Skenario Kasus
Tn. Y umur 35 tahun dirawat di Rumah Sakit mengalami demam tinggi dengan suhu 39 OC dan
dia baru pulang dari Kawasan Hongkong. Hasil sinar X pada dada, positif mengalami atipikal
pneumonia.
1. Sinar X
2. Atipikal pneumonia
1. Sinar X atau Sinar Rotgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan
Panjang gelombang berkisar 10 nanometer ke 100 pikometer (sama dengan frekuensi
dalam rentang 30 petahertz – 30 exahertz) dan memiliki energi dalam rentang 100 eV-100
Kev.
2. Atipikal Pneumonia istilah non medis yang menggambarkan kasus pneumonia ringan.
1. Karena ada virus masuk kedalam tubuh lalu menyebabkan leukosit meningkat sehingga
timbul gejala demam yang tinggi.
2. Karena pemeriksaan sinar X atau rontgen merupakan salah satu pemeriksaan penunjang
untuk menegakan diagnosis medis.
Step 5 (LO)
I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata Pasien
- Nama : Tn. Y
- Usia : 35 tahun
- Pekerjaan : Karyawan
- Alamat : Karawang
- Suku : Batak
- Agama : Islam
- No.RM : 1312
Dalam anggota keluarga tidak ada yang pernah mengalami penyakit serupa dengan
pasien.
V. PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan umum : Kompos Mentis, pasien tampak gelisah
2. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 90x/menit
Suhu : 390C
Respirasi : 22x/menit
3. Keadaan fisik
1) Kepala dan leher :
Kepala :
- Inspeksi : Rambut hitam, penyebaran rambut merata, tidak ada rontok dan
tidak ada kebotakan
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Wajah :
- Inspeksi : wajah pasien tampak gelisah, pasien tampak sedikit terengah-
engah saat mengambil napas
- Palpasi : Kulit teraba hangat.
Mata
- Inspeksi : pasien tampak sulit berkonsentrasi.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Hidung
- terdapat penumpukan secret di kedua lubang hidung
Mulut :
- Inspeksi : tidak ada cyanosis, tidak ada karies, tidak ada stomatitis, bibir
simetris.
Telinga :
- Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, tidak ada luka, tidak ada serumen dan
discharge.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada kartilago
2) Dada :
Paru
- Inspeksi : simetris, terdapat retraksi dinding dada dan sesak.
- Palpasi : vokal taktil premitus terasa getaran
- Perkusi : dallnes
- Auskultasi : Ronchi
Jantung
- Inspeksi : iktuskordis tidak tampak
- Palpasi : Teraba iktuskordis di ICS 5
- Perkusi : dallnes
- Auskultasi : BJ1 dan BJ2 normal
1) Abdomen :
- Inspeksi : simetris, tidak ada oedema, tidak ada lesi
- Perkusi : tidak ada nyeri ketuk pada daerah abdomen maupun CVA
- Palpasi : tidak ada massa dan pembengkakan
2) Integumen :
- Inspeksi : kulit terlihat kemerahan
- Palpasi : teraba hangat.
3) Ekstremitas :
Atas:
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : kulit teraba hangat
Bawah
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : kulit teraba hangat
4) Neurologis :
- Status mental dan emosi : Pasien terlihat murung karena kondisinya saat ini.
- Pemeriksaan refleks :
Hammer : Otot bisep dan trisep :+ /+
Patela :+
DS : DO :
1. Pasien mengatakan 1. Hasil sinar X pada dada, positif mengalami
demam tinggi dengan atipikal pneumonia.
suhu 39OC. 2. Pasien tampak sedikit terengah-engah saat
2. Pasien mengatakan sedikit
mengambil napas
sesak.
3. Pasien mengeluh 3. Keadaan umum : Kompos Mentis, pasien
mengalami batuk-batuk. tampak gelisah
4. Pasien mengatakan dirinya
Lelah 4. Tanda-tanda Vital
5. Pasien mengatakan merasa
tidak nyaman saat - Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 90x/menit
melakukan aktivitas - Suhu : 390C
- Respirasi : 22x/menit
5. Integumen :
- Inspeksi : kulit terlihat kemerahan
- Palpasi : teraba hangat.
6. Hidung
Terdapat penumpukan secret di kedua lubang
hidung
7. Dada :
- Inspeksi : simetris, terdapat retraksi
dinding dada
- Palpasi : vokal taktil premitus terasa
getaran
- Perkusi : dallnes
- Auskultasi : Ronchi
8. Pasien tampak gelisah
9. Hasil leukosit 15.000 mm3
10. Pasien tampak lesuh
ANALISA DATA
No
Data Problem Etiologi
.
1. Pasien mengatakan demam
tinggi dengan suhu 39OC.
DO :
1. Suhu Tn. Y: 390C Proses Infeksi :
1. Hipertermia
2. Integumen : Virus Corona
- Inspeksi : kulit terlihat
kemerahan
- Palpasi : teraba hangat.
3. Leukosit : 15.000 mm3
2. DS : Bersihan Jalan Sekresi Yang
1. Pasien mengatakan sedikit
Napas Tidak Tertahan
sesak.
Efektif
2. Pasien mengeluh mengalami
batuk-batuk.
DO :
1. Pasien tampak sedikit terengah-
engah saat mengambil napas
4. Pemeriksaan TTV
DS :
1. Pasien mengatakan sedikit sesak.
Kolaborasi :
Berikan therapy oksigen dengan
nasal kanul untuk mengurangi
sesak
3. Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan Mandiri :
berhubungan dengan tidakan keperawatan 1. Kaji status fisiologis pasien
Ketidakseimbangan selama 2 x 24 jam yang menyebabkan
Antara Suplai Dan diharapkan respon kelelahan sesuai dengan
Kebutuhan Oksigen fisiologi terhadap konteks usia dan
pergerakan yang perkembangan.
2. Mengkaji adanya faktor
memerlukan energi
dalam aktifitas sehari- yang menyebabkan
hari dengan KH : kelelahan.
3. Pilih intervensi untuk
1. Tidak merasa
mengurangi kelelahan baik
kelelahan pada
secara farmakologis
saat aktifitas
2. Saturasi oksigen maupun non farmakologis
ketika secara tepat.
4. Instruksikan pasien untuk
beraktifitas tidak
mengenali tanda dan gejala
terganggu
3. Pasien dapat kelelahan yang
melakukan memerlukan pengurangan
aktifitasnnya. aktifitas.
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan tenaga
rehabilitasi medik dalam
merencanakan program terapi
yang tepat.
IMPLEMENTASI
Waktu NO
IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
Tgl Jam DX
21-11- 07.00- 1 Mandiri : S:
2018 10.00 1. Klien mengatakan badan klien
1. Pantau suhu dan TTV pasien
sudah tidak terasa panas.
2. Monitor warna dan suhu kulit
2. Klien mengatakan bahwa
3. Tutup pasien dengan selimut atau
klien merasa nyaman dengan
pakaian yang tipis tergantung fase
suhu ruangan yang diberikan
demam
3. Klien mengatakan bahwa
4. Anjurkan pasien untuk meminum
klien sudah mau banyak
air mineral
minum
5. Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi adekuat
O:
6. Fasilitasi istirahat, terpakan
1. Tanda-tanda Vital
pembatasan
Suhu : 37,0C
7. Sesuaikan suhu lingkungan untuk
Nadi : 85x/menit
kebutuhan pasien.
Pernapasan : 20x/menit
Kolaborasi : 2. Kulit tidak teraba hangat
Tanggal DX SOAP
24-11- Hipertermia S:
2018 berhubungan Klien mengatakan badan klien sudah tidak terasa
dengan Proses panas.
Infeksi : Virus Klien mengatakan bahwa klien merasa nyaman
O:
O:
Pasien tampak sudah mengetahui penyebab
kelelahannya setelah di kaji oleh perawat.
Pasien tampak lebih nyaman setelah diberikan obat
farmakologis oleh perawat.
Pasien tampak sudah mengetahui tanda dan gejala
kelelahan yang pasien rasakan dan mengurangi
aktifitas yang menyebabkan kelelahan.
A : Masalah teratasi
P : Intervensi Dihentikan.