PENDAHULUAN
1
2
yang dikenal sebagai kernicterus (Porter & Denis, 2002; Dennery et al,
2001).
Tazami et al. (2013) dalam studi di RSUD Raden Mattaher Jambi
prevalensi ikterus neonatal diperoleh sebanyak 49 kasus (13,2%). Pada
penelitian ini menyebutkan ikterus dengan komplikasi (asfiksia, sepsis,
sefalhematom) terdapat sebanyak 16 (37,2%) kasus. Terdapat dua proses
yang melibatkan antara komplikasi dengan risiko terjadinya ikterus
neonatorum, yaitu; (a) Produksi yang berlebihan, hal ini melebihi
kemampuan bayi untuk mengeluarkannya, misalnya pada perdarahan
tertutup dan sepsis. (b) Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar,
gangguan ini dapat disebabkan oleh hipoksia dan infeksi. Sehingga bisa
disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara komplikasi perinatal dengan
kejadian ikterus neonatorum, meskipun jumlahnya lebih sedikit
dibandingkan dengan neonatus tanpa komplikasi.
Berdasarkan data penelitian-penelitian sebelumnya mengenai Sepsis
Neonatorum maupun Ikterus maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih
jauh tentang adakah hubungan antara keduanya. Sehingga diharapkan dapat
diperoleh sebuah penelitian yang lebih mendalam dan dapat lebih
bermanfaat dari penelitian sebelumnya.
B. Perumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan antara sepsis neonatal dengan kejadian
ikterus pada bayi baru lahir ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara sepsis neonatal
yang dapat mempengaruhi kejadian ikterus pada bayi baru lahir.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Untuk memperluas wacana ilmu pengetahuan khususnya tentang
kejadian sepsis yang dapat menyebabkan ikterus pada bayi baru lahir.
2. Manfaat Praktis
4