Anda di halaman 1dari 3

Nyeri sendi adalah rasa sakit pada bagian tubuh yang menghubungkan tulang dengan tulang,

menyebabkan pergerakan dan kualitas hidup penderitanya menjadi terganggu. Nyeri sendi
bisa berlangsung singkat atau lama. Tingkat keparahan rasa sakitnya juga bervariasi, mulai
dari ringan, menengah, hingga berat.

Gejala Nyeri Sendi


Beberapa gejala yang biasanya menyertai nyeri sendi adalah:

 Merah dan bengkak di daerah sendi.


 Sensasi hangat saat disentuh.
 Demam

Segera konsultasikan kepada dokter apabila mengalami kondisi-kondisi berupa sendi


bengkak secara tiba-tiba, sendi tidak dapat digerakkan, perubahan bentuk pada sendi, dan
rasa sakit pada sendi yang tidak tertahankan.

Penyebab Nyeri Sendi


Nyeri sendi bisa disebabkan oleh cedera pada bursa, ligamen, tulang rawan, tendon, dan
tulang-tulang di sekitar sendi.
Berdasarkan jumlah sendi yang terkena, nyeri sendi dikelompokkan menjadi dua, yaitu nyeri
pada satu sendi dan nyeri pada beberapa sendi.
Nyeri pada satu sendi paling sering terjadi di sendi lutut. Ada beberapa macam penyebab
nyeri pada satu sendi, di antaranya:

 Chondromalacia patellae atau kerusakan tulang rawan di belakang tempurung lutut.


 Haemarthrosis atau perdarahan di dalam ruang sendi akibat tempurung lutut retak
atau ligamen robek. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang sedang menjalani
pengobatan dengan warfarin, yaitu salah satu obat golongan antikoagulan.
 Penyakit asam urat (gout). Penyakit asam urat dapat menyebabkan rasa sakit berulang
(kambuhan), serta panas dan kemerahan pada kulit di sekitar sendi yang mengalami
peradangan akibat kristal-kristal tajam yang terbentuk dari penumpukan zat asam urat.
Jempol kaki adalah sendi yang biasanya terkena pertama kali. Selanjutnya, sendi-
sendi lain juga dapat mengalaminya.
 Pseudogout. Kondisi ini hampir mirip penyakit asam urat, namun kristal-kristal tajam
yang terbentuk berasal dari penumpukan kalsium di sekitar sendi. Berbeda dengan
gout, pseudogout biasanya menyerang sendi lutut dahulu.
 Traumatic synovitis atau peradangan pada jaringan yang melapisi sendi dan tendon
karena cedera.
 Penyakit Osgood-Schlatter. Kondisi ini ditandai dengan gejala nyeri dan bengkak
pada benjolan tulang yang terletak tepat di bawah tempurung lutut.
 Patah tulang.
 Septic arthritis.
 Dislokasi sendi yang terjadi secara berulang.
 Kanker.
 Infeksi.
 Hemofilia.
 Avascular necrosis. Kondisi yang ditandai dengan gejala kerusakan tulang akibat
kurangnya pasokan darah.

Sedangkan macam-macam penyebab terjadinya nyeri di beberapa sendi tubuh adalah:

 Osteoarthritis. Osteoarthritis atau pembengkakan jaringan di dalam dan sekitar sendi


akibat kerusakan permukaan pelindung tulang. Cedera serius pada sendi, obesitas, dan
faktor usia adalah hal-hal yang meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
 Psoriatic arthritis. Psoriatic arthritis menyebabkan sendi nyeri, kaku, bengkak serta
meradang, dan ini biasanya dialami oleh satu dari lima orang penderita psoriasis.
 Rheumatoid arthritis. Gejala sakit pada kondisi ini kerap hilang dan timbul dan
menyebabkan penderitanya lelah. Bagian sendi yang mengalami peradangan
pada rheumatoid arthritis biasanya sendi jari-jari tangan, pergelangan tangan, dan
pergelangan kaki.
 Peradangan pada jaringan ikat. Penyakit yang menyerang jaringan ikat, antara
lain skleroderma dan lupus.
 Infeksi virus. Infeksi virus yang dapat menyebabkan radang sendi
misalnya rubella dan hepatitis.
 Arthritis. Beberapa jenis artritis yang jarang terjadi dapat juga menimbulkan nyeri
pada beberapa sendi tubuh, misalnya reactive arthritis, juvenile
arthritis, dan anklyosing spondylitis.
 Kanker
 Peradangan pada pembuluh darah
 Penyakit yang dapat menyebabkan radang pada pembuluh darah, misalnya Henoch-
Schonlein purpura dan sindrom Behcet.
 Sarkoidosis
 Penyakit hypertrophic pulmonary osteoarthropathy
 Obat-obatan. Obat-obatan yang dapat menyebabkan nyeri sendi antara
lain hydralazine, isoniazid, dan kortikosteroid.

Pengobatan Nyeri Sendi


Jika gejala nyeri sendi masih tergolong ringan, Anda bisa menanganinya di rumah dengan
cara:

 Beristirahat dengan cukup.


 Mengompres bagian sendi yang sakit dengan kantong es selama 15-20 menit.
 Mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri yang dijual bebas di apotek, seperti ibuprofen
atau paracetamol.

Untuk mencegah rasa sakit bertambah parah, hindarilah aktivitas fisik atau gerakan-gerakan
yang melibatkan sendi-sendi yang sedang nyeri.
Apabila sakit tidak kunjung reda meskipun sudah melakukan langkah-langkah perawatan
sendiri, timbul bengkak berwarna kemerahan, serta muncul sensasi hangat di bagian sendi
yang nyeri, Anda dianjurkan untuk menemui dokter.
Terlebih lagi jika Anda mengalami nyeri sendi yang disebabkan oleh cedera sehingga timbul
bengkak secara tiba-tiba, perubahan posisi sendi, rasa sakit yang tidak tertahankan, serta
membuat Anda sulit menggerakkan sendi, maka Anda diharuskan untuk segera menemui
dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai