Anda di halaman 1dari 9

RUMAH SAKIT UMUM

“SATITI PRIMA HUSADA”


DS. BALESONO – NGUNUT – TULUNGAGUNG
TELP (0355) 591637, FAX (0355) 591749

KATA PENGANTAR

Kesalahan dalam pemberian pelayanan di rumah sakit merupakan hal dapat


mengurangi mutu rumah sakit, termasuk juga pelayanan dalam pemberian asuhan
gizi. Ketepatan pemberian asuhan gizi perlu diperhatikan mulai dari awal pasien
masuk sampai keluar rumah sakit.

Kebijakan dan/atau prosedur yang secara kolaboratif dikembangkan untuk


memperbaiki proses pelayanan khususnya proses yang digunakan untuk pemberian
asuhan gizi kepada pasien. Pasien perlu dilakukan skrining gizi yang dilakukan pada
waktu awal pasien masuk rumah sakit. Dari skrining terasebut maka bisa dilakukan
asesmen dan dilajutkan dengan terapi gizi.

Panduan ini disusun sebagai acuan pelaksanaan pemberian asuhan gizi kepada
pasien di RSU Satiti Prima Husada untuk memperbaiki. Dengan demikian kesalahan
pemberian diet pasien dapat dihindarkan, sehingga mutu pelayanan gizi bisa
meningkat.

Panduan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu peran serta dan
masukan dari seluruh pihak yang terkait sangat diharapkan. Semoga panduan ini bisa
bermanfaat dalam pelayanan gizi di RSU Satiti Prima Husada.

Tulungagung, 3 Januari 2018

1
RUMAH SAKIT UMUM
“SATITI PRIMA HUSADA”
DS. BALESONO – NGUNUT – TULUNGAGUNG
TELP (0355) 591637, FAX (0355) 591749

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................... 1


Daftar Isi .................................................................................................................... 2

Bab I DEFINISI ....................................................................................................... 3


Bab II RUANG LINGKUP ...................................................................................... 4
Bab III TATA LAKSANA ....................................................................................... 5
Bab IV DOKUMENTASI ......................................................................................... 9

2
RUMAH SAKIT UMUM
“SATITI PRIMA HUSADA”
DS. BALESONO – NGUNUT – TULUNGAGUNG
TELP (0355) 591637, FAX (0355) 591749

BAB I

DEFINISI

1. Skrining gizi adalah proses identifikasi karakteristik yang mempunyai


hubungan dengan masalah gizi yang digunakan untuk menemukan pasien
berisiko gizi.
2. Risiko gizi adalah keadaan gizi individu akibat kekurangan maupun kelebihan
asupan energi- protein- atau zat gizi tertentu yang berdampak pada perubahan
komposisi tubuh, fungsi organ, dan penyakit.
3. Asesmen gizi adalah suatu metode untuk mendapatkan, memverifikasi dan
menerjemahkan data yang diperlukan dalam mengambil keputusan mengenai
pentingnya dan penyebab dari masalah yang berkaitan dengan asesmen gizi
dijadikan sebagai dasar untuk penentuan diagnosis gizi.
4. Terapi gizi adalah pelayanan gizi yang diberikan kepada pasien berdasarkan
pengkajian gizi, yang meliputi terapi diet, koseling gizi dan atau pemberian
makan khusus dalam rangka penyembuhan penyakit pasien
5. Asuhan gizi adalah serangkaian kegiatan yang terorganisir/terstruktur yang
memungkinkan untuk identifikasi kebutuuhan gizi dan penyediaan asuhan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut

3
RUMAH SAKIT UMUM
“SATITI PRIMA HUSADA”
DS. BALESONO – NGUNUT – TULUNGAGUNG
TELP (0355) 591637, FAX (0355) 591749

BAB II

RUANG LINGKUP

SKRINING GIZI

Skrining gizi pasien dilakukan di ruang Rawat Inap

Sasaran : semua pasien rawat inap kecuali pasien perinatologi

Skrining gizi dilakukan oleh perawat Rawat Inap

Skrining gizi dilakukan dengan cara wawancara ke pasien atau keluarga

ASESMEN GIZI

Asesmen gizi pasien dilakukan di ruang rawat inap.

Sasaran : pasien yang memiliki indikasi malnutrisi

Asesmen gizi dapat dilakukan oleh : ahli gizi

Asesmen gizi dapat dilakukan dengan cara : wawancara ke pasien atau keluarga
pasien dan melihat data dari rekam medis

4
RUMAH SAKIT UMUM
“SATITI PRIMA HUSADA”
DS. BALESONO – NGUNUT – TULUNGAGUNG
TELP (0355) 591637, FAX (0355) 591749

BAB III

TATA LAKSANA

Skrining pasien dilakukan pada saat pasien masuk rawat inap, untuk asesmen
gizi kepada pasien dilakukan di ruang rawat inap saat diketahui pasien mengalami
malnutrisi sesuai dengan parameter MST yang ada. Skrining dapat dilakukan sekali
dalam seminggu untuk mencegah terjadinya malnutrisi. Data untuk menentukan
asesmen dapat diambil dari rekam medis dan atau hasil wawancara langsung dengan
pasien.

Bagan penentuan Asesmen pasien dapat dilihat pada table berikut :

Pasien masuk

Skrining gizi
(MST)

Tidak berisiko Berisiko


malnutrisi malnutrisi
(nilai<2) (nilai<2)

Preskripsi diet Rujuk ke ahli gizi


awal

Asesmen gizi

Terapi Gizi

5
RUMAH SAKIT UMUM
“SATITI PRIMA HUSADA”
DS. BALESONO – NGUNUT – TULUNGAGUNG
TELP (0355) 591637, FAX (0355) 591749

1. SKRINING GIZI
Skrining dilakukan oleh perawat dengan menggunakan indikator
berdasarkan MST. Parameter yang digunakan dalam skrining adalah
sebagai berikut :
Bila dalam skrining dijumpai skor minimal 2 maka akan dilakukan asesmen
gizi oleh ahli gizi.

2. ASESMEN GIZI

Data yang harus dikumpulkan untuk dapat menentukan masalah gizi sebagai
bagian dari kegiatan asuhan gizi sebagai berikut :

1. Riwayat makanan
2. Data Antropometri
3. Data biokimia
4. Pemeriksaan fisik/klinis
5. Riwayat personal

3. TERAPI GIZI
a. Diagnosis Gizi
Pada langkah ini dicari pola dan hubungan antar data yang terkumpul
dan kemungkinan penyebabnya. Kemudian memilah masalah gizi yang
spesifik dan menyatakan masalah gizi secara singkat da jelas
menggunakan terminology yang ada. Penulisan diagnosis gizi
terstruktur dengan konsep PES (Problem Etiologi dan Signs/Symptoms).
Diagnose gizi dikelompokkan menjadi 3 domain yaitu :
 Domain asupan adalah masalah actual yang berhubungan dengan
asupan energy, zat gizi, cairan, substansi bioaktif dari makanan yang
melalui oral maupun parenteral dan enteral
 Domain klinis adalah masalah gizi yang berkaitan dengan kondisi
medis atau fisik/fungsi organ
 Domain perilaku/lingkungan adalah masalah gizi yang berkaitan
dengan pengetahuan, perilaku/kepercayaan, lingkungan fisik dan
akses dan keamanan makanan

6
RUMAH SAKIT UMUM
“SATITI PRIMA HUSADA”
DS. BALESONO – NGUNUT – TULUNGAGUNG
TELP (0355) 591637, FAX (0355) 591749

b. Intervensi Gizi
Terdapat dua komponen intervensi gizi yaitu :
 Perencanaan Intervensi
Perencanaan intervensi meliputi :
 Penetapan tujuan
Penetapan tujuan harus dapat diukur, dicapai dan ditentukan
waktunya
 Preskripsi diet
Preskripsi diit secara singkat menggambarkan rekomendasi
mengenai kebutuhan energy dan zat gizi individual, jenis diet,
bentuk makanan, komposisi zat gizi, frekuensi makan, serta jalur
makan (melalui oral, enteral, atau parenteral)
 Implementasi Intervensi
Implementasi adalah bagian kegiatan intervensi gizi dimana
dietisien melaksanakan dan mengkomunikasikan rencana asuhan
kepada pasien dan tenaga kesehatan atau tenaga lain yang terkait.
Suatu intervensi gizi harus menggambarkan dengan jelas : “apa,
dimana, kapan, dan bagaimana” intervensi itu dilakukan. Kegiatan
ini juga termasuk pengumpulan data kembali, dimana data tersebut
dapat menunjuukan respons pasien dan perlu atau tidaknya
modifikasi intervensi gizi
Untuk kepentingan dokumentasi dan persepsi yang sama,
intervensi dikelompokkan menjadi 4 domain yaitu pemberian
makanan atau zat gizi, edukasi gizi, konseling gizi, dan koordinasi
pelayanan gizi.

c. Monitoring dan Evaluasi Gizi

Tiga langkah kegiatan monitoring dan evaluasi gizi yaitu :

1. Monitor perkembangan yaitu kegiatan mengamati perkembangan


kondisi pasien yang bertujuan untuk melihat hasil yang terjadi sesuai
yang diharapkan oleh pasien maupun tim. Kegiatan yang berkaitan
dengan monitor perkembangan antara lain :
 Mengecek pemahaman dan ketaatan diet pasien

7
RUMAH SAKIT UMUM
“SATITI PRIMA HUSADA”
DS. BALESONO – NGUNUT – TULUNGAGUNG
TELP (0355) 591637, FAX (0355) 591749

 Mengecek asupan makan pasien


 Menentukan apakah intervensi dilaksanakan sesuai dengan
rencana/preskripsi diet
 Menentukan apakah status gizi pasien tetap atau berubah
 Mengidentifikasi hasil lain baik yang positif maupun
negative
 Mengumpulkan informasi yang menunjukkan alas an tidak
adanya perkembangan dari kondisi pasien
2. Mengukur hasil yaitu mengukur perkembangan/perubahan yang terjadi
sebagai respon terhadap intervensi gizi. Parameter yang harus diukur
berdasarkan tanda dan gejala dari diagnosis gizi
3. Evaluasi hasil
Berdasarkan tahapan kegiatan diatas akan didapatkan 4 jenis hasil
yaitu :
 Dampak perilaku dan lingkungan terkait gizi yaitu tingkat
pemahaman, perilaku, akses, dan kemampuan yang mungkin
mempunyai pengaruh pada asupan makanan dan zat gizi
 Dampak asupan makanan dan zat gizi merupakan asupan
makanan dan atau zat gizi dari berbagai sumber
 Dampak terhadap tanda dan gejala fisik yang terkait gizi yaitu
pengukuran yang terkait dengan antoprometri, biokimia, dan
parameter pemeriksaan fisik/klinis
 Dampak terhadap pasien terhadap intervensi gizi yang
diberikan pada kualitas hidupnya

8
RUMAH SAKIT UMUM
“SATITI PRIMA HUSADA”
DS. BALESONO – NGUNUT – TULUNGAGUNG
TELP (0355) 591637, FAX (0355) 591749

BAB IV
DOKUMENTASI

Semua kegiatan yang terkait dengan kegiatan Asesmen harus terdokumentasikan


dengan rinci untuk menghindarkan kesalahan penegakan diagnosis gizi.
Dokumen yang harus dlengkapi adalah :
1. Formulir skrining
2. Formulir asuhan gizi
3. Formulir asuhan gizi anak

Parameter Skor

1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak


direncanakan
/ tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir ?
o Tidak 0
o Tidak yakin (ada tanda : baju menjadi lebih longgar) 2
o Ya, ada penurunan BB sebanyak :
1 - 5 kg 1
6 - 10 kg 2
11 - 15 kg 3
> 15 kg 4
Tidak tahu berapa kg penurunannya 2

2. Apakah asupan makan pasien berkurang karena penurunan nafsu makan


kesulitan menerima makanan ? 0
o Tidak 1
o Ya

Total Skor .........

Bila skor ≥ 2, pasien berisiko malnutrisi, konsul ke Ahli Gizi

Anda mungkin juga menyukai