Anda di halaman 1dari 9

1.1.

Latar Belakang
Dalam mesin diesel, bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar pada akhir langkah
kompresi. Sebelumnya udara yang diisap telah dikompresi dalam ruang bakar sampai tekanan
dan temperatur menjadi naik. Naiknya tekanan dan temperatur mengakibatkan bahan bakar
menyala dan terbakar sendiri. Untuk memperoleh tekanan kompresi yang tinggi saat putaran
mesin rendah, banyaknya udara yang masuk ke dalam silinder harus besar tanpa
menggunakan throttle valve untuk membatasi aliran dari udara yang dihisap. Dengan
demikian dalam sebuah mesin diesel, output mesinnya dikontrol oleh pengontrol banyaknya
bahan bakar yang diinjeksikan. Berbeda dengan mesin Bagian terpenting saat pemeliharaan
pada mesin bensin yaitu perbandingan udara dan bahan bakar dari campuran udara dan
bahan bakar, besarnya campuran yang masuk, apakah tetah memadai kompresinya, apakah
ada atau tidak kemampuan pengapiannya dan juga apakah saat pengapiannya tepat.
Sementara dalam mesin diesel, kompresi adalah bagian yang paling penting dalam
pemeliharaan.. Penggunaan perbandingan kompresi yang tinggi dan bahan bakar dengan titik
bakar (ignition point) yang rendah akan memperbaiki kemampuan terbakarnya bahan bakar.
Banyaknya udara yang masuk ke silinder pada mesin diesel memiliki pengaruh besar
terhadap terjadinya pembakaran sendiri (self-ignition) yang dapat menentukan output.
Efisiensi pengisapan adalah suatu hal yang penting. Untuk bahan bakar mesin diesel
menggunakan minyak diesel (solar). Bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar, dan
dapat terbakar secara spontanitas oleh adanya temperatur udara yang tinggi. Tingginya
temperatur udara yang dikompresikan dapat mempermudah bahan bakar untuk terbakar
secara spontanitas. Nilai kemampuan bahan bakar diesel untuk cepat terbakar adalah angka
cetane (cetane number). Untuk mesin diesel yang berkecepatan tinggi yang digunakan pada
kendaraan truk dan mobil-mobil angka cetane yang umumnya digunakan sekurang-
kurangnya 40-45.
2.1 Mesin diesel

a. Pengertian Mesin Diesel


Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor
pembakaran dalam (internal combustion engine) disamping motor bensin dan turbin
gas. Motor diesel disebut dengan motor penyalaan kompresi (compression ignition
engine) karena penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara
dalam ruang bakar. Dilain pihak motor bensin disebut motor penyalaan busi (spark
ignition engine) karena penyalaan bahan bakar diakibatkan oleh percikan bunga api
listrik dari busi.

Gambar 2.1 Konstruksi Mesin Diesel


2.2 Definisi sistem injeksi

Injektor adalah komponen pada motor diesel yang berfungsi untuk mengabutkan bahan
bakar ke dalam ruang bakar. Prinsip kerja injektor adalah pada saat plunyer memompakan
bahan bakar karena tekanan dari nok (cam). Nok akan meneruskan ke plunyer dan plunyer
tersebut menekan bahan bakar ke dalam ruang pipa tekanan tinggi (injection pipe) melalui
katup pengiriman (delivery valve).

Di dalam pipa tekanan tinggi (injection pipe), bahan bakar bertekanan tinggi tersebut
menekan jarum nosel (nozzle) mundur sehingga lubang pengabutan (hole) terbuka dan bahan
bakar akan keluar ke dalam ruang bakar dalam bentuk partikel yang sangat kecil (kabut).

Pada komponen injektor antara nozzle body (badan nosel) dan nozzle needle (jarum nosel)
dikerjakan dengan presisi dengan toleransi 1/1000 mm (1/4 in). Karena itu, jika terjadi
kerusakan pada salah satu komponen, keduannya harus diganti secara bersama-sama.

Injektor memerlukan perawatan/perbaikan secara berkala agar usia pemakaian lebih tahan
lama.
Langkah Perawatan dan Perbaikan Injektor

a. Pasang injektor pada injection nozzle tester.


b. Buang udara dari mur sambungan union.

c. Periksa tekanan injeksi dengan memompa injection nozzle tester 50-60 kali permenit.
d. Baca tekanan permukaan injeksi, tekanan 115-125 kg/cm², sedangkan injektor lama 105-
125 kg/cm².
e. Suara injektor yang baik terdengar mendesis saat pengetesan.
f. Untuk injektor yang baru diperbaiki tekanan permulaan yang digunakan 110-125 kg/cm².

g. Setel tekanan injeksi dengan shim (perapat).


h. Shim tersedia dalam 20 ukuran dengan penambahan 0,05 mm dari 1,00-1,95 mm.
i. Penambahan shim 0,05 mm akan mengubah tekanan injeksi kurang lebih 5 kg/cm².
j. Periksa pola-pola semprotan injektor.

k. Bentuk semprotan menyebar rata dengan sudut 4⁰.


l. Pola semprotan berbentuk lingkaran (caranya letakkan kertas putih berjarak 30 cm).
m. Tidak boleh ada tetesan setelah injeksi.

n. Tes kebocoran (gunakanlah tekanan bahan bakar sebesar 90 kg/cm² dan periksa kebocoran
pada dudukan katup injektor dan baut penahan).
2.3 Mesin diesel type direct injection dan indirect injection beserta keuntungan dan
kelebihan

Mungkin banyak diantara teman-teman yang sering mendengar kata direct injection
(kebanyakan emblem ini tertempel di mobil-mobil diesel Indonesia). Tahukah apa yang
dimaksud direct injection yang sebenarnya?

Ya betul, memang direct injection ini sering dilihat pada mobil-mobil diesel pada umumnya.
Namun tahukah anda beberapa mobil bensin juga ada yang menggunakan sistem direct
injection ini. Direct injection atau dalam bahasa indonesia artinya injeksi langsung adalah
sistem dimana injektor/nozzle diletakan langsung didalam (bagian atas) ruang pembakaran.
Sistem direct injection ini biasanya memiliki desain kepala silinder yang berbentuk mahkota
untuk meningkatkan turbulensi saat terjadi pembakaran

Sedangkan indirect injection / injeksi tidak langsung adalah kondisi dimana injektor tidak
diletakkan didalam ruang bakar seperti direct injection. Namun terdapat satu ruangan lagi
dalam ruang bakar tersebut yang disebut swirl chamber. Swirl chamber adalah ruang dimana
injektor ditempatkan di kepala silinder / head cylinder, sehingga saat piston melakukan
langkah TMA (Titik Mati Atas) sebagian besar udara yang masuk lewat langkah hisap akan
masuk ke dalam swirl chamber dan terjadilah pembakaran di swirl chamber tersebut dan
menjadi sumber tenaga dalam mesin tersebut.

Keuntungan dari Direct Injection:


 Saat mesin dingin lebih mudah dihidupkan
 Lebih hemat dalam pemakaian bahan bakar
 Ruang bakar yang lebih kecil membuat efisiensi panas menjadi lebih baik.

Kerugian dari Direct Injection:

 Cederung suara mesin lebih kasar dan bising


 Lebih rentan terhadap penyumbatan dalam injektor karena lubang injektor lebih kecil
 Output tenaga yang cenderung lebih kecil
 Turbulensi kecil pada kecepatan rendah

Keuntungan dari Indirect Injection:

 Tingkat turbulen yang tetap tinggi di berbagai putaran mesin


 Tidak memerlukan sistem injeksi yang tinggi
 Kecil kemungkinan untuk terjadinya penyumbatan pada injektor

Kerugian dari Indirect Injection:

 Konsumsi BBM yang kurang efisien dan perpindahan panas yang rendah
 Rasio kompresi yang lebih tinggi dibutuhkan saat start
Langkah kerja mesin Direct Injection:
Langkah kerja mesin Diesel Indirect Injection:

Anda mungkin juga menyukai