Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih atas
bantu dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan kami harapan kami semogga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah ini makalah agar menjadi lebih baik lagi.
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan.....................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Beberapa hal yang medasari Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Bantul
diantaranya terjadinya pergeseran dari ekonomi yang berbasis industri menuju ke
ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy); adanya daya saing daerah
yang ditentukan oleh kemampuan memanfaatkan modal insani melalui inovasi ;
karakteristik pasar yang dinamis, kompetisi global, cenderung membentuk jejaring ;
posisi tenaga kerja dengan upah tinggi, ketrampilan luas dengan berbagai disiplin,
pembelajaran tanpa kenal waktu, dan pengelolaan SDM kolaboratif;
rendahnya entrepreneurship masyarakat . Negara yang maju dan makmur merupakan
salah satu ciri utamanya memiliki jumlah entrepreneur sedikitnya 2% dari jumlah
penduduknya (McLeland, 2007). Sedangkan, Indonesia hanya sebesar 0,18% (Ciputra,
2009); SDM berkualitas yang dirasa masih kurang; pertumbuhan ekonomi kurang
berkualitas, didominasi oleh konsumsi, sektor keuangan, dan sektor riil non-tradeable;
Antara perusahaan besar dan usaha rakyat belum terjalin kerjasama secara produktif
dan sinergis; Kerusakan lingkungan dan marginalisasi masyarakat; Biaya mahal dan
risiko tinggi.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Merujuk pada uu no. 17 thn 2007 tentang rencana pembangunan jangka panjang
nasional (RPJN) 2005-2025 dan uu no. 18 thn 2002 tentang sistem nasional
penelitian,pengembangan,dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi,setiap
daerah harus melakukan beberapa poin penting tentang penguatan Sida,yaitu kebijakan
membuat tim koordinasi dan roadmap sida,penataan sida baik kelembagaan maupun
sumber daya sida,mengembangkan sida melalui potensi lokal dan melakukan
koordinasi dan pelaporan hingga pemerintah pusat.
Supaya dalam memahami sistem inovasi daerah lebih komprehensif dan mudah
dimengerti berikut beberapa pengertian inovasi:
3
c. Hall dkk. (2003) berpendapat bahwa sistem inovasi adalah kelompok organisasi
dan individu yang terlibat dalam produksi,difusi,dan adaptasi,dan penggunaan
pengetahuan signifikansi sosial ekonomi,dan konteks kelembagaan yang
mengatur cara dimana interaksi-interaksi dan proses-proses ini terjadi.
Salah satu agenda daerah adalah untuk lebih mengarahkan daerah untuk
memaksimalkan daerah untuk memaksimalkan semua potensi yang dimiliki demi lebih
mensejahtrakan rakyat. Dengan pertimbangan dari berbagai segi kehidupan baik untuk
masyarakat, pemerintah, pemerintah pusat serta Negara kesatuan republik Indonesia.
Pada dasarnya basis dan ciri produk unggulan dalam pembagunan daerah
bersangkutan tsb,sekiranya mengindikasikan betapa pentingnya suatu sistem inovasi
daerah (sida), karena bagaimanapun juga dalam sida yang ada tsb bisa untuk memantau
beberapa hal diantaranya sbb:
4
1. Tujuan sistem inovasi daerah (sida).
a. terjadi pergeseran dari ekonomi yang berbasis industri menuju ke
ekonomi berbasis pengetahuan.
b. daya saing daerah ditentukan oleh krmampuan memanfaatkan modal
SDM melalui inovasi.
c. karakteristik pasar yang dinamis,kompetisi global,kecenderungan
membentuk jejaring,posisi tenaga kerja dengan upah
tinggi,ketemrampilan luas dengan berbagai disiplin,pembelajaran tanpa
kenal waktu dan sepanjang hayat.
d. pengelolaan SDM kolaboratif.
e. rendahnya jiwa kewirausahaan masyarakat.
Hal yang tidak dapat diabaikan dalam proses transisi tsb terutama berkaitan dengan
otonomi daerah dan perkembangan perundangan terkait.
5
f. menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk menarik investor.
Salah satunya dengan meninggalkan budaya birokrasi berlebihan
dengan meningkatkan profesionalisme kerja.
g. menciptakan perbandingan dan kepastian hukum bagi investor.
h. menciptakan kebijakan berdasarkan asas berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan.
Berkenaan dengan hal tersebut telah ditetapkan peraturan menteri dalam negeri nomor
20 tahun 2011 tentang pedoman penelitian dan pengembangan dilingkungan
kementerian dalam negeri dan pemerintahan daerah,serta peraturan bersama menteri
negara riset dan teknologi dan menteri dalam negeri no 03 thn 2012 dan no 36 thn 2012
tentang penguatan sistem inovasi daerah.
6
fungsional peneliti dan perekayasa,penyusunan sistem dan prosedur
yang berstandar,serta pengembangan sarana dan prasarana yang
memadai.
7
f. penyiapan dan penunjukkan champion program.
g. penyiapan pendamping.
h. pembentukan organisasi/komite tingkat lokal.
i. penyiapan forum komunikasi antar lembaga dan organisasi.
j. kolaborasi,keterlibatan,networking,kelembagaan.
k. pelatihan,workshop,seminar dan pendampingan.
l. pemberian intensif modal/bantuan.
m. pengembangan pusat informasi dan basis data.
n. pemberian bantuan modal pinjaman lunak dan pendampingan intensif.
o. peningkatan standar mutu dan sertifikasi.
p. pengembangan industri:turunan,terkait dan pendukung.
q. promosi dan pameran produk dan potensi.
r. monitoring dan evaluasi.
8
4. Prinsip Perumusan Kebijakan Inovasi Daerah.
a) Peningkatan efisiensi.
b) Perbaikan efektivits
9
Evektifitas adalah tingat dimana organisasi dapat merealisasikan tujuan-
tujuannya atau dengan kata lain pengukuran efektivitas dapat di lakukan dengan
melihat sejauh mana organisasi mampu mencapai tingkat yang di ingikan. Sedangkan
upaya –upaya organisasi yang terus dilakukan demi perbaikan tanpa mengurangi tujuan
suatu organisasi, maka di situlah bias kita katakana sebagai upaya perbaikan
efektivitas.
10
a. Menyediakan kerangka acauan bagi penyelenggara Negara untuk
mengenal, mengatasi, dan menagani konflik kepentingan
b. Menciptakan budaya pelayanan pablik yang dapat menagani situasi
konflik kepentingan secara tarsparan danefesin tanpa mengurangi
kinerja penyelengara Negara yang bersangkutan
c. Mencegah terjadinya tindaka pidana korupsi di kalangan penyelengara
Negara
11
g) Memenuhi nilai-nilai kepatutan
Sistem inovasi daerah (SIDa) ialah proses kegiatan secara keseluruhan untuk
mengembangkan inovasi yang dilakuakan anatar institusi pemerintah baik itu dari
pemerintahan daerah, lembaga (Litbang, pendidikan, dunia usaha) dan masyarakat,
setiap daerah diharapkan dapat memenuhi nilai-nilai kepatutan.
Pelaksanaan system inovasi daerah (SIDa) dan diharapkan bias merujuk pada
wujud good governance menurut LAN (2000;8) yang dikatakan bahwa penyelengara
pemerintah Negara yang solid dan bertanggung jawab, serta efisien dan eektif.
Pertama, menjujung tinggi keinginan/ kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang dapat
meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan nasional, kemandirian,
pembagunan berkelanjutan dan berkeadilan sosilal. Kedua, aspek-aspek fungsional
dari pemerintah yang efektif dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan-
tujuan tersebut.
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
14