Anda di halaman 1dari 17

Teori Saluran Transmisi (3)

TTG4D3 – Rekayasa Gelombang Mikro


Oleh
Budi Syihabuddin – Erfansyah Ali

1
Outline

• Konsep Pantulan pada Saluran Transmisi


• Voltage Standing Wave Ratio

2
Konsep Pantulan Pada Saluran Transmisi

• Pantulan pada saluran terjadi akibat Zin saluran ≠ Z0.


• Artinya : Sebagian gelombang datang akan dipantulkan , dan pantulan ini
terjadi di tiap titik di saluran
• Kondisi dimana Zin saluran ≠ Z0 disebut kondisi
unmatched/missmatched
• Pada kondisi praktis, disaluran transmisi pasti terjadi pantukan

3
Gelombang Berdiri
1
Vx  A1e γ x  A 2 e  γ x Ix  (A1e γ x  A 2 e  γ x )
Z0
Teg pantul=V - Teg datang = V+
Arus pantul=I - Arus datang = I+

Jika ZR = Z0 maka Zin = Z0, sehingga persamaan tegangan dan arus :

γx
Vx  A 2 e
Tetapi jika ZR ≠ Z0 dan Zin ≠ Z0, maka ditiap titik di saluran akan
A 2 γx
Ix 
Terjadi pantulan. Gelombang di tiap titik di saluran merupakan
e Penjumlahan dari gelombang datang dan gelombang pantul.
Z0 Gelombang hasil penjumlahan ini disebut Standing Wave atau
Gelombang berdiri

4
Koefisien Pantul

• Adalah besaran yang menyatakan perbandingan gelombang pantul terhadap


gelombang datang
• Koefisien pantul tegangan (ku atau k)

V_
kV   0  kV  1
V
• Koefisien pantul arus (kI)

I_
kI   0  kI  1
I

5
Analisis Persamaan Koefisien Pantul Tegangan
(Koefisien Pantul)(1)
Dari pers tegangan jika parameter beban diketahui :
Vd  VR cosh γd  I R Z 0 sinh γd
 ed  e d   ed  e d 
Vd  VR    I R Z0  
 2   2 
VR  I R Z 0  d VR  I R Z 0  d
Vd    e   e
 2   2  Teg pantul=V -

I R Z R  Z 0  d I R Z R  Z 0  d
Teg datang = V+ Vd  e  e
2 2

6
Analisis Persamaan Koefisien Pantul Tegangan
(Koefisien Pantul)(2)
• Maka koefesien pantul tegangan di suatu titik sejauh ‘d’ dari beban :

I R Z R  Z 0  d
 e
Vd 2
kud   
Persamaan koefesien pantul
Vd I R Z R  Z 0  d
tegangan di suatu titik e
disaltran sejauh ‘d’ dari 2
beban
 Z R  Z 0   2d
k d   e
 Z R  Z0 

7
Analisis Persamaan Koefisien Pantul Tegangan
(Koefisien Pantul)(3)
• Jika d = 0 maka :

Z R  Z0
k d jika d 0  kR 
Z R  Z0

2d
• Sehingga : kd  k R e
kR adalah koefisien pantul di beban

8
Hubungan Tegangan Pantul vs Arus Pantul dan
Hubungan Tegangan Datang vs Arus Datang
1
Vx  A1e γ x  A 2 e  γ x Ix  (A1e γ x  A 2 e  γ x )
Z0
Teg pantul=V - Teg datang = V+
Arus pantul=I - Arus datang = I+

Teg pantul : Arus pantul Teg datang : Arus datang

V 
Ae x  Vx A2 e x Vx
x
 1 x   Z 0 V   Z0  Z0
I
x  A1e  Z 0
x


Ix A2 e x

Ix
Z0
I x Z0

9
Koefisien Pantul Arus (kI)

• Magnitude koefisien pantul arus = magnitude koefisien pantul


tegangan
• Beda fasa antara koefisien pantul tegangan dan koefisien pantul arus
adalah 1800
  
I V / Z0 V
kI         ku   k
I V / Z0 V
k I   ku   k

10
Koefisien Pantul pada Saluran Lossless

2d 2d  j 2 d 2d  j 2 d


kd  k R e  kRe .e  kRe e rad
Jika saluran lossless (α = 0) :

kd  kR  e j 2 d rad

Magnitude koefisien pantul tegangan di sembarang titik pada


saluran lossless adalah tetap yang berubah hanya fasanya

11
Kesimpulan (1)

• Agar tidak terjadi pantulan pada saluran maka Zin saluran harus sama
dengan Z0
• Jika pantulan pada saluran terlalu besar maka generator akan rusak
• Pada saluran matched (sepadan) berlaku : kd = 0
• Pada saluran lossless berlaku : magnitude kd = magnitude KR. Artinya
disepanjang saluran, magnitude koefisien pantul adalah tetap dan sama
dengan koefisien pantul di beban
• Pada saluran lossy, magnitude koefisien pantul terbesar ada di beban.
Sedangkan magnitude koefisien pantul terkecil ada di input saluran
(sumber)

12
Standing Wave Ratio(SWR) atau Voltage
Standing Wave Ratio (VSWR)
• Menyatakan perbandingan antara tegangan maksimum terhadap
tegangan minimum di suatu titik disaluran. Notasi : SWR=VSWR=S
Vmax d
Sd 
Vmin d

• Tegangan maksimum (Umax) terjadi apabila disuatu titik disaluran, teg


datang dan teg pantul sefasa  
Vmax  V  V

• Tegangan minimum (Umin) terjadi apabila disuatu titik disaluran, teg


datang dan teg pantul berbeda fasa 1800 V  V   V 
min

13
Penurunan Persamaan VSWR
   
Vmax d Vd  Vd Vd  k d Vd1  kd
Sd      
Vmin d Vd  Vd 
Vd  k d Vd

1  kd 1  kd 1  k R e  2d
Sd  
1  kd 1  k R e  2d
1  kR
• Jika saluran bersifat lossless maka : Sd 
1  kR SWR disepanjang saluran adalah tetap

• Jika saluran bersifat lossy maka :


1  k R e 2d
Sd 
1  k R e  2d SWR disepanjang saluran berbeda

14
Kesimpulan (2)

• Pada saluran lossless, SWR di sepanjang saluran besarnya adalah


tetap
• Pada saluran lossy berlaku :
• SWR terbesar ada dibeban, sedangkan SWR terkecil ada di input saluran
• Jika saluran transmisi makin panjang maka di input saluran (sumber) SWR
akan makin kecil
• Batasan SWR : SWR≥1
• Jika saluran sepadan (matched) maka berlaku : SWR = 1 dan
magnitude k = 0

15
Referensi
• Transmission Lines & Network, Umesh Sinha
• Microwave Engineering 3rd Edition, David M. Pozar

16
Terima Kasih

17

Anda mungkin juga menyukai