A. Manajemen Operasional
Ada beberapa pengertian dari manajemen operasional menurut para ahli, antara
lain:
Menurut Jay Heizer dan Berry Rander (2009:4), manajemen operasional adalah
serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa
diinginkan.
Menurut William J. Stevenson (2009:4), manajemen operasional adalah sistem
jasa.
Menurut Richard L. Daft (2006:216), manajemen operasional adalah bidang
adalah ilmu dan seni untuk memastikan bahwa barang dan jasa diciptakan dan
konsumen.
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:56-57), diferensiasi, biaya rendah
dan respons yang cepat dapat dicapai saat manajer membuat keputusan efektif dalam
7
a. Perancangan barang dan jasa. Perancangan barang dan jasa menetapkan sebagian
besar proses transformasi yang akan dilakukan. Keputusan biaya, kualitas dan
tersebut.
c. Perancangan proses dan kapasitas. Keputusan proses yang diambil membuat
dan modal ini akan menentukan struktur biaya dasar suatu perusahaan.
d. Pemilihan lokasi. Keputusan lokasi organisasi manufaktur dan jasa menentukan
kesuksesan perusahaan.
e. Perancangan tata letak. Aliran bahan baku, kapasitas yang dibutuhkan, tingkat
letak.
f. Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan. Manusia merupakan bagian
yang integral dan mahal dari keseluruhan rancang sistem. Karenanya, kualitas
lingkungan kerja diberikan, bakat dan keahlian yang dibutuhan, dan upah yang
dipertimbangkan.
i. Penjadwalan. Jadwal produksi yang dapat dikerjakan dan efisien harus
dikembangkan.
8
yang diinginkan.
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:51), perusahaan mencapai misi
diartikan melampaui ciri fisik dan atribut jasa yang mencakup segala sesuatu
mengenai produk atau jasa yang mempengaruhi nilai dimana konsumen dapatkan
darinya.
b. Bersaing dalam biaya.
Kepemimpinan biaya rendah berarti mencapai nilai maksimum sebagaimana
manajemen operasi dengan usaha yang keras untuk menurunkan biaya dan tetap
memenuhi nilai harapan pelanggan. Strategi biaya rendah tidak berarti nilai atau
yang tepat waktu, penjadwalan yang dapat diandalkan dan kinerja yang fleksibel.
fluktuasi volume.
Tiga strategi yang ada masing-masing memberikan peluang bagi para manajer
sistem yang mempunyai keunggulan unik atas pesaing lain. Idenya adalah
menciptakan nilai pelanggan (customer value) dengan cara efisien dan efektif.
9
B. Peramalan (Forecasting)
terhadap tingkah laku atau pola dari data yang lalu, sehingga dapat memberikan cara
memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketepatan hasil ramalan yang
dibuat. Ada beberapa pengertian peramalan (forecasting) menurut para ahli, antara
lain:
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:162), peramalan adalah seni atau
model matematis.
yang dikehendaki.
(kejadian) di masa datang dengan data variabel yang bersangkutan pada masa
sebelumnya.
urusan kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka
Jadi, peramalan adalah teknik untuk meramalkan kejadian di masa depan yang
penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan kerja, dan tingkat produksi.
b. Peramalan jangka menengah
Peramalan jangka menengah atau intermediate, umumnya mencakup hitungan
Umumnya untuk perencanaan masa 3 tahun atau lebih. Peramalan jangka panjang
2. Jenis-Jenis Peramalan
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:164), pada umumnya berbagai
organisasi menggunakan tiga jenis peramalan yang utama dalam perencanaan operasi
di masa depan:
11
menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.
3. Metode-Metode Peramalan
Gambar 2.1 Metode Peramalan Menurut Jay Heizer dan Barry Render
Sumber: Penulis
12
intuisi, emosi, pengalaman pribadi, dan sistem nilai pengambil keputusan untuk
model matematis yang beragam dengan data masa lalu dan variabel sebab akibat
untuk meramalkan permintaan. Ada empat teknik peramalan kualitatif yang berbeda
yakni:
metode ini, pendapat sekumpulan kecil manajer atau pakar tingkat tinggi
kuisioner dan hasil survei. Responden adalah sekelompok orang yang biasanya
yang dapat ia capai dalam wilayahnya. Kemudian, peramalan ini dikaji untuk
secara keseluruhan.
4. Survei pasar konsumen. Metode
ini meminta input dari konsumen mengenai rencana pembelian mereka di masa
13
depan. Hal ini tidak hanya membantu dalam menyiapkan peramalan, tetapi juga
Peramalan kuantitatif terbagi menjadi 2 model yakni model deret waktu (time series
sebagai berikut:
panjang (long term movement), yaitu suatu gerakan yang menunjukkan arah
perencanaan.
b. Gerakan siklus (cyclical
movement), adalah gerakan atau variasi jangka panjang di sekitar garis tren
(berlaku untuk data tahunan). Gerakan siklus bisa terulang setelah jangka
waktu tertentu dan dalam jangka waktu yang tidak sama. Siklus bisnis adalah
(seasonal movement), adalah gerakan yang mempunyai pola tetap dari waktu
meningkatnya harga bahan makanan dan pakaian menjelang hari raya Idul
Fitri.
d. Gerakan atau variasi
yang tidak teratur (irregular movement), adalah gerakan atau variasi yang
14
mengasumsikan bahwa permintaan pasar akan stabil sepanjang masa yang kita
Average).
Saat terdapat tren atau pola yang terdeteksi, bobot dapat digunakan untuk
menempatkan penekanan yang lebih pada nilai terkini. Praktik ini membuat
teknik peramalan lebih tanggap terhadap perubahan karena periode yang lebih
dekat mendapatkan bobot yang lebih berat. Pemilihan bobot merupakan hal yang
tidak pasti karena tidak ada rumus untuk menetapkan mereka. Oleh karena itu,
dengan pembobotan yang canggih tetapi masih mudah digunakan. Metode ini
menggunakan pencatatan data masa lalu yang sangat sedikit. Rumus penghalusan
Dimana:
Ft = peramalan baru
Ft-1 = peramalan sebelumnya
α = konstanta penghalusan (pembobotan) (0 ≤ α ≤ 1)
At-1 = permintaan aktual periode lalu
Konstanta penghalusan untuk penerapan di bidang bisnis biasanya berkisar dari
telah berhasil diterapkan pada hampir setiap jenis bisnis. Walaupun demikian,
nilai yang tepat untuk konstanta penghalusan dapat membuat diferensiasi antara
peramalan yang akurat dan yang tidak akurat. Nilai α yang tinggi dipilih pada
saat rata-rata cenderung berubah. Nilai α yang rendah digunakan saat rata-rata
cukup stabil. Tujuan pemilihan suatu nilai untuk konstanta penghalusan adalah
tren yang terjadi. Inilah alasan penghalusan eksponensial harus diubah saat ada
eksponensial yang lebih rumit dan dapat menyesuaikan diri pada tren yang ada.
menyesuaikan untuk kelambatan (lag) positif atau negatif pada tren. Dengan
rata dan β untuk tren. Kemudian, dihitung rata-rata dan tren untuk setiap periode.
periode t
Tt = tren dengan eksponensial yang dihaluskan pada periode t
At = permintaan aktual pada periode t
α = konstanta penghalusan untuk rata-rata (0 ≤ α ≤ 1)
β = konstanta penghalusan untuk tren (0 ≤ β ≤ 1)
Jadi, tiga langkah menghitung peramalan dengan yang disesuaikan dengan tren
(Trend Analysis).
Teknik ini mencocokan garis tren pada serangkaian data masa lalu, kemudian
memproyeksikan garis pada masa datang untuk peramalan jangka menengah atau
jangka panjang.
ŷ = a + bX
Dimana:
ŷ = nilai terhitung dari variabel yang akan diprediksi (variabel terkait)
a = persilangan sumbu y
b = kemiringan garis regresi (tingkat perubahan pada y untuk perubahan yang
terjadi di x)
X = variabel bebas
Dimana:
ŷ = nilai terhitung dari variabel yang akan diprediksi (variabel terkait)
a = persilangan sumbu y
b = kemiringan garis regresi (tingkat perubahan pada y untuk perubahan yang
terjadi di x)
X = variabel bebas
X = nilai variabel bebas yang diketahui
Y = nilai variabel terkait yang diketahui
X= rata-rata nilai X
Y = rata-rata nilai Y
Sumber: Penulis
Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada
1. Deret berkala, merupakan metode yang didasarkan atas penggunaan analisa pola
Pendugaan masa depan dilakukan berdasarkan nilai masa lalu dari suatu variabel
dan/atau kesalahan masa lalu. Tujuannya adalah menentukan pola dalam deret
data historis dan mengekstrapolasikan pola tersebut ke masa depan. Ada 4 jenis
faktor musiman.
analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel
bahwa faktor yang diramalkan mewujudkan hubungan sebab akibat dengan satu
atau lebih variabel bebas. Tujuannya adalah untuk menemukan bentuk hubungan
tak bebas.
Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa
lalu dan merupakan hasil dari pemikiran intuitif, pertimbangan dan pengetahuan
1. Metode eksploratis, dimulai dengan masa lalu dan masa kini sebagai titik
awalnya dan bergerak ke arah masa depan secara heuristik, seringkali dengan
2. Metode normatif, dimulai dengan menggabungkan sasaran dan tujuan yang akan
datang, kemudian bekerja mundur untuk melihat apakah hal ini dapat dicapai
depan adalah fungsi dari masa lalu. Tujuannya untuk menentukan pola dalam deret
data historis dan menerjemahkan pola tersebut ke masa depan. Model ini memiliki 3
metode yaitu:
sebagai berikut:
Dimana:
Ft = ramalan baru
Ft-1 = ramalan sebelumnya
At-1 = permintaan aktual periode sebelumnya
α = konstanta penghalusan
3. Trend projection, digunakan dengan cara mencocokan garis tren ke rangkaian
titik data historis dan kemudian memproyeksikan garis itu ke dalam ramalan
sebagai berikut:
ŷ = a + bX
Dimana:
ŷ = nilai variabel yang dihitung untuk diprediksi (variabel tidak bebas)
a = perpotongan sumbu Y
b = kelandaian garis regresi
X = variabel bebas / waktu
Ahli statistik mengembangkan persamaan yang bisa digunakan untuk
Dimana:
b = kelandaian garis regresi
x = nilai variabel bebas
y = nilai variabel tak bebas
X= rata-rata nilai X
Y = rata-rata nilai Y
n = jumlah titik data atau observasi
Metode kausal, regresi linier, bergabung menjadi model variabel atau hubungan yang
bisa mempengaruhi jumlah yang sedang diramal. Model ini mengasumsikan bahwa
22
faktor yang diramalkan mewujudkan hubungan sebab akibat dengan satu atau lebih
X = variabel bebas
Decomposition
Hitung nilai seasonal tiap kuartal dengan rumus dan untuk tiap
Hitung nilai seasonal tiap kuartal dengan rumus dan untuk tiap
Hitung nilai seasonal tiap kuartal dengan rumus dan untuk tiap
Hitung nilai seasonal tiap kuartal dengan rumus dan untuk tiap
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:177-180) ada beberapa perhitungan
yang biasa digunakan untuk menghitung kesalahan peramalan total. Perhitungan ini
peramalan, dan untuk memastikan peramalan berjalan dengan baik. Perhitungan yang
paling terkenal adalah deviasi mutlak rerata (Mean Absolute Deviation - MAD) dan
Deviation - MAD).
Ukuran pertama kesalahan peramalan keseluruhan untuk sebuah model adalah
MAD. Nilai ini dihitung dengan mengambil jumlah nilai absolut dari tiap
MSE merupakan rata-rata selisih kuadrat antara nilai yang diramalkan dan yang
diamati.
25
peramalan akan semakin tinggi apabila nilai-nilai MAD dan MSE semakin kecil.
C. Pengertian Perencanaan
Efektivitas adalah faktor yang sangat penting bagi perusahaan untuk mencapai
tersebut perusahaan harus dapat menggunakan sumber daya (manusia, material dan
modal) secara efisien. Oleh karena itu, untuk menjaga keefesienan dalam
yang merupakan fungsi manajemen yang harus dilakukan oleh pihak manajemen
secara berkelanjutan.
Menurut Warman (2004:43), perencanaan adalah suatu proses memperkirakan
apa yang akan terjadi di masa mendatang dan mempersiapkan sesuatu untuk masa
mendatang itu.
pemenuhan pesanan, serta memonitor tingkat persediaan produk jadi setiap saat
26
D. Persediaan
atau barang yang tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu di masa yang akan
datang.
Menurut Eddy Herjanto (2007), persediaan adalah bahan atau barang yang
disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk
digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau
persediaan adalah sebagai suatu aktiva lancar yang meliputi barang-barang milik
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha normal atau
produksi.
Menurut Freddy Rangkuty (2004:1), persediaan adalah bahan-bahan, bagian yang
disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk
proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk
dan yang akan digunakan untuk proses produksi atau dijual kepada konsumen.
Manajemen persediaan merupakan suatu cara untuk mengendalikan persediaan
agar dapat melakukan pemesanan yang tepat yaitu dengan biaya yang optimal. Oleh
27
karena itu, konsep mengelola sangat penting diterapkan oleh perusahaan agar tujuan
merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan, pada satu sisi,
dilakukan perusahaan, tetapi pada sisi lainnya, konsumen akan tidak puas apabila
suatu produk stoknya habis. Oleh karena itu, keseimbangan antara investasi
waktu tenggang (lead time), dan profitabilitas keseluruhan adalah hal-hal yang
lebih tinggi daripada pesaing cenderung berada dalam posisi kompetitif yang lemah.
memenangkan kompetitif.
1. Peranan Persediaan
untuk:
dibutuhkan perusahaan.
28
operasi produksi karena faktor waktu antara operasi itu dapat dihilangkan sama
2. Fungsi Persediaan
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:82), persediaan dapat melayani 4
pilihan bagi pelanggan. Persediaan seperti ini digunakan secara umum pada
bisnis eceran.
c. Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas
barang.
harga.
3. Jenis-Jenis Persediaan
29
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:82-83), ada 4 jenis persediaan yang
setengah jadi (WIP inventory): komponen atau bahan mentah yang telah melewati
beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai. WIP ada karena waktu yang
perbaikan, operasi yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin-mesin dan proses-
produk yang telah selesai dan tinggal menunggu pengiriman tetapi masih
Ada tiga jenis biaya dalam persediaan menurut Jay Heizer dan Barry Render
1. Biaya penyimpanan (holding cost) yaitu biaya yang terkait dengan menyimpan
pesanan sedang diproduksi, biaya pesanan juga ada, tetapi mereka adalah bagian
3. Biaya penyetelan (setup cost) adalah biaya untuk mempersiapkan sebuah mesin
atau proses untuk membuat sebuah pesanan. Ini menyertakan waktu dan tenaga
kerja untuk membersihkan serta mengganti peralatan atau alat penahan. Manajer
pembayaran elektronik.
Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian Economic Order
Menurut Freddy Rangkuty (2004), EOQ adalah jumlah pembelian bahan mentah
Menurut Eddy Herjanto (2007:245), EOQ adalah salah satu model klasik yang
diperkenalkan oleh FW Harris pada tahun 1914, tetapi paling banyak dikenal
yang dipesan untuk tiap kali pemesanan agar biaya sediaan keseluruhan menjadi
sekecil mungkin.
Model kuantitas pesanan ekonomis (Economic Order Quantity – EOQ) ini adalah
salah satu teknik pengendalian persediaan yang paling tua dan paling dikenal secara
EOQ = Q* =
I = ½ Q*
Dimana:
Q* = jumlah optimum unit per pesanan (EOQ)
D = permintaan per periode
S = biaya pemesanan untuk setiap pesanan
H = biaya penyimpanan per unit per periode
Q = jumlah unit per pesanan
TC = biaya total
I = rata-rata tingkat persediaan (average inventory)
N = jumlah pemesanan yang diperkirakan per periode
2.D.5.1Lead Time
Menurut Zulfikarijah (2005:96), lead time adalah waktu yang dibutuhkan antara
Lead time muncul karena setiap pesanan membutuhkan waktu dan tidak semua
pesanan bisa dipenuhi seketika, sehingga selalu ada jeda waktu. Lead time sangat
berguna bagi perusahaan yaitu pada saat persediaan mencapai nol, pesanan akan
segera tiba di perusahaan. Dalam EOQ, lead time diasumsikan konstan artinya dari
waktu ke waktu selalu tetap dan berulang dalam setiap periode. Akan tetapi dalam
2.D.5.2Safety stock
Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian safety stock antara
lain:
kekurangan bahan.
Menurut Zulfikarijah (2005:96), safety stock adalah persediaan yang digunakan
Tujuan safety stock adalah untuk meminimalkan terjadinya stock out dan
mengurangi penambahan biaya penyimpanan dan biaya stock out total, biaya
penyimpanan disini bertambah seiring dengan adanya penambahan yang berasal dari
reorder point oleh karena adanya safety stock. Keuntungan adanya safety stock
bahan baku pada masa sebelumnya. Hal ini perlu diperhatikan karena setelah kita
sebelum barang yang dipesan datang harus dapat dipenuhi dari persediaan yang
ada.
b. Faktor waktu atau lead time.
Lead time adalah lamanya waktu antara mulai dilakukannya pemesanan bahan
sampai dengan kedatangan bahan yang dipesan tersebut dan diterima di gudang
persediaan.
Dari kedua keadaan tersebut diatas, maka perusahaan perlu menetapkan adanya
safety stock, dapat digunakan cara yang relatif lebih teliti yakni:
Safety stock = Z
Dimana:
34
ini berarti tingkat pelayanan sebesar 95% dari permintaan atau penjagaan
L = lead time
Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian reorder point (ROP)
antara lain:
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:99), ROP adalah titik pemesanan
ulang adalah tingkat atau titik persediaan dimana tindakan harus diambil untuk
dilakukan suatu perusahaan sehubungan dengan adanya lead time dan safety
stock.
Menurut Gasperz (2004:291), tarik dari ROP menimbulkan cash loading input ke
setiap tingkat adalah output dari tingkat atau tahap sebelumnya sehingga
distribusi.
35
a. Lead time.
b. Tingkat pemakaian bahan baku rata-rata per satuan waktu tertentu.
c. Safety stock.
selama waktu tunggu dan waktu tunggu itu sendiri adalah konstan. Ketika kasusnya
tidak seperti ini, persediaan tambahan yang sering disebut persediaan pengaman
ROP = (d x L) + SS
d=
Dimana:
ROP = reorder point
d = permintaan per hari
L = lead time
SS = safety stock
Fixed Order Interval System juga disebut sistem persediaan secara periodik, yang
lebih berdasar kepada periode daripada sistem persediaan kontinu yang lebih kepada
posisi stok persediaan. Sistem persediaan yang berbasiskan waktu yang melakukan
waktu lead time dan interval pesanan. Setelah suatu periode tetap (T) telah terlewati,
(maximum inventory level). Jadi, jumlah pesanan didapat dari selisih maximum
(T) dan maximum inventory level (E) yang diinginkan. Economic order interval dapat
E = SS + D (T*+ L)
I = SS + ½ (D T*)
Q* = E – I
TOR =
Dimana:
T* = economic order interval
Co = biaya pemesanan untuk setiap pesanan
Cc = biaya penyimpanan per unit per periode
37
berarti tingkat pelayanan sebesar 95% dari permintaan atau penjagaan terhadap
Cara kerja sistem ini yaitu apabila persediaan telah melewati batas minimum dan
mendekati batas safety stock maka reorder harus dilakukan. Jadi batas minimum
bentuk persediaan bahan baku. Jadi dalam hal ini yang terpenting adalah batas
metode ini tidak memerlukan standar deviasi dan tingkat pelayanan melainkan hanya
SS =
Banyak pemesanan : N =
I = SS + (½ Q*)
38
TOR =
TC(Min-Max) =
Dimana:
SS = safety stock
D = permintaan per periode
L = lead time
I = average inventory control
Q* = order quantity
TOR = turn over ratio
TC(Min-Max) = total cost
berikut:
Tabel 2.1 Data-Data yang Diperlukan dalam Perhitungan EOQ, EOI dan Min-Max
E. Penelitian Terdahulu
Robb, David J 02635577, “Assessing Forecast seperti tingkat, tren, musiman dan sejarah penjualan yang
Model Performance in an ERP tersedia. Selain itu, juga ditunjukkan bahwa praktisi
Environment” tahun 2008p.677-697. sebaiknya menilai model persaingan berdasarkan CFE (Cost
of Forecast Error) dan pengukuran statistik kesalahan
peramalan serta praktisi harus memastikan tujuan komersial
peramalan tercapai.
Haryadi Sarjono; Management Expose Dengan menggunakan metode peramalan moving average,
Yulia Agustina; Arko Volume 8, No. 17, September 2008, metode double moving average, metode exponential
Pujadi ISSN 1410-8631, “Analisis smoothing, metode exponential smoothing with trend
Peramalan Penjualan pada PT. Multi diperoleh hasil MAD dan MSE yang paling terkecil dan
Megah Mandiri” tahun 2008p.60-78. yang paling akurat kebenaran peramalannya terdapat pada
metode exponential smoothing.
Nunung Nurhasanah Jurnal Inasea Volume 10, No. 01, Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah
April 2009, ISSN 1411-9129, dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
“Persediaan Bahan Baku Optimum Pertama, berdasarkan kondisi yang ada pada ES CHIKA
Dengan Metode Economic Order Home Industry, metode
Quantity Pada Es Chika Home pengendalian persediaan dengan metode EOQ merupakan
Industry” tahun 2009p.59-70 metode yang cocok karena tidak membuat perusahaan harus
menyediakan tempat lebih di gudang untuk menyimpan
persediaan, dimana memang pengelola memiliki
keterbatasan dalam hal tersebut. Kedua, hasil dari 10.000
kali simulasi permintaan harian didapat estimasi permintaan
rata-rata harian sebanyak 2045 batang es per hari.
Sedangkan hasil dari hasil perhitungan secara analitis,
didapat permintaan rata-rata harian sebanyak 2047 batang es
per hari. Hasil yang didapat dari simulasi mendekati hasil
yang didapat dari hasil perhitungan secara analitis. Hal ini
menunjukkan simulasi hasil simulasi mendekati kondisi
steady state (keadaan tetap). Ketiga, EOQ untuk santan kara
60 karton dengan 17,6 kali
pemesanan per tahun. Pemesanan dilakukan setiap 19 hari
setelah pemesanan sebelumnya dan perkiraan total cost yang
dikeluarkan untuk santan KARA per tahun adalah Rp.
13.280.000. Keempat, EOQ untuk susu kental manis 40
karton dengan 52.,75 pemesanan per tahun. Pemesanan
dilakukan setiap 6,25 hari setelah pemesanan sebelumnya
dan perkiraan total cost yang dikeluarkan
untuk susu kental manis per tahun adalah Rp. 9.169.000.
Kelima, EOQ untuk air mineral 59 gallon dengan 30,5
pemesanan per tahun. Pemesanan dilakukan setiap 11 hari
setelah pemesanan
sebelumnya dan perkiraan total cost yang dikeluarkan untuk
air mineral per tahun adalah Rp. 3.631.000..
Syntetos, A A; The Journal of the Operational Bidang perencanaan persediaan dan peramalan telah
Boylan, J E; Disney, S Research Society Volume 60, May mengalami
M 2009, ISSN 01605682, “Forecasting kemajuan luar biasa selama 50 tahun terakhir. Telah ada
for Inventory Planning: A 50-Year perkembangan metodologi yang signifikan, antara lain
Review” tahun 2009p.149-160. munculnya sistem dinamik, teori kontrol dan metode
peramalan statistik. Perkembangan ini telah dicerminkan
dari aplikasi perangkat lunak baru, yang mencerminkan
pentingnya perencanaan persediaan dan peramalan dalam
40
situasi praktek.
Sumber: Hasil studi literatur
F. Kerangka Pemikiran