Anda di halaman 1dari 1

A.

Pengertian Disiplin Kedokteran dan Kedokteran Gigi

Sesuai UU No. 29 Tahun 2004 tentang Pratik Kedokteran Pasal 55 ayat 1 dalam
UU tersebut tertulis mengenai pengertian disiplin kedokteran adalah aturan-aturan/atau
penerapan keilmuan dalam pelaksanaan pelayanan harus diikuti oleh dokter dan dokter
gigi.

Menurut UU Praktik Kedokteran Pasal 55 ayat 1 profesi kedokteran dan kedokteran


gigi memiliki keluhuran karena tugas utamanya adalah memberikan pelayanan untuk
memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan kesehatan. Dalam
menjalankan tugas profesinya sebagai seorang dokter dan dokter gigi selain terkait dengan
norma etika dan norma hukum, profesi ini juga terkait oleh norma disiplin kedokteran, yang
apabila ditegakkan akan menjamin mutu pelayanan sehingga terjaga martabat dan
keluhuran profesinya.
B. Isi Disiplin Kedokteran dan Kedokteran Gigi

Menurut Hanafiah dan amir (2009) Disiplin Kedokteran dan Kedokteran gigi
memiliki lembaga yang berwenang untuk menegakkannya, lembaga yang berwenang untuk
menegakkan disiplin kedokteran ialah Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
(MKDKI) yang tertulis pada UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran Bab VIII
Disiplin Kedokteran dan Kedokteran Gigi bagian kesatu Majelis Kehormatan Disiplin
Kedokteran Indonesia. Pelanggaran disiplin terhadap aturan-aturan dan/atau ketentuan
penerapan keilmuan, yang pada hakekatnya dapat dikelompokkan menjadi 3 hal yaitu :

1. Melaksanakan Praktik Kedokteran tidak sesuai dengan kompetensinya.


2. Tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik.
3. Berperilaku tercela termasuk martabat dan keluhuran profesi kedokteran pada
Pasal 1 butir 14 Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran menyatakan bahwa Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran
Indonesia adalah majelis yang berwenang menetukan ada tidaknya kesalahan
yang dilakukan dokter dan dikter gigi dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran
dan kedokteran gigi, dan menetapkan sanksi. Pelanggaran disiplin kedokteran
yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi yang terregristasi di Konsil
Kedokteran Indonesia, atau dokter dan dokter gigi yang telah memiliki surat
penugasan dari Departemen Kesehatan pada masa peralihan, dapat
mengakibatkan pelakunya diberi sanksi disiplin profesi yang diputuskan oleh
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai