Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JUDUL PERCOBAAN
OPTIK ( MIKROSKOP )
OLEH :
Nim : 4183321019
Jurusan : Fisika
Kelompok : V ( Lima )
Bidang optika terbagi menjadi dua yaitu optik geometri dan optik fisis. Optik
geometri atau optik sinar , menjabarkan perambatan cahaya sebagai vektor yang
disebut sinar melalui gambar gambar geometri dari berkas sinar tersebut.
Sedangkan optik fisis menjelaskan gejala gejala yang terjadi pada optik geometri
dengan penjabaran matematis, sehingga komponen optik dan sistem kerja cahaya
seperti ukuran, posisi dan pembesaran obyek menjadi lebih jelas. Banyak sekali
aplikasi aplikasi optik yang berkembang seiring dengan perkembangan teknologi
akhir akhir ini. Aplikasi aplikasi optik tersebut dibuat dengan menerapkan konsep
konsep, prinsip prinsip, dan hukum hukum fisika tentang optik seperti cahaya,
hukum pemantulan dan pembiasaan. Alat optik yang sering digunakan adalah
kacamata, kaca pembesar, mikroskop, kamera, dan periskop. Alat optik yang
dibuat manusia sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari hari . Dengan
teropong, kamu dapat melihat benda benda yang jauh. Untuk melihat benda benda
yang renik, kamu dapat menggunakan mikrosko (Surwana, 2010)
IV. ALAT DAN BAHAN :
A. Alat
1. Meja Optik - 1
3. Pemegang diafragma - 1
4. Lampu senter - -
5. Pemegang lensa - 4
6. Mistar - -
7. Kertas grafik - 3
B. Bahan
V. PROSEDUR PERCOBAAN :
No Prosedur Gambar
1. Menyusun alat yang diperlukan
sesuai gambar dengan urutan dari
kiri sumber cahaya, diafragma,
lensa 30mm dan meja optik/layar.
2. Sebagai benda digunakan
diafragma anak panah yang
diterangi ioleh sumber cahaya,
sebagai layar penangkap
bayangan digunakan meja
optik(kertas hvs) yang didirikan.
A. Tabel Pengamatan
1 11 40 2 4 Terbalik , diperbesar
2 10 29 1 3 Nyata , terbalik,
diperkecil
3 20 30 2 3 Nyata , terbalik,
diperbesar
4 50 22 5 3 Maya,terbalik,
Pembahasan:
1/S'= 1/f-1/S
S'= 10 cm
Benda berada di antara f dan lensa sehingga berada di ruang 1, sedangkan
bayangan ada di antara 2f dan f sehingga berada di ruang 4. Berdasarkan hal
tersebut, sifat bayangan yang terbentuk adalah Nyata, tegak, diperbesar.
2. S= 10 cm, f=10 cm
1/S'= 1/f-1/S'
S'= 10 cm
1/S'= 1/f-1/S
S'= -10 cm
4. S= 50 cm, f= 10cm
1/S'= 1/f-1/S
S'= 12,5 cm
Benda berada di >2f sehingga nomer ruang benda adalah 3, sedangkan bayangan
berada di antara f dan 2f sehingga berada di ruang 2. Nomer ruang benda >
nomer ruang bayangan, sehingga sifat bayangam adalah maya, terbalik,
diperkecil.
1. 22 60 10 40 20 10 18
2. 45 58 10 35 21 10 20
3. 17 60 10 42 18 10 21
4. 22 66 10 33 11 10 31
5. 12 66 10 30 28 10 26
(Percobaan tunggal)
f=10 cm
Pembahasan:
1. S1=22cm;f=10cm
1/s1'=1/f-1/s1
S'= -10cm.
2. S1=45cm;f=10cm
1/s1'=1/f-1/s1
S'= 35cm.
3. S1=17cm;f=10cm
1/s1'=1/f-1/s1
S1'=54cm
4. S1=22cm;f=10cm
1/s1'=1/f-1/s1'
S1'=-30cm
5.S1=12cm; f=10 cm
1/s1’=1/f-1/’
S1’= 25
d2=S2-S1=25cm-5cm=20cm
d3=S2-S1=20cm-6cm=14cm
d4=S2-S1=15cm-7,5cm=7,5cm
1. S2=25cm;f=10cm
1/S2'=1/f-1/S2
S2'=16,6cm
2. S2=20cm;f=10cm
1/s2'=1/f-1/s2
S2'= 20cm
3. S2=15cm;f=10cm
1/s2'=1/f-1/s2
S2'= 30cm
4. S2=30cm;f=10cm
1/s2'=1/f-1/s2
S2'= 15cm
Terdapat perbedaan hasil S2' antara teori dan praktik, hal tersebut mungkin
dikarenakan kesalahan saat praktikum, namun ada pula nilai yang mendekati
ataupun morop secara teori dan praktikum. Perbedaan ini selain karena kesalahan
praktikum, mungkin juga karena kesalahan perhitungan karena saat percobaan
diginakan 2 buah lensa dan saat praktikum kondisi lensa S1 tidak digerakan
melainkan hanya menggerakkan S2 sehingga terjadi perbedaan hasil perhitungan
%=22,7%
B. Grafik
S'
80
60 y = 0.8396x + 29.449
R² = 0.9643
40 S'
20 Linear (S')
0
0 10 20 30 40 50 60
S2'
80
y = 2.102x - 22.273
60 R² = 0.977
40 S2'
Linear (S2')
20
0
0 10 20 30 40 50
C. Aplikasi
1. Lup
2. Mikroskop
3. Teropong Bintang
4. Kamera
5. Kacamata Plus
Lensa cembung juga digunakan untuk orang yang menderita rabun dekat
atau hypermyopia sebab bayangan jatuh di bagian belakang kornea mata. Selain
itu, orang yang menderita rabun jauh karena usia atau presbyopia juga
membutuhkan lensa cembung pada kacamata supaya bisa melihat dengan lebih
jelas.
6. Proyektor
7. Spion
D. Manfaat
E. Jawaban Pertanyaan
R = 2f
Dik : f1 = 10 cm R1 = R2
Dit : R.....?
Jwb :
R = 2f
R = 2 (10 cm )
R = 20 cm
Benda di ruang 1
Ruang bayangan di 4.
Benda di ruang 2
Ruang bayangan di 4
Benda di ruang 3
Ruang bayangan di 2
3. Daya lensa dari dua lensa percobaan
𝟏 𝟏
P = 𝒇𝟏 + 𝒇𝟐
Dik : f1 = 10 cm f2 = 10 cm
Dit : P...?
Jwb :
1 1
P = 𝑓1 + 𝑓2
1 1
P = 10 + 10
2
P = 10
𝟏
P=𝟓
Teropong Bintang
5. Kesimpulan dari tabel 4.1 adalah bahwa sifat bayangan dari lensa
cembung adalah diperbesar dan memiliki bentuk terbalik.
Kemudian semakin tinggi jarak objek (S) maka semakin rendah
jarak bayangan (S’) dan sebaliknya. Hal yang terjadi pada nomor
ruang benda No (S) dengan No (S’).
VII. KESIMPULAN
Nirsal, (2012), Perangkat Lunak Pembentuk Bayangan Pada Cermin dan Lensa,
Medan, 27 November
2018
ASISTEN LAB
PRAKTIKAN
NIM: 4161121015
NIM: 4183321019