Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dari lahir manusia di bekali dengan panca indera yang sama dengan
makhluk lain, salahsatu panca indera pada manusia adalah mata. Mata adalah
salah satu organ yang berperan dalam system penglihatan, mata bekerja untuk
mendeteksi cahaya, meneruskan sinyal tersebut ke retina dan membuat efek
visual yang dikirim ke otak. Namun untuk melihat benda-benda yang berukuran
relatif kecil, mata akan mengalami kesulitan. Maka mata tidak dapat memusatkan
pandangan pada benda-benda yang jaraknya kurang dari 25 cm karena jarak
tersebut adalah jarak maksimum untuk pembesaran efektif mata (Timmreck,
1998).
Tubuh mahluk hidup tersusun mulai dari struktur-struktur yang sangat kecil
sampai struktur yang paling besar atau kompleks. Struktur yang lebih besar akan
sangat mudah di amati oleh mata secara langsung, bahkan tanpa menggunakan
alat bantu. Akan tetapi bagi struktur benda atau objek yang lebih kecil dan tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti sel dan jaringan pada mahluk hidup
membutuhkan alat bantu untuk mengamatinya. Pada awalnya, untuk melihat
benda dengan ukuran kecil, para peneliti menggunakan kaca pembesar (lup) yang
menggunakan sebuah lensa cembung yang mempunyai titik focus yang dekat
dengan lensanya. Namun kaca pembesar ini memiliki kelemahan karena jarak
benda harus lebih kecil dari jarak titik focus ke lensa kaca pembesar tersebut.
Karena keterbatasan penglihatan manusia inilah yang menjadi dorongan para
ilmuan untuk mencari alat yang bisa digunakan untuk mempermudah mengamati
bagian tubuh mahluk hidup yang sangat kecil itu dikenal dengan mikroskop
(Campbell, 2010).
Seiring perkembangan zaman dan peradaban yang semakin kompleks, para
ilmuan berhasil menciptakan mikroskop.Mikroskop di sini berfungsi untuk
membantuk kita untuk mengamati benda-benda kecil yang tidak dapat dijangkau

1
oleh penglihatan mata normal. Mikroskop bekerja lebih spesifik jika di banding
cara kerja kaca pembesar, karena mikroskop telah di lengkapi dengan 2 lensa
cembung dan berbagai ukuran perbesaran (Campbell, 2010).
Berdasarkan uraian diatas maka yang melatar belakangi dilakukannya
praktikum ini yaitu untuk mengenal bagian-bagian mikroskop.

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Untuk memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara
menggunakannya.
2. Untuk mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah
mikroskop.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Penggunaan mikroskop pertama kalinya untuk tujuan ilmiah adalah pada abad
ketujuh belas, yaitu dalam pekerjaan Cornelius Drebel (1621), Janssen bersaudara di
Belanda (1608), dan Antony Van Leuwenhoek (1632-1723), Mikroskop digunakan
untuk tujuan kedokteran dan ilmiah oleh Athanasius Kircher of Fulda (1602-1680),
dan dia di anggap sebagai orang pertama yang menggunakan mikroskop untuk
menginvetigasi penyakit (Timmreck, 1998).
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa
cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat
dengan benda).Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang
berbeda.Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang
putar (Volk, 1984).
Mikroskop optik/cahaya merupakan mikroskop yang menggunakan lensa dari
gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber penyinaran.Dalam mikroskop
cahaya, cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui
lensa.Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga citra
spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor
digital, atau ke layar video.Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif
sekitar 1000 kali dari ukuran asli specimen (Campbell, 2010).
Mikroskop optik terdiri atas dua yaitu, mikroskop biologi dan mikroskop
stereo.Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis atau
transparan.Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau sinar lampu.
Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa objektif dan lensa okuler dengan
pembesaran sebagai berikut :
1. Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x
2. Objektif 10x dengan okuler 10x, pembesaran 100x
3. Objektif 40x dengan okuler 10x, pembesaran 400x
4. Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 100x

3
Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak
terlalu besar, transparan atau tidak.Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari
bawah dengan sinar alam atau lampu.Memiliki dua buah objektif dan okuler,
sehingga di peroleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua bola mata.
Kekuatan pembesaran tidak terlalu kuat umumnya pada objektif 1x atau 2x dengan
okuler 10x atau 15x(Tim Penyusun, 2012).
Mikroskop memiliki komponen-komponen dari kaca yang mudah rusak,
berupa lensa-lensa dan cermin (Tim Penyusun, 2012).
Mikroskop terdiri atas bagian-bagian optik dan nonoptik.Bagian optik terdiri
atas cermin, kondensor, lensa objektif dan lensa okuler.Sedangkan bagian nonoptik
atau bagian mekanis terdiri atas kaki dan tangkai mikroskop, knop penggerak bagian
optik yang terdiri atas knop penggerak kasar (makrometer) dan knop penggerak halus
(mikrometer), meja benda dan revolver atau pembawa objektif (Nasir dkk, 1993).

Pembentukan Bayangan Pada Mikroskop Menurut Sutrisno (1984)


Sifat bayangan pada mikroskop ditentukan oleh 2 lensa, yaitu lensa
obyektif dan lensa okuler.Bayangan yang dihasilkan oleh benda haruslah terletak
antara jarak titik dekat dan titik jauh mata agar dapat diamati dengan
jelas.Biasanya mikroskop dipergunakan untuk mengamati benda dengan kecil,
maka benda yang dimat iharuslah terletak sedekat mungkin dengan lensa objektif,
agar sudut penglihatan oleh lensa objektif menjadi sebesar mungkin.Hal ini,
berarti bahwa jarak fokus lensa objektif mikroskop harus sekeci mungkin.Jarak
fokus sekecil ini dapat diperoleh dengan menggunakan sistem lensa sebagai lensa
objektif mikroskop.Di samping itu, dengan menggunakan sitem lensa, abrasi dapat
dikurangi. Karena lensa objektif hanyalah membentuk bayangan nyata yang
diperbesar, yang kemudian diamati dengan lensa okuler (Sutrisno,1984)

Macam-Macam Mikroskop Menurut Tim Penyusun (2012)


1. Mikroskop cahaya. Memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop
memiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil.Mikroskop

4
cahaya memiliki 3 dimensi lensa yaitu lensa objektif,lensa okuler,dan lensa
kondensor.
2. Mikroskop stereo. Jenis mikroskop yang hanya bisa di gunakan untuk benda yang
berukuran relative besar.Mikroskop stereo memiliki perbesaran 7 hingga 30
kali.Benda yang di amati denganmikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi.
Komponen mikroskop stereo hampir mirip denganmikroskop cahaya.
3. Mikroskop elektron. Sebuah mikroskop yang bisa pembesaran objek sampai dua
juta kali yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk
mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan
pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop
cahaya.
4. Mikroskop ultraviolet. Mikroskop ultra violet memiliki panjang gelombang yang
lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat,penggunaan cahaya ultra violet
untuk pencahaan dapat menngkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat dari pada
mikroskop biasa.
5. Mikroskop pender (flourenscenece microscope). Dapat digunakan untuk
mendeteksi benda asing atau antigen (seperti bakteri,ricketsia, dan virus) dalam
jaringan. Dalam teknik ini protein antibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari
serum tempat terjadinya rangkaian atau di konjungsi dengan pewarna pendar.
6. Mikroskop medan gelap. Digunakan untuk mengamati bakteri hidup,khususnya
bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop
majemuk.mikroskop medan gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk
biasa hanya dakam hal adanya kondesor khusus yang dapat membentuk kerucut
hampa berkas cahaya yang dapat di lihat.
7. Mikroskop fase kontras. Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam
keadaan alamiyahnya, tidak di beri warna dalam keadaan hidup namun pada
galibnya, fragma bend hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri)
tertembus cahaya sehingga pada masing masing tincram tak akan
teramati,kesulitan ini dapat di atasi dengan menggunakan mikroskop fase
kontras(Tim Penyusun, 2012).

5
Komponen-Komponen Mikroskop Menurut Tim Penyusun (2012)
1. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, gambar yang
ditangkap lensa objektif
2. Tabung mikroskop berfungsi untuk mengatur fokus
3. Revolver berfungsi untuk memilih atau mengatur perbesaran lensa objektif
4. Pengunci tabung tubus untuk mengunci tabung atau mengencangkan tabung
okuler, skrup ini juga bisa untuk membuka tabung dari badan mikroskop
5. Lengan mikroskop berfungsi untuk pegangan saat memindahkan mikroskop ke
tempat lain
6. Lensa objektif berfungsi untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar
benda
7. Penjepit preparat berfungsi untuk menjepit preparat yang akan diamati agar tidak
bergeser
8. Kondensor berfungsi untuk memfokuskan cahaya atau mengumpulkan cahaya ke
benda yang diamati
9. Meja preparat berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati
10. Pemutar kondensor berfungsi untuk mengatur naik-turunnya kondensori
11. Diafragma berfungsi untuk mengatur cahaya yang akan masuk ke mikroskop
12. Pengatur penjepit preparat kiri-kanan untuk mengatur penjepit preparat ke kiri
dan ke kanan
13. Makrometer sekrup berfungsi untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat
14. Micrometer sekrup berfungsi untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat
15. Pengatur penjepit preparat depan belakang berfungsi mengatur penjepit preparat
ke depan dan belakang
16. Sakelar lampu berfungsi untuk memutuskan aliran listrik atau menghubungkan
aliran listrik ke mikroskop
17. Pengatur intensitas cahaya berfungsi mengatur lampu redup atau nyala terang
18. Lampu berfungsi sebagai sumber cahaya pada mikroskop
19. Kaki mikroskop berfungsi sebagai penyangga mikroskop

6
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan tempat


Waktu dan tempat dilaksanakan praktikum ini adalah sebagai berikut :
Hari/Tanggal : Senin, 17 September2018
Waktu : 13.00 s.d 15.00 WITA
Tempat : Laboratorium Biodiversitas jurusan biologi. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam. Universitas
Tadulako.

B. Alat dan bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada pengamatan ini yaitu :
a. Alat
1. Mikroskop
2. Gelas obyek dan gelas penutup
3. Pipet dan silet
b. Bahan
1. Potongan kertas yang bertulis huruf “d”
2. Butir-butir pati kentang
3. Aquades

C. Prosedur kerja

1. Mengenal bagian-bagian mikroskop


a. Menyiapkan dan menggunakan mikroskop
1. Keluarkan mikroskop dari kotaknya di dalam lemari, letakkan dengan hati-
hati di atas meja.
2. Gunakan mikroskop sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan
agar diperoleh daya pisah yang maksimal

7
b. Mempersiapkan preparat
Yang digunakan adalah preparat basah. Bahan yang akan diamati
diletakkan di atas gelas objek, tetesi dengan medium air, tutup dengan gelas
penutup dan usahakan agar tidak ada gelembung udara di atas objek dan gelas
penutup, caranya peganglah gelas penutup dengan posisi 45 derajat terhadap
gelas objek, sentuhkan tepi bawahnya pada permukaan tetesan air dan
perlahan-lahan rebahkan sehingga gelas penutup terletak di atas gelas objek.
Jika masih ada gelembung udara, pekerjaan ini diulangi lagi sampai berhasil.
c. Mengamati Preparat
Preparat yang sudah dipersiapkan diletakkan di meja mikroskop
sedemikian sehingga preparat yang diamati terletak di tengah lubang meja
mikroskop. Selanjutnya lakukan langkah-langkah yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Apabila preparat sudah terfokus maka bila akan menggunakan
pembesaran yang lebih kuat, hanya pengatur halus saja yang boleh
dipergunakan. Jangan sekali-sekali memutar pengatur kasar.
d. Mengatur Besarnya Objek
Perbesaran dari bayangan suatu objek dapat diketahui dari angka
pembesaran pada objektif dan okuler. Ukuran suatu benda di bawah
pengamatan mikroskop dapat diperkirakan dengan membandingkannya
terhadap ukuran bidang pandang yang dapat ditentukan dengan meletakkan
penggaris plastik berskala mm di atas meja objektif, usahakan untuk
mendapatkan bayangan skala mm sejelas mungkin dan perkirakan diameter
bidang pandang tersebut.
2. Mengamati objek dengan menggunaan mikroskop
Letakkan potongan huruf “d” pada gelas objek, tutuplah dengan gelas
penutup. Lalu amati preparat dengan lensa objektif lemah.
a. Bandingkan bentuk bayangan dengan bentuk objek yang diamati. Bentuk
bayangan apakah sama atau terbalik? Apakah bayangan tersebut merupakan
bayangan cermin? Gambarlah bayangan tersebut!

8
b. Sambil memandang ke dalam okuler, geserlah preparat dari kiri ke kanan. Ke
arah mana bayangan bergeser? Dan kemana arah bayangan jika preparat
digeser ke belakang? Putar dudukan lensa objektif sehingga objektif kuat
berada di bawah okuler. Kerjakan hati-hati supaya tidak menyentuh gelas
penutup. Jika bayangan kurang jelas, aturlah dengan memutar-mutar pengatur
halus.
c. Dengan penggantian objektif lemah ke objektif kuat, apakah terjadi perubahan
bidang pandang?
d. Apakah penggantian objektif mengubah kedudukan bayangan?
e. Berapa diameter bidang pandang mikroskop anda pada objektif lemah (mm)
dan berapa pada objektif.
f. Mengamati butir-butir pati dan teknik mewarnai objek
Keriklah sekerat kentang dengan jarum atau ujung silet sehingga cairannya
keluar. Teteskan cairan tersebut pada gelas objek, tutuplah dengan gelas penutup.
Hindarkan timbulnya gelembung udara pada preparat. Aturlah diafragma agar
butir pati kelihatan kontras terhadap air yang mengelilinginya. Amati butir pati
tersebut.
1. Gambarlah dan amati butir-butir pati beserta struktur-struktur yang ada di
dalamnya.
2. Warnailah butir-butir pati dengan cara :
3. Teteskan larutan yodium pada salah satu tepi gelas penutup. Pada tepi yang
berseberangan tempelkan secarik kertas saring, dengan demikian larutan
yodium akan masuk ke dalam preparat dan menyebar ke seluruh bagian.
4. Amati dan catat perubahan yang terjadi.

9
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Gambar Keterangan
1. Lensa okuler
2. Tabung mikroskop
3. Revolver berfungsi
4. Pengunci tabung tubus
5. Lengan mikroskop
6. Lensa objektif
7. Penjepit preparat
8. Kondensor
9. Meja preparat
10. Pemutar kondensor
11.Diafragma
12. Pengatur penjepit preparat
13. Makrometer sekrup
14. Mikrometer sekrup
15. Pengatur penjepit preparat
16. Sakelar lampu
17. Pengatur intensitas cahaya
18. Lampu
19. Kaki mikroskop

10
Pada pengamatan potongan huruf “d”
melalui mikroskop, bentuk bayangan
huruf “d” terbalik menjadi huruf “p”
a. Huruf d =>p
b.Bayanganterbalik
c. Jika objek digeser ke kanan, bayangan
yang terbentuk bergeser ke kiri
d. Jika objek digeser ke depan, bayangan
yang terbentuk bergeser ke belakang
Perubahan warna pada butir-butir pati
kentang amilum berbentuk gelembung
yang warnanya jerni sebelum di beri
yodium dan terdapat :
1. Leukoplas
2. Amilum
3. Butiran pati
4. Cairan
Sebelum diwarnai 5. Gelembung udara

Sebelum diwarnai

Setelah diwarnai

11
B. Pembahasan
Mengenal bagian-bagian mikroskop pada bagian ini, kita diperlihatkan
bagian-bagian dari mikroskop beserta fungsinya. Dan juga, kita di ajarkan cara
pakai dari mikroskop. Mikroskop yang kita gunakan pada saat praktikum yaitu
mikroskop binokuler. Pada fase ini juga, kita dapat mengetahui bahwa mikroskop
itu tidak hanya satu jenis saja, tetapi ada berbagai macam jenis beserta fungsi
atau kegunaannya masing-masing. Contohnya, mikroskop monokuler dan
mikroskop binokuler, kalau mikroskop monokuler yaitu mikroskop yang hanya
ada satu lensa okulernya, sedangkan mikroskop binokuler yaitu mikroskop
dengan dua lensa okulernya.selain dari perbedaan itu, kita juga dapat mengetahui
kelemahan dan kelebihan dari dua jenis mikroskop tersebut, mikroskop
monokuler jika ingin digunakan harus membutuhkan bantuan cahaya matahari,
sedangkan mikroskop binokuler sudah ada sumber cahaya atau penerangan bagi
mikroskop yang disebut iluminator.
Fungsi Bagian-bagian Mikroskop :
1. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, gambar yang
ditangkap lensa objektif
2. Tabung mikroskop berfungsi untuk mengatur fokus
3. Revolver berfungsi untuk memilih atau mengatur perbesaran lensa objektif
4. Pengunci tabung tubus untuk mengunci tabung atau mengencangkan tabung
okuler, skrup ini juga bisa untuk membuka tabung dari badan mikroskop
5. Lengan mikroskop berfungsi untuk pegangan saat memindahkan mikroskop
ke tempat lain
6. Lensa objektif berfungsi untuk menentukan bayangan objektif serta
memperbesar benda
7. Penjepit preparat berfungsi untuk menjepit preparat yang akan diamati agar
tidak bergeser untuk mengatur naik-turunnya kondensor
8. Diafragma berfungsi untuk mengatur cahaya yang akan masuk ke mikroskop
9. Pengatur penjepit preparat kiri-kanan untuk mengatur penjepit preparat ke kiri
dan ke kanan

12
10. Makrometer sekrup berfungsi untuk mencari fokus bayangan objek secara
cepat
11. Micrometer sekrup berfungsi untuk memfokuskan bayangan objek secara
lambat
12. Pengatur penjepit preparat depan belakang berfungsi mengatur penjepit
preparat ke depan dan belakang
13. Sakelar lampu berfungsi untuk memutuskan aliran listrik atau
menghubungkan aliran listrik ke mikroskop
14. Pengatur intensitas cahaya berfungsi mengatur lampu redup atau nyala terang
15. Lampu berfungsi sebagai sumber cahaya pada mikroskop
16. Kaki mikroskop berfungsi sebagai penyangga mikroskop

Pada pengamatan sifat cermin, kita menggunakan sepotong kertas yang


bertulis huruf “d”.Dengan menggunakan mikroskop binokuler, kita mengamati
perubahan dengan jelas pada potongan kertas tersebut. Dengan berdasarkan hasil
pengamatan tersebut, kita dapat mengetahui sifat dari mikroskop tersebut,
dimana bentuk bayangan pengamatan objek yang terlihat di mikroskop adalah
maya(semu), terbalik, dan diperbesar. Jika, preparat digeser ke kiri, bayangan
objek bergeser ke kanan. Jika preparat digeser ke belakang, objek bergeser ke
depan. Setelah kita menggunakan pembesaran yang lebih kuat, maka bayangan
objek terlihat semakin besar dan tidak focus. Pada fase ini, kita menggunakan
pembesaran pada lensa objektif 40x dan pembesaran pada lensa 10x
Pada pengamatan sari pati, sebelum kita mulai mengamati kita menyiapkan
objek terdahulu yang akan diamati. Objek yang digunakan yaitu butir-butir pati
kentang (Solanum tuberosum). Kita mengambil sari patinya terlebih dahulu lalu
diteteskan di atas gelas objek kemudian di tutup dengan gelas penutup, setelah itu
diletakkan di meja mikroskop untuk diamati. Pada pengamatan ini, kita
mengamati pati kentang sebelum diwarnai dan sesudah diwarnai dengan larutan
yodium. Sebelum diwarnai, terlihat jelas bagian-bagian butir pati kentang

13
diantaranya , hilum/hilus dan lamela. Setelah diwarnai, butir pati kentang terlihat
berwarna biru keunguan.

14
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia agar bisa
melihat benda berukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat secara kasat
mata.
2. Bagian-bagian mikroskop yaitu, lensa okuler, tabung mikroskop, revolver,
pengunci tabung, lensa objektif, penjepit preparat/pemegang, meja preparat,
pemutar kondensor, diafragma, pengatur penjepit preparat, makrometer
sekrup dan micrometer sekrup.
3. penggunaan mikroskop biologi yang baik dan benar adalah ketika praktikum
mampu mengatur pencahayaan, membuat preparat yang sesuai dan mencari
bayangan preparat. Pada bayangan mikroskop tersebut praktikan dapat
melihat langsung sifat-sifat pantulan mikroskop.
4. Cermin pada mikroskop bersifat maya(semu), terbalik, dan diperbesar.
5. Sari pati kentang setelah ditetesi dengan yodium berubah warna menjadi biru
keunguan. Dikarenakan sari pati mengandung karbohidrat.

B. Saran
Saran yang dapat diambil pada praktikum ini sebaiknya praktikan
bergantian dalam mengamati setiap bahan percobaan, agar teman yang lain
paham dengan praktek tersebut dan prasarana laboratorium harus di lengkapi,
seperti tempat colokkan untuk mikroskop.

15
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A. dkk (2010).Biology Ninth Edition.Pearson United States of America.


Nasir, Mohammad, dkk. (1993).Penuntun Praktikum Biologi Umum.Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Timmreck, T.C. (2005). Epidemiologi Suatu Pengantar Edisi 2. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Tim Pengajar. (2012). Penuntun Praktikum Biologi Dasar.Tim penyuun jurusan
biologi FMIPA UNM.Makassar
Sutrisno.(1984). Biologi Dasar.ITB. Bandung.
Volk dan wheeler (1984).Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga. Jakarta.

16
LEMBAR ASISTENSI

Nama : Devi Safira Usman


Stambuk : G 701 18 142
Asisten : Jusman

NO Hari/Tanggal Koreksi Paraf

17

Anda mungkin juga menyukai