KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan kerunianya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyusun
Pemkalah menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah yang kami
susun ini, untuk itu kami berharap kritik dan saran dari pembaca.
Penulis
i
2
BAB I
PENDAHULUAN
atas rahmat dan nikmat yang selalu dilimpahkan-Nya kepada kita. Shalawat
berangkai salam tetap tercurahkan ke arwah baginda Nabi besar kita Muhammad
saw.
tasawuf menjadi dua yaitu tasawuf yang mengarah pada teori-teori perilaku dan
tasawuf yang mengarahpada teori yang rumit dan memerlukan pemahaman yang
mendalam. Tasawuf yang masuk pada kategori pertama disebut tasawuf akhlaki
sedangkan pada kategori yang masuk pada kategori kedua disebut tasawuf falsafi.
Pembagian yang lain dikemukakan bahwa dalam tasawuf terdapat dua aliran.
Pertama aliran tasawuf sunni yaitu bentuk tasawuf yang memagari dirinya dengan
Al-qur’an dan hadits dan aliran kedua disebut aliran falsafi yaitu tasawuf yang
Semoga makalah yang kami susun ini bisa menambah ilmu pengetahuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tasawuf Akhlaki
Pada prinsipnya, tasawuf adalah ilmu tentang moral islam yang berkaitan
erat dengan pembahasan tentang jiwa. Menurut para sufi satu-satunya jalan yang
seseorang sudah melaksanakan hal-hal diatas maka orang tersebut akan diberi
petunjuk oleh Allah. Keunggulan seseorang bukanlah diukur dari tumpukan harta
yang dimilikinya, bukan pula dari tingginya jabatan yang diraihnya dan bukan
dari kekuasaan yang dimilikinya tetapi terletak pada akhlak yang dimilikinya tak
terkontrolnya hawa nafsu yang ingin mengecak kenikmatan dunia adalah sumber
1. Hasan al-Bashri
Inti ajaran yang dibawa oleh Hasan al-Bashri adalah khauf dan raja’. Dia
menyebutkan bahwa takut (khauf) dan pengharapan (raja’) tidak akan dirundung
2. Al-Muhasibi
walaupun hanya dosa kecil. Sebagai seorang sufi ia juga ahli dalam bidang ushul
dan mu’amalah
tidak dipengaruhi dunianya dan tidak pula meninggalkan dunia karena akhirat.
Selain itu dia juga membahas tentang maqamat dan ahwal, ikhlas dan ridha.
3. Al-Qusyairi
agama seperti fiqh, ilmu kalam, tafsir, hadis, sastra dan tasawuf.
4. Al-Ghazali
Merupakan seorang yang sangat luar biasa ia seorang yang sangat luar
biasa, ia seorang ahli dalam berbagai ilmu kalam, ilmu fiqh, dan ilmu tasawuf.
1. Ibnu Arabi
Inti ajaran tasawuf yang diperkenalkan Ibnu Arabi adalah wahdat al-
wujud, yang berarti kesatuan (unity of existence). Dalam paham wahdatul wujud
ada dua hal yaitu khalq (makhluk) dan haq (tuhan). Menurut paham ini setiap
sesuatu punya dua aspek (aspek luar dan dalam). Aspek luar merupakan khalq
yang merupakan sifat kemakhlukan. Aspek dalam adalah haq yang mempunyai
sifat ketuhanan. Dengan kata lain setiap yang berwujud punya sifat ketuhanan dan
sifat kemakhlukan.
Menurut paham ini semua benda yang ada dialam ini adalah cermin Allah.
Bila ia ingin melihat diri-Nya, maka ia melihat kepada alam. Benda-benda dialam
punya sifat ketuhanan, maka tuhan melihat dirinya pada benda-benda itu, disinilah
timbul paham kesatuan. Ibaratnya seorang yang sedang berkaca pada cermin yang
padahal sebenarnya ia adalah satu seperti itupula Allah dalam paham ini.
2. Al-jilli
Ajaran tasawuf al-jilli adalah insan kamil (manusia sempurna). Bagi al-jilli
sudah wafat, hanya akan tetapi abadi dan mengambil bentuk pada diri orang yang
6
masih hidup, ketika mengambil bentuk pada diri seseorang maka ia dipanggil
tingkatan dalam tasawuf dimana seorang sufi telah merasa dirinya telah bersatu
dengan tuhan, suatu tingkatan dimana antara yang mencintai dengan yang dicintai
Ajaran tasawuf yang dibawanya adalah Hulul, Hulul adalah paham yang
tempat didalamnya.
Menurut Al-Hajaj, Allah memiliki dua sifat yakni sifat Lahut (ketuhanan)
dan sifat Nasut (makhluk), manusia pun memiliki sifat yang sama. Karena tuhan
dan manusia memiliki sifat yang sama, maka persatuan antara keduanya bisa
terjadi.
yang berbeda dengan tasawuf lainnya. Adapun karakteristik tasawuf ini antara
lain:
karena ajaran tasawufnya lebih banyak mengenai akhlak dan berlandaskan pada
dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Mereka tidak banyak memberikan penafsiran dan
cendrung memberikan pemahaman yang sederhana saja terhadap konteks ayat al-
hubungan antara tuhan dengan manusia. Dualisme yang dimaksud disini adalah
ajaran yang mengakui bahwa meskipun manusia dapat berhubungan dengan tuhan
tetapi hubungan disini tetap dalam rangka yang berbeda antara keduanya. Sedekat
apapun manusia dengan tuhan tidak lantas dapat membuat manusia menyatu
dengan tuhan.
D. Taswuf syi’i
Tasawuf ini juga dikenal dengan tasawuf syi’ah. Kaum syi’ah merupakan
golongan yang dinisbatkan kepada pendukung Ali bin Abi-Thalib setelah perang
siffin. Setelah perang usai golongan syi’ah banyak yang berdiam didarat persia
8
suatu daratan yang terkenal dengan pemikiran persia dan falsafat yunani, maka
disinilah terjadi kontak antara islam dengan kebudayaan yunani hingga akhir nya
tasawuf syi’i banyak yang dipengaruhi oleh filsafat yunani. Karena tasawuf syi’i
contohnya: ajaran hulul dan tasawuf falsafi sama dengan hululnya syi’ah
manusia.
Ada beberapa tokoh sufi yang masuk pada kategori tasawuf ‘irfani, yakni:
1. Rabi’ah al-Adawiyah
dicintainya. Bahkan ia rela tidak menikah seumur hidupnya karena cintanya sudah
habis diberikan kepada Allah, dan tidak ada lagi yang tersisa untuk makhluknya.
Allah adalah:
9
“Aku mengabdi kepada Tuhan bukan karena takut kepada neraka, bukan pula
karena ingin masuk surga. Tetapi Aku mengabdi karena cintaku kepada-Nya.
Tuhanku jika engkau kupuja karena takut kepada neraka, bakarlah aku
didalamnya, dan jika kupuja karena mengharapkan surga, jauhkan aku dari
yakni pengetahuan awam, pengetahuan ulama dan pengetahuan sufi menurut Al-
Misri pengetahuan awam dan pengetahuan ulama masih disebut ilmu bukan
BAB III
ANALISA PEMAKALAH
tasawuf sunni yaitu membahas mengenai akhlak yang berlandaskan pada al-
Qur’an dan Hadist. Pada aliran tasawuf falsafi ajarannya memakai terminologi-
terminologi yang mengarah pada teori yang rumit dan memerlukan pemahaman
yang mendalam, aliran tasawuf syi’i atau disebut juga syi’ah banyak dipengaruhi
oleh pemikiran persia dan yunani. Sedangkan aliran tasawuf ‘irfani menekankan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aliran tasawuf sunni bagi sebagian ahli disamakan dengan tasawuf akhlaki
karena lebih banyak mengenai akhlak dan berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunnah.
Dalam ajaran tasawuf ini mereka mengajarkan dualisme dalam antara tuhan dan
manusia.
golongan yang dinisbatkan kepada pendukung Ali bin Abi Thalib, setelah perang
siffin. Aliran tasawuf ‘irfani adalah tasawufnya mengandalkan hati karena hati
2. Saran
persamaan didalamnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. M. Ag. Tiswarni. 2008. Akhlak tasawuf. Bina Pratama, Jakarta: Safira Jakarta
2. Dr. Solihin, Mukhtar. M. Ag. 1996. Ilmu Tasawuf. Gema insani pres: Jakarta
3. H. A. Rifai siregar. 1987. Akhlak Tasawuf. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta