Anda di halaman 1dari 3

Nama Klien :

ASUHAN KEPERAWATAN
Bayi Ny. Jauhari
Bangsal/Tanggal : RSB. Budi Kemuliaan Mata Ajaran : Maternitas
Tanggal 22 Oktober 1996 Nama Mhs : Budhy Ermawan
Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
1. Potensial Gangguan Suhu tubuh tetap dalam 1. Pertahankan suhu kamar Pada suhu lingkungan yang rendah,  Mempertahankan suhu ruangan dengan S: Ibu mengatakan bayi-nya
perubahan suhu tubuh batas normal. tetap pada 24C. bayi akan mening-katkan suhu membuka jendela secu-kupnya, dan sehabis netek kerja-nya selalu
sehubungan dengan : Kriteria : tubuhnya dengan menangis atau jangan membiarkan jendela terbuka tidur terus dan jarang
 Pengeluaran panas se-cara  Suhu kulit dan ketiak meningkatkan aktifitas motorik terus. menangis
evaporasi, kon-veksi, 36,5C- 37C sehingga konsumsi kebutuhan  Memasang kelambu pada boks.
konduksi dan radiasi.  Suhu rektal 36,7  C - oksigen meningkat. O: Suhu rektal 36C, Warna
 Kegagalan menyesuai-kan 37,2  C. kulit : normal, Nadi
dengan suhu ling-kungan. Mencegah kehilangan panas secara 116X/mt, Kulit hantat, Bayi
 Tidak ada tanda-tanda
2. Usahakan bayi dalam radiasi, evaporasi, konduksi dan  Menutupi bayi dengan selimut. tertidur pulas.
hipotermi
keadaan hangat dengan menutup konveksi.  Segera mengganti popok dan alas serta
dengan selimut/ baby blangket. selimut jika basah. A: Hipotermia / Hiper termia
tidak terjadi.
3. Monitor suhu axila, kulit Terjadinya sedikit proses
dan lingkungan setiap 30 - 60 metabolisme bila suhu 36C,  Mengukur suhu melalui rektal. P: Intervensi dilanjutkan
menit selama periode stabilisasi. sebagai indikator yg. tepat adalah untuk mempertahankan suhu
 Meraba daerah abdomen untuk
pengeluaran energi pada bayi saat bayi.
mengetahui adanya penurunan atau
penyesuaian dengan suhu
peningkatan suhu tubuh.
lingkungan Tgl 22-10-1996
4. Kaji pernafasan , catat
adanya tachipnoe ( R > 60x/mt). Respon meningkatnya kebu-tuhan
oksigen karena kedi-nginan dan Budhy Ermawan.
usaha utk mengeluarkan CO2  Mengukur frekuensi pernafasan selama
adalah untuk memperbaiki asidosis 1 menit.
respiratorik.  Observasi adanya tachipnoe, cyanosis
5. Catat tanda-tanda stress dan penggunaan otot tambahan
sekunder : kedinginan, pucat, Hipotermi akan meningkatkan pernafasan.
sesak nafas, gelisah, letargi, kulit kebutuhan O2 dan glukosa, sering
dingin. disertai hipoglikemi dan gangguan
pernafasan, dingin akan  Mengobservasi adanya tanda-tanda
mengakibatkan vasokon-triksi stress kedinginan, pucat, sesak nafas,
perifer, penurunan suhu kulit,pucat, kulit teraba dingin
biru, menunjukan adanya hipoksia.

6. Catat adanya tanda-tanda Suhu pada axila lebih dari 37C


dehidrasi (seperti ubun-ubun dianggap hipertermia akan
cekung, suhu meningkat, turgor mengakibatkan penge-luaran panas
kulit lembek,membran mukosa yg berlebuhan pd bayi.
kering.  Memeriksa keadaan ubun-ubun.
Setiap kenaikan suhu 1C,  Mengukur suhu rektal.
7. Beri cairan lebih awal per kebutuhan cairan dan metabolisme  Memeriksa turgor kulit.
oral meningkat 10%. Kegagalan  Memeriksa mukosa membran..
pemenuhan cairan akan terjadi
dehidrasi.
 Menetekkan bayi sedini mungkin.
Mendeteksi adanya bakteri dan  Menganjurkan ibu untuk menetekkan
Kolaborasi : ketepatam therapi bayi minimal 2 jam sekali
 Periksa kultur.

Tidak dilakukan karena belum ada


indikasi.
2. Potensial terjadinya Infeksi tidak terjadi. Kaji faktor resiko yg merupakan Mengetahui adanya penyakit  Mengkaji tentang yang diderita selama S:
in-feksi sehubungan dgn Kriteria : predisposisi ter-jadinya infeksi infeksi seperti GO. Infeksi kehamilan.  Ibu menyatakan tidak
penurunan neutrofil dan  Tidak ada tanda-tanda pada bayi melalui plasenta atau Streptokokus grup B atau infeksi  Menanyakan pada klien pernah pernah sakit selama
imunoglobulin spesifik ( Ig infeksi seperti jalur asenden. virus sebagai pre-disposisi infeksi menderita penyalit tertentu se-lama kehamilan. dan me-
M, Ig A) panas,panas, pe- pada bayi. dengan pada status ANC. ngatakan bayi selalu tidur
ningkatan Heart rate, 1. Kaji umur kehamilan bayi pulas.
bengkak, ke- lainan Kehamilan trimester ke III Melihat dari status ANC. O:
fungsi. memberikan kekebalan pasif  Mengkaji HPHT.  Dari kartu ANC ibu tidak
terhadap kuman kokus gram +  Menentukan HPL. pernah menderita penyakit
(pneumokok, streptokok dan tertentu..
meningokok),hemofilus, influenza  Tidak terdapat tanda-tanda
dan tixin(difteri ,tetanus). infeksi pada bayi: tidak ada
pening-katan suhu tubuh,
2. anjurkan keluarga dan Tangan bersih merupakan salah suhu rektal 36,6C, nadi:
 Mencuci tangan dengan dis-infektan
petugas untuk Cuci tangan satu pelindung bayi dari infeksi. 116x/mt, tidak ada tanda
sebelum dan sesudah pegang bayi.
dengan sabun atau dis-infektan preparat iodophor efektif utk gram radang. bayi tdk rewel,usia
sebelum dan sesu-dah pegang + dan gram -  Memakai jas, masker, sandal jepit
khusus. kehamilan 38 mnggu.
bayi. A:Tidak terjadi infeksi.
 Mengajarkan cara cuci tangan yang
benar pada keluarga. P: Lanjutkan intervensi.

3. Gunakan peralatan secara Menlindungi kontaminasi silang  Menggunakan peralatan I set untuk 1
individual pada bayi secara langsung atau bayi.
droplet infection  Menerapkan prinsip anti septik dan
aseptik pada setiap tindakan.

4. Kaji ruam dan interupsi Kulit merupakan kekebalan  Mengkaji adanya ruam dan interupsi
pada kulit, hindari menggosok nonspesifik yang melindungi pada kulit.
berlebihan,gunakan sabun masuknya kuman, terlalu kuat  Menggunakan sabun lembut dan
secukupnya,usap lembut dgn menyebabkan lecet. Bahan kimia, secukupnya pada saat memandikan.
handuk pada saat menge- sabun menyebabkan kulit rusak.  Mengeringkan tubuh dengan cara yang
ringkan . lembut dan hati-hati setelah mandi.
3. Kurangnya pengetahuan Ibu mampu memenuhi  Kaji pengetahuan klien ttg  Membantu ortu utk mengerti cara  Mengkaji pengetahuan klien ttg S: Ibu mengatakan tdk ta-kut
tentang perawatan bayi kebutuhan fisik dan kebutuhan fisiologis bayi dan pemenuhan kebut. fisi-ologis bayi perawatan bayi. lagi memegang ba-yinya.
sehubungan dengan : psikologis bayi dgn adaptasi dengan lingkungan baru : mencegah hilangnya  Menjelaskan cara mempertahan-kan O:
kurangnya informasi tentang mendemonstrasikan cara- spt : mempertahankan suhu panas,pemenuhan nutrisi,kondisi suhu tubuh bayi: membungus,  ibu dpt menjelaskan ca-ra
perawatan bayi. cara merawat bayi tubuh, nutrisi. Berikan koreksi sal kencing dan pencernaan. menyelimuti, mengganti popok bila mempertahankan su-hu
Data Subyektif: bila melakukan tin-dakan yang basah. tubuh bayi, cara me-
 Ibu mengatakan takut salah dgn cara mendiskusikan.  Menganjurkan ortu utk meneteki secara netekkan,memendikan,mer
memegang bayi. teratur (2-3jam 1x). awat talipusat.
 Ibu mengatakan belum ada  Mendemonstrasikan cara member- A: Masalah teratasi.
pengalaman merawat bayi. sihkan saat bab/bak.
Data Obyektif :  Diskusikan ttg kondisi bayi dan  untuk mengetahui prilaku bayi P: Berikan intervensi
 Tampak kaku memegang reaktifity. setelah 30 menit lahir, biasa-nya  Mendiskusikan ttg prilaku bayi bahwa tambahan jika diperlukan
bayi. bayi tidur pulas ,kemudian sebagian besar waktunya digunakan utk
 Cara menetekkan yang bangun, muntah, regurgitasi & tidur.
salah. pengeluaran mekonium.

 Membantu ortu ttg variasi yg


 Berikan informasi keadaan yang normal pada bayi utk mengu-
umum terjadi pada bayi & ibu : rangi kecemasan.  Menjelaskan hal yg bersifat fisio-logis
pseudomensturasi, biasa terjadi pada bayi spt:
mamaebengkak,joundice,caputsuc pseudomensturasi,Joundice,milia.
edaneum,cephalhematuoma dan  menjelaskan pd ortu ttg: caput
milia.  Bayi normal biasanya me- succedaneum, cephal hematoma.
 Berikan infaormasi ttg pola tidur merlukan waktu tidur 17 jam.
normal dan cara meningkatkan  Berikan informasi bahwa bayi
tidur.  Meningkatkan pengetahuan memerlukan tidur 17 jam.
 Demonstrasikan cara menyusui, prinsip-prinsip perawatan bayi
memegang bayi, mengganti baru lahir.  Mendemonstrasikan cara menyusui,
popok dan perawatan talipusat. mengganti popok,
 Berikan informasi ttg tanda-tanda  utk mendeteksi dini adanya menggendong,perawatan tali pusat.
emergensi pada bayi dan tempat- penyakit dan siapa yg harus  Menganjurkan bila ada tanda-tanda
tempat yg harus di hubungi. dihubungi. emergensi dibawa kesarana kesehatan
terdekat.

Anda mungkin juga menyukai