100 ppm 5 mL
STD 5 60 ppm 6 mL tinggi 600 nm)
STD 5 250 ppm 12,5 mL
STD 6 90 ppm 9 mL - Lakukan Duplo
STD 6 500 ppm 25 mL
STD 7 800 ppm 40 mL
STD 8 1000 ppm pipet 2,5ml R ≥0.995
Destruksi Sampel Padatan

Timbang ±5 gram Ditambahkan


sampel padatan aquaregia HClp dan
dalam labu ekstraksi HNO3p (3:1) = 18 HCl
(catat) + 6 HNO3

- Dihomogenkan
- Dipanaskan ±30
menit (awasi)
- Disaring dalam labu
ukur 50 mL dengan
kertas saring
- Ditambahkan aq
hingga tera

Anda mungkin juga menyukai