Anda di halaman 1dari 3

KORUPSI DAN KAITANNYA PADA PATOLOGI SOSIAL KESMAS

Patologi Sosial merupakan disiplin ilmu yang membahas mengenai gejala-gejala sosial
yang dianggap sakit disebabkan oleh faktor-faktor sosial, sehingga disebut sebagai ilmu tentang
penyakit masyarakat, maksudnya adalah segala perilaku manusia yang dianggap tidak sesuai atau
melanggar norma-norma umum serta adat-istiadat, atau tidak terintegrasi dengan tingkah laku
umum.[2]
Sedangkan yang dimaksud dengan penyakit menurut P.C. Kuiper adalah terganggu atau
tidak berlangsungnya fungsi psikis dan fisik, atau terdapat kelainan dan penyimpangan yang
mengakibatkan kerusakan dan bahaya pada organ atau tubuh, sehingga dapat mengancam
kehidupan, dan orang sakit adalah apabila mengalami kelainan atau penyimpangan yang
mengakibatkan kerusakan organ atau tubuh, serta dapat mengancam kehidupannya.[3]
Sehingga dapat dipahami bahwa konsep dasar Patologi Sosial adalah kajian atau
pembahasan terhadap gejala-gejala sosial atau dengan istilah penyakit sosial, hal ini
menyebabkan kerugian baik kepada individu tersebut, atau dapat kepada orang lain, sehingga
dapat menimbulkan keresahan individu atau sosial.
istilah korupsi telah berkaitan erat dengan sistem kekuasaan dan pemerintahan di zaman
modern, karena pertama kali diperkenalkan oleh Lord Acton (John Emerich Edward Dalberg
Acton, 1834-1902), sehingga seorang sejarahwan Inggris mengatakan: “the power tends to
corrupt, absolute power corrupt absolutely” (kekuasaan itu cenderung kepada korupsi, dan
kekuasaan mutlak mengakibatkan korupsi mutlak pula).[11]
Korupsi tidak hanya memberikan pengaruh terhadap manusia dalam kehidupan ekonomi
politik, tetapi juga berpengaruh terhadap pertumbuhan rohani dan pola pikir, sehingga dapat
dikategorikan bahwa korupsi adalah permasalahan yang rumit, maksudnya adalah masalah yang
unsur utamanya bergabung dengan unsur-unsur lain sehingga membentuk keseluruhan yang
rumit, dan masih banyak contoh yang membuktikan dampak dari korupsi tersebut.[12]
Sehingga dapat disimpulkan bahwa masalah yang dominan muncul pada masyarakat
disebabkan modernisasi adalah korupsi, berdasarkan teori yang telah diuraikan, selain itu korupsi
berdampak buruk bagi masyarakat tidak hanya dalam hal ekonomi dan politik, melainkan
kejiwaan (psikis) dan pola pikir yang melanggar norma-norma umum serta kesmas.
Korupsi yang merembes ke berbagai sektor semakin melemahkan legitimasi pemerintah serta
mencemarkan pemerintah yang di lain sisi memerlukan dukungan legitimasi dari masyarakat.
Ketika sektor kesehatan terkorupsi, efek lanjutan yang terjadi pada performa pelayanan
kesehatan ialah inefisiensi dan pemborosan yang menyebabkan biaya kesehatan semakin
meningkat. Dimana seperti biasanya, rakyat yang menjadi korbannya.Efek domino yang
ditimbulkan dari pucuk persoalan korupsi di sektor kesehatan Indonesia diantaranya mulai dari
dari sulitnya akses layanan kesehatan, buruknya layanan kesehatan, hingga kasus malpraktik.

Besar potensi korupsi disebabkan karena adanya ketidakpastian informasi di seputar permintaan
layanan kesehatan. Ketidakpastian informasi seputar permintaan layanan kesehatan meliputi data
pasien, waktu pengobatan pasien, serta metode pengobatan yang tepat.Disamping faktor
banyaknya aktor yang terlibat yang didukung hubungan antar aktor yang kompleks, faktor
berikutnya yang mampu memicu terjadinya perilaku kriminal korupsi ialah kesempatan. Dalam
hal ini kesempatan terbuka karena terdapatnya dana dalam nominal besar pada sektor kesehatan.

Di lain sisi, para pejabat regulator yang korup mendistorsi pilihan sektor publik demi
meningkatkan rente yang lebih besar bagi kepentingan sendiri dan untuk menghasilkan kebijakan
publik yang tidak efisien dan tidak adil. Faktor inilah yang menyebabkan juga pemicu efek
lanjutan dari korupsi di sektor kesehatan. Secara struktural dan kultural, memberantas korupsi
dengan metode mensosialisasikan nilai baru bahwasanya korupsi merupakan sebuah tindakan
yang beresiko tinggi dan bernilai rendah.Secara struktural memberantas korupsi berarti
memberantas KKN dengan memberdayakan komisi pemeriksaan kekayaan pejabat lengkap
dengan pemeriksaan latar belakang kehidupannya, implementasi Undang Undang Anti Korupsi
yang konsisten, membuat iklan layanan masyarakat di media massa.

Indonesia perlu berkontempelasi dan mempelajari bahwa korupsi merugikan orang banyak yang
telah bekerja keras dan berlaku jujur. Rakyat Indonesia perlu mengkonstruksi pola kehidupan
yang didasari oleh norma etika, norma hukum perlu disusun yang aspiratif dan partisipatif,
dengan demikian diharapkan law performance negara ini semakin solid dan terwujud dengan
indahnya.
Tidak ketinggalan, dengan kemauan mengkoreksi kesalahan diri berarti kita berpeluang untuk
mengatasi krisis apapun. Karena justru pada saat krisis-lah yang menjadikan peluang terbesar di
masa sulit

Anda mungkin juga menyukai

  • Proposal Kualitatif
    Proposal Kualitatif
    Dokumen20 halaman
    Proposal Kualitatif
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Pengkesda Kamis
    Pengkesda Kamis
    Dokumen2 halaman
    Pengkesda Kamis
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Metopel 2
    Metopel 2
    Dokumen2 halaman
    Metopel 2
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Proposal Kualitatif
    Proposal Kualitatif
    Dokumen20 halaman
    Proposal Kualitatif
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Bab V (2003)
    Bab V (2003)
    Dokumen2 halaman
    Bab V (2003)
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Proposal Kualitatif
    Proposal Kualitatif
    Dokumen2 halaman
    Proposal Kualitatif
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Metopel 2
    Metopel 2
    Dokumen48 halaman
    Metopel 2
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Metopel 2
    Metopel 2
    Dokumen2 halaman
    Metopel 2
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Translate
    Translate
    Dokumen6 halaman
    Translate
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Rincian Kegiatan Dalam Seminggu
    Rincian Kegiatan Dalam Seminggu
    Dokumen4 halaman
    Rincian Kegiatan Dalam Seminggu
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • UKBM
    UKBM
    Dokumen6 halaman
    UKBM
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Rincian Kegiatan Dalam Seminggu
    Rincian Kegiatan Dalam Seminggu
    Dokumen2 halaman
    Rincian Kegiatan Dalam Seminggu
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Pos Ukk
    Pos Ukk
    Dokumen10 halaman
    Pos Ukk
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Kewirausahaan Sosial Kel 3
    Kewirausahaan Sosial Kel 3
    Dokumen3 halaman
    Kewirausahaan Sosial Kel 3
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Selai Nanas
    Selai Nanas
    Dokumen6 halaman
    Selai Nanas
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Metopel Akm
    Metopel Akm
    Dokumen2 halaman
    Metopel Akm
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Soal Isu
    Soal Isu
    Dokumen1 halaman
    Soal Isu
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Kesimpulan Dita
    Kesimpulan Dita
    Dokumen3 halaman
    Kesimpulan Dita
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • K3 Tugas
    K3 Tugas
    Dokumen4 halaman
    K3 Tugas
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Men Strat
    Men Strat
    Dokumen2 halaman
    Men Strat
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Kesimpulan Dita
    Kesimpulan Dita
    Dokumen1 halaman
    Kesimpulan Dita
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Aldita Ronariski Siregar
    Aldita Ronariski Siregar
    Dokumen10 halaman
    Aldita Ronariski Siregar
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • UKBM
    UKBM
    Dokumen6 halaman
    UKBM
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Pe Kes Tabel
    Pe Kes Tabel
    Dokumen2 halaman
    Pe Kes Tabel
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Angel Syantiek
    Angel Syantiek
    Dokumen1 halaman
    Angel Syantiek
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • WILDA
    WILDA
    Dokumen1 halaman
    WILDA
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Laporan Fix Kel 15 Mompang
    Laporan Fix Kel 15 Mompang
    Dokumen51 halaman
    Laporan Fix Kel 15 Mompang
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • Alat Dan Fungsi
    Alat Dan Fungsi
    Dokumen1 halaman
    Alat Dan Fungsi
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat
  • SKN 2009
    SKN 2009
    Dokumen19 halaman
    SKN 2009
    aldita ronariski
    Belum ada peringkat