Anda di halaman 1dari 19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Motor Induksi 3 Fasa

Motor induksi 3 fasa adalah mesin yang mengubah energi listrik arus bolak-balik

(AC) 3 fasa menjadi energi mekanis berupa putaran. Motor induksi merupakan motor

arus bolak-balik(AC) yang paling luas penggunaannya dan dapat dijumpai dalam setiap

aplikasi industri maupun rumah tangga. Sesuai dengan penamaannya arus rotor dari

motor induksi ini diperoleh dari arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan

relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan

arus stator.

Motor induksi memiliki konstruksi yang kuat, sederhana, serta berbiaya murah

dalam perawatannya. Motor induksi memiliki efisiensi yang tinggi saat berbeban penuh.

Akan tetapi jika dibandingkan dengan motor DC, motor induksi memiliki kelemahan

dalam pengaturan kecepatan. Pada motor DC pengaturan kecepatan lebih mudah

dilakukan dari motor induksi.

2.1.1. Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa

Motor induksi terdiri dari 2 komponen utama yaitu rotor dan stator. Bagian yang

bergerak merupakan rotor dan bagian yang tidak bergerak atau diam disebut stator.

Terdapat celah udara antara rotor dan stator yang jaraknya kecil. Konstruksi motor

induksi dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.1. Penampang rotor dan stator motor induksi.

2.1.2. Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Fasa

Jika pada terminal tiga fasa stator motor induksi diberi suplai tegangan tiga fasa

seimbang, maka akan mengalir arus pada konduktor di tiap belitan fasa stator dan akan

menghasilkan fluksi bolak-balik . Amplitudo fluksi per fasa yang dihasilkan berubah

secara sinusoidal dan menghasilkan fluks resultan (medan putar) dengan magnitud yang

nilainya konstan yang berputar dengan kecepatan sinkron. Medan putar akan terinduksi

melalui celah udara menghasilkan ggl induksi (ggl lawan) pada belitan fasa stator Medan

putar tersebut juga akan memotong konduktor-konduktor belitan rotor. Hal ini terjadi

karena adanya perbedaan relatif antara kecepatan fluksi yang berputar dengan konduktor

rotor yang diam, yang disebut juga dengan slip (s). Akibat adanya slip, maka ggl (gaya

gerak listrik) akan terinduksi pada konduktor-konduktor rotor. Karena belitan rotor

merupakan rangkaian tertutup, baik melalui cincin ujung (end ring) ataupun tahanan luar,

maka arus akan mengalir pada konduktor-konduktor rotor. Karena konduktor-konduktor

rotor yang mengalirkan arus ditempatkan di dalam daerah medan magnet yang dihasilkan

stator, maka akan terbentuklah gaya mekanik (gaya lorentz) pada konduktor-konduktor

rotor. Hal ini sesuai dengan hukum gaya lorentz yaitu bila suatu konduktor yang dialiri
7

Universitas Sumatera Utara


arus berada dalam suatu kawasan medan magnet, maka konduktor tersebut akan

mendapat gaya elektromagnetik (gaya lorentz). Gaya F yang dihasilkan pada konduktor-

konduktor rotor tersebut akan menghasilkan torsi (τ). Bila torsi mula yang dihasilkan

pada rotor lebih besar daripada torsi beban (τ0 > τb), maka rotor akan berputar searah

dengan putaran medan putar stator.

Motor induksi 3 fasa memiliki daya input yang bersumber dari daya masukkan

berupa tegangan dan arus listrik yang dimana rumus untuk mencari daya motor induksi 3

fasa adalah

P= .............................................................(1.1)

Beban dari motor induksi memiliki hubungan dengan efisiensi motornya. Motor

induksi biasanya dirancang untuk beroperasi pada beban 50-100% dan akan paling

efisien pada beban 75%. Pada saat beban turun dibawah 50% efisiensi akan turun dengan

cepat seperti pada Gambar 2.2. Maka dalam penentuan kerja motor akan bermanfaat bila

menenttukan beban dan efisiensinya.

Gambar 2.2 efisiensi motor beban sebagian(fungsi dari % efisiensi beban)

Universitas Sumatera Utara


2.2. Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit(PLTBS)

Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit (PLTBS) merupakan salah satu

pembangkit listrik yang sedang dikembangkan oleh Indonesia dikarenakan sumbernya

yang merupakan energi terbarukan. Dalam hal ini sumber energi terbarukan yang

digunakan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit adalah limbah dari hasil

pengolahan kelapa sawit berupa cangkang dan tandan kosong. Sumber bahan bakar ini

biasanya didatangkan dari sejumlah Pabrik Kelapa Sawit.

Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa Sawit (PLTBS) Sei Mangkei yang telah

dibangun, didesain dengan dua sistem pembangkit (2 x 3,5 MW). Sistem pembangkit

dibuat paralel, sehingga jika salah satu pembangkit tidak beroperasi maka pembangkit

yang lain masih tetap dapat memberikan suplai listrik tanpa kendala yang berarti.

2.3. Mesin dan Peralatan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit

Pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berbahan bakar biomassa sawit

yaitu PLTBS, di dalamnya terdapat mesin-mesin dan peralatan yang di mana setiap

peralatannya dikelompokkan dalam unit-unit berdasarkan kegunaannya. Unit-unit utama

yang menyusun PLTBS terdiri dari :

a. Unit persiapan bahan bakar

b. Unit pembangkit uap (boiler)

c. Unit pengolahan air umpan boiler

d. Unit produksi tenaga gerak dan listrik (turbin)

e. Unit pendingin (cooling tower)

Universitas Sumatera Utara


2.3.1 Unit Persiapan Bahan Bakar

Kebutuhan cangkang untuk bahan bakar PLTBS diperoleh dari PKS Sei Mangkei

serta didapat dari PKS lainnya. Seluruh cangkang yang masuk ditimbun disekitaran

pabrik dan akan diangkat menggunakan alat berat menuju unloading station sebelum

dijatuhkan menuju screw conveyor untuk dibawa menuju ruang pembakaran yang ada

dalam dua unit ruang pembakaran di boiler.

2.3.2 Unit Pembangkit Uap (Boiler)

Boiler adalah suatu alat untuk membangkitkan uap yang digunakan dalam power

plant, proses atau tujuan pemanasan dengan spesifikasi kapasitas, tekanan dan temperatur

tertentu. Boiler merupakan peralatan utama yang diperlukan dalam proses konversi

energi panas hasil pembakaran bahan bakar menjadi energi kinetis uap yang mempunyai

tekanan dan temperatur tertentu.

Pada PLTBS, cangkang merupakan bahan bakar utama pada boiler. Boiler

berguna untuk mengubah air menjadi uap panas bertekanan tinggi yang kemudian

dipergunakan untuk memutar sudu turbin yang terintegrasi dengan generator listrik untuk

membangkitkan energi listrik.

Limbah biomassa dapat dikonversi menjadi energi yang bermanfaat (panas/listrik)

menggunakan teknologi konversi pembakaran langsung. Produk utama dari pembakaran

langsung ini adalah panas.

Untuk menjaga pembakaran biomassa yang kontinu ada kondisi tertentu yang

harus di penuhi, yaitu :

 Kecukupan campuran bahan bakar dan oksigen (udara) dalam perbandingan yang

terkontrol dan terjaga.

10

Universitas Sumatera Utara


 Api yang sudah dimulai dalam ruang pembakaran boiler akan memindahkan

panasnya ke umpan bahan bakar baru untuk menjaga kelangsungan pembakaran.

Selama pencampuran bahan bakar dan udara, kontak antara oksigen dalam udara

dengan bahan bakar merupakan hal penting untuk mencapai pembakaran yang sempurna.

Makin baik kontaknya maka pembakaran akan berlangsung lebih cepat dan sempurna.

Pada proses pembakaran bahan bakar padat, hanya bahan bakar bentuk gas yang menyala

dan menghasilkan panas, sedang bentuk lainnya (cair dan padat) tidak menyala tetapi

sebetulnya akan mengkonsumsi panas dalam proses pengeringan dan terbentuknya zat

volatile untuk kemudian secara kimia dikonversi menjadi bahan bakar gas. Sehingga

kunci pada pembakaran biomassa adalah laju pembentukan gas dari biomassa padat dan

arang.

Untuk mencapai pembakaran yang cepat diperlukan ukuran partikel limbah

biomassa yang lebih kecil, makin besar ukuran partikel, maka akan mengakibatkan makin

lama terjadinya proses pembakaran. Sehingga ukuran partikel limbah biomassa menjadi

faktor penting pada proses kecepatan pembakaran.

Kandungan air (moisture content) dalam biomassa akan mengurangi kandungan

energi yang dinyatakan dalam nilai kalor, karena sebagian energi akan digunakan untuk

menguapkan air dalam biomassa.

Biomassa mengandung beberapa komponen yang tidak dapat terbakar berupa abu.

Abu itu sendiri tidak dinginkan, karena akan memerlukan pemurnian gas buang.

Kandungan abu dalam biomassa dapat berasal dari tanah dan pasir. Juga garam-garam

yang terabsorbsi selama periode proses pertumbuhan tanaman.

11

Universitas Sumatera Utara


Limbah biomassa umumnya mengandung sekitar 80% (dalam persentase zat

kering) zat terbang ( volatile matter). Ini artinya bahwa komponen biomassa ini akan

melepas 80% beratnya dalam bentuk gas, sementara yang tertinggal adalah arang.

Bagian-bagian dari boiler dapat dilihat pada Gambar 2.3. Syarat yang harus

dipenuhi oleh suatu generator uap atau boiler antara lain fluida harus terlindung secara

aman, uap harus terkirim ke pengguna dengan spesifikasi tekanan, temperatur, kapasitas

dan kualitas sesuai dengan yang dibutuhkan, kalor harus dibangkitkan dan disalurkan

dengan kerugian seminimal mungkin.

Bagian-bagian dari boiler adalah :

a. Ruang Bakar (furnace)

Ruang bakar adalah ruang tempat terjadinya proses pembakaran bahan bakar

untuk menghasilkan kalor yang akan digunakan untuk mengubah air menjadi uap.

Sistem pemasukan bahan bakar ke dalam dapur ketel diatur oleh suatu alat

pengumpan dan dibantu oleh hembusan udara, sehingga bahan bakar tersebut merata

keseluruh permukaan ruang dapur. Di dalam ruangan pembakaran ini, pipa ketel

menerima radiasi panas dari nyala api dan gas asap.

b. Upper Drum

Upper drum merupakan tempat penampungan air umpan dari economizer

dan steam yang masih bersifat jenuh (saturated steam). Upper drum memiliki diameter

1200 mm dengan volume 8,3 m3. Hal yang harus dikontrol di upper drum adalah level

air.

12

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.3 Boiler
c. Pemanas Lanjut (Superheater)

Pemanas lanjut adalah bagian boiler yang berfungsi untuk menaikkan temperatur

uap jenuh menjadi uap panas lanjut. Proses yang terjadi yaitu merubah uap basah

(saturated steam) menjadi uap kering (superheated steam). Saluran pipa yang berisi uap

jenuh dilewatkan ke gas pembakaran sehingga terjadi perpindahan kalor kembali ke uap.

Karena ada kalor yang masuk, temperatur uap jenuh akan naik sampai kondisi uap panas

lanjut. Dengan kondisi uap panas lanjut yang masuk turbin akan menaikkan efisiensi

turbin.

d. Economizer

Economizer adalah sejenis heat exchanger yang terdiri dari fluida air yang akan

masuk boiler. Komponen ini berfungsi untuk menaikkan temperatur air isian sebelum

masuk tangki uap (steam drum) dengan memanfaatkan kalor yang dibawa oleh aliran gas

buang (Flue Gas).

13

Universitas Sumatera Utara


e. Fan

Fan berfungsi sebagai sistem tarikan paksa dalam generator uap. Terdiri dari dua

jenis fan yaitu induced draft fan dan forced draft fan. Induced draft fan adalah fan

sebagai penghisap gas buang dan ditempatkan pada saluran gas buang setelah air

preheater untuk dikeluarkan melalui cerobong asap/chimney. Sedangkan force draft fan

adalah fan penghembus untuk mengalirkan udara ke ruang bakar, ditempatkan sebelum

air preheater, tekanan yang disediakan fan tidak tinggi hanya untuk mengimbangi

penurunan tekanan pada saluran udara sampai masuk dapur. Forced draft fan terbagi ada

2 yaitu: Primary FD Fan yang berfungsi untuk mensuplai udara segar melalui bagian kisi

bawah sedangkan Secondary FD Fan berfungsi untuk menghembuskan bahan bakar

hingga tersebar ke seluruh permukaan dapur (furnace).

f. Multi cyclone

Multi cyclone berfungsi untuk menangkap abu-abu dari gas buang ke chimney.

g. Air preheater

Alat ini dipergunakan untuk memanaskan air dengan udara pembakaran dari

Force Draft Fan (FDF). Adapun proses pemanasan air ini menggunakan gas buang dari

pembakaran.

h. Alat penampung abu (Bottom Ash Hopper)

Untuk mencegah pencemaran udara oleh debu-debu halus maka dipasang dust

cyclone atau pun airlock.

i. Cerobong asap (Chimney)

Cerobong berfungsi untuk membuang gas buang hasil pembakaran ke lingkungan.

14

Universitas Sumatera Utara


2.3.3 Unit Pengolahan Air Umpan Boiler

Air umpan boiler untuk PLTBS disuplai dari satu unit demin plant. Sistem

pengolahan air ini terdiri dari unit carbon active filter, unit cation ion exchanger, dan unit

anion ion exchanger serta mixbed yang dipasang untuk memenuhi kriteria air umpan

boiler. Air digunakan sebagai air umpan boiler untuk menghasilkan uap. Air yang akan

diolah ini, berasal dari water treatment plant (WTP) Kawasan Industri yang terdapat di

area PKS Sei Mangkei. Air di supply dengan menggunakan pompa dari WTP melalui

Ground Tank (kapasitas 20 m3) dan Water tower Tank (kapasitas 60 m3) di PLTBS.

Sebelum masuk ke boiler, kualitas air harus sesuai dengan standar mutu air umpan boiler

dan air boiler dengan melakukan proses demineralisasi di demin plant, agar tidak

menimbulkan permasalahan pada pipa boiler.

Kandungan logam-logam terlarut didalam air seperti silika, Alkalinity, hardness,

besi dapat menyebabkan proses yang tidak diinginkan didalam perpipaan boiler dan

steam yang dihasilkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengontrolan secara terus

menerus terhadap parameter tersebut. Semua proses pengolahannya disebut proses demin

plant.

Kriteria kualitas air umpan boiler dan air dalam boiler adalah sebagai berikut

Table 2.1 Kualitas air umpan boiler(sebelum proses demin plant)


pH value 7,0-10
TDS Max 100 ppm
Total Solid Max 2 ppm
Total Hardness 0,5 - 2 ppm
Silika (SiO2) Max 5 ppm
Turbidity Max 5 ppm

15

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.2 Kualitas air dalam boiler(setelah proses demin plant)
pH value 9,0 - 10,5
TDS Max 2000 ppm
Hardness Max 2 ppm
Silika (SiO2) Max 150 ppm
M. Alkalinity 500-800 ppm
P. Alkalinity Max 600 ppm
O. Alkalinity 300-500 ppm
Sulphit 20-80 ppm
Phospat 30-70 ppm

1 Karbon Aktif

Karbon aktif filter berfungsi untuk menghilangkan pengotor didalam air yang

belum tersaring pada sand filter. Karbon aktif berfungsi untuk mengurangi bau dan warna

dari feed water. Prinsip kerja karbon aktif adalah dengan proses absorpsi, dimana feed

water akan terkontak langsung dengan media karbon aktif di dalam vessel sehingga

terjadi proses absorpsi.

Gambar 2.4 Karbon Aktif

2 Kation Exchanger

Kation exchanger berfungsi untuk menukar mineral – mineral terlarut dalam air

dengan menggunakan resin (seperti pada Gambar 2.5). Resin pada kation exchanger akan
16

Universitas Sumatera Utara


mengurangi kandungan hardness dalam air. Prinsip pertukaran mineral ini dengan

memanfaatkan pertukaran ion dengan menggunakan resin. Proses pengolahan di kation

exchanger tank, air masuk dari puncak tangki dan didistribusi melalui nozzles, lalu terjadi

kontak dengan resin dan air keluar melalui bawah tangki. Jika didapat kadar hardness

sudah tinggi, maka perlu dilakukan proses regenerasi resin.

Adapun proses yang dilakukan pada regenerasi kation adalah

- Backwash

Backwash bertujuan untuk mengurangi kepadatan di resin. Pada proses backwash,

aliran air masuk dari bawah, sehingga kepadatan resin berkurang. Dengan proses

backwash ini juga diharapkan kotoran yang melekat di resin dapat terlepas, sehingga

kinerja resin dapat lebih baik.

- Injeksi bahan kimia (regeneran)

Injeksi bahan kimia regeneran di kation exchanger berfungsi untuk menghilangkan logam

alkali seperti Ca, Na dan Mg yang melekat di resin, yang mana menyebabkan resin

menjadi jenuh dan kemampuannya berkurang. Regeneran yang digunakan saat ini adalah

HCl 33%.

- Pembilasan (Slow rinse dan Fast rinse)

Slow rinse dan fast rinse bertujuan untuk menghilangkan sisa regeneran yang telah

berikatan dengan pengotor. Slow rinse ini menggunakan kecepatan air yang

rendah sedangkan fast rinse ini menggunakan kecepatan air yang tinggi.

Berikut penggunaan kation exchanger pada PLTBS.

17

Universitas Sumatera Utara


(a) (b)

Gambar 2.5 a. Kation Exchanger

b. Resin yang digunakan

3 Anion Exchanger

Anion exchanger berfungsi untuk menukar mineral yang mengandung ion-ion

negatif pengotor di air seperti SO42, CL-, SiO2. Pada proses pengolahan di anion

exchanger tank, air masuk dari puncak tangki dan didistribusi, lalu terjadi kontak dengan

resin dan air keluar melalui bawah tangki. Jika sudah jenuh, maka resin harus

diregenerasi. Adapun proses regenerasi yang dilakukan di anion exchanger sama dengan

kation exchanger, hanya perbedaannya terdapat pada injeksi regenerannya yang

menggunakan NaOH 40%.

Gambar 2.6. Anion Exchanger

18

Universitas Sumatera Utara


4 Demin Water Tank

Demin Water Tank merupakan tangki penyimpan air sebelum dikirim ke Mixed

Bed Exchanger. Demin water tank yang digunakan sebanyak 1 unit (Gambar 2.7) dengan

volume 40 m3.

Gambar 2.7 Demin Water Tank

5 Mixed Bed Exchanger

Pada mixed bed tank terjadi pertukaran kation dan anion secara bersamaan.

PLTBS menggunakan mixed bed sebanyak 1 unit (Gambar 2.8) dengan debit aliran air

dalam mixed bed 10 m3/h.

Gambar 2.8 Mixed Bed Exchanger

19

Universitas Sumatera Utara


Bed yang terdapat pada mixed bed tank diregenerasi menggunakan HCl untuk

regenerasi kation sedangkan NaOH untuk regenerasi anion. Proses pengolahannya adalah

air dari demin water tank dipompa menggunakan mixed bed pump menuju ke mixed bed

tank, kemudian air mengalir menuju bagian bawah melalui tumpukan bed sehingga

terjadi pertukaran ion kemudian keluar menuju boiler feed tank.

6 Boiler Feed Tank

Boiler feed tank berfungsi sebagai tempat penampungan hasil pengolahan

demineralisasi dan sirkulasi air dari kondensor. Didalam boiler feed tank, air dipanaskan

melalui steam injeksi yang terdapat di dasar tangki. Kapasitas boiler feed tank yang ada

di PLTBS (seperti Gambar 2.9) adalah 40 m3. Steam yang digunakan untuk pemanasan di

boiler feed tank adalah superheated steam yang sebelumnya sudah diturunkan

tekanannya menggunakan PRV sehingga diharapkan suhunya 60-80 0C.

Gambar 2.9 Boiler Feed Tank

20

Universitas Sumatera Utara


7 Deaerator

Deaerator berfungsi untuk mengurangi gas yang terlarut dalam air (O2 dan CO2)

dan memanaskan temperatur feed water dengan menggunakan pemanfaatan injeksi

steam. Gas-gas terlarut tersebut harus dihilangkan karena dapat menyebabkan korosi.

PLTBS menggunakan deaerator sebanyak satu unit (seperti pada Gambar 2.10) dengan

kapasitas 50 m3, air masuk dearator pada suhu 50 oC dan keluar pada suhu 95-105 oC.

Selanjutnya air dari deaerator dipompakan ke boiler menggunakan electric pump

ataupun steam pump, dimana sebelumnya ditambahkan injeksi bahan kimia untuk

mengatur komposisi pH, oksigen, silica dan hardness yang masih terdapat dari hasil

pengolahan demin plant. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan pada boiler.

Gambar 2.10 Deaerator

8. Kondenser

Tujuan utama dari kondenser dan sistem air sirkulasi adalah untuk mengambil

panas penguapan (latent heat) dari uap air yang keluar dari pengeluaran paling akhir dari

steam turbine, dan untuk mentransfer latent heat ke air sirkulasi yang merupakan media

untuk menghilangkan panas ini ke atmosfer. Tujuan dari kondenser dan sistem sirkulasi

21

Universitas Sumatera Utara


air adalah untuk menarik kembali kondensat hasil dari perubahan fase dalam uap keluar

turbin dan untuk mensirkulasikannya sebagai fluida kerja dalam siklus.

Peralatan yang dibutuhkan untuk suatu sistem tergantung pada jenis suatu sistem

yang digunakan. Ada 2 jenis kondenser, yaitu kontak permukaan dan kontak langsung.

Sistem kondensasi steam menggunakan 2 unit surface condenser dengan prinsip

vacuum condensation untuk mendinginkan steam dari masing-masing turbin. Kebutuhan

air pendingin dilengkapi dengan 6 unit cooling tower.

Kondenser berfungsi untuk mengkondensasikan steam keluaran turbin menjadi air

kembali dengan pemanfaatan pertukaran kalor (heat exchanger). Pada PLTBS digunakan

surface condenser yang berfungsi untuk merubah exhaust steam dari turbin ke fase

cairnya agar dapat disirkulasi kembali ke boiler sebagai air umpan boiler.

Kondensor (seperti pada Gambar 2.11) digunakan di PLTBS Sei Mangkei ini

adalah merupakan heat exchanger tipe shell and tube, dimana mekanisme perpindahan

panas utamanya adalah kondensasi saturated steam pada sisi luar tube dan pemanasan

secara konveksi paksa dari circulating water di dalam tube.

Prinsip kerja surface condenser adalah steam masuk ke dalam shell kondensor

melalui steam inlet connection pada bagian atas kondensor yang berasal dari outlet

turbin. Steam kemudian bersinggungan dengan tube kondensor yang bertemperatur

rendah sehingga temperatur steam turun dan terkondensasi, menghasilkan kondensat

yang terkumpul pada hot well. Temperatur rendah pada tube dijaga dengan cara

mensirkulasikan air dari cooling tower dengan temperatur 330C yang menyerap kalor dari

steam pada proses kondensasi.

22

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.11 Kondenser

2.3.4 Unit produksi tenaga gerak dan listrik (turbin dan generator)

Turbin uap adalah merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi

potensial uap menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. Kerja putaran

poros ini kemudian dikonversikan menjadi energi listrik oleh generator.

Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi energi

listrik. Tenaga mekanik pada generator berasal dari turbin yang diputar dengan

memanfaatkan energi potensial dari uap. Energi listrik yang dihasilkan oleh generator

adalah arus AC (arus bolak-balik). Generator yang digunakan adalah generator sinkron

atau biasa disebut dengan alternator.

Alternator atau generator sinkron yang digunakan pada Pembangkit Listrik Sei

Mangkei berjumlah 2 buah, dimana masing-masing unitnya memiliki daya terpasang

sebesar 3,5 MW. Tegangan keluaran dari masing-masing alternator adalah 6600 V.

Gambar 2.12 Alternator 3,5 MW Sei Mangkei


23

Universitas Sumatera Utara


2.3.5 Sistem Air Pendingin (Cooling Water)
Cooling Tower yang terdapat pada Gambar 2.13 merupakan suatu peralatan yang

digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari air

dan mengemisikannya ke atmosfir. Cooling tower menggunakan penguapan dimana

sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir.

Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan secara signifikan. Menara pendingin

mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatan-peralatan yang hanya menggunakan

udara untuk membuang panas, seperti radiator dalam mobil, dan oleh karena itu biayanya

lebih efektif dan efisien energinya.

Gambar 2.13 Cooling Tower

24

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai