Anda di halaman 1dari 4

4.

Diagnosis Diferensial Efusi pleura transudat akibat gagal jantung

1. Efusi Pleura Eksudat

2. Hemothorax

3. Chronic Kidney Disease

5. A. Penatalaksanaan Farmakologi dan Non Farmakologi Efusi Pleura.

1. Penatalaksanaan Non Farmakologi

Sebenarnya tidak ada terapi khusus yang bisa menyembuhkan efusi pleura secara

langsung, tetapi dengan menjaga pola hidup yang bersih dan sehat mampu

mengurangi gejala dari penyakit tersebut. Beberapa hal yang mampu mengurangi

gejala dari efusi pleura tersebut, diantaranya :

1. Pola makan

2. Pola istirahat

3. Olahraga

4. Personal Hygine

Penatalaksanaan efusi pleura dapat berupa aspirasi cairan pleura ataupun

pemasangan selang dada. Aspirasi cairan pleura dilakukan untuk tujuan diagnostik

misalnya pada efusi pleura yang tidak diketahui penyebabnya dan terapeutik yaitu

untuk mengevakuasi cairan maupun udara dari rongga pleura ketika pasien tidak

sanggup lagi untuk menunggu dilakukan pemasangan selang dada misalnya pada

pasien tension pneumotoraks. Selain aspirasi cairan pleura dapat juga dilakukan

pemasangan selang dada untuk tujuan terapeutik. Pemasangan selang dada diperlukan

jika terjadi gangguan fungsi fisiologis sistem pernapasan dan kardiovaskular. (Klopp

M, 2013).
2. Penatalaksanaan Farmakologi

Penatalaksanaan secara farmakologis pada efusi pleura tergantung pada

etiologi kondisi pasien. Sebagai contoh, penatalaksaan medis nitrat

(Nitroglycerin) dan diuretic (furosamide) untuk gagal jantung kongestif dan

edema paru, antibiotic untuk efusi parapneumonia dan empiema, dan

antikoagulan (Heparin) untuk emboli pulmonary.

B. Penatalaksanaan Farmakologis dan Non Farmakologis pada Gagal Jantung

1. Penatalaksanaan Non Farmakologis

A. Edukasi kepada pasien mengenai penyakitnya, pengobatan serta


pertolongan yang dapat dilakukan sendiri.
B. Perubahan gaya hidup seperti pengaturan nutrisi dan

penurunan berat badan pada penderita dengan kegemukan.

Pembatasan asupan garam, konsumsi alkohol, serta

pembatasan asupan cairan perlu dianjurkan pada penderita

terutama pada kasus gagal jantung kongestif berat. Penderita

juga dianjurkan untuk berolahraga karena mempunyai efek

yang positif terhadap otot skeletal, fungsi otonom, endotel

serta neurohormonal dan juga terhadap sensitifitas terhadap

insulin.

C. Gagal jantung kronis dapat dicetuskan oleh infeksi paru,

sehingga vaksinasi terhadap influenza dan pneumococal perlu

dipertimbangkan. Profilaksis antibiotik pada operasi dan prosedur


gigi diperlukan terutama pada penderita dengan penyakit

katup primer maupun pengguna katup prostesis.

2. Penatalaksanaan Farmakologis pada Gagal Jantung.

Terapi gagal jantung terdiri atas : 1) terapi spesifik terhadap kausa


yang mendasari gagal jantung, misalnya revaskularisasi pada PJK atau
valve repair untuk penyakit jantung katup; dan 2) terapi non spesifik
terhadap sindroma klinis gagal jantung. Adapun dasar-dasar terapi gagal
jantung kongestif :
Masalah Terapi
Preload meningkat Restriksi garam, diuretika, venodilator
Curah jantung rendah, tahanan
Arteriolar dilator/inhibitor ACE
vaskuler sistemik meningkat
Kontraktilitas menurun Obat inotropik positif
Frekwensi denyut jantung cepat
Tingkatkan blok atrio-ventrikular
Fibrilasi atrial
Perbaiki kemampuan ventrikel kiri
Takikardia sinus

Obat-obat yang biasa digunakan untuk gagal jantung antara lain: diuretik
(loop dan thiazide), angiotensin converting enzyme inhibitors, betablocker
(carvedilol, bisoprolol, metoprolol), digoxin, spironolakton, vasodilator
(hydralazine /nitrat), antikoagulan, antiaritmia, serta obat positif inotropik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Dickstein K, Cohen-Solal A, Filippatos G, et al. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of

acute and chronic heart failure 2008. Eur Heart J 2008;29:2388–442.

2. Slamet H. Efusi Pleura. Dalam : Alsagaff H, Abdul Mukty H. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit

Paru. Airlangga University Press : Surabaya : 2002.

3. Sudoyo AW. Kelainan Paru. Dalam : Halim H. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Dalam. Vol 2.

Balai Penerbit FK UI ; Jakarta ; 2005.

Anda mungkin juga menyukai