BAB I
PENDAHULUAN
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi kurang, baik dan lebih.
Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atau
status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan
kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status
gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi
esensial. Status gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat dalam jumlah
merupakan hal yang baru, namun masalah ini tetap aktual terutama di negara -negara
sedang berkembang sebab mempunyai dampak yang sangat nyata terhadap timbulnya
masalah gizi.
Pada usia pra sekolah adalah masa rawan terhadap masalah gizi dan
kekurangan vitamin. Pada umur ini anak sering terkena infeksi karena praktek
pemberian makanan dan kontak yang lebih luas dengan dunia luar serta stres
pada anak usia pra sekolah akan mengakibatkan anak menjadi lemah, cepat lelah dan
sakit-sakitan, sehingga anak-anak akan lebih sering berada dalam rumah untuk
teman sebayanya. Sebagai akibat kurang gizi merupakan hambatan yang serius bagi
di dunia sebesar 15,7% dan anak usia prasekolah overweight sebanyak 6,6%
(WHO, 2013). Secara nasional, prevalensi berat-kurang pada tahun 2013 adalah
19,6%, terdiri dari 5,7% gizi buruk dan 13,9% gizi kurang (Kemenkes, 2013).
Pada tahun 2013, prevalensi gizi buruk-kurang pada anak usia prasekolah di Jawa
ditimbang dengan hasil rincian 11,92% anak usia prasekolah berstatus gizi kurang
dan 1,65% berstatus gizi buruk, 83,32% anak usia prasekolah berstatus gizi baik
dan sebesar 3,10% anak usia prasekolah dengan status gizi lebih (Dinkes Jatim,
2013).
terjadinya gizi buruk, kurang, maupun kelebihan gizi diantaranya adalah faktor
jumlah anak dalam keluarga, budaya dan pola pemberian makanan yang salah .
Masala makan pada anak pada umumnya adalah pola pemberian makan yang
salah menghaPola makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau
dimaksud pola makan sehat dalam penelitian ini adalah suatu cara atau
usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu
tumbuh kembang optimal pada anak (Santoso,2009) Pola makan sehari- hari
3
setiap harinya. Untuk mencapai tujuan pola makan sehat tidak terlepas dari
Dampak dari pola makan adalah kekurangan gizi. Kekurangan gizi yaitu
disebabkan oleh gizi buruk. Pola makan yang buruk menyebabkan status gizi
(Sediaoetama,2008).
Melihat dari paparan diatas, maka saya tertarik untuk meneliti hubungan
pola makan anak usia 3-5 th terhadap status gizi. Harapannya dengan meneliti
hubungan antaran pola asuh ibu dengan perilaku makan pada anak usia prasekolah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah hubungan pola makan anak
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan pola makan
a. Mengidentifikasi status gizi anak usia 3-5 thn di desa kalisat jember
b. Mengidentifikasi pola makan anak usia 3-5 thn desa kalisat jember
c. Menganalisa hubungan pola makan anak usia 3-5 th status gizi di desa
kalisat jember
1.4.1 Peneliti
Keperawatan dan dapat memberikan inspirasi kepada teman teman sejawat atau
dari pihak lain, bahwa penelitian tentang pengaruh pola makan anak usia 3-5 th
1.4.3 Masyarakat
5
tentang upaya meningkatkan status gizi anak usia 3-5 th dengan pola mkan yang