Matriks yang hanya memenuhi sifat 1,2, dan 3 saja disebut matriks eselon baris.
Penyelesaian:
Bentuklah matriks koefisien yang diperluas (augmented matrix), kemudian lakukan
serangkaian operasi baris elementer sehingga matriks koefisien menjadi matriks
identitas.
[2] - 2[1]
(Augmented matrix)
[1] - 11
2
[3]
[1]- [2]
[2] + 7
2
[3]
Berdasarkan metode eliminasi Gauss-Jordan, solusi SPL diperoleh dari matriks eselon
baris terreduksi (matriks terakhir), yaitu: x1 1, x2 2, x3 3
Jika menggunakan metode eliminasi Gauss, maka setelah tercapai matriks eselon
1 1 2 9
baris 0 1 72 172 , langkah selanjutnya adalah melakukan substitusi balik
0 0 1 3
(back substitution):
x3 3
7 17
x2 x3 , substitusikan x3 3 ke dalam persamaan ini, diperoleh x2 2
2 2
x1 x2 2 x2 9 , substitusikan x2 2 dan x3 3 ke dalam persamaan ini, diperoleh
x1 1 .
[2] - 2[1]
[3] + 5[2]
[4] + 4[2]
-[2]
1
6[ 4]
[3] [4]
[1] + 2[2]
[2] - 3[3]
Dalam hal ini, nilai-nilai untuk x2 , x4 dan x5 ditentukan secara bebas. Oleh karena
itu, SPL tersebut memiliki kemungkinan himpunan solusi yang tidak terbatas.
Bentuk umum:
a11 x1 a12 x12 a1n x1n 0
a21 x1 a22 x12 a2 n x1n 0
0
am1 x1 am 2 x12 amn x1n 0
Setiap SPL homogen memiliki setidaknya satu solusi yang disebut solusi trivial,
yaitu:
x1 x2 xn 0
Untuk SPL homogen dengan m n , selain solusi trivial juga terdapat pula solusi
non-trivial, yaitu jika setidaknya sebuah variabel memiliki nilai taknol.