Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH KIMIA

UNSUR GOLONGAN UTAMA II


D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
CIKO FADILAH NAWING (02)

NURLINDA ADELIA DEDY (06)

LILIS LESTARI (10)

HESTY PRATIWI ILHAM (14)

NUR AFNI AMIN (18)

ADE ENAZ MAPPAJANCI (22)

NUR AINUN HAKIM (26)

A.MUH. ANUGRAH EGI (30)

ST. AMINAH.Y (34)

SMA NEGERI 5 MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb,

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah
sehingga makalah ini dapat kami susun dan selesaikan. Materi yang kami akan bahas dalam
makalah inie adalah “unsur golongan utama II”.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak/ibu guru serta temen-teman yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Karena tanpa bantuan teman-teman kami tidak
mungkin dapat menyusun makalah ini baik.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, untuk
itu kami menerima saran dan kritikan dari teman-teman untuk perbaikan makalah kami
selanjutnya. Agar bisa menjadi lebih baik lagi.

. Kami berharap semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kita semua
terutama buat kami penyusun.

Wassalamualaikum wr wb.

Makassar, 10 November 2014

TTD

PENYUSUN

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN : ............................................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 1


B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................... 1
C. TUJUAN ............................................................................................................................. 1
D. MANFAAT ......................................................................................................................... 1

BAB 2 PEMBAHASAN :...............................................................................................................

A. GOLONGAN UTAMA ALUMINIUM ............................................................................. 2


B. GOLONGAN UTAMA HIDROGEN ................................................................................ 5
C. GOLONGAN UTAMA NITROGEN DAN FOSFOR………………………………… 11
D. GOLONGAN UTAMA KARBON DAN SILIKON ........................................................ 14
E. GOLONGAN UTAMA OKSIGEN DAN BELERANG .................................................. 17

BAB 3 PENUTUP : ...................................................................................................................... 27

A. KESIMPULAN ................................................................................................................. 27

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Unsur golongan utama II adalah unsur-unsur senyawa yang ada pada golongan II.
Dimana unsur senyawa yang ada pada golongan tersebut beberapa unsurnya banyak
diperlukan oleh makhluk. Sebagai salah satu kebutuhannya dimana unsur-unsur ini
mempunyai banyak manfaat.

Unsur golongan utama II terdiri atas : aluminium, hydrogen, nitrogen dan fosfor,
karbon dan silicon, serta oksigen dan belerang. Unsur-unsur ini memiliki masing-masing
manfaat atau kegunaan. Memiliki sifat yang berbeda-beda, dan cara pembuatannya pun
berbeda.

Kami tertarik untuk mengangkat materi ini karena menurut kami materi ini perlu
untuk dibahas, dimana banyak informasi yang bisa kita dapat. Dan materi ini juga
diperlukan sebagai bekal agar kita bisa tau macam-macam unsur yang ada pada unsur
golongan utama II.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja unsur-unsur yang terdapat pada unsur golongan utama II?
2. Bagaimana sifat-sifat yang dimiliki oleh senyawa unsur golongan utama II?
3. Bagaimana cara pembuatannya?
4. Bagaimana kegunaannya?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui unsur senyawa yang terdapat pada unsur golongan utama II
2. Dapat mengetahui sifat-sifatnya
3. Dapat mengetahui cara pembuatannya
4. Dapat mengetahui apa kegunaannya.

D. Manfaat
Mengetahui dengan jelas unsur senyawa apa yang terdapat pada unsur golongan utama II,
sifat-sifatnya dan cara pembuatanya, serta kegunaanya.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Golongan Utama Aluminium


Nomor atom: 13

Massa atom: 26,98154 g/mol

Elektronegativitas menurut Pauling: 1,5

Kepadatan: 2,7 g/cm-3 pada 20 °C

Titik lebur: 660,4 °C

Titik didih: 2467 °C

Radius Vanderwaals: 0,143 nm

Radius ionik: 0,05 nm

Isotop: 3

Isotop buatan: 16

Energi ionisasi pertama: 577,4 kJ/mol

Energi ionisasi kedua: 1.816,1 kJ/mol

Energi ionisasi ketiga: 2.744,1 kJ/mol

Potensial standar: – 1,67 V

Ditemukan oleh: Hans Christian Oersted pada tahun 1825

 Sifat Kimia dan Fisik Aluminium

Nama aluminium berasal nama kuno untuk alum (tawas atau kalium aluminium sulfat).

Aluminium adalah logam lunak dan ringan dan memiliki warna keperakan kusam karena
lapisan tipis oksidasi yang terbentuk saat unsur ini terkena udara.

Aluminium adalah logam tidak beracun dan non magnetik. Unsur ini hanya memiliki satu
isotop alami, aluminium-27, yang tidak radioaktif.

Aluminium merupakan elemen berlimpah dalam kerak bumi dengan persentase sekitar
7,5% hingga 8,1%.

2
Aluminium sangat jarang ditemukan dalam bentuk unsur bebasnya. Aluminium
berkontribusi besar mempengaruhi sifat-sifat tanah, yang hadir terutama sebagai aluminium
hidroksida.

Aluminium merupakan logam yang reaktif sehingga sulit untuk mengekstrak dari bijihnya
yaitu aluminium oksida (Al2O3).

Aluminium adalah salah satu logam yang paling sulit untuk dimurnikan karena teroksidasi
sangat cepat.

Oksidasi aluminium membentuk senyawa yang sangat stabil, tidak seperti karat pada besi
yang rapuh.

Beberapa batu permata terbuat dari kristal jernih aluminium oksida yang dikenal sebagai
korundum.

Kehadiran jejak logam lain menciptakan berbagai warna: kobalt menciptakan batu safir
biru, dan kromium membuat batu rubi merah.

Sedangkan topaz adalah aluminium silikat berwarna kuning dengan jejak besi.

 Penggunaan Aluminium

Aluminium ditemukan terutama sebagai bijih bauksit dan memiliki ketahanan terhadap
oksidasi, kuat, serta ringan.

Aluminium digunakan di banyak industri untuk membuat jutaan produk dan sangat penting
bagi perekonomian dunia.

Komponen struktur yang terbuat dari aluminium sangat penting bagi industri
kedirgantaraan dan industri lain dimana diperlukan logam dengan bobot ringan, serta memiliki
daya tahan dan kekuatan.

Penggunaan aluminium melebihi logam lainnya kecuali besi. Aluminium murni dengan
mudah membentuk paduan dengan banyak unsur seperti tembaga, seng, magnesium, mangan,
dan silikon.

Hampir semua cermin modern dibuat menggunakan lapisan reflektif tipis aluminium pada
permukaan belakangnya. Cermin teleskop juga dilapisi dengan lapisan tipis aluminium.

Aplikasi lain unsur ini adalah sebagai konduktor transmisi listrik dan kemasan (kaleng,
foil, dll).

Perkembangan terbaru dalam teknologi aluminium adalah produksi busa aluminium


dengan menambahkan senyawa khusus ke aluminium cair sehingga melepaskan gas hidrogen.

Aluminium cair harus dikentalkan terlebih dahulu dengan menambahkan oksida aluminium
atau serat silikon karbida.

3
Hasilnya adalah busa padat aluminium yang digunakan dalam terowongan lalu lintas dan
pesawat ruang angkasa.

 Efek Kesehatan Aluminium

Aluminium adalah salah satu logam yang paling banyak digunakan dan juga merupakan
salah satu senyawa yang berlimpah di kerak bumi.

Karena fakta ini, aluminium umumnya dikenal sebagai senyawa yang tidak memiliki efek
merugikan.

Tapi tetap saja, paparan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Asupan aluminium dalam bentuk senyawanya seperti aluminium klorin bisa memicu
bahaya kesehatan.

Paparam aluminium dapat terjadi melalui makanan, melalui pernapasan, dan kontak
dengan kulit.

Eksposur jangka panjang dan konsentrasi tinggi aluminium dapat mengakibatkan efek
kesehatan yang serius, seperti:

– Kerusakan pada sistem saraf pusat


– Demensia
– Kehilangan memori
– Kelesuan
– Gemetar parah

Aluminium menjadi faktor resiko di lingkungan kerja tertentu, seperti pertambangan, di


mana dapat ditemukan terlarut dalam air.

Orang-orang yang bekerja di pabrik yang melibatkan aluminium bisa mengalami masalah
paru-paru ketika menghirup debu aluminium.

Aluminium juga menyebabkan masalah bagi pasien ginjal ketika memasuki tubuh selama
proses cuci darah.

 Dampak Lingkungan Aluminium

Aluminium dapat terakumulasi dalam tanaman dan menyebabkan masalah kesehatan bagi
hewan yang memakan tanaman tersebut.

Konsentrasi aluminium tinggi juga ditemukan dalam danau yang telah berubah menjadi
asam.

Di danau seperti ini, jumlah ikan dan amfibi menurun akibat reaksi ion aluminium dengan
protein dalam insang ikan dan embrio katak.

4
Konsentrasi aluminium yang tinggi tidak hanya menimbulkan efek pada ikan, tetapi juga
pada burung dan hewan lainnya yang mengkonsumsi ikan.

Konsekuensi bagi burung yang mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi aluminium adalah
cangkang telur menjadi tipis dan anak burung menetas dengan berat badan rendah.

Dampak lingkungan negatif lainnya adalah bahwa ion aluminium dapat bereaksi dengan
fosfat, membuat kadar fosfat dalam air yang diperlukan organisme air menjadi turun.

Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13.
Aluminium ialah logam paling berlimpah.
Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang
berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat
dalam penggunaan aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan
hidung, antiperspirant, air minum, knalpotmobil, asap tembakau, penggunaan aluminium foil,
peralatan masak, kaleng,keramik , dan kembang api.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat. Merupakan
konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat
dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi.
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel
bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat
terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb.
Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks.

B. Golongan Utama Hydrogen

hydrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk)
adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu
dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi
tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794
amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia.

Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari total
massa unsur alam semesta.[4] Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen dalam keadaan
plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya
dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga
dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih
mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam.

5
 Sifat kimia

Kelarutan dan karakteristik hidrogen dengan berbagai macam logam merupakan subyek
yang sangat penting dalam bidang metalurgi (karena perapuhan hidrogen dapat terjadi pada
kebanyakan logam) dan dalam riset pengembangan cara yang aman untuk meyimpan hidrogen
sebagai bahan bakar. Hidrogen sangatlah larut dalam berbagai senyawa yang terdiri dari logam
tanah nadir dan logam transisi dan dapat dilarutkan dalam logam kristal maupun logam amorf.
Kelarutan hidrogen dalam logam disebabkan oleh distorsi setempat ataupun ketidakmurnian
dalam kekisi hablur logam.

 Pembakaran

Hidrogen sangatlah mudah terbakar di udara bebas. Peristiwa meledaknya pesawat


Hindenburg pada tanggal 6 Mei 1937.

Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di
udara bebas.[11] Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol[12]. Hidrogen terbakar menurut
persamaan kimia:

2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l) + 572 kJ (286 kJ/mol)[13]

Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak


seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 °C.[14] Lidah api hasil
pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak
terlihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit mendeteksi terjadinya kebocoran
hidrogen secara visual. Kasus meledaknya pesawat Hindenburg adalah salah satu contoh terkenal
dari pembakaran hidrogen.[15] Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api cenderung
menghilang dengan cepat di udara, sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari
ledakan hidrokarbon. Dalam kasus kecelakaan Hidenburg, dua pertiga dari penumpang pesawat
selamat dan kebanyakan kasus meninggal disebabkan oleh terbakarnya bahan bakar diesel yang
bocor.[16]

H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya. Ia bereaksi dengan


spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan fluorin, menghasilkan hidrogen halida
berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluorida.[17]

 Aras tenaga elektron

Aras tenaga keadaan dasar elektron pada atom hidrogen adalah −13.6 eV, yang ekuivalen
dengan foton ultraviolet kira-kira 92 nm.[18]

Aras tenaga hidrogen dapat dihitung dengan cukup akurat menggunakan model atom Bohr
yang menggambarkan elektron beredar mengelilingi proton dengan analogi Bumi beredar
mengelilingi Matahari. Oleh karena diskretisasi momentum sudut yang dipostulatkan pada awal
mekanika kuantum oleh Bohr, elektron pada model Bohr hanya dapat menempati jarak-jarak

6
tertentu saja dari proton dan oleh karena itu hanya beberapa energi tertentu saja yang
diperbolehkan.[19]

Deskripsi atom hidrogen yang lebih akurat didapatkan dengan perlakuan mekanika kuantum
murni menggunakan persamaan Schrödinger atau dengan perumusan integral lintasan Feyman
untuk menghitung rapat kementakan elektron di sekitar proton.[20]

 Bentuk-bentuk molekul unsur

Jejak pertama yang terlihat pada hidrogen cair di dalam bilik gelembung di Bevatron

Terdapat dua jenis molekul diatomik hidrogen yang berbeda berdasarkan spin relatif inti.[21]

Dalam bentuk ortohidrogen, spin dari dua proton adalah paralel dan dalam keadaan triplet;
dalam bentuk parahidrogen, spin-nya adalah antiparalel dan dalam keadaan singlet. Pada
keadaan standar, gas hidrogen terdiri dari 25% bentuk para dan 75% bentuk orto, juga dikenal
dengan sebutan "bentuk normal".[22] Rasio kesetimbangan antara ortohidrogen dan parahidrogen
tergantung pada termperatur. Namun oleh karena bentuk orto dalam keadaan tereksitasi, bentuk
ini tidaklah stabil dan tidak bisa dimurnikan. Pada suhu yang sangat rendah, hampir semua
hidrogen yang ada adalah dalam bentuk parahidrogen. Sifat fisik dari parahidrogen murni
berbeda sedikit dengan "bentuk normal".[23] Perbedaan orto/para juga terdapat pada molekul
yang terdiri dari atom hidrogen seperti air dan metilena.[24]

Antarubahan yang tidak dikatalis antara H2 para dan orto meningkat seiring dengan
meningkatnya temperatur; oleh karenanya H2 yang diembunkan dengan cepat mengandung
banyak hidrogen dalam bentuk orto yang akan berubah menjadi bentuk para dengan sangat
lambat.[25] Nisbah orto/para pada H2 yang diembunkan adalah faktor yang perlu diperhitungkan
dalam persiapan dan penyimpanan hidrogen cair: antarubahan dari bentuk orto ke para adalah
eksotermik dan dapat menghasilan bahang yang cukup untuk menguapkan hidrogen cair tersebut
dan menyebabkan berkurangnya komponen cair. Katalis untuk antarubahan orto-para, seperti
misalnya senyawa besi, sering digunakan selama pendinginan hidrogen.[26]

 Bentuk monoatomik

Atom H, juga disebut hidrogen nasen atau hidrogen atomik, diklaim eksis secara fana
namun cukup lama untuk menimbulkan reaksi kimia. Menurut klaim itu, hidrogen nasen
dihasilkan secara in situ, biasanya reaksi antara seng dengan asam, atau dengan elektrolisis pada
katode. Sebagai molekul monoatomik, atom H sangat reaktif dan oleh karena itu adalah reduktor
yang lebih kuat dari H2 diatomik, namun pertanyaan kuncinya terletak pada keberadaan atom H
itu sendiri. Konsep ini lebih populer di bidang teknik dan di literatur-literatur lama.

Hidrogen nasen diklaim mereduksi nitrit menjadi ammonia atau arsenik menjadi arsina
bahkan dalam keadaan lunak. Penelitian yang lebih mendetil menunjukkan lintasan alternatif
lainnya dan bukanlah atom H.

7
Atom hidrogen dapat dihasilkan pada temperatur yang cukup tinggi (>2000 K) agar molekul
H2 dapat berdisosiasi. Selain itu, radiasi elektromagentik di atas 11 eV juga dapat diserap H2 dan
menyebabkan disosiasi.

 Senyawa-senyawa

Senyawa kovalen dan senyawa organik

Walaupun H2 tidaklah begitu reaktif dalam keadaan standar, ia masih dapat membentuk
senyawa dengan kebanyakan unsur. Jutaan jenis hidrokarbon telah diketahui, namun itu semua
tidaklah dihasilkan secara langsung dari hidrogen dan karbon. Hidrogen dapat membentuk
senyawa dengan unsur yang lebih elektronegatif seperti halogen (F, Cl, Br, I); dalam senyawa ini
hidrogen memiliki muatan parsial positif.[28] Ketika berikatan dengan fluor, oksigen ataupun
nitrogen, hidrogen dapat berpartisipasi dalam bentuk ikatan non-kovalen yang kuat, yang disebut
dengan ikatan hidrogen yang sangat penting untuk menjaga kestabilan kebanyakan molekul
biologi.[29][30] Hidrogen juga membentuk senyawa dengan unsur yang kurang elektronegatif
seperti logam dan metaloid, yang mana hidrogen memiliki muatan parsial negatif. Senyawa ini
dikenal dengan nama hidrida.[31]

Hidrogen membentuk senyawa yang sangat banyak dengan karbon. Oleh karena asosiasi
senyawa itu dengan kebanyakan zat hidup, senyawa ini disebut sebagai senyawa organik[32].
Studi sifat-sifat senyawa tersebut disebut kimia organik[33] dan studi dalam konteks kehidupan
organisme dinamakan biokimia.[34] Pada beberapa definisi, senyawa "organik" hanya
memerlukan atom karbon untuk disebut sebagai organik. Namun kebanyakan senyawa organik
mengandung atom hidrogen. Dan oleh karena ikatan ikatan hidrogen-karbon inilah yang
memberikan karakteristik sifat-sifat hidrokarbon, ikatan hidrogen-karbon diperlukan untuk
beberapa definisi dari kata "organik" di kimia.[32]

 Hidrida

Senyawa hidrogen sering disebut sebagai hidrida, sebuah istilah yang tidak mengikat. Oleh
kimiawan, istilah "hidrida" biasanya memiliki arti atom H yang mendapat sifat anion, ditandai
dengan H−. Keberadaan anion hidrida, dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis pada tahun 1916
untuk gologngan I dan II hidrida garam, didemonstrasikan oleh Moers pada tahun 1920 dengan
melakukan elektrolisis litium hidrida cair (LiH) yang menghasilkan sejumlah hidrogen pada
anode.[36] Untuk hidrida selain logam golongan I dan II, istilah ini sering kali membuat
kesalahpahaman oleh karena elektronegativitas hidrogen yang rendah. Pengecualian adalah
hidrida golongan II BeH2 yang polimerik. Walaupun hidrida dapat dibentuk dengan hampir
semua golongan unsur, jumlah dan kombinasi dari senyawa bervariasi, sebagai contoh terdapat
lebih dari 100 hidrida borana biner yang diketahui, namun cuma satu hidrida aluminium biner
yang diketahui.[37] Hidrida indium biner sampai sekarang belum diketahui, walaupun sejumlah
komplek yang lebih besar eksis.[38]

8
 Proton dan asam

Oksidasi H2 secara formal menghasilkan proton H+. Spesies ini merupakan topik utama dari
pembahasan asam, walaupun istilah proton digunakan secara longgar untuk merujuk pada
hidrogen kationik yang positif dan ditandai dengan H+. Proton H+ tidak dapat ditemukan berdiri
sendiri dalam laurtan karena ia memiliki kecenderungan mengikat pada atom atau molekul yang
memiliki elektron. Untuk menghindari kesalahpahaman akan "proton terlarut" dalam larutan,
larutan asam sering dianggap memiliki ion hidronium (H3O+) yang bergerombol membentuk
H9O4+.[39] Ion oksonium juga ditemukan ketika air berada dalam pelarut lain.[40]

Walaupun sangat langka di bumi, salah satu ion yang paling melimpah dalam alam semesta
ini adalah H3+, dikenal sebagai molekul hidrogen terprotonasi ataupun kation hidrogen
triatomik.[41]

 Isotop
Protium, isotop hidrogen yang paling umum dijumpai, memiliki satu proton dan satu
elektron. Keunikan isotop ini adalah ia tidak mempunya neutron (lihat pula diproton untuk
pembahasan mengenai mengapa isotop tanpa neutron yang lain tidak eksis.

Hidrogen memiliki tiga isotop alami, ditandai dengan 1H, 2H, dan 3H. Isotop lainnya yang
tidak stabil (4H to 7H) juga telah disintesiskan di laboratorium namun tidak pernah dijumpai
secara alami.[42][43]

 1H adalah isotop hidrogen yang paling melimpah, memiliki persentase 99.98% dari
jumlah atom hidrogen. Oleh karena inti atom isotop ini hanya memiliki proton tunggal, ia
diberikan nama yang deskriptif sebagai protium, namun nama ini jarang sekali
digunakan.[44]
 2H, isotop hidrogen lainnya yang stabil, juga dikenal sebagai deuterium dan mengandung

satu proton dan satu neutron pada intinya. Deuterium tidak bersifat radioaktif, dan tidak
memberikan bahaya keracunan yang signifikan. Air yang atom hidrogennya merupakan
isotop deuterium dinamakan air berat. Deuterium dan senyawanya digunakan sebagai
penanda non-radioaktif pada percobaan kimia dan untuk pelarut 1H-spektroskopi
NMR.[45] Air berat digunakan sebagai moderator neutron dan pendingin pada reaktor
nuklir. Deuterium juga berpotensi sebagai bahan bakar fusi nuklir komersial.[46]
 3H dikenal dengan nama tritium dan mengandung satu proton dan dua neutron pada

intinya. Ia memiliki sifat radioaktif, dan mereras menjadi Helium-3 melalui pererasan
beta dengan umur paruh 12,32 tahun.[35] Sejumlah kecil tritium dapat dijumpai di alam
oleh karena interaksi sinar kosmos dengan atmosfer bumi; tritium juga dilepaskan selama
uji coba nuklir.[47] Ia juga digunakan dalam reaksi fusi nuklir,[48] sebagai penanda dalam
geokimia isotop,[49] dan terspesialisasi pada peralatan self-powered lighting.[50] Tritium
juga digunakan dalam penandaan percobaan kimia dan biologi sebagai radiolabel.[51]

Hidrogen adalah satu-satunya unsur yang memiliki tiga nama berbeda untuk isotopnya.
(Dalam awal perkembangan keradioaktivitasan, beberapa isotop radioaktif berat diberikan nama,
namun nama-nama tersebut tidak lagi digunakan). Simbol D dan T kadang-kadang digunakan

9
untuk merujuk pada deuterium dan tritium, namun simbol P telah digunakan untuk merujuk pada
fosfor, sehingga tidak digunakan untuk merujuk pada protium.[52] Dalam tatanama IUPAC,
International Union of Pure and Applied Chemistry mengijinkan penggunaan D, T, 2H, dan 3H
walaupun 2H dan 3H lebih dianjurkan.[53]

 Keberadaan alami
NGC 604, sebuah daerah yang terdiri dari hidrogen yang terionisasi di Galaksi Triangulum

Hidrogen adalah unsur yang paling melimpah di alam semesta ini dengan persentase 75%
dari barion berdasarkan massa dan lebih dari 90% berdasarkan jumlah atom.[54] Unsur ini
ditemukan dalam kelimpahan yang besar di bintang-bintang dan planet-planet gas raksasa. Awan
molekul dari H2 diasosiasikan dengan pembentukan bintang. Hidrogen memainkan peran penting
dalam pemberian energi bintang melalui reaksi proton-proton dan fusi nuklir daur CNO.[55]

Di seluruh alam semesta ini, hidrogen kebanyakan ditemukan dalam keadaan atomik dan
plasma yang sifatnya berbeda dengan molekul hidrogen. Sebagai plasma, elektron hidrogen dan
proton terikat bersama, dan menghasilkan konduktivitas elektrik yang sangat tinggi dan daya
pancar yang tinggi (menghasilkan cahaya dari Matahari dan bintang lain). Partikel yang
bermuatan dipengaruhi oleh medan magnet dan medan listrik. Sebagai contoh, dalam angin
surya, partikel-partikel ini berinteraksi dengan magnetosfer bumi dan mengakibatkan arus
Birkeland dan fenomena Aurora. Hidrogen ditemukan dalam keadaan atom netral di medium
antarbintang. Sejumlah besar atom hidrogen netral yang ditemukan di sistem Lyman-alpha
teredam diperkirakan mendominasi rapatan barionik alam semesta sampai dengan pergeseran
merah z=4.[56]

Dalam keadaan normal di bumi, unsur hidrogen berada dalam keadaan gas diatomik, H2
(silakan lihat tabel data). Namun, gas hidrogen sangatlah langka di atmosfer bumi (1 ppm
berdasarkan volume) oleh karena beratnya yang ringan yang menyebabkan gas hidrogen lepas
dari gravitasi bumi. Walaupun demikian, hidrogen masih merupakan unsur paling melimpah di
permukaan bumi ini.[57] Kebanyakan hidrogen bumi berada dalam keadaan bersenyawa dengan
unsur lain seperti hidrokarbon dan air.[35] Gas hidrogen dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri
dan ganggang dan merupakan komponen alami dari kentut. Penggunaan metana sebagai sumber
hidrogen akhir-akhir ini juga menjadi semakin penting.[58]

 Peranan dalam teori kuantum

Spektrum emisi hidrogen

Oleh karena struktur atomnya yang relatif sederhana, atom hidrogen bersama dengan
spektrum emisinya menjadi pusat perkembangan teori sturktur atom.[64] Lebih jauh lagi,
kesederhanaan molekul hidrogen dan kationnya H2+ membantu pemahaman yang lebih jauh
mengenai ikatan kimia.

Salah satu dari efek kuantum yang secara eksplisit disadari (namun masih belum
sepenuhnya dimengerti saat itu) adalah pengamatan Maxwell yang melibatkan hidrogen setengah

10
abad sebelum teori mekanika kuantum bener-benar berkembang. Maxwell mengamati bahwa
kapasitas bahang spesifik dari H2 tidak sesuai dengan tren gas diatomik lainnya di bawah suhu
kamar dan mulai menyerupai tren gas monoatomik di temperatur kriogenik. Menurut teori
kuantum, sifat-sifat ini disebabkan oleh jarak antara aras tenaga rotasi hidrogen yang lebar oleh
karena massanya yang ringan. Aras yang lebar ini menghambat partisi energi bahang secara
merata menjadi gerak berputar hidrogen pada temperatur yang rendah. Gas diatomik yang terdiri
dari atom-atom yang lebih berat tidak mempunyai aras tenaga yang cukup lebar untuk
menyebabkan efek yang sama.[65]

C. Golongan Utama Nitrogen Dan Fosfor


Nitrogen dan fosfor adalah golongan VA yang elektronegatif, dan membentuk ikatan
kovalen dengan unsur elektronegatif lainnya. Secara umum keduanya memerlukan tiga electron
untuk memenuhi aturan octet seperti NH3 dan PH3. Nitrogen merupakan unsur pembentuk
protein sebagai senyawa utama dalam organism. Sedangkan fosfor dalam asam nukleat yang
terdapat dalam inti sel pembentuk kromosom.
Nitrogen

Nitrogen terdapat diudara sekitar 78% volume sebagai molekul diatom (N2) yang berikatan
kovalen rangkap tiga. Nitrogen atau zat lemas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa
bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi
dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak
aktif bereaksi dengan unsur lainnya.
Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfer Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup. Zat
lemas membentuk banyak senyawa penting seperti asam amino, amoniak, asam nitrat, dan
sianida.

 Pembuatan nitrogen

Dilaboratorium nitrogen dapat dibuat dengan memanaskan larutan yang mengandung


garam ammonium (seperti NH4Cl) dan garam nitrit(misalnya NaNO2). Bila dipanaskan terjadi
reaksi
NH4+(aq) + NO2(aq) ———–> N2(g) + 2H2O(l)
Secara komersial nitrogen dibuat dengan mencairkan udara, kemuadian didestilasi, akhirnya
dapat nitrogen sekitar 99% yang mengandung argon dan oksigen.

Nitrogen sangat diperlukan sebagai bahan pembuat senyawa penting seperti ammonia dan
urea. Nitrogen dipakai sebagai gas pelindung terhadap oksigen dalam pabrik kimia dan dapat
juga digunakan untuk membekukan makanan secara cepat.

11
 Kegunaan gas nitrogen

1.Nitrogen merupakan unsure utama pembentuk protein dan salah satu bahan
untuk membuat pupuk urea.
2.Nitrogen cair digunakan membekukan makanan dengan cepat.
3.Nitrogen digunakan sebagai gas pelindung terhadap oksigen dalam pabrik kimia dan
industri logam.
 Senyawa nitrogen

Salah satu contoh senyawa nitrogen adalah amoniak. Amoniak adalah gas yang tidak berwarna,
memiliki bau yang merangsang dan terbentuk bila senyawa organik yang mengandungnitrogen
menjadi busuk.

 Fosfor
Unsur Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme
untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa
organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil
oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik
meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya
berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90%
dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting dalam pembentukan protein dan
membantu proses metabolisme sel suatu organisme.

Fosfor adalah unsure golongan VIA, maka satu atom fosfor memerlukan tiga electron untuk
stabil. Sehingga satu atom fosfor harus berikatan kovalen dengan tiga fosfor lain. Fosfor padat
yang murni mempunyai tiga bentuk Kristal, yaitu fosfor putih (P4), fosfor merah (Pn). dan fosfor
hitam (Pn). fosfor putih dapat dibuat dengan mereaksikan garam fosfor,silicon dioksida dan
karbon pada suhu 1300oC dalam tungku listrik.
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 —————–> 6CaSiO3 + P4O10(g)
P4O10(g) + 10C ———————> P4(g) + 10 CO(g)
Fosfor putih berstruktur tetrahedral sehingga sudut P-P-P = 60o dan mengakibatkanterjadi
ketegangan dalam ikatan P-P.hal ini menyebabkan P4sangat reaktif terutama terhadap oksigen.
Fosfor putih sangat beracun dan membakar kulit.
Fosfor merah terbentuk jika fosfor putih dipanaskan atau kena ultraviolet yang mengakibatkan
atom fosfor dalam tetrahedron saling berikatan. Fosfor merah kurang reaktif biasa dipakai untuk
bahan peledak seperti bom dan kembang api.fosfor merah dicampur pasir untuk bahan korek api.

12
 Sifat Kimia Unsur Fosfor

1.) Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara,
beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di industri.

2.) Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan sebagai bahan
campuran pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api.

3.) Fosfor hitam kurang reaktif dibanding fosfor merah . atom fosfor tersusun dalam bidang datar
melalui ikatan kovalen . antara bidang terdapat gaya van der waals yang lemah.

 Kegunaan dan Kerugian Unsur Fosfor

a. Kegunaan

1. Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak
mungkin ada organik fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat
(DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk
membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi organik fosfor yang
dibutuhkan untuk menjadi organik fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme
karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.
2. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek
api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.
3. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan
lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang
dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark).
4. asam fosfor yang mengandung 70% – 75% P2O5, telah menjadi bahan penting pertanian
dan produksi tani lainnya.
5. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk
lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan
untuk menjaga korosi pipa-pipa.
6. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang.
7. bahan tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan insektisida.Selain itu fosfor
diaplikasikan pula pada LED (Light Emitting Diode) untuk menghasilkan cahaya putih.
8. Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme untuk
energi dan pertumbuhan
 Kerugian

13
Penyalahgunan fosfor menjadi Bom yang sangat mengerikan. Fosfor bom memiliki sifat
utama membakar. Zat fosfor biasanya akan menempel di kulit, paru-paru, dan usus para korban
selama bertahun-tahun, terus membakar dan menghanguskan serta menyebabkan nyeri
berkepanjangan. Para korban bom ini akan mengeluarkan gas fosfor hingga nafas terakhir.

Ketika fosfor putih ditembakan atau dibakar udara maka akan bereaksi dengan oksigen
membentuk fosfor pentaoksida (P2O5). Walaupun fosfor berbahaya namun yang paling
berbahaya yaitu terletak pada proses pembakaran fosfor dan hasil pembakaran fosfor bukan pada
ledakannya.
 Pembuatan fosfor
Sumber utama industry fosfor adalah Ca3(PO4)2. Dalam prosesnya, Ca3(PO4)2 dicampur
dengan karbon dan silika (SiO2) pada temperature 1400⁰C - 1500⁰C (dengan bunga api listrik).
SiO2 bereaksi dengan Ca3(PO4)2 pada temperature tersebut mengahasilkan P4O10 (g).
Reaksinya sebagai berikut :
2 Ca3(PO4)2 (l) + 6 SiO2 (l) → 6 CaSiO3 (l) + P4O10 (g)
Kemudian , P4O10 (g) direduksi dengan karbon , reaksinya sebagai berikut :
P4O10 (g) + C (s) → P4 (g) + 10 CO2 (g)
P4 (g) yang terjadi dikristalkan dan disimpan di dalam CS2 cair atau di dalam air. Hal itu guna
menghindari terjadinya oksidasi dengan oksigen dari udara yang cepat terjadi pada temperatur
30⁰C berupa nyala fosfor. P4 hasil pengolahan merupakan salah satu bentuk alotropi fosfor, yaitu
fosfor putih.

D. Golongan Utama Karbon Dan Silikon


1. Karbon

Karbon merupakan unsur ke-19 yang paling banyak terdapat di kerak bumi yaitu dengan
presentase berat 0,027%, dan menjadi unsur paling banyak ke-4 terdapat jagat raya setelah
hydrogen, helium, dan oksigen. Ditemukan baik di air, darat, dan atmosfer bumi, dan didalam
tubuh makhluk hidup. Karbon membentuk senyawaan hampir dengan semua unsur terutama
senyawa organic yang banyak menyusun dan menjadi bagian dari makhluk hidup.
Unsur karbon dengan lambang unsur C, di alam terdapat di dalam kerak bumi dalam
bentuk unsur bebas dan senyawa. Senyawa alamiah, karbon yang utama adalah zat-zat organik.
Unsur karbon sangat banyak membentuk senyawa “organik”. Atom karbon juga dapat dikatakan
unik karena dapat berikatan sesamanya membentuk rantai atom karbon. Karbon secara alamiah
terdapat dalam 2 bentuk kristalin (alotropi) yaitu :

14
1. Intan
Intan bersifat tak berwarna, jernih, paling keras, sangat mudah patah menjadi berkeping-
keping dan tidak menghantarkan listrik. Intan banyak didapat tertanam dalam kanal-kanal batu
vulkanik.
Pemanfaatan Intan yaitu sebagai:
a. Pelapis alat-alat pemotong gelas dan baja
b. Batu permata

2. Grafit
Grafit berwarna hitam, lunak, dan mempunyai massa jenis 2,2 g/cm, mempunyai titik
leleh sangat tinggi, diraba halus dan licin sehingga dapat dipakai sebagai pelumas. Perbedaan
intan dan grafit Struktur kristalnya, namun pada dasarnya agak mirip.
Selain intan dan grafit, karbon dapat berada dalam berbagai bentuk, baik secara alamiah
maupun buatan, yaitu bentuk serbuk seperti coke, karbon hitam dan karbon aktif.
Coke merupakan karbon amorf yang dibuat dari pemanasan batubara pada temperatur
tinggi. Karbon aktif Bermanfaat untuk mengusir bau tidak sedap, pabrik-pabrik pengolah air
sering mengalirkan air melalui karbon aktif, juga pada pabrik air minum, buah-buahan juice.
Karbon Hitam dibuat dengan cara dekomposisi termal senyawa hidrokarbon pada pembakaran
terbuka, hasilnya berupa serbuk halus dan sangat murni.
3. Fulerena
Fulerena merupakan keluarga suatu struktur dimana atom-atom karbon tersusun dalam
struktur atau elips. Untuk itu atom-atom karbon membentuk lingkar 5 dan 6 anggota mirip pola
bola sepak, nama asal C60 yaitu soccerane. Salah satu metode pembuatan fulerena yaitu dengan
menggunakan sinar laser yang berintensitas tinggi untuk memanaskan grafit hingga temperatur
diatas 10000o C.
Beberapa senyawa karbon anorganik
Karbon monoksida (CO)
Karbon dioksida (CO2 )
Karbon disulfida (CS2 )
Karbontetrahalida
Klorofluorokarbon

15
Karbida
Sianida
Sianogen
Sianat
Tiosianat
Sianamida

Sifat kimia karbon antara lain sebagai berikut:


1) Karbon bereaksi langsung dengan fluor, dengan reaksi seperti berikut.
2) Karbon dibakar dalam udara yang terbatas jumlahnya menghasilkan karbon monoksida.
Jika dibakar dalam kelebihan udara, akan terbentuk :
- KHCO3 = kalium bikarbonat
- MgCO3 = magnesium karbonat
- Mg(HCO3)2 = magnesium bikarbonat
3) Membentuk asam oksi.
Bila karbon dipanaskan dalam udara, unsur ini bereaksi dengan oksigen membentuk CO2 dan
jika CO2 ini bereaksi dengan air akan membentuk asam karbonat.
4) Membentuk garam asam oksi.
Asam karbonat, suatu asam diprotik yang khas, bereaksi dengan basa menghasilkan karbonat dan
bikarbonat, antara lain seperti berikut.
- K2CO3 = kalium karbonat+.
5) Kecenderungan atom karbon membentuk ikatan kovalen tunggal, ikatan rangkap dua dan
ikatan rangkap tiga yang akan membentuk senyawa organik.

1. Silikon
Atom silikon seperti halnya atom karbon, dapat membentuk empat ikatan secara serentak
silikon dalam susunan petrahedral, unsur Si mengkristal dengan struktur kubus pusat muka (fcc)
seperti intan, silikon bersifat semi konduktor. 85% kerak bumi disusun oleh silikon dioksida
SiO2 (silika) dan mineral silikat. Unsur silikon kemurnian 98% dapat diperoleh dari reduksi pasir
(mengandung sebagian besar SiO2) dengan coke (C) atau kalsium karbida (CaC2 ) dalam tanur
listrik . Persamaan reaksi :
SiO2 + 2C Si + 2CO

Sifat kimia silikon, antara lain seperti berikut :


1) Silikon bereaksi dengan halogen, secara umum reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti
berikut.
2) Bila silikon dipanaskan dengan oksigen akan membentuk oksida SiO3, sehingga apabila

16
oksida ini bereaksi dengan air membentuk dua asam yaitu asam ortosilikat (H4SiO4) dan asam
metasilikat H2SiO3. Senyawa ini tidak larut dalam air tetapi bereaksi dengan basa.

3) Silikon membentuk garam dari asam oksi, antara lain seperti berikut.
- Na2SiO3 = natrium metasilikat
- Mg2 SiO4 = magnesium ortosilikat
- LiAl(SiO3)2 = litium aluminium metasilikat
4) Semua silikat membentuk larutan yang bersifat basa yang dapat dilarutkan dalam air, di mana
ion SiO3 2¯ bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air.
5) Silikon membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa, di mana atom oksigen menempati
kedudukan yang berselang-seling.

E. Golongan Utama Oksigen Dan Belerang


 PENJELASAN MENGENAI OKSIGEN DAN BELERANG
 OKSIGEN (O)
Oksigen pertama kali ditemukan oleh seorang ahli obat Carl Wilhelm Scheele. Ia
menghasilkan gas oksigen dengan memanaskan raksa oksida dan berbagai nitrat sekitar tahun
1772. Scheele menyebut gas ini “udara api” karena ia merupakan satu-satunya gas yang
diketahui mendukung pembakaran. Ia menuliskan pengamatannya ke dalam sebuah manuskrip
yang berjudul Treatise on Air and Fire, yang kemudian ia kirimkan ke penerbitnya pada tahun
1775. Namun, dokemen ini tidak di publikasikan sampai dengan tahun 1777.

Pada saat yang sama, seorang pastor Britania, Joseph Priestley, melakukan percobaan yang
memfokuskan cahaya matahari ke raksa oksida (HgO) dalam tabung gelas pada tanggal 1
Augustus 1774. Percobaan ini menghasilkan gas yang ia namakan dephlogisticated air. Ia
mencatat bahwa lilin akan menyala lebih terang di dalam gas tersebut dan seekor tikus akan
menjadi lebih aktif dan hidup lebih lama ketika menghirup udara tersebut. Setelah mencoba
menghirup gas itu sendiri, ia menulis: “The feeling of it to my lungs was not sensibly different
from that of common air, but I fancied that my breast felt peculiarly light and easy for some time
afterwards.” Priestley mempublikasikan penemuannya pada tahun 1775 dalam sebuah laporan
yang berjudul “An Account of Further Discoveries in Air”. Laporan ini pula dimasukkan ke
dalam jilid kedua bukunya yang berjudul Experiments and Observations on Different Kinds of
Air. Oleh karena ia mempublikasikan penemuannya terlebih dahulu, Priestley biasanya diberikan
prioritas terlebih dahulu dalam penemuan oksigen.
Seorang kimiawan Perancis, Antoine Laurent Lavoisier kemudian mengklaim bahwa ia
telah menemukan zat baru secara independen. Namun, Priestley mengunjungi Lavoisier pada
Oktober 1774 dan memberitahukan Lavoisier mengenai eksperimennya serta bagaimana ia
menghasilkan gas baru tersebut. Scheele juga mengirimkan sebuah surat kepada Lavoisier pada
30 September 1774 yang menjelaskan penemuannya mengenai zat yang tak diketahui, tetapi
Lavoisier tidak pernah mengakui menerima surat tersebut (sebuah kopian surat ini ditemukan
dalam barang-barang pribadi Scheele setelah kematiannya).

17
Di alam ditemukan di atmosfer bumi (sebesar 21% volume) sebagai molekul diatom (O2);
tak berwarna, tak berbau, tak berasa, larut dalam air, dapat bereaksi hampir dengan semua unsur
dan menjadi komponen pertama pembakaran. Oksigen juga ditemukan dalam keadaan terikat
sebagai senyawa pada kerak bumi (42,9% massa) ± 2/3 dari masa tubuh manusia, dan 9/10
bagian masa dari air. Dibuat untuk tujuan komersial melalui destilasi bertingkat udara cair.
Oksigen alam merupakan campuran dari 3 isotopnya yang stabil, dikenal ada 8 isotop oksigen,
dalam wujud cair dan padat berwrna biru muda/pucat dan bersifat paramagnetik. Gas oksigen
digunakan dalam bidang medis, untuk pembakaran, untuk pernapasan dan untuk pembuatan
banyak senyawa terutama senyawa organik. Bentuk alotrop dari oksigen adalah ozon bersifat
sangat reaktif (Mulyono.2008:308).

 BELERANG (S)
Belerang adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam industri. Belerang atau sulfur
adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Unsur
bukan non-logam berwarna kuning muda, padatannya mengkilap, tidak berbau, tidak larut dalam
air tetapi larut dalam CS2. Pada berbagai keadaan baik, padat, cair ataupun gas unsure ini
mempunyai beberapa bentuk alotrop. Pada suhu kamar, bentuknya yang stabil dalam bentuk
rombik, dan di atas 96,50C berubah bentuknya sebagai monoklin (kedua padatan ini mengandung
cincin S8). Bentuk lainnya adalah belerang yang mengandung cincin S6 dengan struktur
heksagonal, dan dapat diperoleh dengan menambahkan natrium tiosulfat (Na2S2O8) ke dalam
larutan HCl, atau pengkristalan pengkristalan belerang dalam toluene. Belerang cair juga
memiliki beberapa bentuk, sedikit di atas titik lelehnya berupa cairan kuning yang mengandung
cincin S8 dan di atas 1600C berubah menjadi cokelat; jika lelehan belerang (±1600C) dituangkan
ke dalam air dingin akan diperoleh belerang pastik (Mulyono.2008: 70).
Belerang di Indonesia banyak terdapat bebas di daerah gunung berapi. Selain terdapat
sebagai unsur bebas, logam juga terdapat dalam bentuk senyawa logam dalam biji belerang.
Belerang sebagai unsur biasanya terdapat dalam lapisan kurang lebih 150 m di bawah batu
karang, pasir atau tanah liat. Oleh karena itu belerang tidak dapat ditambang seperti dalam
pertambangan lainnya Belerang digunakan terutama untuk membuat asam sulfat. Pada industri
ban, belerang digunakan untuk vulkanisasi karet yang bertujuan agar ban bertambah
ketegangannya. Sebagai bagian dari ilmu kimia, kimia anorganik mempelajari berbagai macam
kriteria dari belerang itu sendiri, mulai dari pengertian, sumber, hingga siklus belerang. Dengan
tujuan agar kita tahu memanfaatkan belerang sesuai dengan sifatnya, sehingga tidak merugikan
makhluk hidup khususnya manusia.
Belerang bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent.
Belerang dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat
ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfida, seperti besi sulfida (FeS2),

18
gips (CaSO4,2H2O), dan seng sulfida (ZnS) dan juga mineral sulfat. Ia adalah unsur penting
untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama
dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
Pada mulanya unsur ini disebut brimsone yang berarti batu yang mudah terbakar. Belerang
juga terdapat dalam gas alam, minyak bumi, dan batu bara.

Pada tahun 1904 Frasch berhasil mengembangkan cara untuk mengekstrak belerang yang
dikenal dengan cara Frasch. Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang terdapat 2 pipa
konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan belerang. Uap air yang sangat
panas di pompa dan dimasukkan melalui pipa luar sehingga belerang meleleh. Kemudian
dimasukkan udara bertekanan tinggi melalui pipa terkecil sehingga terbentuk busa belerang dan
terpompa ke atas melalui pipa ketiga. Kemurnian belerang yang keluar mencapai 99,5%
(Achmad.2001:35).
Isotop utama belerang adalah 32S (kelimpahan 95.02%), 33S (0.75%), 34S (4.21%
dan 36S(0.02%) , dan terdapat juga enam isotop radioaktif. Di antara isotop-isotop ini, 33S (I=3/2)
digunakan untuk NMR. Karena rasio isotop belerang dari berbagai lokasi berbeda, keakuratan
massa atom terbatas pada 32.07± 0.01. Karena kelektronegativan belerang (χ = 2.58) lebih kecil
dari oksigen (χ = 3.44) dan belerang adalah unsur yang lunak, derajat ion ikatan senyawa
belerang rendah dan ikatan hidrogen senyawa belerang tidak terlalu besar. Unsur belerang
memiliki banyak alotrop, seperti S2, S3, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S18, S20, dan S∞, yang
mencerminkan kemampuan katenasi atom belerang.
Unsur belerang biasanya adalah padatan kuning dengan titik leleh 112.8 °C disebut dengan
belerang ortorombik (belerang α). Transisi fasa polimorf ini menghasilkan belerang monoklin
(belerang β) pada suhu 95.5 °C. Telah ditentukan pada tahun 1935 bahwa belerang-belerang ini
mengandung molekul siklik berbentuk mahkota (Gambar 4.18). Karena bentuknya molekular,
belerang larut dalam CS2. Tidak hanya cincin yang beranggotakan 8 tetapi cincin dengan
anggota 6-20 juga dikenal, dan polimer belerang heliks adalah belerang bundar yang tak hingga.
Molekul S2 dan S3 ada dalam fasa gas. Bila belerang dipanaskan, belerang akan mencair dan
saat didinginkan menjadi makromolekul seperti karet. Keragaman struktur belerang terkatenasi
juga terlihat dalam struktur kation atau anion poli belerang yang dihasilkan dari reaksi redoks
spesi yang terkatenasi.
 SIFAT KIMIA OKSIGEN DAN BELERANG
1) Sifat Kimia Oksigen

Oksigen membentuk senyawa dengan semua unsur, kecuali He, Ne dan mungkin Ar
dikenal. Molekul oksigen (dioksigen, O2) bereaksi dengan semua unsur lain kecuali halogen,
beberapa logam mulia, dan gas-gas mulia baik dalam suhu ruangan atau pada pemanasan.
Biasanya oksigen bereaksi dengan logam membentuk ikatan yang bersifat ionik dan bereaksi
dengan bukan logam membentuk ikatan yang bersifat kovalen sehingga akan membentuk oksida.

Penggabungan elektron membentuk O2-

19
Oksida. Ranah sifat fisika yang diperhatikan oleh oksida biner dari unsurnya melengkapi
ranah jenis ikatan mulai yang benar-benar ionik sampai yang benar-benar kovalen. Pembentukan
ion oksida dari molekul oksigen memerlukan banyak energy, kira-kira 1000 Kj/mol:
½ O2 (g) O (g) ∆H= 248 Kj/mol
O (g) + 2e O2-(g) ∆H= 752 Kj/mol
Molekul oksigen yang benar-benar kovalen adalah senyawaan seperti CO2, SO2 NO2, dan
sebagainya.

1. Pembentukan dua ikatan kovalen tunggal -O- atau ikatan rangkap dua =O, seperti
dialam (CH3)2C=O atau Cl5Re=O.
2. Pembentukan satu ikatan tunggal dan penggabungan elektron seperti dalam –OH
atau –OEt.
3. Pembentukan tiga atau yang kurang umum, empat ikatan kovalen seperti dalam
ion oksonium H3O+, R3O+ dan Be4(CO2CH3)6.

Pembentukan ion oksonium analog dengan pembentukan ion ammonium;


NH3 + H+ NH4+
OH2 + H + OH
Klasifikasi Oksidasi :
Terdapat enam macam oksida, yaitu:
a) Oksida asam
Oksida asam adalah oksida dari unsur nonlogam dan oksida unsur blok d dengan bilangan
oksidasi besar.
SO3(aq) + H2O(l) → 2H+(aq) + SO42¯(aq)
CO2(g) + H2O(l) → 2H+(aq) + CO32¯(aq)
CrO3(s) + H2O(l) → 2H+(aq) + CrO42¯(aq)

b) Oksida basa, dengan air membentuk basa.


CaO(s) + H2O(l) → Ca2+(aq) + 2OH¯(aq)
Na2O(s) + H2O(l) → 2Na+(aq) + 2OH¯(aq)

c) Oksida amfoter, oksida ini dapat bereaksi dengan asam atau basa.
ZnO(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(s) + H2O(l)
ZnO(s) + 2OH¯(aq) → Zn(OH)42¯(aq)

d) Oksida netral
Oksida ini tidak bereaksi dengan asam maupun basa, misal NO, N2O, dan CO.

e) Oksida campuran
Oksida ini merupakan campuran dari oksida sederhana, misalnya P3O4 merupakan
campuran PbO (dua bagian) dan PbO2 (satu bagian).

f) Peroksida dan superperoksida


20
Oksigen membentuk peroksida H2O2, N2O2 dan BaO2 dengan bilangan oksidasi oksigen –1
serta RbO2, CsO2 dengan bilangan oksidasi oksigen –1/2.

2) Sifat Kimia Belerang


Belerang hanya memerlukan dua elektron lagi untuk mencapai konfigurasi s2p4 dari gas
mulia. Jika belerang bereaksi dengan logam maka belerang bertindak sebagai penerima elektron.
Belerang mudah bereaksi dengan semua unsur kecuali emas, platinum dan gas mulia.
Reaksi-reaksi pada belerang, antara lain seperti berikut.
a) Dengan logam
Belerang bereaksi lebih kuat dengan logam.
Contoh: Fe(s) + S(s) → FeS(s)
b) Reaksi dengan nonlogam
Belerang bereaksi dengan karbon panas membentuk karbon disulfida.
C(s) + S(s) → CS2(s)
c) Belerang bereaksi dengan oksigen membentuk oksida gas yaitu SO2 dan SO3.
d) Belerang bereaksi dengan halogen membentuk belerang monoklorida, dan belerang
heksa fluorida.
e) Bila gas hidrogen dialirkan dalam bentuk gelembung-gelembung melalui belerang yang
meleleh, maka akan terbentuk gas hidrogen sulfida.
H2(g) + S(s) → H2S(g)

 Pembentukan Oksida dari Sulfur :

1. Sulfur dioksida (SO2)

Sulfur dioksida adalah gas tidak berwarna, berbau khas, memerihkan mata dan dapat
merusak saluran pernafasan. SO2 dapat terbentuk dari pembakaran batu bara yang mengandung
belerang dan pemanggangan biji sulfida. SO2dapat larut dengan baik dalam air (Achmad.2001;
39)
SO2 (g) + H2O (l) → H2SO3 (aq)
Sifat sulfur dioksida mudah larut dan menghasilkan asam seperti yang dijelaskan diatas
mengakibatkan persoalan lingkungan di daerah dimana digunakan bahan bakar yang
mengandung belerang. Jika turun hujan gas ini terlarut dalam air sehingga turun sebagai asam
sulfit yang encer (Achmad.2001; 39).
SO2 diproduksi secara secara kemersial dalam skala yang besar. Di dalam laboratorium
SO2 dapat dideteksi dengan cara:

1. Dengan baunya sendiri


2. Karena adanya perubahan dari kertas filter dengan pengasamkan dengan larutan
hijau kalium kromat, hal ini berhubungan dengan terbentuknya Cr3+.

K2Cr2O7 + 3SO2 + H2SO4 Cr2(SO4)3 + K2SO4 + H2O

21
1. Karena adanya perubahan dari kertas biru kanji iodate (adanya kanji dan I2)

2KIO3 + 5SO2 + 4H2O I2 + 2KHSO4 + 3H2SO4


Metode kuantitatif untuk perhitungan SO2 di atmosfer sangatlah penting karena
berhubungan dengan terjadinya hujan asam. Metode tersebut meliputi:

 Oksidasi menghasilkan H2SO4, penentunya dengan titrasi


 Reaksi dengan K2[HgCl4] untuk memberikan kompleks merkuri dengan bereaksi dengan
pararosalin dan ditentukan dengan kolorimetri.

K2[HgCl4] + 2 SO4 + 2H2O K2[Hg(SO3)2] + 4 HCl

 Pembakaran dengan api hidrogen di dalam flame photometer dan mengukum spektrum
S2.

1. Sulfur trioksida (SO3)

Pada suhu kamar belerang trioksida berupa padatan yang terdiri dari satuan
SO3 dengan struktur yang rumit. Padatan ini mudah menguap dan fasa gas SO3 terdiri dari
molekul planar (Achmad.2001; 40).
Molekul diatas melibatkan kedua ikatan pπ-pπ dan pπ-dπ S-O, yang membentuk
polimer dalam keadaan padat (Cotton.2007:369).
Dari hasil eksperimen diperoleh 3 ikatan S-O pada SO3 sama panjang, yaitu
141,8(1) pm. Harga ini dekat dengan panjang ikatan S-O dengan orde ikatan 2 yakni 142 pm
sehingga struktur lewis SO3 yang memenuhi adalah sebagai berikut (Effendy.2006: 39)
Sulfur trioksida dibuat dengan cara oksidasi belerang dioksida dengan oksigen
2 SO2 (g) + O2 (g) → 2 SO3

1. Asam sulfat

Gas SO3 bereaksi dengan air membentuk H2SO4.


SO3(g) + H2O(l) H2SO4(l)
Asam sulfat sangat penting bagi kemakmuran suatu negara industri yang erat kaitannya
dengan berbagai-bagai industri. Pabrik asam sulfat memerlukan belerang dioksida yang dapat
diperolah dari (Achmad, 2001: 40-41):
a) Pembakaran belerang
S + O2 SO2
b) Pirit atau seng sulfida

22
Pada pemanggaman bijih-bijih logam ini dihasilkan sulfur dioksida sebagai hasil samping.
4 FeS2 + 11 O2 2 Fe2O3 + SO2
2 ZnS + 3 O2 2 ZnO + 2 SO2
c) Anhidrit CaSO4
CaSO4 + 2 C 2 CO2 + CaS
CaS + 3 CaSO4 4 CaO + 4 SO2
Hampir semua asam sulfat dibuat dengan menggunakan metode kontak. Proses ini
berlangsung dalam tiga tahap yaitu:
a) Produksi SO2
Belerang dibakar dalam udara kering di ruang pembakar pada suhu 10000C
S + O2 SO2 ∆H= -297 kJ mol-1
Gas yang dihasilkan mengandung kurang lebih 10 % volume sulfur dioksida =, kemudian
setelah didinginkan sampai 4000C dimurnikan dengan cara pe-ngendapan elektrostatik.
b) Konversi SO2 menjadi SO3
Dengan menggunakan katalis (biasanya vanadium (V) oksida), sulfur dioksida direaksikan
dengan udara bersih yang berlebuh. Oleh karena reaksi adalah rekasi eksotermis, gas-gas ini
direksikan pada 4500C-4740C.
2 SO2 + O2 2 SO3 ∆ H= -98 kJ mol-1
Gas yang panas ini dialirkan melalui sebuah konverter yang terdiri dari empat lapisan yang
dicampur dengan katalis vanadium (V) oksida. Pada lapisan pertama 70% SO2 dapat diubah
menjadi SO3. Oleh karena reaksinya adalah reaksi endoterm, gas harus didinginkan terlebih
dahulu sebelum mengalami konversi pada lapisan kedua pekerjaan ini diulangi sehingga sampai
pada lapisan keempat 98% sulfur dioksida diubah menjadi belerang trioksida. Agar dapat
mencapai 99,5% konversi, sulfur trioksida yang dihasilkan didinginkan kemudian dilarutkan
dalam asam sulfat 98% sampai 99%.
c) Konversi SO3 menjadi H2SO4
Sulfur trioksida yang dihasilkan didinginkan kemudian dilarutkan dalam H2SO4 98%
sehingga menghasilkan asam 98,5% yang diencerkan dengan air.

1. i. SO3 + H2SO4 H2S2O7


2. ii. H2S2O7 + H2O 2 H2SO4

Reaksi keseluruhannya adalah


H2O + SO3 H2SO4 ∆H= -130 kJ mol-1

23
4.Asam tiosulfat (H2S2O3)
Walaupun asam ini akan dihasilkan bila tiosulfat diasamkan, asam bebasnya tidak
stabil. Ion S2O32- dihasilkan dengan mengganti satu oksigen dari ion SO42-dengan belerang, dan
asam tiosulfat ini adalah reduktor sedang.
5.Asam sulfit (H2SO3)
Garam sulfit sangat stabil namun asam bebasnya belum pernah diisolasi. Ion SO32-
memiliki simetri piramida dan merupakan reagen pereduksi. Dalam asam ditionat, H2S2O6, ion
ditionat, S2O62-, bilangan oksidasi belerang adalah +5, dan terbentuk ikatan S-S. Senyawa
ditionat adalah bahan pereduksi yang sangat kuat
6. S
7.Oksida lainnya.
Contohnya adalah S2O, S6O, S10O
 KEGUNAAN OKSIGEN DAN BELERANG
a. Kegunaan Oksigen
Kegunaan dari oksigen yaitu :
- Oksigen sebagai sarana untuk bernapas manusia dan hewan (dihiru oleh menusia dan
hewan untuk hidup)
- Untuk menghasilkan energi yang diperlukan oleh semua bahan bakar (kayu, minyak
tanah, dan bensin)
- Dapat bereaksi dengan semua unsur kecuali halogen.
b. Kegunaan Belerang
kegunaan dari belerang yaitu :
- Belerang bersama KNO3, karbon digunakan dalam pembuatan serbuk mesiu.
- Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh
dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit,
- Salah satu penerapan penting kimia sulfur ialah dalam pengolahan kayu menjadi pulp
kayu yang digunakan di dalam kertas dan karton,
- Untuk menghilangkan jerawat, panu, kudis, kurap, juga untuk berbagai masalah kulit
lainnya seperti ketombe, alergi, dan mengurangi jumlah minyak berlebih di kulit.
- Belerang digunakan dalam proses vukanisasi karet alam dan juga berperan sebagai
fungisida.
- Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Beton-ton belerang
digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang sangat penting.
- Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk
mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan insultor
yang baik.
 Keberadaan Sifat Dan Alotrop
Oksigen memiliki 3 isotop yaitu 16O (99,759%), 17O (0,0374%) dan 18O (0,2039%). dis
tilasi bertingkat dari air menyebabkan konsentrat yang mengandung air sampai dengan 97%

24
atom 18O atau sampai dengan 4% atom 17O, dapat dibuat. 18O digunakan sebagai runtutan dalam
studi mekanisme reaksi senyawaan oksigen. Meskipun 17O mempunyai spin inti (5/2),
kelimpahan yang rendah mempunyai arti bahwa diperlukan akumulasi spektrum dan atau metode
Transformasi Fourier, meskipun digunakan contoh yang diperkaya (Cotton.2007: 351).
Isotop oksigen 16O (kelimpahan 99.762 %), 17O (0.038%), dan 18O (0.200%). 17O memiliki
spin I= 5/2 dan isotop ini adalah nuklida yang penting dalam pengukuran NMR. 18O digunakan
sebagai perunut dalam studi mekanisme reaksi. Isotop ini juga bermanfaat untuk penandaan garis
absorpsi spektrum IR atau Raman dengan cara efek isotop. Dioksigen O2, dalam keadaan dasar
memiliki dua spin yang tidak paralel dalam orbital molekulnya, menunjukkan sifat paramagnetik
dan disebut oksigen triplet. Dalam keadaan tereksitasi, spinnya berpasangan dan dioksigen
menjadi diamagnetik, disebut oksigen singlet. Oksigen singlet sangat penting untuk sintesis
kimia, sebab oksigen singlet ini memiliki kereaktifan karakteristik. Oksigen singlet dihasilkan
dalam larutan dengan reaksi transfer energi dari kompleks yang teraktivasi oleh cahaya atau
dengan pirolisis ozonida (senyawa O3).
 Ozon
Ozon merupakan senyawa yang tidak stabil, gas berwarna biru tua dan bersifat
diamagnetik. Titik didih sebesar -112oC. Trioksigen (O3), dikenal sebagai ozon, merupakan
alotrop oksigen yang sangat reaktif dan dapat merusak jaringan paru-paru Ozon diproduksi di
atmosfer bumi ketika O2 bergabung dengan oksigen atomik yang dihasilkan dari pemisahan
O2 oleh radiasi ultraviolet (UV). Oleh karena ozon menyerap gelombang UV dengan sangat kuat,
lapisan ozon yang berada di atmosfer berfungsi sebagai perisai radiasi yang melindungi planet.
Lapisan ozon yang berada dalam atmosfer bumi dapat menyerap radiasi sinar UV (λ 255 nm)
yang berasal dari matahari sehingga dapat melindungi manusia di bumi. Penggunaan lemari es
dan alat elektronik lainnya yang mengandungChlorofluorocarbons (CFC) akan dapat merobek
lapisan ozon sehingga lapisan ozon akan rusak.
Molekul O3 simetris dan bengkok, memiliki sudut ikatan sebesar 117o dan panjang ikatan
sebesar 1,28 Ǻ. oleh karena ikatan O–O berjarak 1,49 Ǻ dalam HOOH (ikatan-ikatan tunggal)
dan 1,21 Ǻ dalam O2 (ikatan rangkap dua) nampaknya ikatan O–O dalam O3 harus mempunyai
sifat ikatan rangkap dua. Dalam bentuk pemerian resonansi hal ini dapat diperhitungkan sebagai
berikut (Cotton.2007:351):
O3 secara termodinamika tidak stabil dan dapat terdekomposisi menjadi O 2. Dekomposisi
tersebut berlangsung secara eksotermik dan dapat dikatalis dengan berbagai material. O3 dalam
bentuk cair mudah meledak, merupakan oksidator kuat
3PbS + 4 O3 3PbSO4
2NO2 + O3 N2O5 +O2
S + H2O +O3 H2SO4
2 KOH+ 5O3 2 KO3 + 5 O2+ H2O

25
Sifat-sifat Kimia Ozon.
O3 memiliki karakteristik berbau tajam, merupakan gas yang beracun. Ozon adalah zat
pengoksidasi yang kuat dibandingkan dengan O2 dan bereaksi dengan banyak senyawa dalam
kondisi di mana O2 tidak dapat melakukannya. Reaksi;
O3 + 2KI + H2O I2 + 2KOH + O2
Reaksi diatas adalah kuantitatif dan dapat digunakan untuk analisis. Jumlah O3 dalam suatu
campuran gas dapat ditentukan dengan melewatkan sampel gas ke dalam larutan KI yang telah
diatur pHnya dengan larutan buffer borat (pH 9,2) kemudian dititrasi dengan natrium tiosulfat.
O3 + 2 K+ + 2 I- I2 + 2 KOH+ O2
Ozon digunakan untuk oksidasi senyawaan organik dan dalam pemurnian air. Ozon
digunakan untuk oksidasi senyawaan organik dan dalam pemurnian air. Mekanisme oksidasi
mungkin melibatkan proses rantai radikal bebas demikian juga intermediet dengan gugus –OOH.
Dalam larutan asam O3 hanya diungguli dalam kekuatan oksidasinya oleh F2, ion perxentat, atom
oksigen, radikal OH, dan sejumlah kecil spesies yang lainnya.
Proses lapisan ozon yang melindungi bumi dari sinar UV.
Ozon merupakan penyusun utama lapisan atmosfer khususnya stratosfer pada ketinggian
15 sampai 25 km. pada ketinggian ini konsentrasi ozon mencapai 10 ppm. Dibawah ketinggian
ini konsentrasi oksigen hanya sebesar 0,04 ppm. Dilapisan ozon ini terbentuk dari oksigen.
Mula-mula radiasi ultraviolet dari matahari dengan panjang gelombang kurang dari 255 nm,
menguraikan molekul oksigen menjadi atom oksigen.
O2 → 2O
Kemudian atom oksigen segera bereaksi dengan molekul oksigen lainnya membentuk ozon
O + O2 → O3
Ozon juga menyerap sinar UV namun panjang gelombang yang berbahaya bagi makhluk
hidup yaitu panjang gelombang 240 nm sampai 310 nm. Pada penyerapan ini ozon terurai
menjadi atom oksigen dan molekul oksigen, dan mengubah energy kinetic dari atom O dan
molekul O2 menjadi kalor. Dengan demikian sebagian besar sinar UV dari matahri diserap
sebelum sampai ke permukaan bumi. Oleh karena radiasi UV dapat merusak sel makhluk hidup,
lapisan ozon melindungi manusia dan tumbuhan dari kerusakan ini (Achmad.2001; 29-30)

26
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Unsur aluminium banyak terdapat pada bauksit, aluminium silikat, kriolit,


dan bijih mika. Aluminium digunakan untuk bahan konstruksi, misalnya
badan pesawat terbang, velg roda mobil, kerangka sepeda motor, dan
peralatn rumah tangga.
2. Hidrogen merupakan unsur nonlogam yang terletak pada golongan IA
dalam table periodic. Hidrogen dalam keadaan bebas berupa molekul dari
atom H2 dan mempunyai tiga macam isotope, yaitu hydrogen, deuterium,
dan tritium.
3. Karbon terdapat sebagai intan, grafit, karbon amorf, yaitu kokas, jelaga
hitam, dan arang. Unsur silicon banyak terkandung dalam sneyawa silica
dan silikat yang terdapat pad abeberapa mineral dan batuan sebagai asir
kuarsa dan lempung.
4. Nitrogen terdapat bebas di udara sebagai gas N2 keberadaannya di
atmosfer 78,08% volume. Nitrogen digunakan sebagai bahan pembeku
dalam industri pengolahan makanan, pengisi bola lampu pijar,
memproduksi berbagai senyawa nitrogen, erutama pembuatan gas
ammonia dan pupuk nitrogen.
5. Oksigen terdapat bebas di udara, merupakan unsur terpenting bagi
kehidupan, diproduksi dengan cara distilasi bertingkat terhadap udara
yang dicairkan. Belerang selain terdapat sebagai unsur bebas, juga banyak
membentuk senyawa logam dalam bijih belerang, misalnya pirit,
kalkopirit, glance, gips, dan barit.

27

Anda mungkin juga menyukai