Anda di halaman 1dari 4

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Limbah


Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada
suatu saat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena dapat menurunkan kualitas
lingkungan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa limbah merupakan
suatu zat atau benda yang bersifat mencemari lingkungan. Limbah tidak mempunyai
nilai ekonomis, karena itu limbah dibuang.
Keseimbangan lingkungan menjadi terganggu jika jumlah hasil buangan
tersebut melebihi ambang batas. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu,
keberadaan limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi
kesehatan manusia sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat
bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah bergantung pada jenis dan
karakteristik limbah. penanganan limbah ini tentunya tidak hanya sekedar
mengolahnya/ mendaur ulangnya langsung tanpa memperhatikan jenis limbah dan
cara penangannanya karena dari setiap limbah yang ada mempunyai cirri berbeda
terhadap dampak yang ditimbulkanya.

2.2 Jenis Limbah Berdasarkan Bentuknya


Berdasarkan bentuknya, jenis-jenis limbah dibagi menjadi empat, antara lain
limbah cair, limbah padat, limbah gas dan partikel, dan limbah B3. Untuk penjelasan
lebih lengkap, silahkan simak penjelasan di bawah ini :
a. Limbah Cair
Menurut PP Nomor 82 Tahun 2001, limbah cair yaitu limbah yang berasal
dari sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair. Jenis-jenis
limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada :
1) Parameter Logam
2) Sifat Fisika dan Sifat Agregat
3) Mikroorganisme misalnya E Coli melalui metode MPN
4) Organik Agregat misalnya Biological Oxygen Demand (BOD)
5) Anorganik non Metalik misalnya Amonia (NH3-N) melalui metoda Biru Indofenol
6) Air Laut
7) Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) melalui metoda Titrimetrik
Limbah cair yang berasal dari pabrik yang biasanya terjadi karena pabrik
tersebut banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya. Selain itu, ada juga bahan
baku yang mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air tersebut harus
dibuang. Limbah cairan yaitu air yang ikut dalam proses pengolahan lalu dibuang,
contohnya ketika air dipakai untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Air
ditambah bahan kimia tertentu lalu diproses dan setelah itu dibuang.
Teknologi pengolahan air limbah merupakan kunci utama dalam memelihara
kelestarian lingkungan. Berbagai teknik pengolahan air blimbah telah dicoba dan
dikembangkan selama ini. Secara umum, teknik-teknik pengolahan air buangan
terbagi menjadi 3 metode pengolahan, antara lain :
• Pengolahan limbah secara fisika
• Pengolahan limbah secara kimia
• Pengolahan limbah secara biologi

b. Limbah Padat
Limbah padat yaitu limbah yang berasal dari hasil buangan industri berupa
padatan, lumpur, bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan. Biasanya limbah
padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Pada umumnya limbah domestik
berbentuk limbah padat kegiatan perdagangan, limbah padat rumah tangga,
perkantoran, pertanian, peternakan, serta dari tempat-tempat umum.
Jenis-jenis limbah padat : kertas, kayu, karet/kulit tiruan, plastik, metal, kain,
gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll
Limbah dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu limbah padat yang tidak
punya nilai ekonomis dan kedua limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti
plastik, tekstil, potongan logam.
Jenis limbah padat yang tidak memiliki nilai ekonomis bisa ditangani dengan
berbagai cara yaitu : ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali lalu dibuang dan
dibakar.

c. Limbah Gas dan Partikel


Polusi udara adalah terjadinya pencemaran udara oleh berberapa partikulat zat
(limbah) yang mengandung partikel (jelaga dan asap), hidrokarbon, nitrogen oksida,
sulfur dioksida, karbon monoksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), dan timah. Udara
merupakan media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas/ asap yang diproduksi
pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur
kimia seperti O2, CO2, H2 N2, dan NO2. Penambahan gas ke dalam udara yang
melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas
udara.
Zat pencemar melalui media udara digolongkan menjadi dua yaitu partikel
dan gas. Partikel yaitu butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata
telanjang seperti uap air, asap, kabut, debu, dan fume. Sedangkan pencemaran udara
yang berbentuk gas dapat dirasakan melalui indra penciuman (untuk gas tertentu)
ataupun akibat langsung. Gas-gas ini meliputi SO2, CO, CO2, NOx, hidrokarbon, dan
lain-lain.

d. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)


Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan
berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak
langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan
kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang
berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan,
tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan
pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu
atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif,
beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan
toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.

Anda mungkin juga menyukai