Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Firdy Sultana Panji Sarara

NPM : 163507059
TUGAS : PERILAKU DAN ETIKA POLITK

KONTROVERSI HOAX “PRILAKU RATNA SARUMPAET”


BERUNSUR POLITIK

A. LATAR BELAKANG
Seorang aktivis politik dan pejuang HAM perempuan yaitu Ratna
Sarumpaet belakangan ini masih terus menjadi perbincangan hangat
masyarakat Indonesia, dikarenakan isu kebohongan yang ia lontarkan
kepada publik perihal dirinya dikeroyok oleh orang tidak dikenal. Meski
sudah mengakui bahwa dirinya telah melakukan kebohongan besar, hal itu
tak lantas membuat Ratna lepas begitu saja dari permasalahan. Jaringan
Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) meminta pihak Kepolisian untuk
tidak berhenti pada penahanan aktivis Ratna pasca skenario
kebohongannya terbongkar.
Banyak yang menduga ada skenario lain, karena koalisinya
merespon cepat dengan menggelar konferensi pers soal pengeroyokan
Ratna. Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia menyakini penyidik Polri
bisa membongkar kasus hoaks yang menjerat mantan tim sukses Prabowo-
Sandiaga itu hingga ke akar-akarnya dan bisa menciduk aktor
intelektualnya. Sebab, kasus tindak pidana hoaks ini tidak berdiri sendiri,
namun ada pihak-pihak yang turut serta. Pada dasarnya muculnya
kegaduhan ini adalah saat Prabowo reaktif menggelar jumpa pers atas
keprihatinannya adanya pengeroyokan.
Ditambah lagi anak buahnya Prabowo yaitu Fadli Zon, dllnya.
Bahkan ada yang menuduh pelaku penganiayaannya salah seorang
Menteri. Karena terbongkarnya skenario pengeroyokan tersebut menjadi
suatu hal yang jelas bermuatan politis, menurut JARI 98 ada indikasi
upaya propaganda opini untuk menjatuhkan pemerintah.
B. LANDASAN TEORI
1. Pendekatan Behavioralisme
Merupakan suatu pendekatan yang berfokus kajiannya terhadap
prilaku individu, sedangkan perilaku lembaga politik dasarnya
merupakan prilaku individu yang berpola tertentu (Hanz Eulau, 1986)
Dalam kenyataan suatu tindakan dan keputusan politik tidak hanya
tidak hanya ditentukan oleh fungsi (tugas dan wewenang) yang
melekat pada lembaga yang mengeluarkan keputusan (sedangkan
fungsi itu sendiri merupakan upaya mencapai tujuan masyrakat –
negara atau nilai – nilai politik), tetapi juga dipengaruhi oleh
kepribadian(keinginan dan dorongan, persepsi dan motovasi, sikap dan
orientasi, harapan dan cita – cita, ketakutan dan pengalaman masa lalu)
individu yang membuat keputusan tersebut.
2. Model Prilaku Politik
Menurut Ramlan Subakti dalama bukunya “Memahami Ilmu
Politik” Dalam melakukan kajian terhadap perilaku politik dapat
dipilih tiga kemungkinan unit analisis yaitu :
a. Aktor politik
- Aktor politik (pemimpin)
- Aktivis politik
- Individu warga negara biasa
b. Agregasi politik
Ialah individu aktor politik secara kolektif, seperti
kelompok kepentingan birokrasi, partai politik, lembaga –
lembaga pemerintahan dan bangsa
c. Tipologi kepribadian politik
Merupakan tipe – tipe kepribadian pemimpin otoriter,
machiavelist (mengahalalkan segala cara untuk mendapatkan
kekuasaan), dan demokrat.
3. Faktor yang mempengaruhi perilaku aktor politik
Menurut Ramlan Subakti terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi prilaku seorang aktor politik diantaranya adalah :
a. Lingkungan sosial politik tak langsung
(Sistem politik, sistem ekonomi, sistem budaya dan media
massa)
b. Lingkungan sosial politik langsung
(Yang mempengaruhi dan membentuk kepribadian aktor,
seperti ligkungan keluarga, sekolah, agama dan pergaulan)
c. Struktur kepribadian individu
(Tercermin dalam sikap yang didalamnya terdapat 3 basis
fungsional; kepentingan, penyesuaian diri, eksternalisasi dan
pertahanan diri
d. Situasi dan kondisi saat melakukan tindakan
C. PEMBAHASAN
Dalam hal ini bisa kita kaji bahwasanya tindakan atau prilaku
Ratna dalam menyampaikan berita bohong merupakan suatu unsur
kesengajaan dan dengan sadar ia lakukan. Siapa yang tidak kenal Ratna
Sarumpaet setidaknya 80 % warga indonesia mengenal nama Ratna
Sarumpaet. Seorang aktivis pejuang HAM dan memulai karir dari
naskahnya "Marsinah" yang ia tulis berdasarkan peristiwa terbunuhnya
buruh wanita saat itu, ia turut mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari
berbagai pihak dan dikenal sebagai seorang pejuang Hak Asasi Manusia.
Ia banyak menangani kasus yang ia kerjakan secara suka rela untuk
membantu mereka yang menuntut kebenaran yang ada. Tak heran bila
Ratna sering ditemukan di antara kerumunan demonstran untuk menuntut
kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat. Atas
kepeduliannya terhadap orang-orang tertindas
Oleh karena itu dengan background nya seorang aktivis yang aktif
dalam membela rakyat yang tertindas menambah kesan bahwa kasus
pengeroyokan terhadapnya merupakan suatu tindakan pembungkaman
terhadap aktivis. Secara tidak langsung opini publik pasti akan bergeser ke
arah tim petahana karena mereka lah yang sedang menjalankan
pemerintahan. Dan pemerintahan merupakan objek yang paling sering di
keritik oleh Ratna Sarumpaet.
Jika dikaji tindakan “HOAX” yang dilakukan oleh Ratna, menjadi
isu hangat di Indonesia adalah karena yang pertama saat ia mengupload
foto wajah lebam di facebook dan adanya statement pengeroyokan, yang
kedua adalah jumpa pers yang dilakukan oleh tim prabowo – sandiaga
yang merupakan sikap reaktif terhadap kasus pengeroyokan yang dialami
Ratna selaku bagian dari tim sukses parabowo – sandiaga saat itu. Dan
yang terakhir adalah statemen – statement yang dilontarkan di twiter yang
membenarkan pengeroyokan itu terjadi dari beberapa aktor politik terkenal
seperti wakil ketua DPR RI Fadli Zon dan Fahri Hamzah, bahkan adapula
Amien Rais dan putrinya Hanum Rais. Point – point diatas menurut
Ramlan Subakti masuk kedalam faktor lingkungan sosial politik tidak
langsung yaitu media massa
Perilaku atau tindakan kebohongan yang dilakukan Ratna ini
secara general terpengaruh juga oleh faktor struktur kepribadian individu
yang tercermin dari sikap lalu terlefksikan melalui kepentingan dan situasi
serta kondisi saat melakukan tindakan. Hal tersebut bisa dilihat dari sosok
Ratna Sarumpaet seorang aktivis yang medukung salah satu capres dan
cawapres Prabowo – Sandiaga, lalu lontaran isu – isu yang melakukan
pengeroyokan merupakan orang – orang dari pemerintahan, sehingga jika
dikaji lebih dalam akan memberikan menjatuhkan lawan saing nya kubu
petahana yaitu Jokowi, dan secara tidak langsung akan meningkatkan
kredibilitas capres dan cawapres yang Ratna Sarumpaet dukung. Karena
situasi dan kondisi politik saat ini di Indonesia sedang bergejolak dengan
adanya PILPRES 2019 setiap calon atau koalisi sudah mulai menyusun
strategi bagaimna kandidat dari masing – masing yang mereka usung bisa
memenangkan pucuk pimpinan di negara multikultural ini. Dan salah satu
nya adalah tindakan Ratna Sarumpaet ini.
Menurut penulis sendiri ada hal yang menarik dari tindakan yang
dilakukan Ratna Sarumpaet jika dikaji melalui sudut pandang Ramlan
Subakti tentang pengaruh dari faktor lingkungan sosial politik langsung
yaitu salah satunya pergaulan. Bahwasanya tindakan penyebaran isu hoax
yang dilakukan oleh Ratna sarumpaet yang dianggap kurang etis dilakukan
oleh seorang aktivis di pengaruhi oleh pergaulan nya. Secara tidak
langsung jika kita menilai dari sudut pandang ini orang – orang atau
kelompok yang membenarkan kasus ini merupkan orang – orang dan
kelompk yang hoax pula.
D. KESIMPULAN
Tindakan yang dilakukan Ratna Sarumpaet dalam menyebarkan isu
hoax bahwa dirinya dikroyok oleh oknum tidak dikenal, merupakan suatu
tindakan politik yang apabila dikaji melalu pendekatan behavioralisme
merupakan tindakan seorang aktor yang di pengaruhi oleh beberapa faktor
diantarnya adalah :
1. Faktor lingkungan sosial politik tidak langsung, dilihat dari
adanya peran media massa yang membuat kasus pengeroyokan
terhadapnya menjadi viral
2. Faktor lingkungan sosial politik langsung, dilihat dari adanya
unsur pergaulan dengan orang – orang yang kurang etis dalam
bersaing mendapatkan kekuasaan
3. Faktor struktur kepribadian, dilihat dari adanya kepentingan
dari Ratna Sarumpaet sebagai sosok seorang aktivis dan tim
sukses pemenangan pemilihan CAPRES dan CAWAPRES
Prabowo dan Sandiaga
4. Faktor situasi dan kondisi saat melakukan tindakan, dilihat dari
sedang hangat – hangatnya situsi politik di Indonesia karena
persiapan penyusunan strategi dalam perebutan kursi pimpinan
no 1 di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT. Grasindo.

Heinz Eulau. 1986. Politics Selfs And Society A Theme And Veriation.
Cambride: Harvard University

Internet:

http://wartakota.tribunnews.com/2018/10/07/kasus-hoax-ratna-sarumpaet-diduga-
berunsur-politik. diakses pada Tanggal 9 Oktober, Pukul 20.15 WIB.

Anda mungkin juga menyukai