Anda di halaman 1dari 7

Biosfera Vol 35, No 1 Januari 2018 : 37 - 43 DOI: 10.20884/1.mib.2018.35.1.

596

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenol Daun Gayam (Inocarpus fagiferus Fosb)


1 1 1 1 1
Dwi Marga Lestari , Nurul Mahmudati , Sukarsono , Nurwidodo , Husamah
1
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144
Email: dwilestari2812@gmail.com

Abstract
This study aims to determine the total phenolic content and antioxidant activity in gayam leaf extract (Incarpus
fagiferus Fobs). The research method used is a quasi-experiment that aims to predict the situation to be achieved
through actual experiments but no treatment. The sample used is old gayam leaves, with the characteristic of dark
green leaf and rough leaf surface. The process of preparing simplicia, ie preparing fresh gayam leaves, dried in an
oven temperature 45-50oC, and then dried to produce gayam leaf powder. Samples were extracted with methanol
solvent and ethanol for 5 days. The total phenol assay method uses Folin-Ciocalteau method and antioxidant activity
test using DPPH free radical retardation method (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). The results showed that the total
phenolic content of gayam leaf extract with ethanol and methanol solvent was 313,704 GAE (Gallic Acid Equivalent)
and 273,913 GAE, respectively. Antioxidant activity as a free antidote to free radical DPPH is known to be valued
with IC50 (inhibitory concentration).
Key Words: antioxidant activity, Inocarpus fagiferus, Total Phenolic.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar total fenol dan aktivitas antioksidan pada ekstrak daun gayam
(Incarpus fagiferus Fobs). Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen yang bertujuan untuk
memprediksi keadaan yang akan dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya tapi tidak ada perlakuan. Sampel
yang digunakan adalah daun gayam yang sudah tua, dengan ciri-ciri daun berwarna hijau tua dan permukaan daun
yang kasar. Proses pembutan simplisia, yaitu meyiapkan daun gayam segar, dikeringkan dalam oven bersuhu 45-
o
50 C, dan kemudian dikeringkan sampai menghasilakan serbuk daun gayam. Sampel diekstraksi dengan pelarut
metanol dan etanol selama 5 hari. Metode pengujian total fenol menggunakan metode Folin-Ciocalteau dan
pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode penangkal radikal bebas DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar total fenol ekstrak daun gayam dengan pelarut etanol dan metanol
masing-masing adalah 313.704 GAE (Gallic Acid Equivalent) dan 273.913 GAE. Aktivitas antioksidan sebagai
penangkal radikal bebas DPPH yang besar diketahui nilainya dengan IC50 (inhibitory concentration) adalah 6172.12
ppm.
Kata Kunci: aktivitas antioksidan, Inocarpus fagiferus, total fenol.

Pendahuluan 2015). Metabolit sekunder sangat potensial


sebagai antioksidan alami untuk menangkap
Keanekaragaman hayati yang melimpah di radikal bebas (Vemmeris & Nicholson, 2006).
Indonesia merupakan potensi yang besar dalam Salah satu tanaman di Indonesia yang
penyediaan bahan baku obat tradisional (Rahayu belum diberdayakan secara maksimal, dan belum
et al., 2006; Wulandari et al., 2016; Zuhud, 2009). banyak dikaji adalah gayam (Inocarpus fagifer
Bahan-bahan kimia alami yang terkandung di Fobs). Gayam termasuk dalam famili
dalam tumbuhan dapat berupa metabolit primer Leguminosae, merupakan tumbuhan berbentuk
dan sekunder (Anggraeni et al., 2007; Fitri et al., pohon, tinggi mencapai 20 m, dan diameter
2016; Setyorini & Yusnawan, 2016). Metabolit kanopi sekitar 15-16 m. Tanaman gayam disebut
sekunder merupakan senyawa organik yang juga pohon nusantara karena Indonesia
dihasilkan dari biosintesis metabolit primer dan merupakan salah satu daerah persebaran
digunakan untuk pertahanan diri bagi tumbuhan tanaman gayam, yang hidup pada ketinggian 500
seperti kondisi infeksi. Berdasarkan keluasan m di atas permukaan laut (Setyowati & Wawo,
distribusi dan kelimpahan di alam, senyawa 2015).
metabolik sekunder dibagi menjadi 7 golongan, Kemampuan flavonoid dan fenol yang
yaitu fenol, saponin, minyak atsiri, tanin, alkaloid, terkandung pada gayam sebagai antioksidan
dan golongan steroid (Saifudin, 2014). kemungkinan disebabkan oleh adanya gugus
Senyawa fenol seperti flavonoid merupakan hidroksi dalam kerangka dasarnya (Asih et al.,
metabolit sekunder yang tersebar terutama pada 2015; Diniatik et al., 2016). Berdasarkan
famili Leguminosae, Liliaceae, Polygonaceae,dan pendekatan kemotaksonomi bahwa suatu
Scrophulariaceae dapat ditemukan pada semua tumbuhan yang berada dalam satu genus atau
bagian tumbuhan, seperti daun, buah, biji, akar, famili yang sama akan mengandung senyawa
dan kulit batang (Akhsanita, 2012; Ikalinus et al., kimia yang sama pula. Senyawa kimia tidak
terakumulasi pada satu bagian saja tetapi
37
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenol ... Lestari, D.M., dkk.

terdistribusi pada semua bagian tumbuhan Populasi dan Sampel


(Abriagni, 2011; Akbar, 2010; Setianingrum, Populasi penelitian ini adalah daun gayam
2016). (Inocarpus fagiferus Fosb) yang di dapat dari
Penelitian sebelumnya telah menguji Desa Ponokawan Kecamatan Krian Kabupaten
senyawa fenol pada kulit pohon gayam Sidoarjo, Jawa Timur. Sampel penelitian ini
menggunakan ekstraksi etanol yang dapat adalah daun gayam (Inocarpus fagiferus Fosb)
mengikat atau memisahkan senyawa fenol yang tua dengan ciri-ciri, yaitu warna daun hijau
bersifat polar (Anastasia, 2015). Hal ini tua, permukaan daun kasar saat disentuh, ujung
memungkinkan perlunya penelitian menggunakan daun sedikit meruncing, dan daun ke 4-7 dari
ekstraksi metanol dan etanol. Kedua senyawa masing-masing tangkai daun.
tersebut adalah senyawa universal dan bersifat
polar yang dapat melarutkan atau mengikat Alat dan Bahan
senyawa yang bersifat polar pada tumbuhan, Alat dan bahan yang digunakan adalah
salah satunya adalah senyawa fenol (Guenther, timbangan analitik, seperangkat alat gelas,
1987). Syarat ideal dalam penentuan pelarut evaporator vakum, pipet tetes, spektrofotometer
organik salah satunya adalah memiliki titik didih UV-VIS, inkubator, oven, daun gayam, etanol,
yang cukup rendah agar dapat diuapkan dengan metanol, DPPH, aquades, natrium karbonat 7%,
suhu rendah. Pemilihan metanol sebagai pelarut asam galat, dan Follin-Ciocalteu.
dalam ekstraksi karena memiliki titik didih yang
o
lebih rendah dari pada metanol yaitu 65 C Prosedur Penelitian
sedangkan etanol sendiri titik didihnya yaitu 78,5 1. Ekstraksi Daun Gayam
o
C, sehingga dari penelitian ini dapat diketahui Langkah-langkah ekstraksi daun gayam, yaitu
total fenol yang paling tinggi pada pelarut metanol 1) Disiapkan sebanyak 5.6 kg daun gayam segar
atau etanol (Fessenden & Fessenden, 1997). yang sudah dicuci. 2) Dikeringkan pada oven
o
Berdasarkan teori tersebut dapat diduga bersuhu 45-50 C. 3) Dihasulkan menggunakan
bahwa pada daun gayam juga akan diperoleh mesin penggiling sampai menghasilkan serbuk
senyawa golongan fenol yang memiliki aktivitas daun gayam kering.4) Sebanyak masing-masing
antioksidan dengan menggunakan pelarut 200 gram serbuk daun gayam kering dimaserasi
metanol dan etanol. Alasan lain pemilihan daun dengan pelarut metanol 1000 ml dan etanol 1000
adalah daun gayam mudah untuk di dapat, ml selama 5 hari dalam wadah tertutup pada suhu
jumlahnya melimpah, dan tidak merusak ruang. 5) Disaring dengan kain saring sampi
kehidupan tumbuhan. Hal ini berbeda dengan kulit semua cairan keluar dari bahan. 6) Proses
pohon, apabila kulit pohon gayam terus diambil ekstraksi dilakukan sekali. Ekstrak yang diperoleh
maka akan merusak pohon itu sendiri. diuapkan pelarutnya dengan rotary evaporator
Penggunaan jamu kulit pohon gayam sudah sehingga diperoleh ekstak pekat etanol dan
digunakan, secara empiris seduhan kulit pohon metanol daun gayam. 7) Ekstrak selanjutnya
gayam dapat menurunkan kolestrol (Santi & dilarutkan dalam metanol dan etanol sesuai
Sukadana, 2015), sehingga perlu kiranya pelarut pada proses ektraksi. 8) Menetukan
dilakukan penelitian terkait dengan kadar total kandungan total fenol dan aktivtas antioksidan
fenol dan aktivitas antioksidan pada daun gayam. secara in-vitro.

2. Uji Kandungan Fenol


Metode Langkah uji kandungan fenol merujuk pada
Saeed et al., (2012), yaitu 1) Dibuat kurva standar
Jenis Penelitian asam galat dengan konsentrasi 0-300 ppm. 2)
Jenis penelitian yang digunakan dalam Ditimbang sebanyak 1 gram ekstrak kemudian
adalah kuasi-eksperimen. Tujuan kuasi- dilarutkan dalam 100 ml pelarut (metanol/etanol)
eksperimen untuk memprediksi keadaan yang sehingga didapatkan konsentrasi larutan induk (1
akan dicapai melalui eksperimen yang ppm). 3) Larutan dipipet sebanyak 1 ml sampel
sebenarnya, tetapi tidak ada perlakuan kontrol dan membuat variasi konsentrasi (500-1000
dan atau manipulasi terhadap seluruh variabel. ppm), kemudian ditambahkan 1 ml Folin-
Ciocalteau lalu ditunggu selama ±5 menit. 4)
Tempat dan Waktu Penelitian Ditambahkan 10 ml Na2CO3 7% dan aquades 13
Penelitian ini dilaksanakan selama 29 hari ml, kemudian dikocok dan selanjutnya diinkubasi
mulai tanggal 25 April- 23 Mei 2017 bertempat di selama ±90 menit pada suhu kamar. 5) Diukur
UPT Meteria Medica Kota Batu Jawa Timur serapan dengan spektrometer UV-VIS, panjang
(ekstraksi terstandarisasi) dan Laboratorium Kimia gelombang 750 nm. Kandungan fenol total dalam
Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Tlogomas tumbuhan dinyatakan dalam satuan GAE (Galllic
No. 246 Malang (uji kadar total fenol dan aktivitas Acid Equivalent) yaitu mg konsentrasi ekstrak per
antioksidan). gram sampel (mg/g).

38
Biosfera Vol 35, No 1 Januari 2018 : 37 - 43 DOI: 10.20884/1.mib.2018.35.1.596

3. Uji Aktivitas Antioksidan Data kadar total fenol tersebut kemudian


Langkah uji aktivitas antioksidan pada dianalisis menggunakan paired sampel t-test
penelitian ini merujuk pada Saeed et al. (2012), berbantuan SPSS 21. Uji aktivitas antioksidan
yaitu 1) Dibuat larutan DPPH (1,1-diphenyl-2- dilakukan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-
picrylhydrazyl) dengan cara menimbang 8 mg picrylhydrazyl) dan aktivitas antioksidan
DPPH dan kemudian diencerkan dengan dinyatakan dengan nilai IC50. Aktivitas antioksidan
menggunakan pelarut metanol sampai 100 ml. 2) sampel ditentukan oleh besarnya sampel
Ditimbang sampel sebanyak 1 mg dan dilarutkan hambatan serapan radikal DPPH melalui
dengan pelarut metanol/etanol sebanyak 100 ml. perhitungan persentase inhibisi, dengan rumus
3) Dibuat konsentrasi dari larutan induk 500-1000 (Genwali et al., 2013):
ppm dan masing-masing diambil diambil 1 µl dan 𝐴𝑐−𝐴
dimasukkan kedalam tabung reaksi. 4) % antioksidan = x 100% (2)
𝐴𝑐
Ditambahkan larutan DPPH sebanyak 3 ml,
kemudian dikocok dan diinkubasi selama ±15 Keterangan:
menit. 5) Dihitung serapan menggunakan 𝐴𝑐 = Nilai absorbansi control
spektrometer UV-VIS dengan panjang gelombang 𝐴 = Nilai absorbansi sampel
517 nm, sehingga didapat nilai IC50 apabila
panjang gelombang lebih dari 50%. Hasil dan Pembahasan
Kadar Total Fenol
Analisis Data Kadar total fenol ekstrak metanol dan etanol
Hasil absorbansi kadar total fenol dihitung
sesuai pada Tabel 1, sedangkan hasil uji paired
untuk mengetahui berapa kadar total fenol pada
ekstrak daun gayam menggunakan rumus (Saeed sampel t-test menggunakan bantuan SPPS 21
et al., 2012): untuk mengetahui perbedaan antara pelarut
metanol dan etanol pada ekstrak daun gayam
𝑚𝑔
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 ( 𝐿 ) dapat dilihat pada Tabel 2.
𝑔 (1)
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 ( )
𝐿

Tabel 1. Total fenol ekstrak daun gayam menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 750 nm.
Conc. Rerata Conc. Kadar Fenol Rata-Rata Kadar Fenol
Pelarut Ulangan
(mg/L) (mg/L) (GAE) (GAE)
I 328.55 328.550
Methanol II 178.14 178.137
273.913 273.913
III 315.05 315.052
I 345.21 345.205
Ethanol II 265.99 265.993
313.704 313.704
II 329.91 329.914

Keterangan : Konsentrasi (mg/L) merupakan nilai hasil absorbansi kadar fenol yang diukur dengan spektrofotometri UV-Vis;
Kadar Fenol (GAE) dengan menggunakan konsentrasi ekstrak 1 (mg/ml) yang kemudian dihitung menggunakan
rumus penentuan kadar total fenol; Standar Deviasi (SD) pelarut etanol adalah 42,020, sedangkan dengan pelarut
metanol 83,218.

Tabel 2. Hasil uji paired sampel t-tes menggunakan bantuan SPSS 21

Paired Differences
Std. 95% Confidence Interval Derajat Sig.
Simpangan t
Rata-Rata Error of the Difference Kebebasan (2-tailed)
Baku
Mean Bawah Atas
Part 1
METANOL- -39,79100 41,63516 24,03807 -143,21848 63,63548 -1,655 2 0,240
ETANOL

Kadar total fenol daun gayam Asam galat digunakan sebagai larutan standar
menggunakan pengekstrak etanol dan metanol dalam uji yang tergolong asam fenol sederhana
pada penelitian ini diuji dengan menggunakan (Vemmeris & Nicholson, 2006).
metode Follin-Ciocalteu. Follin-Ciocalteu adalah Kadar total fenol dihitung dengan
pereaksi anorganik yang dapat membentuk memasukkan data nilai serapan sampel ke dalam
larutan kompleks dengan senyawa fenol yaitu persamaan garis regresi linier y=ax+b, yang
molybdenum tungstant yang berwarna biru. diperoleh dari kurva kalibrasi asam galat. Hasil
Semakin pekat intensitas warna akan menunjukan kandungan fenol total dalam tumbuhan
kadar fenol dalam fraksi semakin besar dinyatakan dalam satuan GAE (galllic acid
(Wungkana et al., 2013). Sebagai standar pada equivalent) yaitu mg konsentrasi ekstrak per gram
metode Follin-Ciocalteu digunakan asam galat. sampel (mg/g). Untuk mengetahui kandungan
39
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenol ... Lestari, D.M., dkk.

total fenol dapat digunakan rumus konsentrasi anatara metanol adan etanol. Sementara itu,
hasil absorbansi (mg/L) dibagi konsentrasi ekstrak berdasarkan uji-t untuk mengetahui perbedaan
(sampel) (g/L) (Saeed et al., 2012). antara kedua pelarut etanol dan metanol
Kurva standar yang digunakan adalah 0- didapatkan nilai sig. sebesar 0,240 (p>0,05),
300 ppm, sehingga persamaan garis regresi maka disimpulkan rata-rata perbedaan antara
adalah y=0,00502x + 0,05584 dan konsentrasi metanol dan etanol tidak identik atau perbedaan
korelasi r2 adalah 0,99677. Kurva kalibrasi dari rerata metanol dan etanol tidak bermakna. Hal
kadar asam galat dengan tiga kali pengulangan tersebut dapat terjadi karena metanol dan etanol
perlu dihitung nilai r2 atau konsentrasi adalah memiliki sifat yang sama sebagai pelarut
korelasinya. Konsentrasi korelasi nilai 0-1, yang polar universal. Dengan demikian, dalam praktek
menunjukkan seberapa dekat nilai perkiraan atau kegiatan penelitian untuk untuk melarutkan
untuk analisis regresi yang mewakili data senyawa fenol kita dapat menggunakan pelarut
sebenarnya. Berdasarkan hasil kurva kalibrasi metanol atau etanol (Nabila, 2011; Saifudin, 2014;
diperoleh nilai r2 sebesar 0,99677, sehingga Suryani et al., 2016). Pertimbangan dalam
dapat digunakan dalam perhitungan kadar total pemilihan jenis pelarut adalah harus
fenol. Hasil penentuan kandungan senyawa fenol mempertimbangkan beberapa faktor antara lain
pada kedua pelarut metanol dan etanol selektivitas, kemampuan untuk mengekstrak,
menunjukkan bahwa rata-rata senyawa fenol toksisitas, kemudahan untuk diuapkan dan harga
ekstrak daun gayam dengan pelarut etanol adalah pelarut (Suryani et al., 2016).
313,704 mg GAE/g±SD 42,020, sedangkan Penggunaan pelarut etanol dan metanol
dengan pelarut metanol sebesar 273,913 mg pada penelitian ini untuk mengetahui perbedaan
GAE/g±SD 83,218. pelarut yang bersifat universal dalam proses
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh pengikatan senyawa polar khususnya fenol.
Santi & Sukadana (2015) dengan menguji Menurut Hartuti & Supardan (2013) pelarut etanol
kandungan fenol kulit gayam menggunakan 70% merupakan senyawa tidak toksik dan titik
o
pelarut etanol 4,306 %/50,6 mg dengan metode didihnya cukup rendah 79 C, sehingga mudah
yang sama diperoleh hasil 2,17 mg sampel untuk dihilangkan ketika larut dengan senyawa
dengan metode yang sama. Dengan demikian, organik.
kandungan fenol yang dihasilkan penelitian ini
lebih tinggi dibandingkan yang oleh Santi & Aktivitas Antioksidan
Sukadana (2015) yang menggunakan proses Analisis aktivitas antioksidan pada ekstrak
partisi klorofom dan n-butanol pada proses daun gayam dilakukan denganuji One Way Anova
maserasi dan melakukan proses pengenceran menggunakan bantuan SPPS 21, dimana
etanol-air. Hal tersebut dapat terjadi karena hasilnya ditunjukkan pada Tabel 3.
beberapa faktor yaitu pendistribusian senyawa Antioksidan dalam pengertian kimia adalah
fenol yang berbeda pada bagian tanaman, proses senyawa pemberi elektron (electron donors).
pemurnian ekstrak, dan karena faktor lain. Secara biologis antioksidan merupakan senyawa
Senyawa fenol adalah salah satu senyawa yang mampu mengatasi dampak negatif oksidan
yang terdistribusi pada bagian tumbuhan dalam tubuh seperti kerusakan elemen vital sel
(Pangestuty, 2016), dengan kadar yang berbeda- tubuh. Keseimbangan antara oksidan dan
beda pada setiap bagian tumbuhan (Salimi, antioksidan sangat penting karena berkaitan
2012). Senyawa fenol juga banyak terdistribusi di dengan kerja fungsi sistem imunitas tubuh,
daun (Felicia et al., 2016; Hardiana et al., 2012; terutama untuk menjaga integritas dan
Rahmawati, 2015; Yanto et al., 2016). Senyawa- berfungsinya membran lipid, protein sel, dan
senyawa yang biasanya memiliki aktivitas asam nukleat, serta mengontrol tranduksi signal
antioksidan adalah senyawa fenol yang dan ekspresi gen dalam sel imun (Ariyanti &
mempunyai gugus hidroksil (–OH) dan gugus Aditya, 2016).
alkoksi (-OR) (Sjahid, 2008; Wirawan, 2016). Tubuh manusia tidak mempunyai cadangan
Fenol terdistribususi pada tumbuhan bermanfaat antioksidan dalam jumlah berlebih, sehingga
sebagai antioksidan biasanya digunakan untuk apabila terbentuk banyak radikal bebas maka
mencegah reaksi radikal bebas. Fenol adalah tubuh membentuk antioksidan eksogen.
suatu senyawa aromatik yang struktur kimianya Antioksidan eksogen di dapat dari luar tubuh.
diturunkan dari benzene (Sumardjono, 2008). Berdasarkan sumbernya antioksidan dibagi
Senyawa fenol cenderung larut dalam air, menjadi dua, yaitu antioksidan alami dan sitetik
umumnya berikatan dengan gula sebagai (Sayuti & Yerina, 2015; Werdhasari, 2014).
glikosida, dan biasanya terdapat dalam vakuola Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa IC50
sel (Januarti, 2010). fenol dengan pengekstrak metanol adalah
Berdasarkan perhitungan statistik terdapat konsentrasi 5702 µg/ml sedangkan dengan
nilai r atau hubungan perbedaan pelarut metanol pengekstrak etanol adalah konsentrasi 6172
dan etanol sebesar 0,069 (p>0,05), maka dapat µg/ml. Berdasarkan nilai tersebut maka ekstrak
disimpulkan tidak ada hubungan yang berarti daun gayam baik pelarut metanol atau etanol

40
Biosfera Vol 35, No 1 Januari 2018 : 37 - 43 DOI: 10.20884/1.mib.2018.35.1.596

dengan konsentrasi 500-1000 µg/ml tidak sebelumnya menggunakan 1000 ppm.


dikatakan IC50. Dengan demikian, berdasarkan Penggunaan larutan induk pada penelitian ini
data tersebut nilai aktivitas antioksidannya tidak mengacu pada Katrin et al. (2014), Saeed et al.
dapat untuk menangkal radikal bebas. Menurut (2012), Warner et al., (1983), dan William et al.
Mu’nisa, (2012) IC50 merupakan nilai konsentrasi (1973).
antioksidan untuk meredam 50% radikal bebas. Berdasarkan data diketahui bahwa IC50
dapat terpenuhi pada konsentrasi 5702 µg/ml
Tabel 3. Data aktivitas antioksidan ekstrak daun gayam untuk pelarut metanol dan 6172 µg/ml untuk
pelarut etanol. Dapat dikatakan bahwa pada
Pelarut Conc. (mg/L) % inhibisi IC50 konsentrasi yang tinggi tersebut baru dapat
4.084 dikatakan adanya aktivitas antioksidan menangkal
500 3.534
4.543
radikal bebas. Masalah yang muncul adalah
4.589 bahwa penggunaan konsentrasi yang tinggi akan
600 4.130 menyebabkan bahan baku yang digunakan (daun)
4.681 semakin banyak dan pelarut yang dipakai
4.681 semakin banyak pula. Hal tersebut tentu
700 4.727 berpengaruh terhadap biaya yang dibutuhkan.
5.048 6172.12 Namun demikian, dalam kerangka penelitian,
Etanol 5.920 perlu kiranya penelitian lebih lanjut untuk
800 4.360 membuktikan hal tersebut.
5.186
6.700 Simpulan
900 5.782
Kadar kandungan fenol pada masing-
5.782
masing ekstrak daun gayam metanol dan etanol
7.618
1000 7.664 adalah 313,560 mgGAE/g pada ektrak daun
11.014 gayam pelarut etanol, sedangkan pada pelarut
2.349 metanol yaitu 275,456 mgGAE/g.2) Ekstrak
500 2.902 metanol dan etanol daun gayam memiliki nilai
3.178 aktivitas antioksidan (IC50)berturut-turut sebesar
6.909 5081.2 µg/ml dan 6325.625 µg/ml sehingga pada
600 5.988 kondisi ini belum dapat digunakan untuk
8.061 menangkal radikal bebas.
5.620
700 6.126
4.468 5702.81 Daftar Referensi
Metanol
8.015 Abriagni, D. 2011. Optimasi Adsorpsi Krom (VI)
800 6.863 Dengan Ampas Daun Teh (Camellia
5.804
7.232
sinensis L) Menggunakan Metode
900 7.186 Spektrofotometri. Semarang: Fakultas
6.633 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
7.923 Universitas Negeri Semarang.
1000 10.364
9.351
Akbar, B. 2010. Tumbuhan Dengan Senyawa
Aktif Yang Berpotensi Sebagai Bahan
Hasil tersebut berbeda dengan penelitian Antifertilitas. Jakarta: Adabia press UIN.
yang dilakukan oleh Krisna et al., (2014) yang https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-
menunjukkan bahwa dengan kisaran konsentrasi 7.2
5,8,dan 10 ppm sudah mendapatkan nilai IC50 Akhsanita, M. 2012. Uji Sitotoksik Ekstrak, fraksi,
pada konsentrasi 4 ppm, sehingga senyawa dan sub-fraksi daun jati (Tectona grandis
tersebut dapat menangkal atau menghambat linn. f.) dengan metode brine shrimp
radikal bebas. Hal yang sama juga didapatkan lethality bioassay. Padang: Fakultas
dengan aktivitas antioksidan pada kulit pohon Farmasi Univ. Andalas.
gayam oleh Santi & Sukadana (2015) bahwa
dengan kisaran konsentrasi dari 2-8 ppm dan Anastasia, M. H. 2015. Isolasi, Identifikasi Dan Uji
konsentrasi larutan induk sampel 1000 ppm Aktivitas Antioksidan Senyawa Flavonoid
didapatkan nilai IC50 pada konsentrasi 1 ppm. Pada Kulit Batang Gayam. Denpasar:
Hasil berbeda ini dapat dimungkinkan karena Bachelor thesis, Universitas Udayana.
adanya perbedaan konsentrasi larutan pada Anggraeni, S., Kusdianti, K., & Kartikasari, D.
penelitian ini berbeda dengan dua penelitian 2007. Kandungan metabolit sekunder
tersebut. Penelitian ini menggunakan larutan dalam kalus mengkudu (Morinda citrifolia).
induk 1 ppm, sementara dua penelitian Bandung: Universitas Pendidikan
41
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenol ... Lestari, D.M., dkk.

Indonesia. Indonesia Medicus Veterinus, 4(1), 71–79.


Ariyanti, P. R., & Aditya, M. 2016. Manfaat Gambir Januarti, S. I. 2010. Efek Fraksi Air Ekstrak Etanol
( Uncaria gambir Roxb ) sebagai Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight
Antioksidan. Majority, 5(3), 129–133. .) terhadap Penurunan Kadar Asam Urat
Pada Mencit Putih (Mus musculus) Jantan
Asih, I. A. R. A., Sudiarta, I. W., & Suci, A. A. W.
Galur Balb-C yang Diinduksi dengan
2015. Aktivitas antioksidan senyawa
Kalium Oksonat. Surakarta: Fakultas
golongan flavonoid ekstrak etanol daging
Farmasi Universitas Muhammadiyah
buah terong belanda (Solanum betaceum
Surakarta.
Cav.). Jurnal Kimia, 9(1), 35–40.
Katrin, Elya, B., Mahamufrudho, A., & Rissyelly.
Diniatik, Suparman, Anggraeni, D., & Ibnu Amar.
2014. Radical scavenging activity of extract,
2016. Uji antioksidan ekstrak etanol daun
fraction and chemical compound from
dan kulit batang manggisGarcinia
Calophyllum sclerophyllum vesq. stembark
mangostana L . Pharmaciana, 6(1), 21–30.
by using 1,1-diphenyl-2-picryl Hydrazil
Felicia, N., Widarta, I. W. R., & Yusasrini, N. L. A. (DPPH). International Journal of
2016. Pengaruh ketuaan daun dan metode PharmTech Research, 6(1), 396–402.
pengolahan terhadap aktivitas antioksidan
Krisna, I. G. A. P. S. A., Santi, S. R., & Rustini, N.
dan karakteristik sensoris teh herbal bubuk
L. 2014. Senyawa steroid pada daun
daun alpukat (Persea americana Mill.).
gayam (Inocarpus fagiferus Fosb) dan
Jurnal ITEPA, 5(2), 85–94.
aktivitasnya sebagai antioksidan terhadap
Fessenden, R. J., & Fessenden, J. S. 1997. difenilpikril hidrazil (DPPH). Jurnal Kimia,
Dasar-dasar kimia organik. Jakarta: 8(2), 251–256.
Binarupa Aksara.
Mu’nisa, A. 2012. Analisis Kadar Likopen Dan Uji
Fitri, N. L., Susetyarini, R. E., & Waluyo, L. 2016. Aktivitas Antioksidan Pada Tomat Asal
The effect of ciplukan (Physalis angulata l.) Sulawesi Selatan. Jurnal Bionature, 13(1),
fruit extract on SGPT and SGOT levels 62–66.
against white male mice (Mus musculus)
Nabila, N. 2011. Pengaruh Pemberian Metanol
hyperglycemia induced by alloxan as
Dan Etanolterhadap Tingkat Kerusakan Sel
biology learning resources. Jurnal
Hepar Tikus Wistar. Semarang: Fakultas
Pendidikan Biologi Indonesia. 2 (2): 180-
Kedokteran Universitas Diponegoro.
187., 2(2), 180–187.
Nyoman Citra Suryani, Dewa Gede Mayun
Genwali, G. R., Acharya, P. P., & Rajbhandari, M.
Permana, & Jambe, A. A. G. N. A. 2016.
2013. Isolation of Gallic Acid and
Pengaruh jenis pelarut terhadap kandungan
Estimation of Total Phenolic Content in
total flavonoid dan aktivitas antioksidan
Some Medicinal Plants and Their
ekstrak daun matoa(Pometia pinnata).
Antioxidant Activity. Nepal Journal of
Jurnal ITEPA, 5(1), 1–6.
Sciemce and Technology, 14(1), 95–102.
Pangestuty, A. 2016. Uji aktivitas antioksidan dan
Guenther, E. 1987. Minyak Atsiri Jilid I. Jakarta:
penetapan kadar fenolik total fraksi etil
Universitas Indonesia.
asetat ekstrak etanol buah buni [Antidesma
https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2007.07.
bunius L. (Spreng)] dengan metode 2,2–
067
difenil-1- pikrilhidrazil (DPPH) dan metode
Hardiana, R., Rudiyansyah, & Zaharah, T. A. folin-ciocalteu. Universitas Sanata Dharma.
2012. Aktivitas Antioksidan Senyawa
Rahayu, M., Sunarti, S., Sulistiarini, D., &
Golongan Fenol dari Beberapa Jenis
Prawiroatmodjo, S. 2006. Pemanfaatan
Tumbuhan Famili Malvaceae. Jkk, 1(1), 8–
Tumbuhan Obat secara Tradisional oleh
13.
Masyarakat Lokal di Pulau Wawonii ,
Hartuti, S., & Supardan, M. D. 2013. Optimasi Sulawesi Tenggara Traditonal use of
Ekstraksi Gelombang Ultrasonik untuk medicinal herbs by local community of
Produksi Oleoresin Jahe (Zingiber officinale Wawonii island , Southeast Sulawesi.
Roscoe) Menggunakan Response Surface Biodiversitas, 7(3), 245–250.
Methodology (RSM). AGRITECH, 33(4), https://doi.org/10.13057/biodiv/d070310
415–423.
Rahmawati, N. D. 2015. Aktivitas Antioksidan dan
https://doi.org/https://doi.org/10.22146/agrit
Total Fenol Teh Herbal Daun Pacar Air (
ech.9537
Impatiens balsamina ) dengan Variasi
Ikalinus, R., Widyastuti, S. K., Luh, N., & Setiasih, Lama Fermentasi dan Metode
E. 2015. Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Pengeringan. Artikel Publikasi Universitas
Kulit Batang Kelor (Moringa oleifera). Muhammadiyah Surakarta.
42
Biosfera Vol 35, No 1 Januari 2018 : 37 - 43 DOI: 10.20884/1.mib.2018.35.1.596

Saeed, N., Khan, M. R., & Shabbir, M. 2012. Warner, J. S., Landes, M. C., & Slivon, L. E. 1983.
Antioxidant activity , total phenolic and total Development of a solvent extraction
flavonoid contents of whole plant extracts method for determining semivolatile organic
Torilis leptophylla L. BMC Complementary compounds in solid wastes. In. In
and Alternative Medicine 2012, 12(221), 1– Hazardous and Industrial Solid Waste
12. Testing: Second Symposium. ASTM
International.
Saifudin, A. 2014. Senyawa Alam Metabolit
Sekunder. Yogyakarta: Deepublish. Werdhasari, A. 2014. Peran Antioksidan Bagi
Kesehatan. Jurnal Biomedik Medisiana
Salimi, Y. K. 2012. Peranan ekstrak dan tepung
Indonesia, 3(2), 59–68.
sorgum (Sorghum bicolor L.) dalam
penghambatan kanker secara in vitro dan in William, C. H., David, D. J., & Lismaa, O. 1973.
vivo pada mencit balb/c. Bogor: Sekolah The determination of cadmium in soils,
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. plants and fertilizers by dithizone extraction
and atomic absorption spectroscopy.
Santi, S. R., & Sukadana, I. M. 2015. Aktivitas
Communications in Soil Science and Plant
antioksidan total flavonoid dan fenol kulit
Analysis, 3, 399–407.
batang gayam(Inocarpus fagiferus Fosb).
Jurnal Kimia, 9(2), 160–168. Wirawan, E. Y. 2016. Uji antioksidan ekstrak
tumbuhan sisik naga (Pyrrosia piloselloides
Sayuti, K., & Yerina, R. 2015. Antioksidan Alami
(L.) M.G Price) pada pohon inang jambu air
dan Sintetik. Padang: Andalas University
(Syzygium aqueum) dengan metode 2,2-
Press.
diphenyl-1-picrylhidrazyl (DPPH) dan
Setianingrum, A. 2016. Isolasi dan identifikasi penetapan karakter ekstrak. Yogyakarta:
senyawa fenolik dari fraksi etil asetat kulit Fakultas Farmasi Universitas Sanata
batang tumbuhan turi (Sesbania Dharma.
grandiflora) serta uji bioaktivitas antibakteri.
Wulandari, R., Budiyanto, M. A. K., & Waluyo, L.
Bandar Lampung: Fakultas MIPA
2016. The influence of various
Universitas Lampung.
concentration of red roses (Rosa
Setyowati, N., & Wawo, A. H. 2015. Mengungkap damascena mill) flower extract to
keberadaan dan potensi gayam (Inocarpus anthocyanin color stability jelly as biology
fagifer) sebagai sumber pangan alternatif di learning source. Jurnal Pendidikan Biologi
Sukabumi, Jawa Barat. PROS SEM NAS Indonesia, 2(1), 48–56.
MASY BIODIV INDO, 1(1), 71–77.
Wungkana, I., Suryanto, E., & Momuat, L. 2013.
https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010111
Aktivitas antioksidan dan tabir surya fraksi
Sjahid, L. R. 2008. Isolasi dan identifikasi fenolik dari limbah tongkol jagung(Zea
flavonoid dari daun dewandaru (Eugenia mays L.). PHARMACON Jurnal Ilmiah
uniflora L.). Surakarta: Fakultas Farmasi Farmasi – UNSRAT, 2(4), 149–155.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Zuhud, E. A. M. 2009. The Indonesian Tropical
Vemmeris, W., & Nicholson, R. 2006. Phenolic Forest as Buffer of Natural Medicine
Compound Biochemistry. US: Springer. Product for Nation Healthy. Jurnal Bahan
Alam Indonesia, 6(6), 227–232.

43

Anda mungkin juga menyukai