Anda di halaman 1dari 10

Laporan Penyusunan

Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman

BAB II c. Meningkatkan interaksi wilayah Kota Sabang ke dalam jaringan perkotaan poros-

perekonomian dunia (aksesibilitas global) seperti Singapore dan Batam melalui


Tinjauan Kebijakan dan Program Pengembangan Permukiman
pengembangan pusat-pusat permukiman perkotaan jenjang PKSN dan PKW

khususnya, serta pengembangan simpul-simpul kegiatan transportasi


2.1 Visi dan Misi Pembangunan Kota Sabang
internasional;
Kota Sabang disusun untuk di jadikan pedoman penataan ruang wilayah, serta
d. Meningkatkan interaksi wilayah hinterland dengan pusat-pusat permukiman
diselenggarakan untuk mewujudkan tujuan pembangunan daerah (pengembangan
perkotaan melalui pengembangan prasarana dan sarana transportasi intrawilayah
wilayah) berdasarkan kebijakan, skenario dan strategi pengembangan yang telah di
untuk memperkuat keterkaitan ekonomi dan ruang antara perkotaan dengan
tetapkan. Oleh karena itu ditetapkan tujuan penataan ruang wilayah kota Sabang, yaitu :
pedesaan;
“ Mewujudkan Kota Sabang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan serta
e. Meningkatkan aksessibilitas ke kawasan-kawasan tertinggal/perdesaan, terpencil
menjamin keterpaduan pengembangan kota sabang sebagai kawasan perdagangan dan
dan pulau-pulau yang jauh untuk mendorong pertumbuhan dan memeratakan
pelabuhan bebas. “
perkembangan kawasan;
Misi yang perlu diwujudkan dalam penataan ruang wilayah Kota Sabang yaitu:
f. Mengurangi tingkat konflik pemanfaatan ruang dalam wilayah melalui penegasan

a. Meningkatnya interaksi dan integrasi wilayah Kota Sabang ke dalam konteks fungsi ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya di ruang daratan maupun

sistem tata ruang wilayah Provinsi (RTRWP) Aceh maupun RTRW Nasional melalui lautan, serta penetapan kriteria lokasi dan standar teknis pengelolaan kawasan;

penataan sistem pusat-pusat permukiman perkotaan (urban system) secara g. Mengupayakan terwujudnya perimbangan dalam luasan dan sebaran ruang

terpadu dengan sistem transportasi wilayah (c.q. transportasi antar wilayah); antara kawasan hutan dan non hutan dengan memperhatikan fungsi-fungsi

b. Mempercepat pengembangkan Kawasan Perdagangan Bebas sebagai pusat hidrologis hutan sebagai kawasan resapan air, pemeliharaan kesuburan tanah, dan

pertumbuhan ekonomi regional melalui kegiatan dibidang perdagangan, jasa, mencegah terjadinya erosi maupun banjir;

industri, pertambangan dan energi, transportasi dan maritim, post dan h. Meningkatkan optimalitas pemanfaatan dan produktivitas lahan kawasan-kawasan

telekomunikasi, perbankan, asuransi, pariwisata, pengolahan, pengepakan, dan budidaya, terutama pola kawasan-kawasan produksi yang belum diusahakan dan

gudang hasil pertanian, perikanan, dan industri dari kawasan sekitarnya;

Gampong Jaboi – Kec. Suka Jaya – Kota Sabang II - 1


Laporan Penyusunan
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman

terlantar dengan tetap mempertahankan terpeliharanya kelestarian lingkungan 3. Pengembangan kawasan budidaya untuk mendukung kegiatan ekonomi yang

dan daya dukung wilayah; produktif

i. Menyediakan dan mencadangkan secara khusus lahan-lahan budidaya untuk 4. Pengendalian pemanfaatan ruang yang optimal

mendukung pengembangan perekonomian rakyat (usaha kecil, menengah dan 5. Pemanfaatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan.

koperasi) di berbagai sektor; dan

j. Menetapkan strategi pemanfaatan ruang yang telah mengantisipasi kebencanaan

yang mungkin timbul.

2.2 Tinjuauan Kebijakan berdasarkan RTRW Kota Sabang Tahun 2012 - 2032

Penataan ruang wilayah kota bertujuan untuk mewujudkan kota yang aman, nyaman,

pruduktif dan berkelanjutan serta menjamin keterpaduan pengembangan kota sebagai

kawasan perdanggan dan pelabuhan bebas. Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan

dalam penataan ruang kota Sabang, maka arahan untuk mewujudkan tujuan tersebut

ditetapkan melalui kebijkan. Kebijakan penataan ruang wilayah di kota sabang adalah

sebagai berikut :

1. Pengembangan system pusat – pusat layanan yang diarahkan pada pola

hamonisasi perkembangan kegiatan dan pelayanan yang berjenjang, skala

lingkungan wilayah kota sebagai kawasan strategis Nasional (KSN) dan pusat

kegiatan strategis Nasional (PKSN) untuk mendukung investasi kawasan

perdagangan bebas dan pelabuhan bebas sabang.

2. Pemantapan kawasan lindung untuk menjamin pembangunan yang berkelanjutan

Gambar 2.1

Gampong Jaboi – Kec. Suka Jaya – Kota Sabang II - 2


Laporan Penyusunan
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman

Kedudukan RTRW Kota Sabang Dalam Sistem Perencanaan Pembangunan dan Sistem Penataan Ruang

RPJM Rencana Umum Rencana Rinci

RTR Pulau
RPJP Nasional RTRW Nasional
RTR Kaw Strategis Nasional
RPJM Nasional

RPJP Propinsi RTRW Propinsi RTR Kaw Strategis Propinsi

RPJM Propinsi

RDTR Kabupaten
RTRW Kabupaten
RTRK Kaw Strategis Kabupaten
RPJP Kab/Kota

RDTR Kota
RPJM Kab/Kota RTRW Kota
RTRK Kaw Strategis Kota

2.3 Rencana Penataan Pengembangan Perumahan Permukiman Kota sabang

Gampong Jaboi – Kec. Suka Jaya – Kota Sabang II - 3


Laporan Penyusunan
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman

Arahan pengembangan kawasan perumahan permukiman di kota sabang tetatp kawasan perumahan yang teratur dan harmonis antara kawasan perumahan dan

mengacu pada kecendrungan perkembangan saat ini, dan gejala pertumbuhan kawasan non perumahan lainnya.

perumahan pada kawasan – kawasan potensial sebagai akibat terstimulasi oleh program f. Pengembangan kawasan perumahan oleh pengembang dalam scala kecil harus

pembangunan permerintah kota. Pengembangan kawasan perumahan di kota sabang memperhatikan sistem jaringan jalan, jaringan drainase dan jaringan air bersih

dilakukan melalui strategi sebagai berikut : untuk menghindari kemungkinan munculnya daerah genangan

a. Kawasan perumahan terdiri dari kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi, g. Penataan kawasan perumahan sepanjang pantai, mata air dan kawasan penting

kepadatan sedang dan kawasan perumahan dengan kepadatan rendah. lainnya disesuaikan dengan ketentuan sempadan yang telah dijelaskan diatas

b. Pengembangan perumahan secara bertahap diarahkan untuk mencapai norma h. Perluasan fisik kawasan perumahan disesuaikan dengan arahan pemanfaatan

satu unit rumah yang layak untuk tiap keluarga. ruang dan hasil analisis kebutuhan ruang yang diproyeksikan berdasarkan

c. Kawasan perumahan secara bertahap dilengkapi dengan sarana lingkungan yang kecendrungan pertumbuhan penduduk.

jenis dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat berdasarkan Pembagian wilayah perumahan berdasarkan tingkat kepadatan bangunan dan kawasan

standar pelayanan air minum yang meliputi sarana pendidikan, kesehatan, bencana di kota sabang direncanakan sebagai berikut :

peribadatan, sarana olah raga dan rekreasi, sarana pelayanan pemerintah dan a. Kawasan perumahan kepadatan tinggi dengan luas 775,84 Ha dan tersebar di

sarana perdagangan. gampong Krueng Raya, Ujong Kareung, Aneuk Laot, Kuta Ateuh, Kuta Timu, Kuta

d. Pengembangan kawasan perumahan diarahkan untuk mengisi kawasan belum Barat, Ie meulee, Cot Bau, Cot Abeuk dan Balohan.

terbangun terutama dibagian timur dan selatan. Ini dilakukan untuk b. Kawasan perumahan kepadatan sedang dengan luas 900,31 Ha tersebar di

mengoptimalkan pelayanan dan kegiatan – kegiatan yang telah berkembang dan Gampong Krueng Raya, Ujong Kareung, Aneuk Laot, Kuta Ateuh, Kuta Timu, Kuta

mengurangi perkembangan kawasan perumahan secara sporadic. Barat, Ie meulee, Cot Bau, Cot Abeuk, Paya Seunara, Jaboi, Batee Shoek, Iboih

e. Pengembangan kawasan perumahan baik yang dilakukan secara individu maupun serta Anoi Itam.

kelompok, sedapat mungkin agar berada dalam pengawasan instansi terkait

melalui mekanisme IMB. Langkah ini dilakukan sebagai upaya menciptakan

Gampong Jaboi – Kec. Suka Jaya – Kota Sabang II - 4


Laporan Penyusunan
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman

c. Kawasan perumahan kepadatan rendah dengan luas 96, 5 Ha tersebar di

Gampong Batee Shoek, Beurawang, Cot Bau, Keunekai, Krueng Raya dan Paya

seunara.

Kawasan ini yang berada di daerah rawan bencana seluas 71,22 Ha meliputi :

Kawasan rawan bencana tsunami seluas 70,22 Ha meliputi di Gampong Iboih, Paya, Keunekai,

Beurawang, Jaboi, Balohan, Cot abeuk, Ujong Kareung, Ie Muelee, Kuta Ateuh, Kuta Barat, Kuta

Timu dan Aneuk Laot.

Gampong Jaboi – Kec. Suka Jaya – Kota Sabang II - 5


Laporan Penyusunan
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman

Gambar 2.2 Peta Pola Rencana Penataan Pengembangan Perumahan Permukiman Kota sabang

Gampong Jaboi – Kec. Suka Jaya – Kota Sabang II - 6


Laporan Penyusunan
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman

2.4 Rencana dan Struktur dan Pola Ruang BWK Pengembangan Pemukiman sector prioritas yang telah ditetapkan untuk di kembangkan di kota sabang yaitu pusat sebagai

Konsep pengembangan system pusat – pusat pelayanan RTRW kota sabang merupakan kegiatan pelayanan jasa kepelabuhan, industry/perdagangan, pariwisata dan perikanan. Ke

rencana pengaturan pemanfaatan dan pengembangan sertiap wilayah dalam kota empat sector prioritas tersebut juga direncakana tidak hanya dalam skala lokal saja namun juga

sabang secara optimal dan terpadu. Hal ini ditunjukan untuk memperoleh keseimbangan ke tingkat internasional.

dan keserasian pertumbuhan dan perkembangan wilayah kota sabang secara Beberapa scenario pola perkembangan yang akan dikembangkan di kota sabang tersebut

menyeluruh. Pendekatan yang digunakan untuk menyusun rencana struktur tata ruang antara lain sebagai berikut :

adalah dengan membentuk pusat – pusat pelayanan yang menggabarkan adanya satu  Kota sabang merupakan pusat utama di kawasan kota sabang dan menjadi focus

kesatuan mekanisme pengembangan wilayah yang terpadu. Pendekatan ini diambil tahap awal pengembangan di kawasan kota sabang, karena di lokasi ini sudah

mengingat perkembangan kota sabang saat ini telah membentuk pola sektoral dengan berkembang pusat kegiatan yang menjadi cikal pengembangan fungsi kegiatan

mengikuti jaringan jalan yang menghubungkam kawasan pusat kota dengan wilayah – dalam skala yang lebih luas seperti (pelabuhan, perdagangan, lapangan terbang dan

wilayah lain yang memiliki sector strategis untuk di kembangkan. kawasan wisata).

Adapun fungsi masing – masing hirarki yang akan di kembangkan adalah sebagai berikut :  Kota sabang perlu pengembangan beberapa pusat – pusat kegiatan seperti (pusat

 Primer ; berfungsi sebagai pusat pertumbuhan dan sebagai pintu keluar dengan pelayanan pelabuhan internasional, pusat industry, pusat perdagangan, pusat

wilayah lain disekitar kota sabang pariwisata dan pusat perumahan.

 Sekunder ; berfungsi sebgai pusat koleksi, distribusi dan penyeimbang pertumbuhan  Daya dukung lahan kota sabang relative terbatas (berbukit) maka pengembangan

 Tersier ; berfungsi sebagai pusat produksi dan penunjang pertumbuhan lahan harus mempertimbangkan kemampuan lahan.

Arahan pola pengembangan spasial di kota sabang harus mengacu pada konsep Dengan demikian struktur ruang di kota sabang terbentuk oleh system pusat – pusat pelayanan

penataan yang terkait dengan fungsi yang dominan kota sabang sebagai kawasan perdagangan yang saling terintegrasi dan masing – masing pusat tersebut terhubungkan oleh system – sistem

bebas dan pelabuhan bebas dengan skala pelayanan tidak hanya tingkat lokal namun pada jaringan trasnportasi untuk meningkatkan aksesbilitas trasnportasi antar pusat – pusat

skala nasional maupun internasional dan global. Selain mengacu pada dua fungsi dominan pelayanan.

tersebut diatas pada penataan spasial dikota sabang juga harus dapat mengakomodir empat (4)

Gampong Jaboi – Kec. Suka Jaya – Kota Sabang II - 7


Laporan Penyusunan
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman

Gambar 2.3 Peta Rencana Struktur Ruang Kota sabang

Gampong Jaboi – Kec. Suka Jaya – Kota Sabang II - 8


Laporan Penyusunan
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman

Gambar 2.4 Peta Rencana Pola Ruang Kota sabang

Gampong Jaboi – Kec. Suka Jaya – Kota Sabang II - 9


Laporan Penyusunan
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman

2.5 Aspek Penentuan Perencanaan  Kondisi social budaya dalam aspek social budaya merupakan memberikan

Di dalam proses perencanaan selalu mencakup banyak hal seperti kondisi demografi dan gambaran baik secara lansung atau tidak lansung mengenal kondisi social budaya

social budaya masyarakat setempat, kajian ini ruang lingkup dalam penentuan masyarakat di kawasan perencanaan.

perencanaan yang meliputi aspek – aspek yaitu :  Kondisi ekonomi, aspek ini supaya bisa menegtahui sector unggulan di kawasan

 Aspek fisik dasar kawasan yang meliputi beberapa hal seperti (adminstratif, perencanaan

topografi, geologi, hidrologi, klimatologi dan tata guna lahan.  Kependudukan salah satu aspek pertimbangan dalam menentukan kawasan

 Kawasan rawan bencana alam perencanaan supaya mengetahui sumber daya manusia (SDM) di kawasan

 Lokasi dan pola ruang, merupakan suatu bentuk yang menampilkan bahwa perencanaan.

hubungan manusia dan ruang tidak dapat dipisahkan karena manusia selalu  Aspek sarana dan prasarana atau ketersediaan infrastruktur aspek ini merupakan

berada di dalam ruang sehingga dapat membentuk hubungan antar ruang suatu pendukung dalam proses perencanaan yang akan di lakukan karena upaa

berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan dalam ruang. mengidentifikasi sarana dan prasarana yang ada untuk di jadikan pemikiran ke

 Peraturan zonasi, merupakan ruang lingkup peraturan zonasi untuk mengetahui depan atau masa yang akan datang untu direncanakan.

karakteristik kawasan yang sebenarnya.

 Penggunaan lahan, informasi tentang penggunaan lahan sangat di butuhkan

dalam proses perencanaan di kawasan yang direncanakan dan juga mengetahui

pengelompokan peruntukan lahan termasuk aglomerasi fasilitas yang akan

membentuk pusat serta bangunan – bangunan yang memerlukan kemampuan

lahan tinggi.

 Peraturan pemerintah berkaitan dengan perundang – undangan maka semua

hasil dari perencanaan tidak boleh bertentangan dengan peraturan – peraturan

yang terkait.

Gampong Jaboi – Kec. Suka Jaya – Kota Sabang II - 10

Anda mungkin juga menyukai