1514 2851 1 SM PDF
1514 2851 1 SM PDF
ISSN: 2087-2879
PENGARUH MODEL AKTIVITAS DAN LATIHAN INTENSITAS RINGAN
KLIEN GAGAL JANTUNG TERHADAP TEKANAN DARAH
PThe Effect light Intensity of Activity and Exercise Model of Heart Failure Client
Toward Blood Pressure
Halimuddin
1
Bagian Keilmuan Keperawatan Medikal Bedah, PSIK-FK Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2
Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Medical Surgical Nursing Department, School of Nursing
Faculty of Medicine, Syiah Kuala University
Email:
ABSTRAKS
Penurunan curah jantung, kerusakan difusi gas, dan intoleransi aktivitas merupakan masalah utama pada
klien gagal jantung. Ini merupakan kondisi dilematis bagi seorang klien. Klien dianjurkan untuk beristirahat
dengan cukup dan beraktivitas ringan agar tidak terlalu membebani kerja jantung. Namun disisi lain klien
juga memerlukan pergerakan tubuh yang dapat meningkatkan sirkulasi darah. Oleh karena itu dibutuhkan
suatu model aktivitas berbasis pada indikator yang dapat mengarah pada perbaikan kemampuan pompa
jantung yaitu tekanan darah (sistole, diastole, rata-rata) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
pengaruh model aktivitas dan latihan klien gagal jantung terhadap tekanan darah (sistole, diastole dan rata-
rata). Penelitian ini menggunakan desain Quasy Experiment tanpa kontrol group. Penelitian dilaksanakan di
Rumah Sakit Jantung dan pembuluh darah Harapan Kita Jakarta. Populasi sampel adalah klien gagal jantung
sebanyak 24 orang, dengan Kriteria inklusi: fraksi ejeksi < 40%, tekanan darah sistole 80 – 120 mmHg,
diastole 60 – 80 mmHg. Klasifikasi fungsionil: II dan III, mendapat terapi pengobatan gagal jantung
Standar (Angiotension Converting enzymes - inhibitor, beta blockers, diuretic, digitalis), tidak ada disritmia
yang mengancam kehidupan/bersifat fatal, infark tidak luas dan non elivasi segmen ST, usia 30 –70 tahun,
mendapat izin dari dokter. Setiap responden di berikan model aktivitas dan latihan selama 6 hari di rumah
sakit. Intensitas latihan di ukur dengan skala Borg. Hasil penelitian didapatkan ada perbedaan tekanan darah
sistole, diastole dan rata-rata sebelum dan sesudah intervensi aktivitas dan latihan. Dengan intensitas latihan
pada fase akut selama dirumah sakit (inpatient) adalah ringan. Rekomendasi penelitian ini adalah model
aktivitas dan latihan klien gagal jantung yang dikembangkan peneliti dapat diimplementasikan untuk
memenuhi kebutuhan aktivitas pada fase akut selama di rumah sakit (inpatient).
Kata kunci: Gagal jantung, aktivitas dan latihan, dan tekanan darah (sistole, diastole, dan rata-rata)
ABTRACT
Decreased cardiac output, impaired gas exchange, and activity intolerance are priority problems on heart
failure client. This is a dilemmatic condition for a client. Client is suggested to take a rest fully and light
activity so that it does not encumber heart activity. On the other side, client also needs a body movement
which lead to improving blood circulation. Therefore an activity model based on specific indicator is required
to improve heart pump ability, the specific indicator are blood pressure (systole, diastole, mean artery
pressure). These research objectives are to identify the effect of activity and exercise model of heart failure
client toward and blood pressure (systole, diastole and mean artery pressure). This research used a Quasy
Experiment design without control group. This research was done at National Cardiovascular Center of
Harapan Kita, Jakarta. The samples were are heart failure clients, there were 24 people participated in the
research who have inclusion criteria: ejection fraction <40%, systolic blood pressure 80 - 120 mmHg,
diastolic 60 - 90 mmHg. In addition, the criteria were Functional classification NYHA: II and III, receiving a
standard pharmacologic therapy (Angiotension Converting enzyme-inhibitor, beta-blockers, diuretics,
digitalis), no fatal dysrhythmia, infarct was not large and non elevation of ST segment, age 30 - 70 years old,
93
had permission from their attending cardiologist. Each respondent was given activity and exercise model
during 6 days at the hospital. Exercise intensity is measured by Borg scale of perceived exertion. The
research results indicated that there were differences between blood pressure of systole, diastole and mean
before and after activity intervention and exercise. with a light exercise intensity at acute phase during
hospitalization (inpatient). This research recommendations showed that the activity and exercise for heart
failure client exercise which were developed by a researcher can be implemented to fulfill an activity
requirement during acute phase at hospital (inpatient period).
Key words: Heart failure, activity and exercise, blood pressure (systole, diastole, and mean artery pressure)
94
Idea Nursing Journal Vol. III No. 3
95
Idea Nursing Journal Halimuddin
sakit dan di rumah sebagai suatu proses yang 2. Tekanan darah merupakan factor
menyatu dan berkesinambungan. Tujuannya penting yang merefleksikan kondisi
adalah untuk mencegah resiko kekambuhan fungsi jantung khususnya daya pompa
dan perawatan ulang klien gagal jantung jantung.
dengan cara mendukung upaya perbaikan 3. Sampai saat ini belum ada suatu
nilai tekanan darah dan fraksi ejeksi. satandar asuhan berbasis model aktivitas
Sampai saat ini belum ditemukan di RS dan di Rumah sebagai suatu
adanya standar asuhan tersebut; sehingga kesatuan utuh dan berkesinambungan
perlu dikembangkan suatu model aktivitas yang dapat mempertahankan tekanan
yang berbasis pada indikator perbaikan darah sehingga angka kekambuhan
kemampuan pompa jantung. Oleh karena itu akibat gagal jantung berulang dapat
penelitian tentang pengembangan suatu diturunkan.
model aktivitas dan latihan yang sesuai
dengan toleransi fisik dan perbaikan status Berdasarkan rumusan masalah tersebut
curah jantung dengan indikator basis diatas, pertanyaan penelitian ini adalah:
penilaian pada fraksi ejeksi dan tekanan a. Apakah ada perbedaan nilai tekanan
darah sangat diperlukan. Pertimbangannya darah (sistol, diastol, dan rata-rata)
adalah karena model ini akan menjelaskan sebelum dan sesudah intervensi model
tentang berbagai jenis dan tahapan aktivitas aktivitas intensitas ringan dan latihan
klien yang sesuai dan berdampak positif yang dikembangkan oleh peneliti pada
terhadap nilai fraksi ejeksi dan tekanan klien gagal jantung.
darah. Pertimbangan lain adalah agar ketika
model ini diterapkan sudah berdasarkan TUJUAN PENELITIAN
hasil penelitian dan kajian ilmiah yang dapat 1. Tujuan Umum adalah mengidentifikasi
dipertanggungjawabkan. Selain itu, akan pengaruh model aktivitas dan latihan
dapat diketahui manfaat bagi klien dimana terhadap tekanan darah.
model aktivitas ini mampu mempertahankan 2. Tujuan Khusus.
kondisi kesehatan klien secara fisiologis Mengidentifikasi:
dalam memelihara aktivitas kerja a. Tekanan darah Sistol, diastole, dan
jantungnya, serta dapat menjaga rata-rata sebelum di intervensi
keseimbangan antara kebutuhan dan suplai model aktivitas dan latihan
darah sebagai respon dari penurunan curah intensitas ringan pada klien gagal
jantung akibat gagal jantung. jantung.
b. Tekanan darah Sistol, diastole, dan
RUMUSAN MASALAH rata-rata sesudah di intervensi model
Rumusan masalah dalam penelitian ini aktivitas dan latihan intensitas
adalah sebagai berikut: ringan pada klien gagal jantung.
1. Gagal jantung merupakan kondisi c. Perbedaan tekanan darah sistol,
dilemetis bagi seorang klien. Disuatu diastole, rata-rata sebelum dan
sisi klien dianjurkan untuk beristirahat sesudah diintervensi model aktivitas
dan beraktivitas dengan cukup agar dan latihan intensitas ringan.
tidak terlalu membebani kerja jantung.
Namun disisi lain klien juga METODE PENELITIAN
memerlukan pergerakan tubuh yang Desain Penelitian
dapat meningkatkan sirkulasi darah Penelitian ini merupakan penelitian
tubuh. kuantitatif Quasy Experiment tanpa kontrol
96
Idea Nursing Journal Vol. III No. 3
group (without control group). Penelitian ini dan intensitas latihan diukur dengan Borg
menyelidiki efektifitas pompa jantung
dengan indikatornya adalah variabel tekanan Tabel 1:Distribusi klien gagal jantung
berdasarkan umur, tinggi badan, dan berat
darah sistol, diastol, dan tekanan darah rata- badan (n = 24)
rata. Dimana variabel bebas (variable Karakteristk Mean Median SD
Min, 95%
Max CI
independent) ialah tekanan darah sistol, 32 49.42-
Umur (th) 49.42 51.00 11
diastol, dan tekanan darah rata-rata, sebelum 66 56.57
Tinggi 150 156.7-
intervensi model aktivitas dan latihan Badan(cm)
161.17 160.00 6.952
175 165.5
intensitas ringan. Sedangkan variabel Berat 55 57.39
65.58 64.00 12.90
Badan (kg) 99 - 73.9
tergantung (variable dependent) ialah Sumber: Data Primer (diolah 2009)
variabel tekanan darah sistol, diastol, dan
tekanan darah rata-rata, sesudah intervensi scala of perceived exertion (Borg, 1998).
model aktivitas dan latihan intensitas ringan Data hasil dianalisa dengan Uji Statistik
KorelasiRegresi linier.
Populasi dan sample HASIL PENELITIAN
Populasi penelitian (reference KarakteristikKlien Gagal Jantung
population) adalah semua klien gagal Karakteristik klien gagal jantung, yang
jantung, fase akut (inpatient) sudah stabil diteliti dijelaskan berdasarkan masing-
selama dirawat di rumah sakit jantung dan masing variabel: umur, tinggi badan dan
pembuluh darah harapan kita Jakarta berat badan (tabel 1). Sedangkan pada tabel
(gedung A lantai III) tanggal 10 November 2 dijelaskan berdasarkan jenis kelamin,
– 30 Desember 2010. Sampel penelitian pendidikan, olah raga, fungsionil klas, dan
sebanyak 24 klien ditetapkan dengan teknik penyebab gagal jantung.
Proprsive sampling dengan kriteria inklusi: Tabel 1 menggambarkan bahwa, pada
diagnosa gagal jantung dan menunjukan 24 klien gagal jantung yang diteliti rata-rata
fraksi ejeksi < 40%, tekanan darah sistole umur adalah 49.42 tahun, tinggi badan
antara 80 – 120 mmHg, diastole antara 60 – 161.17 cm dan berat badan 65.58 kg.
80 mmHg. Klasifikasi klinis New York
Tabel 2: Distribusi klien gagal jantung
Heart Association(NYHA): kelas II, III
berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, olah
mendapat terapi pengobatan gagal jantung raga, fungsionil klas, dan penyebab gagal
Standar (Angiotension Converting enzymes - jantung (n=24)
inhibitor, beta blockers, diuretic, digitalis), KARAKTERISTIK FREKUENSI %
JENIS KELAMIN
tidak ada disritmia yang mengancam 1. Laki-laki 18 75%
kehidupan/bersifat fatal, infark tidak luas 2. Perempuan 6 25%
PENDIDIKAN
dan non elevasi segmen ST, usia 30 – 70 1. SMP 2 8.3%
tahun. Mendapat izin dari dokter 2. SMA 20 83.4%
3. S1 2 8.3%
penanggung jawab. OLAH RAGA
1. Teratur 0 0%
2. Tidak teratur 24 100%
Alat Pengumpulan data dan Analisa Data FUNGSIONIL KLAS SAAT DIAGNOSIS
Pengumpulan data primer pada Klas II 10 41.7%
Klas III 14 58.3%
penelitian ini dilakukan sebelum dan PENYEBAB GAGAL JANTUNG
sesudah enam hari mengikuti program 1. CAD 6 25%
2. CAD & 8 33.3%
latihan, dengan alat Sphygmomanometer Hipertensi
3. Cardiomiopati 8 33.3%
4. Gangguan Katup 2 8.4%
Sumber: Data Primer (diolah 2009)
97
Idea Nursing Journal Halimuddin
Tabel 3:Distribusi rata-rata Tekanan Darah Sistole sebelum dan sesudah intervensi (n = 24)
VARIABEL MEAN MEDIAN SD MIN, 95% CI P value r
MAX
Tekanan Darah
Sistole (mmHg) 0.000 0.960
Sebelum 112.92 117.50 11.89 105.3 - 120.4
Sesudah 115.17 119.00 9.833 108.9 - 121.4
85, 126
88, 124
PadaTabel 2 diketahui karakteristik latihan (p = 0.000). Dengan kekuatan
responden terbanyak adalah jenis kelamin hubungan positif/kuat sempurna.
laki-laki, pendidikan SMA, olah raga tidak
teratur, fungsionil klas III. Untuk Penyebab Tekanan Darah Diastole
gagal yang terbanyak adalah CAD dan Hasil penelitian didapatkan Tekanan
hipertensi, dan cardiomiopati. darah diastole mengalami peningkatan rata-
rata setelah dilakukan intervensi model
Tekanan Darah
aktivitas dan latihan selama 6 hari sebesar
Hasil penelitian pengaruh Model
2.25 mmHg. Hasil uji statistik didapatkan
Aktivitas dan Latihan Intensitas Ringan
ada perbedaan tekanan darah diastole
terhadap tekanan darah, dijelaskan sebelum dan sesudah intervensi aktivitas dan
berdasarkan masing-masing sub variable latihan (p = 0.001). Dengan kekuatan
yaitu:. Tekanan darah sistole, diastole hubungan positif/kuat sempurna (lihat Tabel
dan tekanan rata-rata. Nilai tekanan 4).
darah yang ditampilkan di sini adalah Tekanan darah rata-rata.
nilai sebelum dan sesudah melakukan Tekanan darah rata-rata mengalami
model aktivitas dan latihan intensitas peningkatan rata-rata setelah dilakukan
ringan. intervensi model aktivitas dan latihan selama
6 hari sebesar 2.19 mmHg. Hasil uji statistik
Tekanan Darah Sistole
didapatkan ada perbedaan tekanan darah
Tabel 3 menggambarkan bahwa
rata-rata sebelum dan sesudah intervensi
Tekanan darah sistole mengalami
aktivitas dan latihan (p = 0.000). Dengan
peningkatan rata-rata setelah dilakukan
kekuatan hubungan positif/kuat sempurna
intervensi aktivitas dan latihan 6 hari sebesar
(Tabel 5).
2.25 mmHg. Hasil uji statistik didapatkan
ada perbedaan tekanan darah sistole Tekanan darah Istirahat dan latihan
sebelum dan sesudah intervensi aktivitas dan
Tabel 4: Distribusi rata-rata Tekanan Darah Diastole sebelum dan sesudah intervensi (n = 24).
Tekanan Darah
Diastol (mmHg) 0.001 0.839
Sebelum 75.67 78.00 8.283 60, 87 70.4 - 80.93
Sesudah 77.92 80.00 8.404 59, 88 72.58 - 83.26
98
Idea Nursing Journal Vol. III No. 3
Tabel 5: Distribusi tekanan darah rata-rata sebelum dan sesudah intervensi (n = 24)
99
Idea Nursing Journal Halimuddin
130
125
120 120.1 119.3 121.3
115 117.5 115.1 117.1
113
110 109 110.3
105 107.3 105.2 107
100
95
90
85 82.8
80 80.5 82 81
75 75.6 76 76.1
74 73.3 73
72.3 73.3
70
65 64.4 65.8 66.6
62.5 63.03 63.46
60
55
50
45
40
HARI I HARI II HARI III HARI IV HARI V HARI VI
100
Idea Nursing Journal Vol. III No. 3
101
Idea Nursing Journal Halimuddin
102
Idea Nursing Journal Vol. III No. 3
Hastono, S.P. (2001). Modul Analisis Data, Kusmana, D. (2006). Olah raga Untuk
Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan orang sehat dan Penderita
Masyarakat. Universitas Indonesia. Penyakit Jantung; Trias Sok &
Senam 10 menit. Edisi kedua.
Hoeman, S.P. (2002): Rehabilitation Fakultas Kedokteran Universitas
Nursing, Process and Application, Indonesia, Balai Penerbit FKUI.
3th edition. Mosby-year book.
LeMone, P., & Burke.K.M. (1996).
Huether., & McCance, (2000) Medical-Surgical Nursing: Critical
Understanding Pathophysiology, st Thinking in Client Care. Addison-
Louis Mosby. Wesley.
Hudak,C.M., & Gallo, B.M. (2005). Critical Lewis’s, S.M. (2005). Medical-Surgical
Care Nursing; A Holistic Aproach. Nursing: Assessment and
8th edition. J-B Lippincott Company. Management of Clinical Problems.
Australia: Elsevier-Mosby.
Ignatavicius, D.D., & Workman, L.M.
(2006): Medical Surgical Nursing: McCance, K.L., & Huether, S.E. (2006).
Critical Thingking For Pathophysiology, The Biologic
Collaborative Care. Volume 1, 5th Basis for Disease in Adults and
edition. Elsevier Saunders Children. Page 1048. 5th edition.
Elsevier Mosby.
Jarvis, C. (2004). Physical Examination &
Health Assessment. 4th edition.
Elsevier Saunders. Page 182-185. Medical News Today (2006). Why exercise
Helps Heart Failure Patients.
Kozier, et al. (2004). Fundamentals of http://www.medicalnewstoday.com/
Nursing: Concepts, Process and medicalnews.php?newsid. article:
103
Idea Nursing Journal Halimuddin
Sastroasmoro, S., & Ismael, S. (2006) The Cleveland Clinic Health Information
Dasar-Dasar Metodelogi Penelitian Center. (2006). Heart Failure
Klinis. Edisi ke-2. Jakarta: CV Exercise Guidelines.
Sagung Seto. http://www.clevalandclinic.org/healt
h/healthinfo/docs/
Sherwood, L. (2004). Human physiology 1800/1819.asp?index=8128.
From cells to Systems. 5th edition. diperoleh tanggal 8 November 2009.
International special edition.
Thomson. Wilkinson, J.M. (2005). Prentice Hall
Nursing Diagnosis, Handbook with
Singh, V.N., & Schocken, D.D. (2006). NIC Interventions and NOC
Cardiac Rehabilitation. Outcomes, 8th edition. Pearson.
http://www.emedicine.com/pmr/topi Prentice Hall. New Jersey. (page 64-
c180.htm Article, diperoleh 4 68).
oktober 2006.
104