Anda di halaman 1dari 12

WAHAM

Oleh :
RESSY RAHMADANI
161211195

S.1 KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2016/2017
W aham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian
realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat
intelektual dan latar belakang budaya klien. Waham dipengaruhi oleh
faktor pertumbuhan dan perkembangan seperti adanya penolakan,
kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan aniaya.
(Budi Anna Keliat,1999)
S alah
perubahan
satu penyebab
Gangguan
diri : harga diri rendah. Harga diri
dari
konsep

adalah penilaian individu tentang


pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan
ideal diri. Gangguan harga diri dapat
digambarkan sebagai perasaan negatif
terhadap diri sendiri, hilang
kepercayaan diri, dan merasa gagal
mencapai keinginan.
1.Klien mengungkapkan sesuatu yang
diyakininya (tentang agama, kebesaran,
2. kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali
secara berlebihan tetapi tidak sesuai
kenyataan
3. Klien tampak tidak mempunyai orang lain
4. Curiga
5. Bermusuhan
6. Merusak (diri, orang lain, lingkungan)
7. Takut, sangat waspada
8. Tidak tepat menilai lingkungan/ realita
9. Ekspresi wajah tegang
10. Mudah tersinggung
M enurut Yosep (2009), proses
terjadinya waham meliputi 6
fase, yaitu :
3. Fase control internal external
4. Fase envinment suppor
5. Fase comforting
1. Fase of human need 6. Fase improving
Waham diawali dengan terbatasnya
kebutuhan-kebutuhan klien baik
secara fisik maupun psikis.
2. Fase lack of self esteem
Tidak adanya pengakuan dari
lingkungan dan tingginya
kesenjangan antara self ideal
dengan self reality (keyataan
dengan harapan).
1. Psikofarmakologi

2. Pasien hiperaktif / agitasi anti

psikotik low potensial

3. penarikan diri high potensial

4. ECT tipe katatonik

5. Psikoterapi

6. Perilaku, terapi kelompok,

terapi keluarga, terapi supportif


1.Tetapkan hubungan saling percaya 8.Penuhi kebutuhan yang dipenuhi oleh waham
2.Identifikasi isi dan jenis waham 9.Sekali waham dimengerti, hindari dan
3.Kaji intensitas, frekuensi, dan lamanya jangan mendukung pembicaraan berulang
waham tentang waham
4.Identifikasi stressor waham
5.Identifikasi stressor terbesar yang dialami
baru-baru ini
6.Hubungan unsure waham dan onset stress
7.Jika klien bertanya apakah anda percaya
pada waham tersebut, katakan bahwa itu
merupakan pengalaman klien
1. Identifikasi tanda dan gejala waham
2. Bantu orientasi realitas : panggil
nama, orientasi waktu, orang dan
tempat/lingkungan
3. Diskusikan kebutuhan pasien yang
tidak terpenuhi
4. Bantu pasien memenuhi
kebutuhannya yang realistis
5. Masukka pada jadwal kegiatan
pemenuhan kebutuhan
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien dan berikan pujian
2. Diskusikan kemampuan yang dimiliki
3. Latih kemampuan yang dipilih, berikan
pujian
4. Masukkan pada jadwal pemenuhan
kebutuhan dan kegitan yang telah dilatih

v
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien, kegiatan yang
dilakukan pasien dan berikan pujian
2. Jelaskan tentang obat yang diminum
(6 benar : jenis, guna, dosis, frekuensi,
cara, kontinuitas, minum obat) dan
tanyakan manfaat, yang dirasakan pasien
3. Masukkan pada jadwal pemenuhan
kebutuhan, kegiatan yang telah dilatih
dan obat
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien, kegiatan yang telah
dilatih, minum obat dn berikan pujian
2. Diskusikan kebutuhan lain dan cara
memenuhinya
3. Diskusikan kemampuan yang dimiliki
dan memilih yang alan dilatih. Kemudian
latih
4. Masukkan pada jadwal pemenuhan
kebutuhan, kegiatan yang telah dilatih,
minum obat

Anda mungkin juga menyukai