Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Mata Kuliah : PRAKTIKUM FISIKA UMUM

JUDUL PERCOBAAN

OPTIK ( MIKROSKOP )

OLEH :

Nama : Gilang Yusuf Maulana

Nim : 4183321019

Jurusan : Fisika

Program : Pendidikan Fisika ( S1 )

Kelompok : V ( Lima )

Tgl. Pelaksanaan : 27 Novermber 2018

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


I. JUDUL PERCOBAAN : PEMBENTUKAN BAYANGAN
MENGGUNAKAN DUA LENSA CEMBUNG

II. TUJUAN PERCOBAAN :


1. Mengetahui jari-jari lensa melalui percobaan.
2. Mengetahui pengaruh jarak antara lensa dan layar dengan hasil
bayangan yang terjadi
3. Mengetahui daya lensa dari dua lensa melalui percobaan.
4. Mengetahui jarak focus pada lensa positif melalui percobaan
5. Mengetahui pengaruh jarak posisi benda terhadap bentuk
bayangan yang terjadi

III. TINJAUAN TEORITIS

Lensa adalah kaca transparan yang memiliki permukaan lengkung.


Permukaan lengkung dapat berupa :
a. Dua permukaan cembung (lensa bikonveks).
b. Dua permukaan cekung (lensa bikonkaf).
c. Satu permukaan cembung dan satu cekung (lensa konkaf-konveks / lensa
konveks-konkaf).
d. Satu permukaan cembung dan satu permukaan datar (lensa plan-
konveks).
e. Satu permukaan cekung dan satu permukaan datar (lensa plan-konkaf).
Berdasarkan sifat bayangan yang dibentuknya, secara umum lensa dapat
dibagi menjadi dua macam, yaitu :
a. Lensa cembung.
b. Lensa cekung.
Ciri utama lensa cembung adalah bagian tengah lensa lebih tebal
daripada bagian pinggirnya. Lensa cembung sering disebut lensa konveks atau
lensa positif. Lensa Cembung Ciri utama lensa cembung adalah bagian tengah
lensa lebih tebal daripada bagian pinggirnya. Lensa cembung sering disebut
lensa konveks atau lensa positif (Nirsal , 2012).
Optik merupakan alat bantu penglihatan yang sangat penting bagi manusia. Salah
satu alat yang terpenting adalah mata sedangkan bagian utama dari mata yang
berhubungan dengan optik yaitu lensa mata. Misalnya kaca mata, kamera photo,
lup, mikroskop, teleskop, periskop dan lain-lain. Mata merupakan alat indra
penglihatan yang dapat menangkap berkas cahaya yang dipantulkan atau di
pancarkan dan sebuah mata sehingga cahaya yang dipantulkan akan di pancarkan
dari sebuah mata sehingga terbentuknya bayangan pada retina. (Abdullah,2016 ).

Bidang optika terbagi menjadi dua yaitu optik geometri dan optik fisis. Optik
geometri atau optik sinar , menjabarkan perambatan cahaya sebagai vektor yang
disebut sinar melalui gambar gambar geometri dari berkas sinar tersebut.
Sedangkan optik fisis menjelaskan gejala gejala yang terjadi pada optik geometri
dengan penjabaran matematis, sehingga komponen optik dan sistem kerja cahaya
seperti ukuran, posisi dan pembesaran obyek menjadi lebih jelas. Banyak sekali
aplikasi aplikasi optik yang berkembang seiring dengan perkembangan teknologi
akhir akhir ini. Aplikasi aplikasi optik tersebut dibuat dengan menerapkan konsep
konsep, prinsip prinsip, dan hukum hukum fisika tentang optik seperti cahaya,
hukum pemantulan dan pembiasaan. Alat optik yang sering digunakan adalah
kacamata, kaca pembesar, mikroskop, kamera, dan periskop. Alat optik yang
dibuat manusia sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari hari . Dengan
teropong, kamu dapat melihat benda benda yang jauh. Untuk melihat benda benda
yang renik, kamu dapat menggunakan mikrosko (Surwana, 2010)
IV. ALAT DAN BAHAN :
A. Alat

No Nama Alat Spesifikasi Jumlah

1. Meja Optik - 1

2. Rel presisi 100,50 cm 2

3. Pemegang diafragma - 1

4. Lampu senter - -

5. Pemegang lensa - 4

6. Mistar - -

7. Kertas grafik - 3

B. Bahan

No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah

1. Lensai 100 mm 1 buah

2. Lensa 50mm 1 buah

V. PROSEDUR PERCOBAAN :

No Prosedur Gambar
1. Menyusun alat yang diperlukan
sesuai gambar dengan urutan dari
kiri sumber cahaya, diafragma,
lensa 30mm dan meja optik/layar.
2. Sebagai benda digunakan
diafragma anak panah yang
diterangi ioleh sumber cahaya,
sebagai layar penangkap
bayangan digunakan meja
optik(kertas hvs) yang didirikan.

3. Menyalakan sumber cahaya untuk


menerangi objek.

4. Meletakan tanda panah di depan


lensa sebesar 5cm sebagai benda,
melalui layar mencari jarak
bayangan dari benda, menentukan
nomer ruang benda dan nomor
ruang bayangan benda serta sifat
dari bayangan yang dibentuk.
VI. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN :

A. Tabel Pengamatan

1. Tabel Pengamatan Satu Lensa

No S S' Bentuk Bentuk No( No (S’) Sifat Bayangan


Benda Bayangan S)

1 11 40 2 4 Terbalik , diperbesar

2 10 29 1 3 Nyata , terbalik,
diperkecil

3 20 30 2 3 Nyata , terbalik,
diperbesar

4 50 22 5 3 Maya,terbalik,

Pembahasan:

1. S=11 cm, f=10 cm

1/S'= 1/f-1/S

S'= 10 cm
Benda berada di antara f dan lensa sehingga berada di ruang 1, sedangkan
bayangan ada di antara 2f dan f sehingga berada di ruang 4. Berdasarkan hal
tersebut, sifat bayangan yang terbentuk adalah Nyata, tegak, diperbesar.

2. S= 10 cm, f=10 cm

1/S'= 1/f-1/S'

S'= 10 cm

Benda berada di antara f dan 2f sehingga berada di ruang 2, sedangkan bayangan


> 2f sehingga berada di ruang 3. Oleh karena itu sifat bayanganya adalah maya,
terbalik, diperbesar.

3. S=20 cm, f=10 cm

1/S'= 1/f-1/S

S'= -10 cm

Benda berada > 2f sehingga berada di ruang 3, sedangkan bayangan berada di


antara f dan 2f sehingga berada di ruang 2. Nomer ruang benda>nomer ruang
bayangan sehingga sifat bayangan maya, terbalik diperkecil.

4. S= 50 cm, f= 10cm

1/S'= 1/f-1/S

S'= 12,5 cm
Benda berada di >2f sehingga nomer ruang benda adalah 3, sedangkan bayangan
berada di antara f dan 2f sehingga berada di ruang 2. Nomer ruang benda >
nomer ruang bayangan, sehingga sifat bayangam adalah maya, terbalik,
diperkecil.

2. Tabel Pengamatan Dua Lensa

No S1 (cm) S1’(cm) F1(cm) S2(cm) S1’(cm) F2(cm) d(cm)

1. 22 60 10 40 20 10 18

2. 45 58 10 35 21 10 20

3. 17 60 10 42 18 10 21

4. 22 66 10 33 11 10 31

5. 12 66 10 30 28 10 26

(Percobaan tunggal)

f=10 cm

Pembahasan:

1. S1=22cm;f=10cm

1/s1'=1/f-1/s1

S'= -10cm.

2. S1=45cm;f=10cm

1/s1'=1/f-1/s1

S'= 35cm.
3. S1=17cm;f=10cm

1/s1'=1/f-1/s1

S1'=54cm

4. S1=22cm;f=10cm

1/s1'=1/f-1/s1'

S1'=-30cm

5.S1=12cm; f=10 cm

1/s1’=1/f-1/’

S1’= 25

6. d1= S2-S1= 30cm-5cm=25cm

d2=S2-S1=25cm-5cm=20cm

d3=S2-S1=20cm-6cm=14cm

d4=S2-S1=15cm-7,5cm=7,5cm

NILAI S2' SECARA TEORI

1. S2=25cm;f=10cm

1/S2'=1/f-1/S2

S2'=16,6cm
2. S2=20cm;f=10cm

1/s2'=1/f-1/s2

S2'= 20cm

3. S2=15cm;f=10cm

1/s2'=1/f-1/s2

S2'= 30cm

4. S2=30cm;f=10cm

1/s2'=1/f-1/s2

S2'= 15cm

Secara Praktik ,untuk f=10 cm

1. S2=40cm, S2'= 20cm

2. S2=35cm; S2'= 21cm

3. S2=42cm; S2'= 18cm

4. S2=33cm; S2'= 11cm

5. S2= 30cm; S2’= 28cm

PERBANDINGAN TEORI DAN PRAKTIK

Terdapat perbedaan hasil S2' antara teori dan praktik, hal tersebut mungkin
dikarenakan kesalahan saat praktikum, namun ada pula nilai yang mendekati
ataupun morop secara teori dan praktikum. Perbedaan ini selain karena kesalahan
praktikum, mungkin juga karena kesalahan perhitungan karena saat percobaan
diginakan 2 buah lensa dan saat praktikum kondisi lensa S1 tidak digerakan
melainkan hanya menggerakkan S2 sehingga terjadi perbedaan hasil perhitungan

Persentase kesalahan=(rata-rata S2'teori - rata-rata S2'praktik)/rata-rata S2'teori x


100%

%=( 20,4-15,75)/20,4 x100%

%=22,7%

B. Grafik

S'
80
60 y = 0.8396x + 29.449
R² = 0.9643
40 S'

20 Linear (S')
0
0 10 20 30 40 50 60

S2'
80
y = 2.102x - 22.273
60 R² = 0.977

40 S2'
Linear (S2')
20

0
0 10 20 30 40 50
C. Aplikasi

1. Lup

Lup menggunakan lensa cembung yang dipakai untuk mengamati berbagai


benda ukuran kecil sehingga bisa telrihat lebih jelas dan lebih besar. Lup atau juga
dikenal dengan nama kaca pembesar ini akan berguna untuk melihat berbagai
benda kecil yang tidak bisa terlihat dengan kasat mata dan sering digunakan untuk
para tukang arloji sehingga bisa memperbaiki bagian dalam jam, digunakan siswa
untuk praktikum dalam pelajaran biologi.

2. Mikroskop

Jika dalam lup, pembesaran bayangan yang dihasilkan dengan memakai


lensa cembung terlihat masih terbatas, akan tetapi dalam mikroskop, perbesaran
bisa dilakukan dengan lebih baik dengan memakai susunan 2 lensa cembung
sehingga perbesaran objek bisa dilakukan sampai 20 kali lipat.Mikroskop dipakai
untuk melihat benda dari jarak dekat dengan ukuran mikron atau sangat kecil
sehingga bisa diperbesar untuk di lihat lebih mendetail. Sifat bayangan yang
dihasilkan adalah bayangan maya, terbalik dan juga diperbesar dan umumnya
dipakai untuk melihat sel, bakteri, virus dan berbagai benda sangat kecil lainnya.

3. Teropong Bintang

Dalam teropong bintang memiliki 2 lensa cembung seperti pada


mikroskop dan jarak fokusnya lebih besar jika dibandingkan dengan lensa okuler.
Teropong ini dipakai untuk mengamati bintang, bulan, komet serta berbagai benda
langit lainnya dan bisa digunakan selama beberapa jam tanpa membuat mata
menjadi lelah.

4. Kamera

Dalam kamera, lensa cembung berguna untuk membentuk bayangan benda


yang akan di foto dan setiap benda di foto tersebut terletak di jarak yang 2 kali
lebih besar dari jarak fokus di depan kamera sehingga membuat bayangan jatuh
pada plat film yang mempunyai sifat nyata, diperkecil dan berada pada posisi
terbalik. Supaya bisa mendapatkan bayangan tajam dari berbagai benda, maka
lensa cembung pada kamera bisa di pindah atau di geser ke arah depan ataupun
belakang.

5. Kacamata Plus

Lensa cembung juga digunakan untuk orang yang menderita rabun dekat
atau hypermyopia sebab bayangan jatuh di bagian belakang kornea mata. Selain
itu, orang yang menderita rabun jauh karena usia atau presbyopia juga
membutuhkan lensa cembung pada kacamata supaya bisa melihat dengan lebih
jelas.

6. Proyektor

Pada proyektor juga menggunakan lensa cembung yang berguna untuk


memperbesar hasil bayangan sehingga benda bisa terletak pada zona 2 dari
kamera dan juga bayangan bisa diperkecil hasilnya.

7. Spion

Lensa cembung juga dipalikasikan pada spion kendaraan seperti mobil,


motor dan juga sepeda yang berguna untuk melihat bagian tengah, samping kanan
dan juga samping kiri dari kendaraan, sehingga tidak akan menabrak saat berbelok
dan juga berguna untuk memarkir kendaraan dengan cara mundur.

D. Manfaat

1. Sebagai lensa objektif dan okuler pada teropong.


2. Sebagai kaca pembesar.
3. Sebagai lensa objektif pada mikroskop.
4. Sebagai kacamata rabun dekat.

E. Jawaban Pertanyaan

1. Jari – jari lensa melalui percobaan

R = 2f
Dik : f1 = 10 cm R1 = R2

Dit : R.....?

Jwb :

R = 2f

R = 2 (10 cm )

R = 20 cm

2. Melukiskan ruang benda, ruang bayangan dan sifat bayangan.

Benda di ruang 1

Sifat bayangan maya, tegak dan


diperbesar.

Ruang bayangan di 4.

Benda di ruang 2

Sifat bayangan nyata, terbalik dan


diperbesar.

Ruang bayangan di 4

Benda di ruang 3

Sifat bayangan nyata, terbalik dan


diperkecil.

Ruang bayangan di 2
3. Daya lensa dari dua lensa percobaan

𝟏 𝟏
P = 𝒇𝟏 + 𝒇𝟐

Dik : f1 = 10 cm f2 = 10 cm

Dit : P...?

Jwb :

1 1
P = 𝑓1 + 𝑓2

1 1
P = 10 + 10

2
P = 10

𝟏
P=𝟓

4. Lukisan jalannya sinar pada mikroskop dan teropong.

Teropong Bintang

Dalam teropong bintang memiliki 2 lensa cembung seperti pada


mikroskop dan jarak fokusnya lebih besar jika dibandingkan dengan lensa okuler.
Teropong ini dipakai untuk mengamati bintang, bulan, komet serta berbagai benda
langit lainnya dan bisa digunakan selama beberapa jam tanpa membuat mata
menjadi lelah.
Mikroskop

Dalam mikroskop, perbesaran bisa dilakukan dengan lebih baik dengan


memakai susunan 2 lensa cembung sehingga perbesaran objek bisa dilakukan
sampai 20 kali lipat.Mikroskop dipakai untuk melihat benda dari jarak dekat
dengan ukuran mikron atau sangat kecil sehingga bisa diperbesar untuk di lihat
lebih mendetail. Sifat bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya, terbalik
dan juga diperbesar dan umumnya dipakai untuk melihat sel, bakteri, virus dan
berbagai benda sangat kecil lainnya.

5. Kesimpulan dari tabel 4.1 adalah bahwa sifat bayangan dari lensa
cembung adalah diperbesar dan memiliki bentuk terbalik.
Kemudian semakin tinggi jarak objek (S) maka semakin rendah
jarak bayangan (S’) dan sebaliknya. Hal yang terjadi pada nomor
ruang benda No (S) dengan No (S’).

VII. KESIMPULAN

1. Kita dapat menentukan jari jari lensa cembung dengan menentukan


terlebih dahulu letak fokus benda dengan jarak tertentu dengan fokus lensa
dan mengamati pula bayangan yang terbentuk.
2. Setelah praktikum kita dapat mengetahui bahwa, Semakin jauh jarak
antara lensa dan layar, maka hasil bayangannya akan semakin besar,
namun gambar bayangan akan semakin pudar.
3. Daya lensa berbanding terbalik dengan jarak fokusnya, jika jarak focus
lensa besar maka kekuatan lensanya kecil, sedangkan jika jarak fokusnya
kecil mka kekuatan lensanya besar.
4. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa
semakin besar jarak benda terhadap lensa positif maka jarak bayangan
yang dihasilkan pada lensa positif semakin kecil.
5. Semakin jauh jarak lensa terhadap lensa, maka hasil bayangan yang
terbentuk akan semakin besar (nyata, terbalik, diperbesar), namun jika
teralu jauh hasil bayangannya menjadi maya.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Nirsal, (2012), Perangkat Lunak Pembentuk Bayangan Pada Cermin dan Lensa,

Jurnal Ilmiah d’Computare, Vol 2 (1) : 24-33.

Abdullah, Mikrajuddin, (2016), Fisika Dasar I, ITB : Bandung.

Suwarna, Iwan Permana. (2010). Optik. Bogor : Duta Grafika

Medan, 27 November
2018

ASISTEN LAB
PRAKTIKAN

MAULANA TRI AGUNG


GILANG YUSUF MAULANA

NIM: 4161121015
NIM: 4183321019

Anda mungkin juga menyukai