Anda di halaman 1dari 5

MATERI I.

PENGENALAN ALAT
MATERI II. STERILISASI

MATERI III. PEREMAJAAN BAKTERI


A. Tujuan: 1. mengetahui cara peremajaan isolat bakteri yang telah disimpan dalam kultur stok

B. 1. Bahan: Medium selektif (GSP Agar), medium miring non selektif NA atau TSA), alkohol,
spritus, isolat bakteri (Bakteri Aeromonas spp), alkohol, spritus
2. Alat: Ose lengkung, cawan petri, tabung reaksi, bunsen, tissue

C. Prosedur Kerja
1. Kultur ke medium selektif
- Ose dipanaskan di atas api bunsen kemudian didinginkan (teknik aseptis)
- satu ose bakteri diambil dari dalam agar miring (NA miring/TSAmiring) , kultur ke dalam
medium GSP Agar dalam cawan petri dengan cara distreak/digores di permukaan agar
(teknik aseptis)
- inkubasi pada suhu kamar selama 18-24 jam
- Amati koloni bakteri yg tumbuh di permukaan Agar. Bakteri Aeromonas tumbuh berwarna
kuning, tepi rata, permukaan cembung, licin

2. Kultur ke medium cair TSB


- Ose dipanaskan di atas api bunsen kemudian didinginkan (teknik aseptis)
- Ambil seose koloni dalam medium agar miring, dipindahkan ke dalam medium cair TSB
untuk diinfeksikan pada ikan uji.
- inkubasi pada suhu kamar selama 18-24 jam
- Amati suspensi bakteri dalam medium, yang ditunjukkan dengan terjadinya perubahan
larutan menjadi keruh

MATERI IV. REINFEKSI DAN REISOLASI BAKTERI

A. Tujuan: 1. mengetahui cara reinfeksi bakteri ke ikan sehat dan untuk meningkatkan
keganasan/virulensi bakteri

B. 1. Bahan: Isolat dalam medium selektif atau medium non selektif NA atau TSA atau dalam
medium agar dalam cawan petri, alkohol, spritusi
2. Alat: Ose lengkung, cawan petri, tabung reaksi, nampan, bunsen, tissue

C. Prosedur Kerja
- Ose dipanaskan di atas api bunsen kemudian didinginkan (teknik aseptis)
- Ambil seose koloni dalam medium agar miring, dipindahkan ke dalam medium cair TSB
untuk diinfeksikan pada ikan uji.
- inkubasi pada suhu kamar selama 18-24 jam
- Amati suspensi bakteri dalam medium, yang ditunjukkan dengan terjadinya perubahan
larutan menjadi keruh
- Vortek suspensi sampai homogen, Suspensi diambil sebanyak 0,3 ml, selanjutnya 0,1 ml
suspensi pekat diinfeksi ke ikan secara intramuskular.
- Amati perkembangan penyakit (luka dan kematian ikan)
- Isolasi kembali bakteri dari luka/ginjal ikan yang sakit/mati ke medium selektif untuk
Aeromonas spp (GSP Agar)
- Diinkubasi 18-24 jam di suhu kamar
- Amati bakteri yang tumbuh, lihat keseragaman warna, bentuk dan ukuran koloni
- Selanjutnya dilakukan reinfeksi dan reisolasi sebanyak 3 kali

MATERI V. PENYIMPANAN DALAM AGAR MIRING/ STOCK CULTURE BAKTERI

A. Tujuan: mengetahui salah satu cara penyimpanan bakteri dalam medium buatan
B. 1. Bahan: Medium selektif (GSP Agar), medium miring non selektif NA atau TSA), alkohol,
spritus, isolat bakteri (Bakteri Aeromonas spp), alkohol, spritus
2. Alat: Ose lengkung, cawan petri, tabung reaksi, bunsen, tissue
C. Prosedur Kerja
Penyimpanan isolat
- Koloni yg tumbuh murni diambil 1 koloni, gores/streak zig-zag ke permukaan medium
miring NA atau TSA dalam tabung reaksi
- Inkubasi pada suhu kamar selama 18 – 24 jam
- tuang parafin cair ke permukaan medium agar miring (NA atau TSA) yang sudah ditumbuhi
bakteri secara aseptis *), simpan di refrigerator 4 oC selama belum digunakan
*) bisa disimpan tanpa diberi parafin

MATERI VI. ISOLASI BAKTERI VIBRIO DARI IKAN LAUT

A. Tujuan untuk mengetahui bakteri patogen penyebab penyakit pada ikan laut
B. 1. Bahan: Medium TCBS Agar (Medium selektif untuk bakteri Vibrio spp, ikan laut,
alkohol, & spritus
2. Alat: Ose lengkung, cawan petri, tabung reaksi, bunsen, tissue, nampan, gunting bedah,
pinset bedah, pisau bedah, penggaris, pengukur berat

C. Prosedur Kerja:
a. Isolasi Bakteri dari bagian eksternal tubuh (teknik aseptis)
- Ukur panjang/berat ikan
- Amati gejala penyakit eksternal ikan (luka, sirip rontok/geripis, mata menonjol atau masuk
ke dalam, sungut utuh atau tidak)
- Isolasi bakteri dari luka (apabila ada) dengan teknik aseptis dan dikultur di permukaan
medium TCBS Agar dengan cara goresan/streak.
- Beri label lengkap dengan tanggal pada cawan petri (misal : I1 (ikan 1) dst, ginjal (G), Luka
(L). Apabila Bakteri diisolasi dari Insang ikan 1 maka kodenya I1.I 03/11-2018
- Inkubasi pada suhu kamar selama 18 – 24 jam.
- Amati warna bakteri yang tumbuh

b. Isolasi Bakteri dari bagian internal tubuh (teknik aseptis)


- Bedah ikan dengan cara digunting mulai bagian anus sampai rongga perut terbuka
- Amati gejala penyakit internal ikan (Insang; pucat, kecoklatan, ada benjolan dll) ginjal
berwarna kehitaman, pucat, ada bintik-bintik putih, tepi ginjal hitam); hati berwarna
kekuningan atau coklat pucat, usus kosong/berisi cairan, rongga perut berisi cairan atau
tidak, empedu pecah/tidak)
- Untuk praktikum ini, hanya diamati/diisolasi dari insang dan ginjal
- Isolasi bakteri dari insang/ginjal dengan teknik aseptis dan dikultur di permukaan medium
TCBS Agar dengan cara goresan/streak.
- Beri label lengkap dengan tanggal pada cawan petri.
- Inkubasi pada suhu kamar selama 18 – 24 jam.
- Amati warna bakteri yang tumbuh

c. Penyimpanan isolat sebelum diuji postulat koch


- Koloni yg tumbuh murni diambil 1 koloni, gores/streak zig-zag ke permukaan medium
miring NA atau TSA garam fisiologis dalam tabung reaksi
- Inkubasi pada suhu kamar selama 18 – 24 jam
- simpan di refrigerator 4 oC selama belum digunakan

Catatan; perlu dilakukan uji postulat koch apabila bakteri yang diisolasi tersebut berasal dari
ikan sakit. Supaya dapat diketahui apakah bakteri tersebut merupakan bakteri patogen atau tidak,
maka bakteri yang tumbuh sebagai suspensi pada medium TSB perlu diinfeksikan ke ikan yang
sehat. Apabila ikan tersebut menunjukkan gejala penyakit/mati, bakteri dari ikan tersebut harus
diisolasi lagi
Selanjutnya dilakukan reinfeksi sebanyak 3 kali, prosesnya sama dengan postulat koch.

VII. IDENTIFIKASI PARASIT

A. Tujuan : mengamati parasit yang terdapat di tubuh ikan, menghitung jumlah parasit dan indeks
kejadian.

B. Alat dan Bahan:


1. Alat
- Objek glass
- Mikroskop cahaya perbesaran 40x dan 100 x.
- Pipet tetes
- Skapel
- Pinset
- Gunting bedah
- Alat pengukur panjang
- Nampan

2. Bahan
- Ikan papuyu hidup
- Ikan lundu hidup
- Akuades

C. Prosedur Kerja
1. Ukur panjang dan berat ikan yang akan diamati parasitnya.
2. Amati morfologi ikan
3. kerok dari insang, lendir dari sisik dan permukaan tubuh ikan dengan menggunakan skapel
atau gunting (parasit eksternal)
4. bedah ikan dan kerok saluran pencernaan menggunakan skapel atau gunting (parasit internal)
5. hasil kerokan diletakkan di objek glass, kemudian ditetesi akuades
6. tutup objek glass yang berisi sampel dengan cover glass< hindari terjadi gelembung udara
7. amati di mikroskop menggunakan perbesaran 40 – 100x
8. gambar parasit yang teramati dan bandingkan dengan buku identifikasi.
9. Hitung jumlah parasit yang diperoleh per spesis yang teramati!

Format laporan dibuat per materi praktikum, dibuat per materi praktikum ditulis di buku tulis
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang (2-5 paragraf)
B. Tujuan
II. METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
B. Prosedur kerja
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
V. DAFTAR PUSTAKA (minimal 3 literatur)

Anda mungkin juga menyukai