Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
STATISTIK INDUSTRI II
Disusun Oleh :
Laksmita Husnar
16.021.014.027
Teknik industri regular B
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
2018
PENDUGAAN PARAMETER
INFERENSI STATISTIK
Inferensi statistik mencakup semua metode yang digunakan dalam penarikan
kesimpulan atau generalisasi mengenai populasi.
Inferensi statistik dapat dikelompokkan dalam 2 bidang utama:
Pendugaan Parameter
Contoh :
Seorang calon dalam suatu pemilihan ingin menduga proporsi yang
sebenarnya pemilih yang akan memilihnya, dengan cara mengambil 100 orang
secara acak untuk ditanyai pendapatnya. Proporsi pemilih yang menyukai
calon tersebut dapat digunakan sebagai dugaan bagi proporsi populasi yang
sebenarnya.
Pengujian Hipotesis
Contoh :
Seorang peneliti masalah kedokteran diminta untuk memutuskan, berdasarkan
bukti-bukti hasil percobaan, apakah suatu vaksin baru lebih baik daripada yang
sekarang beredar di pasaran.
Seorang insinyur ingin memutuskan, berdasarkan data contoh apakah ada
perbedaan ketelitian antara dua jenis alat ukur.
Metode Pendugaan Parameter suatu populasi dapat dibedakan menjadi dua :
Pendugaan Metode Klasik
Pendugaan dilakukan berdasarkan sepenuhnya pada informasi sampel yang diambil
dari populasi.
Pendugaan Bayes
Pendugaan dengan menggabungkan informasi yang terkandung dalam sampel dengan
informasi lain yang telah tersedia sebelumnya yaitu pengetahuan subyektif mengenai
distribusi probabilitas parameter.
Efisien
Diantara semua kemungkinan penduga takbias bagi parameter ,, yang
ragamnya terkecil adalah penduga paling efisien bagi , .
Dugaan parameter dapat dibagi menjadi :
Dugaan Titik
Menentukan suatu bilangan tunggal berdasarkan sampel sebagai penduga dari
parameter.
Dugaan Selang
Menentukan suatu interval nilai yang dengan peluang tertentu, (1-α)
diharapkan memuat parameter yang diduga.
Jika parameter populasi, dugaan selang dapat dinyatakan dengan : (untuk 0 < α < 1)
ˆ
P ( ˆ ) 1 Selang ˆ ˆ , yg dihitung dari sampel yg terpilih, disebut
1 2 . 1 2
Bila contoh diperoleh dari suatu sebaran normal, atau bila n cukup besar 𝑥̅ , dapat
diperoleh selang kepercayaan bagi µ. Bahwa sebaran penarikan contoh bagi X adalah
normal dengan nilai tengah µx = µ dan simpangan baku σx = 𝜎⁄ . Dengan
√𝑛
melambangkan bagi nilai z α/2 yang luas daerah di sebelah kanan di bawah kurva
normalnya adalah α/2, kita dapat melihat dari gambar diatas bahwa :
P(-z α/2<z< z α/2)=1-α
Dengan demikian :
𝑥− µ
P(-z α/2<𝜎⁄ 𝑛< z α/2) = 1-α
√
𝜎
P(𝑋̅-z α/2 < < µ < ̅𝑋 + z α/2) = 1-α
√𝑛
Bila 𝑥̅ adalah nilai tengah contoh acak berukuran n yang diambil dari suatu populasi
dengan ragam σ2 diketahui ,maka selang kepercayaan (1-α)100 % bagi µ adalah
𝛔
𝑥̅ -z α/2√𝑛<µ<𝑥̅ +z α/2
√𝑛
Sedangkan adalah nilai z yang luas daerah disebelah kanan dibawah kurva normal
baku adalah α/2 .
Untuk contoh kecil yang diambil dari populasi yang tidak normal, kita tidak dapat
mengharapkan bahwa derajat kepercayaan bagi selang tersebut akan akurat.Tetapi bila
ukuran contohnya n ≥ 30 , bagaimanapun bentuk populasinya ,teori penarikan contoh
menjamin akan diperolehnya hasil yang memuaskan.
Jelaslah bahwa nilai-nilai peubah acak dan yang didefinisikan dalam pasal 9.2, adalah
kedua batas kepercayaan :
1
Ѳ1 = 𝑥 − 𝑧𝛼⁄2
√𝑛
dan
1
Ѳ2 = 𝑥 − 𝑧𝛼⁄2
√𝑛
Contoh yang berbeda akan menghasilkan nilai x yang berbeda pula, sehingga selang
kepercayaan bagi paremeter µ diperoleh. Noktah yang terletak dipusat setiap selang
menunjukkan posisi x yang merupakan nilai dugaaan titik bagi contoh yang
bersangkutan.Sebagian besar selang terlihat mencakup µ,tetapi tidak
semuanya.Perhatikan bahwa semua selang itu mempunyai selang panjang yang sama,
karena panjang selang hanya bergantung kepada nilai Z α semakin besar nilai z α/2
yang kita pilih, semakin panjang selang tersebut, dan semakin yakinlah kita bahwa
contoh yang terpilih itu akan menghasilkan selang yang mencakup parameter µ yang
tidak diketahui.
Contoh
Suatu contoh acak 36 mahasiswa tingkat akhir menghasilkan nilai tengah dan
simpang baku nilai mutu rata rata sebesar, berturut turut 2,6 dan 0,3. Buat selang
kepercayaan 95% dan 99% bagi nilai tengah mutu rata rata seluruh mahasiswa tingkat
akhir.
Jawab:
Nilai dugaan titikbagi µ adalah x = 2,6. Karena ukuran contohnya besar,
simpangan baku σ dapat diduga dengan s = 0,3. Nilai z yang luas daerah di sebelah
kanannya 0,025. Yang berarti pula luas daerah di sebelah kirinya 0,975adalah Z0,025 =
1,96 . Dengan demikian selang kepercayaan 95 % bagi µ adalah
Untuk memperoleh selang kepercayaan 99%, ditentukan dahulu nilai z yang luas
daerah di sebelah kanannya 0,005 dan di sebelah kirinya 0,995. Dengan demikian,
diperoleh Z 0,005 = 2,575 dan selang kepercayaan 99% bagi µ adalah
Dalam contoh soal, kita percaya bahwa 95% b perbedaan niai tengah ontoh x = 2,6
dengan dari nilai tengah yang sesungguhnya µ tidak lebih daripada 0,1; dan kita
percaya 99% bahwa beda itu tidak lebih daripada 0,13. Seringkali, kita ingin
mengetahui berapa besar sebuah contoh harus diambil aga galat dalam menduga µ
tidak melebihi suatu nilai tertentu e. Ini berarti kita harus menentukan n sehingga
1
𝑧𝛼⁄2 = 𝑒.
√𝑛
Bila x digunakan untuk menduga µ, kita boleh percaya (1 – α) 100% bahwa galatnya
tidak akan melebihi suatu nilai tertentu e bila ukuran contohnya diambil sebesar:
𝑧𝛼⁄2
𝑛=( )
𝑒
Bila menyelesaikan persamaan itu untuk ukuran contoh n, semua pecahan harus
dibulatkan ke bilangan bulat berikutnya yang lebih besar. Dengan selalu mematuhi
aturan ini, kita boleh yakin bahwa derajat kepercayaanya tidak pernah jatuh di bawah
(1 – α ) 100%
Sesungguhnya rumus tersebut boleh digunakan hanya bila mengetahui ragam dari
suatu populasi yang akan diambil contohnya. Bila tidak memiliki informasi ini, suatu
contoh awal berukuran n≥-30 dapat diambil untuk memberikan nilai dugaan bagi σ,
kemudian dengan menggunakan rumus tersebut, dapat ditentukan berapa banyak
pengamatan yang diperlukan untuk memperoleh derajat ketelitian yang dikehendaki.
contoh
Seberapa besar contoh harus diambil dalam soal 1 bila kita ingin percaya 95% bahwa
nilai dugaan kita tidak menyimpang dari µ lebih daripada 0,05?
Jawab :
simpangan baku contoh s = 0,3 yang diperoleh dari contoh awal berukuran 36 akan
digunakan sebagai σ; maka :
(1,96)(0,3) 2
𝑛=[ ] = 138,3
0,05
Jadi, kita percaya 95% bahwa suatu contoh acak berukuran 139 akan menghasilkan
nilai dugaan x yang selisihnya dari σ tidak akan melebihi 0,05.
Sering kali, kita harus menduga nilai tengah populasi yang ragam tidak diketahui dan
kita tidak mungkin mengambil contoh yang berukuran n ≥ 30. Biaya sangat sering
merupakan faktor pembatas bagi ukuran contoh kita. Asalkan populasinya kira-kira
berbentuk genta, selang kepercayaannya masih dapat diperoleh meskipun σ2 tidak
diketahui dan ukuran contohnya kecil, yaitu dengan memanfaatkan sebaran penarikan
contoh bagi T, yang dalam hal ini :
𝑋̅ − 𝜇
𝑇=
𝑆⁄
√𝑛
Prosedurnya sama seperti pada contoh besar, kecuali bahwa kita menggunakan
sebaran t sebagai pengganti sebaran normal baku. Dengan melihat ke gambar dapat
mengatakan bahwa :
𝑋̅ − 𝜇
𝑃 (−𝑡𝛼⁄2 < < 𝑡𝛼⁄2 ) = 1 − 𝛼
𝑆⁄
√𝑛
Dengan berturut-turut menggandakan setiap suku ketaksamaan tersebut dengan,
kemudian mengurangkan X dari setiap suku, dan terakhir menggandakan ketaksamaan
tersebut dangan – 1, diperoleh :
𝑠 𝑠
𝑃 (𝑋̅ − 𝑡𝛼⁄2 < 𝜇 < 𝑋̅ + 𝑡𝛼⁄2 )=1−𝛼
√𝑛 √𝑛
Bila sebuah contoh acak berukuran n telah diambil dan simpangan bakunya s dapat
dihitung, maka nilai tengah x dan simpangan bakunya s dapat dihitung, sehingga
selang kepercayaan ( 1 – α ) 100% bagi µ dapat diperoleh :
Bila x1 dan s adalah nilai tengah dari simpang baku sama dan s adalah nilai
tengah dari simpang baku sampel ukuran n <30, yang diambil dari suatu populasi
berbentuk genta yang ragamnya tidak diktahui, maka selang kepercayaan (1-σ) 100%
bagi µ diberikan rumus
𝑠 𝑠
𝑥 − 𝑡𝛼⁄2 < µ < 𝑥 + 𝑡𝛼⁄2
√𝑛 √𝑛
Contoh:
Isi 7 kaleng asam sulfat adalah 9.8, 10.2, 10.4, 9.8, 10.0, 10.2, 10.4, dan 9.6
liter. Tentukan selang kepercayaan 95% bagi nilai tengah isi semua kaleng demikian
ini bila isi kaleng itu menyebar normal !
Jawab :
Nilai tengah dan simpang baku data tersebut adalah :
X= 10,0 dan X= 0,283
Dengan menggunakan tabel, diperoleh T0,25 = 2,447 untuk v= 6 derajat bebas. Dengan
demikian selang kepercayaan 95% bagi µ adalah :
𝜇2 𝜇2
𝜇𝑥̅1 −𝑥̅2 = √( 1⁄𝑛1 ) + ( 2⁄𝑛2 ) dengan demikian kita dapat menyatakan dengan peluang
Yang membawa pada selang kepercayaan (1–α) 100% bagi 1-2 berikut ini:
a. Selang kepercayaan bagi µ1-µ2 dan σ 22, diketahui bila x1 dan x2 masing-masing
adalah nilai tengah sampel acak bebas berukuran n1 dan n2 yang diambil dari populasi
dalam ragam σ 12 dan σ 22, yang diketahui maka selang kepercayaan (1-α) 100% bagi
µ1-µ2 adalah :
𝜇12 𝜇22 𝜇12 𝜇22
(𝑋̅1 − 𝑋̅2 ) − 𝑧𝛼⁄ √ + ̅ ̅
< (𝜇1 − 𝜇2 ) < (𝑋1 − 𝑋2 ) + 𝑧𝛼⁄2 √ +
2 𝑛1 𝑛2 𝑛1 𝑛2
Sedangkan dalam hal ini zα/2 adalah nilai peubah normal baku z yang luas daerah di
sebelah kanannya sebesar 1-α.
Bila kedua contohnya diambil dari populasi normal maka derajat kepercayaan yang
dinyatakan tersebut tepat. Untuk populasi tak normal, kita masih mendapatkan selang
kepercayaan hampiran yang sangat baik bila n1 dan n2 lebih besar daripada 30. Seperti
2 2
juga sebelumnya, bila 1 dan 2 tidak diketahui tetapi ukuran kedua contoh cukup
2 2
besar, maka kita dapat mengganti 1 dan 2 dengan s12 dan s22, tanpa memberikan
pengaruh yang berarti pada selang kepercayaan.
Contoh.
Suatu ujian kimia diberikan pada 50 siswa perempuan dan 75 siswa laki-laki.
Siswa-siswa perempuan mencapai rata-rata 76 dengan simpangan baku 6, sedangkan
siswa-siswa laki-laki memperoleh rata-rata 82 dengan simpangan baku 8. Tentukan
selang kepercayaan 96% bagi beda µ1-µ2, dalam hal ini, µ1 adalah nilai tengah skors
semua siswa laki-laki, dan µ2 adalah nilai tengah skors semua siswa perempuan yang
mungkin mengambil ujian ini.
Jawab :
Nilai dugaan titik bagi µ1-µ2 adalah x1-x2 = 82-76 = 6. Karena ni dan n2
keduanya cukup besar, maka kita dapat mengganti 1 dengan s1=8 dan 2 dengan s2=6.
Dengan mengambil α=0,064, kita memperoleh dari tabel bahwa z0,02=2,05. Dengan
demikian subtitusi ke dalam rumus :
𝜇12 𝜇22 𝜇12 𝜇22
(𝑋̅1 − 𝑋̅2 ) − 𝑧𝛼⁄ √ + < (𝜇1 − 𝜇2 ) < (𝑋̅1 − 𝑋̅2 ) + 𝑧𝛼⁄2 √ +
2 𝑛1 𝑛2 𝑛1 𝑛2
64 36 64 36
(6) − 2.05√ + < (𝜇1 − 𝜇2 ) < (6) − 2.05√ +
75 50 75 50
Atau
Prosedur pendugaan selisih dua nilai tengah populasi yang baru dibicarakan hanya
berlaku bila σ 12 dan σ 22 diketahui atau dapat diduga dari contoh yang berukuran besar.
Bila ukuran contohnya kecil, kita harus menyandarkan pada sebaran t untuk
mendapatkan selang kepercayaannya, asalkan kedua populasinya kira-kira menyebar
normal.
Bila dimisalkan σ 12 dan σ 22 tidak diketahui dan n1 dan n2 kecil (<30). Bila 21=22=σ2,
kita mendapatkan peubah normal dalam bentuk
(𝑋̅1 − 𝑋̅2 ) − (𝜇1 − 𝜇2 )
𝑍=
√𝜇 2 (1⁄𝑛1 ) + (1⁄𝑛2 )
sedangkan σ2 harus diduga dengan cara menggabungkan kedua ragam sampel. Penduga
gabungan sp2 diperoleh melalui rumus
(𝑛1 − 1)𝑆12 + (𝑛1 − 1)𝑆22
𝑆𝑝2 =
𝑛1 + 𝑛2 − 2
sp2 adalah n1+n2-2, kita mendapatkan statistic
(𝑋̅1 − 𝑋̅2 ) − (𝜇1 − 𝜇2 )
𝑇=
𝑆𝑝 √(1⁄𝑛1 ) + (1⁄𝑛2 )
Sedangkan tα/2 adalah nilai t dengan n1+ n2-2 derajat bebas yang luas daerah dibawah
kurva disebelah kanannya adalah α/2.
Dengan mensubtitusikan T ke dalam ketaksamaan tersebut, kita mendapatkan
(𝑋̅1 − 𝑋̅2 ) − (𝜇1 − 𝜇2 )
𝑃 −𝑡𝛼⁄2 < < 𝑡𝛼⁄2 = 1 − 𝛼
𝑆𝑝 √(1⁄𝑛1 ) + (1⁄𝑛2 )
[ ]
setelah mengerjakan perhitungan yang diperlukan, selisih kedua nilai tengah sampel x 1-
x2 dan ragam gabungannya
Dapat dihitung dan kita memperoleh selang keepercayaan (1-α) 100% bagi µ1 - µ2
sebagai berikut :
b. Selang kepercayaan bagi µ1-µ2 untuk contoh berukuran kecil; 12=22 tetapi nilainya
tidak diketahui.
Bila x1 dan x2 mawing masing adalah nilai tengah mpel acak bebas berkuran kecil n1
dan n2 yang diambil dari dua populasi yang hamper normal dengan ragam sama tetapi
tidak diketahuio nilainya, maka selang kepercayaan (1-α) 100% bagi µ1 dan µ2
diberikan oleh rumus
1 1 1 1
(𝑋̅1 − 𝑋̅2 ) − 𝑡𝛼⁄ 𝑆𝑝 √( ) + ( ) < (𝜇1 − 𝜇2 ) < (𝑋̅1 − 𝑋̅2 ) + 𝑡𝛼⁄ 𝑆𝑝 √( ) + ( )
2 𝑛1 𝑛2 2 𝑛1 𝑛2
Sedangkan dalam hal ini Sp adalah nilai dugaan gabungan bagi simpangan baku
populasi dan tα/2 adalah nlai t dengan v= ni-n2+2 derajat bebas yang luas daerah
disebelah kanannya sebesar α/2.
Contoh:
suatu pelajaran matematika diberikan pada 12 siswa dengan metode pengjaran
yanh biasa. Pelajaran yang sama diberikan pula pada 10 siswa tetapi dengan metode
pengajan yang menggunakan bahanyang telah diprogramkan. Pada akhir semester
setiap kelas dib erikan ujian yang sama. Kelas yang pertama mencappai nilai rata-rata
85 dengan simpangan baku 4, sedangkan kelas kedua mencapai nilai rata-rata dengan
simpangan baku 5. Tentukan selang kepercayaan 90% bagi selisih antara kedua nilai
tengah populasi bi;a fiasumsikan kedua populasi menyebar menghampiri normal
dengan ragam yang sama.
Jawab:
Misalkan µ1dan µ2 melambangkan rata-rata nilai semua siswea yang mungkin
memeperoleh pelajaran ini dengan metode pengajaran biasa dan yang menggunakan
bahan terprogramkan. Kita ingin membuat selang kepercayaan 90% bagi µ1- µ2. Nilai
dugaan titik bagi µ1- µ2 adlah x1-x2= 85-81= 4. Nilai dugaan gbungan = St2 bagi
ragam α2 dalam hal ini adalah
(11)(16) + (9)25
𝑆𝑝2 = = 20.05
12 + 10 − 2
𝑆𝑝 = √20.05 = 4.478
1 1
(85 − 81) − 1.725𝑥4.478√( ) + ( ) < (𝜇1 − 𝜇2 )
12 10
1 1
< (85 − 81) − 1.725𝑥4.478√( ) + ( )
12 10
1 1 1 1
(4) − 1.725𝑥4.478√( ) + ( ) < (𝜇1 − 𝜇2 ) < (4) − 1.725𝑥4.478√( ) + ( )
12 10 12 10
Jadi kita percaya 90% selang dari 0,69 samapai 7,31 mencakup selisih sesungguhnya
nila rata-rata pelajaran matematika untuk kedua metode pengajaran tersebut. Kenyataan
bahwa kedua ujung selang itu positif menunjukan metode pengajaran biasa untuk
pengajaran matematika ini lebih unggul dari pada metode pengajaran dengan
menggunakan bahan terprogrogramkan.
Prosedur pembuatan selang kepercayan bagi µ1-µ2 dari contoh berukuran kecil
mengasumsikan bahwa kedua populasinya normal dan kdua ragamnya sama.
Penyimpangan kecil dari kedua asmsi itu tidak akan banyak berppengaruh pada derajat
kepercayaan bagi selang tersebut. Bila perbedaan kedua ragam populasi itu cukup
besar, kita masih mendapatkan hasil yang baik asalkan kedua populasi itu normal dan
n1=n2. Itulah sebabnya, dalam setiap percobaan terencana kita harus mengusahakan
agar kedua contoh yang diambil berukuran sama.
Untuk mendapatkan suatu dugaan selang kepercayaan bagi µ1-µ2 contohnya, bila kedua
ragam populasi yang tidak diketahui tesebut kcil sekali kemungkinanya untuk sama,
dan kita tidak mungkin mengambil contoh yang berukuran sama. Statistic yang
digunakan dalam kasus demikian adalah
Yang sebarannya menghampiri sebaran t dengan v derajat bebas, sdangkan dalam hal
ini
𝑆2 𝑆2
( 1 ⁄𝑛1 ) + ( 2 ⁄𝑛2 )
𝑣=
𝑆2 𝑆2
( 1 ⁄𝑛1 )⁄ ( 2 ⁄𝑛2 )⁄
[ (𝑛1 − 1)] + [ (𝑛2 − 1)]
Karena v menurut rumus diatas jarang sekali berupa bilangan bulat, maka kita harus
membulatkannya ke bilangan bulat terdekat. Dengan menggunakan statistic T’, kita
dapat menuliskan
𝑃(−𝑡𝛼⁄2 < 𝑇 ′ < 𝑡𝛼⁄2 ) = 1 − 𝛼
Sedangkan tα/2 adalah nilai t dengan α derajat bebas yang diseblah kananya terdapat
daerah dibawah kurva seluas α/2 dengan mensubtitusikan T’ kedalam ketaksamaan
tersebut dan dilanjutkan dengan manipulasi aljabar sperlunya, kita mempeoleh hasil
berikut ini.
2
Selang kepercayaan bagi µ1-µ2 untuk contoh berukuran kecil; 1 ≠22 dan nilainya tidak
diketahui x1 dan S12, dan x2 dan S22 masing-masing adalah nilai tengah dan ragam
contoh bebas berukuran kecil n1 dan n2 yang diambil dari dua populasi yang mendekati
normal dengan ragam tidak sama dan tidak diketahui nilainya, maka selang
kepercayaan (1-α) 100% bagi µ1-µ2 yang merupakan hampiran, diberikan oleh
Sedangkan dalam hal ini tα/2 adalah nilai t dengan derajat bebas
𝑆2 𝑆2
( 1 ⁄𝑛1 ) + ( 2 ⁄𝑛2 )
𝑣=
𝑆2 𝑆2
( 1 ⁄𝑛1 )⁄ ( 2 ⁄𝑛2 )⁄
[ (𝑛1 − 1)] + [ (𝑛2 − 1)]
Contoh:
Catatan selama 15 tahun terkhir menunjukan bahwa curah hujan rata-rata disuatu
daerah selama bulan mei adalah 4,93 cm, dengan simpangan baku 1,14 cm. didaerah
lain, catatan serupa selama 10 yahun terakhir menunjukan bahwa curah hujan rata-rata
dibulai mei adalah 2,64 cm dengan simpangan baku 00,66 cm. tentukan selang
kepercayaan 955 bagi selisih curah hujan rata-rata yang sebenarnya selama bylai mei
dikedua daerah tersebut bila diasumsikan bahwa pengamatan-pengamatan itu beasal
dari 2 populasi normal dengan ragam yang berbeda.
Jawab:
Untuk daerah pertama kita mempunyai x1= 4,93, S1 = 1,14 dan, n1= 15; sedangkan
untuk daerah yang kedua x2 = 2,64, S2= 0,66 dan n2 = 10. Kita ingin meendapatkan
selang kepercayaan 95% bagi 1-2. Karena kedua ragam populasi dan ukuran contohnya
tidak sama, mka kita hanya dapat memperoleh hampian bagi selang keprcayaan 95%
yang didasarkan pada sebaran t dengan
2 2
(1.14 ⁄15) + (0.66 ⁄10)
𝑣= 2 2
= 22.7 ≈ 23
(1.14 ⁄15) (0.66 ⁄10)
[ ⁄ ] + [ ⁄ ]
(14) (9)
Derajat bebas Nilai dugaan. Bagi 1-2 adalah x1-x2 = 4,93 – 2,64 = 2,29. Dngan
mengambil α= 0,05, bahwa t0,025 = 2.069 untuk v = 23 derajat bebas. Denagn demikian
selang kepercayaan 95% bagi µ1-µ2
1.142 0.662
(4.93 − 2.64) − 2.069√( )+( ) < (𝜎1 − 𝜎2 )
15 10
1.142 0.662
< (4.93 − 2.64) − 2.069√( )+( )
15 10
disederhanakan menjadi
1.54 < 𝜇1 − 𝜇2 < 3.04
Dengan demikian kita percaya 95% selisih curah hujan rata-rata yang sebenarnya
selama bulai mei dikedua daerah tersebut berada dalam selang dari 1,54-3,04cm.
Prosedur pendugaan bagi selisih dua nilai tengah bila contohnya tidak bebas dan ragam
kedua populasi tidsk dapat dianggap sama. Hal ini terjadi, bila pengamatan dalam
kedua contoh saling berpasang-pasangan sehingga kedua pengamatan itu berhubungan.
Misalnya, ingin menguji keefektifan suatu digit baru menggunkan 15 inddividu dengan
mengamati bobot badan sebelum dan sesudah percobaan. Pengamatan dalam kedua
contoh yang diambil dari individu yang sama tentu saja berhubungan dan oleh kerena
itu membentuk suatu pasangan. Untuk mengetahui apakah digit itu efektif, harus
memperhtikan selisih d1, masing-masing pasangan pengamatan tersebut. Selisih-selisih
tersebut dipandang sebagai nilai-nilai suatu contoh acak d1, d1.... d2, dari suatu populasi
normal dengan nilai tengah µD tetapi ragamnya 𝜎𝐷2 tidak diketahui. Duga 𝜎𝐷2 dengan 𝑠𝐷2 ,
yaitu ragam selisih-selisih tersebut. Dengan demikian s2 merupakan sebuah nilai bagi
statistic 𝑆𝑑2 yang berfluktuasi dari contoh suatu contoh lainnya. Nilai dugaan titik bagi
µ1 - µ2 = µD diberikan oleh 𝑑̅.
Karena ragam bagi ̅
𝐷 untuk pengamatan berpasangan lebih kecil daripada ragam bagi
𝑋̅1 − 𝑋̅2 untuk dua contoh acak bebas, maka setiap inferensia statistic mengenai σ1 – σ2,
yang didasarkan pada ̅
𝐷 akan lebih sensitive. Karena alas an inilah sering
mengusahakan agar dalam suatu percobaan pengamatan berpasang-pasangan. Hal ini
dapat dicapai dengan melakukan pengukuran 𝑋̅1 − 𝑋̅2 pada individu yang sama. Jadi
peubah acaknya mungkin bobot badan masing-masing individu sebelum dan sesudah
suatu percobaan digit yang terkontrol.
Selang kepercayaan (1-α) 100% bagi µD dapat diperoleh dengan menyatakan
𝑃(−𝑡𝛼⁄2 < 𝑇 < 𝑡𝛼⁄2 ) = 1 − 𝛼
̅ − 𝜎𝐷
𝐷
𝑇=
𝑆𝑑
⁄
√𝑛
Dan 𝑡𝑎⁄2 , seperti yang terdahulu, adalah nilai sebaran t dengan n-1 derajat bebas.
Tentunya sekarang sudah menjadi prosedur yang rutin untuk mengganti T dalam
ketaksamaan diatas, dan melakukan menipulasi aljabar yang diperlukan sampai
menghasilkan selang kepercayaan (1-α) 100% bagi µ1 - µ2 = µD.
Contoh :
Dua puluh mahasiswa tingkat satu dibagi kedalam 10 pasang, setiap pasangan
kira-kira mempunyai IQ yang sama. Salah seorang dari setiap pasangan diambil secara
acak dan dimasukkan kedalam kelas yang hanya menggunakan bahan terpogramkan.
Anggota pasangan yang lain dimasukkan kedalam kelas biasa. Pada akhir semester
kedua grup itu diberikan ujian yang sama dan hasilnya adalah sebagai berikut.
Pasangan Bahan Terprogram Kelas Biasa D
1 76 81 -5
2 60 52 8
3 85 87 -2
4 58 70 -12
5 91 86 5
6 75 77 -2
7 82 90 -8
8 64 63 1
9 79 85 -6
10 88 83 5
Tentukan selang kepercayaan 98% bagi selisih sesungguhnya dalam kedua metode
pengajaran tersebut.
Jawab:
Kita ingin mendapatkan selang kepercayaan 98% bagi µ1 - µ2 sedangkan µ1 dan µ2
adalah nilai rata-rta semua siswa yang mungkin mengikuti kuliah dengan bahan
terpogramkan dan kuliah biasa. Karena pengamatannya berpasangan µ 1 - µ2 = µD dan
nilai dugaan titik bagi µD diberikan oleh 𝑑̅ = 1,6. Ragam selisih-selisih tersebut adalah
𝑛 ∑ 𝑑12 − (∑ 𝑑1 )2 10(392) − (−16)2
𝑆𝑑2 = = = 40.7
𝑛(𝑛 − 1) 10(9)
Dengan mengakarkannya diperoleh sd = 6,38. Untuk α = 0,02, dari tabel diperoleh
bahwa t0,01 = 2,821 untuk v = n-1 = 9 derajat bebas. Dengan demikian selang
kepercayaan 98% bagi µD adalah
6.38 6.38
−1.6 − 2.821 < 𝜇𝐷 < −1.6 + 2.821
√10 √10
Yang setelah disederhanakan menjadi
−7.29 < 𝜇𝐷 < 4.09
Dengan demikian percaya 98% bahwa selang dari -7,29 sampai 4,09 mencakup selisih
nilai rata-rata yang sebenarnya bagi kedua metode pengajaran tersebut. Karena selang
ini memungkinkan µD sama dengan nol, maka tidak dapat menyimpulkan bahwa metode
pengajaran yang satu lebih baik daripada metode pengajaran lainnya, meskipun untuk
contoh yang diperoleh ini metode pengajaran biasa menunjukkan hasil yang lebih baik.