57 7 5 12 : 4 4 : 12
Hukum Dasar Aritmetika
2. Hukum Asosiatif
Untuk penjumlahan dan perkalian urutan operasi yang dipakai tidak
mempengaruhi hasilnya
3 4 5 3 4 5 3 4 5
2 6 3 2 6 3 2 6 3
Untuk pengurangan dan pembagian, operasi tersebut tidak
asosiatif
8 6 2; 8 6 2 8 6 2
20 : 8 : 4; 20 : 8 : 4 20 : 8 : 4
Hukum Dasar Aritmetika
3. Hukum Distributif
Untuk perkalian dan pembagian : setiap bentuk dalam kurung dapat dikalikan
atau dibagi dengan factor eksternal atau pembagi.
52 4 5 2 5 4
64 6 4
2 2 2
Beberapa operasi tidak distributive, misalnya perkalian
2 32
22 32
94 9 4
URUTAN PERIORITAS DARI OPERASI ARITMETIKA
1. Kurung
2. Pangkat dan akar
3. Perkalian dan pembagian
4. Penjumlahan dan pengurangan
Catatan :
Persamaan dalam kurung harus disederhanakan
pertama
Jika dua operasi yang presedennya sama pada posisi
berurutan, urutan pertama dari kiri diselesaikan
pertama
Contoh :
Sederhanakan Persamaan :
2,54 2 4,87 1,63
K
1,75 3,46 1,69
2,54 2 3,24
a. kurung K
1,75 3,46 1,69
d. penjumlahan/pengurangan 3,2116
K 0,514020
6,248
Jadi, K = 0,514020
TRANSPOSISI FORMULA
1. Rumus adalah sebuah persamaan atau
keseimbangannya. Apa yang dikerjakan
pada satu ruas harus dikerjakan pada ruas
lain.
2 h2r h
d
a. Membagi kedua ruas dengan 2 :
2
d2
b. Untuk menghilangkan persamaan akar, kita kuadratkan h2r h
kedua sisi 4
1
Memang, ini dapat ditulis dalamr
d 2
1 d 2
4 h 2
d 2
4 h 2
h
bentuk yang berbeda 2 4h 2 4h 8h
SEKIAN DAN TERIMA KASIH