OLEH:
KELOMPOK 1
TINGKAT 3.3
2017
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkank ehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “Tahapan
Perkembangan Keluarga” ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah mengenai Tahapan Perkembangan Keluarga ini kami susun guna
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga yang diberikan oleh Dr.
Agus Sri Lestari, S.Kep., M.Erg selaku pengampu mata kuliah Keperawatan
Keluarga.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk menjadi lebih baik. Kami berharap agar makalah
ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan mengenai tahapan
perkembangan keluarga.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
Om Santhi, Santhi, Santhi Om
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4.2 Memberikan pemahaman mengenai konsep tumbang keluarga
1.4.3 Memberikan pemahaman mengenai tugas keluarga sesuai tumbang
keluarga.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Manusia dalam kehidupannya dapat mengalami proses perkembangan
ataupun kemunduran tergantung dari berbagi faktor-faktor yang
mempengaruhinya, begitu juga dengan keluarga mengalami perkembangan
dari waktu ke waktu sesuai dengan tuntutan lingkungan karena adanya
interaksi dengan lingkungan maupun terhadap sesama anggota keluarga,
sehingga dari interaksi tersebut dapat digambarkan siklus tahap
perkembangan kehidupan keluarga dalam proses kehidupannya. Keluarga itu
sendiri terdiri dari berbagi macam dan bentuk diantaranya : kelurga inti
dengan dua orang tua, keluarga pada keluarga cerai, dan keluarga dengan
orang tua tiri.
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada
sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar
anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa
tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapan mempunyai tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui
dengan sukses.
3
dapat pula keluarga terdiri dari 3-5 orang, keluarga menjadi lebih
majemuk. Pada tahap ini banyak keluarga yang mengalami kegagalan.
d. Tahap IV : Keluarga dengan Anak Usia Sekolah merupakan keluarga
yang dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun (mulai masuk
SD) sampai usia 13 tahun (awal dari masa remaja). Pada tahap ini
biasanya kebahagiaan keluarga mulai menurun. Keluarga biasanya
mencapai jumlah anggota maksimum, dan hubungan keluarga di akhir
tahap ini. Tahun-tahun pada masa ini merupakan tahun-tahun yang
sibuk. Anak-anak mempunyai keinginan dan kegiatan-kegiatan masing-
masing, disamping kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah dan dalam
hidup, serta kegiatan-kegiatan orangtua sendiri.
e. Tahap V : Keluarga dengan Anak Remaja merupakan keluarga yang
dimulai ketika anak pertama usia 13 tahun sampai 19 atau 20 tahun.
Tahap ini dapat lebih singkat atau lebih lama, berlaku selama anak
masih tinggal dirumah, adanya persiapan anak remaja menjadi dewasa
muda mengakibatkan hubungan keluarga menjadi lebih longgar. Tahap
perkembangan ini merupakan tahap yang paling sulit dan banyak
tantangan karena tanggung jawab dan kebebasan yang lebih besar.
f. Tahap VI : Keluarga yang Melepaskan Anak Usia Dewasa Muda
merupakan Pada tahap ini anak pertama meninggalkan rumah orangtua
dan berakhir dengan ”rumah kosong” , lama terjadinya tahap ini
tergantung berapa banyak anak dan banyaknya anak yang belum
menikah. Pada tahap ini suami-istri berganti peran menjadi kakek-
nenek.
g. Tahap VII : Keluarga Orang Tua Usia Pertengahan merupakan keluarga
yang dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan, biasanya pada
usia 45 tahun sampai 55 tahun. Pasangan suami-istri ini disebut sebagai
pasangan prenatal yaitu pasangan yang anak-anaknya telah
meninggalkan rumah. Pada tahap ini situasi keluarga atau pernikahan
lebih baik dan merupakan kehidupan yang paling baik.
4
h. Tahap VIII : Keluarga Masa Pensiun & Lansia merupakan tahap
terakhir siklus kehidupan keluarga, dimulai dengan salah satu pasangan
memasuki masa pensiun, yang terus berlangsung hingga salah satu
meninggal dan berakhir dengan pasanagan lainnya yang meninggal.
5
Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutuhan anggota keluarga.
Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
Memperluas hubungan persahabatan dengan keluarga besar dengan
pertambahan peran-peran orangtua -kakek dan nenek.
Masalah kesehatan yang muncul :
Pendidikanmaternitasfokuskeluarga, perawatanbayi, imunisasi,
konselingperkembangananak, KB,
pengenalandanpenangananmasalahkesehatanfisiksecaradini.
Inaksesibilitasdanketidakadekuatanfasilitas-fasilitas perawatan anak
untuk ibu yang bekerja, hubungan orangtua, masalah-masalah mengasuh
anak termasuk penyalahgunaan dan kelalaian terhadap anak dan
masalah-masalah transisi peran orang tua.
Tugas perawat :
Monitor perawatan prenatal dan perujukan untuk masalah-masalah
kehamilan
Konselor nutrisi prenatal
Konselor pada kebiasaan maternal prenatal
Konselor menyusui
Koordinator dengan layanan pediatrik
Penyedia imunisasi
Perujukan ke layanan-layanan tenaga sosial
6
Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (anak dengan
orangtua) dan diluar keluarga ( keluarga besar dengan komunitas).
Masalah kesehatan yang muncul :
penyakitmenular, jatuh, lukabakar, keracunan, kecelakaandan lain-lain
yang biasa dialami oleh anak usia prasekolah.
Tugas perawat :
Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak, perujukan bila ada
indikasi
Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan
Koordinator dengan layanan pediatri
Penyedia imunisasi
Konselor pada nutrisi dan latihan
Pendidik dalam isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan kesehatan
Pendidik tentang hygiene perawatan gigi
Konselor pada keamanan lingkungan di rumah
Fasilitator dalam hubungan interpersonal
7
Tugas-tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
8
Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga
baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak.
Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali
hubungan perkawinan.
Membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun
istri.
Tahap ini merupakan tahap yang sulit bagi wanita , penyebabnya antara
lain :
Hilangnya peran ibu karena anak telah pergi atau menikah.
Perasaan kehilangan feminitas akibat monopouse (usia 45-50 tahun)
Tanda ketuaan mulai tampak mulai hilangnya kecantikan.
Masalah kesehatan :
Masalah komunikasi kaum dewasa muda dengan orangtua mereka
Masalah-masalah transisi peran bagi suami istri
Masalah orang yang memberikan perawatan (bagi orangtua lanjut usia)
Munculnya kondisi kesehatan tingkat kolesterol tinggi, obesitas dan
tekanan darah tinggi
Peran perawat
Sebagai edukator sekaligus mediator hubungan orangtua dengan anak
yang telah menikah, agar tercipta komunikasi yang baik
Sebagai konselor terkait perubahan kondisi kesehatan
9
Penyesuain perkawinan lebih baik
Distribusi kekuasaan suami-istri lebih merata.
Peran suami atau istri meningkat
Dampak Negatif
Timbulnya masalah penuaan.
Hilangnya anak.
Merasa gagal membesarkan anak atau kerja keras.
Penurunan kemampuan seksual
Masalah kesehatan :
Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang cukup, kegiatan
waktu luang dan tidur, nutrisi yang baik, program olahraga yang
teratur, pengurangan berat badan hingga berat badan yang
optimum, berhenti merokok, berhenti atau mengurangi penggunaan
alkohol, pemeriksaan skrining kesehatan preventif.
Masalah-masalah hubungan perkawinan.
Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar, dan cucu, dan
orangtua yang berusia lanjut.
Masalah yang berhubungan dengan perawatan: membantu
perawatan orangtua yang berusia atau tidak mampu merawat diri.
Peran perawat
Sebagai konselor upaya peningkatan kesehatan dalam keluarga
Sebagai perawat lansia
Sebagai edukator sekaligus mediator jika terjadi permasalahan di
dalam keluarga
10
Mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi
Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka ( penelahan &
integrasi hidup).
Masalah mayoritas yang sering dihadapi oleh para lansia :
Ekonomi, biasanya tergantung pada kelurga atau pemerintah.
Perumahan, terkadang kondisi perekonomian mereka mendorong
mereka untuk pindah ketempat yang lebih kecil.
Sosial : kehilangan saudara, teman dan pasnagan.
Pekerjaan : hilangnya peran dan perasaan produktivitas.
Kesehatan: menurunnya fungsi fisik, mental, dan kognitif dalam hal
pemberian perawatan bagi peran yang kurang sehat.
Peran perawat
Sebagai edukator untuk lansia dalam upaya persiapan proses
kehidupan selanjutnya (kematian).
Mengurangi konsekuensi negatif dari proses menua.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Keluarga merupakan hubungan antar individu yang terikat dalam suatu
kelompok kecil dari masyarakat. Dalam interaksinya dengan lingkungan
maupun dengan sesamanya manusia mengalami perkembangan dari waktu
ke waktu. Perkembangan keluarga melalui berbagi tahapan yang terjadi
secara berurutan mulai dari awal pernikahan hingga kehilangan dan
kematian pasangan. Dalam setiap masa perkembangannya baik yang
berperan sebagai istri maupun suami memiliki suatu tanggung jawab
bersama dalam menjaga keutuhan keluarga mereka yang dipenuhi dengan
pelaksaaan masing-masing peran secara maksimal berdasarkan tugas-tugas
yang telah dibebankan.
3.2 Saran
Penulis menyarankanpembaca mampu memahami dan menerapkan
materi terkait tahapan perkembangan keluarga untuk meningkatkan
kesehatan keluarga demi terciptanya nusantara sehat.
12
DAFTAR PUSTAKA
13