Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL
TERHADAP NY.X DI RUANG POLI KEBIDANAN
RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Disusun oleh:
MELITA ANGGRAINI
NIM. SN181106

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2018

0
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL

A. Pengertian
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin (Syaifuddin AB, 2009).
Antenatal care atau prenatal care merupakan pengawasan sebelum anak
lahir (pra kelahiran) terutama di tujukan pada anak (Heather, 2011)
Program perawatan antepartum yang komprehensif menggunakan
pendekatan terpadu antara perawatan medik dan dukungan psikososial yang
dimulai sejak sebelum konsepsi hingga selama masa antepartum (Sarwono,
2009)
Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat
preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun
janin agar melalui persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan
fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan oftimal,
karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
janinnya ( Departemen Kesehatan, 2007)
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu
proses kehamilan dan persalianan yang aman dan memuaskan (Handaya,
2008).
B. Tanda-tanda Kehamilan (Heather, 2011)
1. Tanda-Tanda Dugaan Hamil :
a. Amenorea
b. Mual dan muntah
c. Mastodinia/payudara tegang
d. Ngidam
e. Sering miksi
f. Konstipasi atau obstipasi
g. Perubahan berat badan
h. Perubahan warna kulit/pigmentasi
i. Perubahan pada payudara
j. Pembesaran perut

2. Tanda-Tanda Tidak Pasti Hamil :

1
a. Denyut jantung janin
b. Palpasi untuk menilai gerakan janin dan abgian janin
c. Rontgenografi
d. Ultrasonografi
e. Tes kehamilan
C. Perubahan dan Fisiologi pada masa Kehamilan
1. Rahim atau uterus
Rahim yang semula besar sejempol atau beratnya 30 gram akan
mengalami hipertropi dann hyperplasia sehingga menjadi seberat 1000
gram saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hiperplasia dan
hipertropi menjadi lebih besar , lunak dan dapat mengikuti pembesaran
rahim karena pertumbuhan janin.
Perubahan pada istmus uteri yang menyebabkan isthmus menjadi
lebih panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah
kedua jari dapat saling sentuh . Perlunakan isthmus disebut Tanda Hegar.
Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama ke semua arah tetapi terjadi
pertumbuhan cepat didaerah implantasi plasenta, sehingga rahim
bentuknya tidak sama. Bentuk rahim yang tidak sama disebut Tanda
piskacek .
Perimbangan hormonal yang mempengaruhi rahim yaitu estrogendan
progesteron sering terjadi perubahan konsentrasi sehingga progesteron
mengalami penurunan dan menimbulkan kontraksi uterus yang disebut
Braxton Hicks (Sarwono, 2005)
2. Vagina ( liang Senggama )
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena
pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (
tanda Chadwicks )
3. Ovarium ( indung telur )
Dengan terjadinya kehamilan indung telur yang mengandung korpus
luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya
plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
4. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan
memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat

2
dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan yaitu ;
estrogen,progesteron,dan somatomamotropin.
Penampakan payudara pada ibu hamil adalah :
b. Payudara menjadi lebih besar
c. Areola payudara makin hiperpigmentasi- hitam
d. Glandula mongtomery makin tampak
e. Putting susu makin menonjol
f. Pengeluaran ASI belum berlangsung
g. Setelah persalinan hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan
ASI dapat berlangsung.
5. Sirkulasi Darah Ibu
Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa factor :
1) Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi
kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan dalam rahim
2) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-
plasenter
3) Pengaruh hormone estrogen dan progesterone meningkat (Sarwono,
2009)
D. Penyebab
1. Ovum
Adalah suatu sel dengan diameter  0,1 mm yang terdiri dari suatu
nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona
pellusida oleh kromosom radiata.
2. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nukleus) leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah dan ekor yang bergetar sehingga sperma dapat bergerak
cepat
3. Konsepsi
Konsepsi adalah pertemuan inti ovum dengan spermatozoa dan
umumnya terjadi di ampulla tuba pada hari 11 – 14 dalam siklus
menstruasi dan membentuk zigot
4. Proses nidasi / implantasi
Adalah hasil pembelahan sel memenuhi seluruh ruangan dalam ovum
yang besarnya 0,1 mm dan disebut stadia morula. Pembelahan berjalan

3
terus dan didalam morula terjadi ruangan yang mengandung cairan yang
disebut biastula. Kemudian siap mengadakan nidasi. Sementara itu fase
sekresi endomentrium telah makin gembur dan makin banyak
mengandung glikogen yang disebut desidua
5. Pembentukan plasenta
Nidasi / implantasi terjadi pada bagian fundus uteri dinding depan atau
belakang. Pada biastula penyebaran sel troblas yang tumbuh kumbang
tidak rata sehingga bagian biastula dengan inner cell mass akan tertanam
ke dalam endometrium. Dengan terjadinya nidasi maka desidua terjadi
menjadi desidua basalis yang berhadapan dengan korean frondusum yang
berkembang menjadi plasenta (Sarwono, 2009)
E. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam
sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk
ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian
yang mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul
sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi
ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah
satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan janin, dipersiapkan uri (plasenta)
jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel
telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi =
fertilitas),nidasi dan plasenta.
a. Sel telur (ovum) Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi
ovum terjadi di geneta-bridge.
b. Sel mani (spermatozoa) Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas
kepala, berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang
menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat
bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.

4
c. Pembuahan (konsepsi = fertilitas) Pembuahan adalah suatu peristiwa
penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba pallofi. 4) Nidasi
(implantasi ) Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke
dalam endometrium (Salmah at all, 2008).
F. Pathway

Sel telur (ovum) sel sperma (spermatozoa)

Fertilisasi
Zigot (proses kehamilan)

Sistem pernafasan sistem perkemihan sistem gastrointestinal


Uterus membesar Uterus membesar progesteron naik
Terdesaknya diagfrahma desakan pembesaran rahim sekresi saliva
menjadi
Ke atas asam lebih banyak
Bentuk dan rongga dada kapasitas kandung kemih mual muntah
Berubah
Bernafas cepat inkontinensia Resiko tinggi
Sesak perubahan
Perubahan nutrisi
eliminasi
Pola nafas
tidak efektif

Sumber : (Abdul Bari, 2008)


G. Komplikasi Kehamilan (Abdul Bari, 2008)
1. Trimester I : hiperemesis gravidarum, perdarahan
2. Trimester II : anemia
3. Trimester III : anemia, prematur, perdarahan (plasenta previa dan
solusio plasenta)
H. Penatalaksanaan Medis
1. Golongan darah ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompatibilitas
2. Usap vagina/rectal Tes untuk neisseria gonorrhoea, chlamydia
3. Tes serologi Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
4. Skrining Terhadap Human Imunodeficiency (HIV), hepatitis, tuberkulosis

5
5. Urinalisis Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi,
diabetes, penyakit ginjal) (Saifudin, 2008)
Penatalaksanaan Keperawatan
1. Informasi yang dapat diberikan misalnya kegiatan fisik dapat dilakukan
dalam batas normal.
2. Kebersihan pribadi khususnya daerah genitalia harus lebih dijaga karena
selama kehamilan terjadi peningkatan sekret vagina.
3. Pemilihan makanan sebaiknya yang bergizi dan tinggi serat (Saifudin,
2008)
I. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil
1. Pengkajian
a. Persapsi dan Harapan terhadap kehamilan sekarang
1) Mengapa ibu datang ke puskesmas ?
2) Apakah kehamilan ini menimbulkan perubahan terhadap
kehidupan sehari-hari ?
3) Harapan apa yang ibu inginkan selama masa kehamilan ?
b. Kebutuhan dasar khusus
1) Kenyamanan dan istirahat tidur
2) Keselamatan
3) Cairan
4) Nutrisi
5) Eliminasi
6) Oksigen
7) seksual
c. Riwayat kebidanan yang lalu
d. Keluarga berencana
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan ?
e. Hasil pemeriksaan umum
f. Hasil pemeriksaan fisik
g. Pemeriksaan penunjang
1. Diagnosa keperawatan
a. Cemas b.d krisis situasional, ancaman terhadap konsep diri, krisis
situasional

6
Tujuan dan kriteria hasil NOC :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2X24 jam, pasien
mampu mengontrol cemas dengan indikator :
1) Memonitor intensitas cemas
2) Menghilangkan penyebab cemas
3) Menurunkan stimulus lingkungan ketika cemas
4) Menggunakan teknik relaksasi untuk menurunkan cemas
5) Mempertahankan hubungan sosial
6) Melaporkan kepada perawat tidur cukup
7) Melaporkan kepada perawat bahwa cemas tidak
mempengatruhi keadaan fisik
8) Tidak adanya tingkah laku yang menunjukan cemas
Keterangan:
1 = tidak pernah dilakukan
2 = jarang
3 = kadang-kadang
4 = sering
5 = selalu dilkakukan
Intervensi NIC
Menurunkan cemas:
1) Tenangkan pasien
2) Jelaskan seluruh prosedur tindakan kepada pasien dan
perasaan yang mungkin muncul pada saat melakukan
tindakan
3) Berusaha memahami keadaan pasien
4) Berikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan tindakan
5) Mendampingi pasien untuk mengurangi kecemasan dan
meningkatkan kenyamanan
6) Dorong pasien untuk menyampaikan tentang isi perasaannya
7) Kaji tingkat kecemasan
8) Dengarkan pasien dengan penuh perhatian
9) Ajarkan pasien teknik relaksasi
10) Berikan obat obat yang mengurangi cemas

7
b. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh b.d.
Perubahan fisiologis kehamilan.
Tujuan dan kriteria hasil :

1) BB stabil.

2) Turgor kulit membaik.

3) Intake makanan meningkat.

Intervensi :
1) Manajemen Nutrisi
b) Timbang BB sesuai indikasi.
c) Monitor intake klien.
d) Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan sajikan
dalam keadaan hangat.
e) Anjurkan klien menjaga kebersihan mulutnya.
f) Atur lingkungan yang tenang dan bersih selama makan.
g) Pantau masukan dan haluaran.
h) Pantau adanya alergi makanan
i) Anjurkan untuk meningkatkan masukan makanan yang
mengandung Fe
j) Berikan informasi mengenai kebutuhan nutrisi
2) Monitor Nutrisi
a) Monitor adanya penurunan BB pasien
b) Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan
c) Monitor mual dan muntah
d) Monitor kalori dan intake nutrisi
c. Nyeri akut b.d perubahan fisiologis pada kehamilan
Tujuan dan kriteria hasil :

1) Klien paham bahwa nyerinya fisiologis.

2) Klien dapat beradaptasi dengan nyerinya

3) Klien melaporkan nyerinya berkurang.

4) Skala nyeri 0-1.

Intervensi :
1) Manajemen Nyeri

8
a) Kaji skala nyeri klien.
b) Beri penjelasan pada klien tentang fisiologis nyeri.
c) Ajarkan klien tehnik relaksasi nafas dalam.
d) Anjurkan klien untuk beristirahat bila nyeri datang.
e) Ajarkan klien untuk mencatat frekuensi, lama, dan intensitas
nyeri.
f) Anjurkan klien untuk segera mendatangi tempat pertolongan
bila sudah ada tanda2 akan melahirkan.
d. Kurang pengetahuan tentang kehamilan dan proses persalinan b.d
Kurangnya informasi.
Tujuan dan kriteria hasil :

1) Klien mengatakan paham dengan penjelasan yang diberikan.

2) Klien dapat menyebutkan perubahan pada kehamilan.

3) Klien dapat menyebutkan tanda-tanda persalinan.

4) Klien dapat memutuskan memilih tempat melahirkan.

Intervensi :
1) Pendidikan Kesehatan
a) Kaji tingkat pengetahuan klien.
b) Beri informasi tentang perubahan-perubahan fisik normal pada
kehamilan.
c) Beri informasi tentang tanda-tanda persalinan.
d) Beri informasi tentang tempat pelayanan kesehatan yang dapat
dikunjungi untuk mendapat pertolongan dalam persalinan.
e) Beri informasi tentang persiapan akan melahirkan

3. EVALUASI
1. S : pasien mengatakan mampu mengontrol cemas
O : pasien tampak tenang
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
2. S : pasien mengatakan berat badan meningkat
O : Intake makanan pasientampak meningkat.
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi :

9
 Berikan informasi mengenai kebutuhan nutrisi
 Monitor mual dan muntah
3. S : pasien mengatakan dapat melakukan tehnik relaksasi nafas dalam
O : pasien tampak tenang
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi :
 Anjurkan klien untuk beristirahat bila nyeri datang.
4. S : Klien mengatakan paham dengan penjelasan yang diberikan
O : pasien tampak mengerti
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

10
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono, 2009, Ilmu Kebidanan, Tridarsa Printer, Jakarta


Herdman, Heather, 2011, Diagnosis keperawatan : Definisi dan klasifikasi
2009-2011, EGC : Jakarta

Raden, 2010, Proses persalinan, http://radenbeletz.com/proses-


kehamilan.html. Diakses tanggal 25 April 2010.
Saifudin, Abdul Bari, 2004, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal & Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta.
Salmah at all, 2008, Asuhan kebidanan antenatal care, EGC: Jakarta
Syaifuddin AB, 2009, Buku Panduan Praktek pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal Edisi I, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta.

11
12
13

Anda mungkin juga menyukai