Anda di halaman 1dari 1

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang terbentuk

dari
magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan
sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini
dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi.
Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur,
penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan,
sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.

Sedimen adalah setiap partikel yang dapat ditransport oleh aliran fluida yang kemudian diendapkan sebagai
sedimen. Pada umumnya, sedimen diangkut dan dipindahkan oleh air (proses fluvial), oleh angin (proses
aeolian) dan oleh es (glacier). Endapan pasir pantai dan endapan pada saluran sungai adalah contoh-contoh
dari pengangkutan dan pengendapan fluvial, meskipun sedimen dapat juga mengendap pada aliran yang
sangat lambat atau pada air yang relatif diam seperti di danau atau di lautan. Endapan “sand dunes” dan
endapan “loess” yang terdapat di gurun merupakan contoh dari pengangkutan dan pengendapan yang
disebabkan oleh proses angin, sedangkan endapan “moraine” yang terdapat di daerah yang beriklim dingin
merupakan contoh dari pengangkutan dan pengendapan proses gletser.
Sedimen merupakan bahan atau partikel yang terdapat di permukaan bumi (di daratan ataupun lautan), yang
telah mengalami proses pengangkutan (transportasi) dari satu tempat (kawasan) ke tempat lainnya. Sedimen
ini apabila mengeras (membatu) akan menjadi batuan sedimen.

Kata “metamorfosa” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “metamorphism” dimana “meta” yang artinya
“berubah” dan “morph” yang artinya “bentuk”. Dengan demikian pengertian “metamorfosa” dalam geologi
adalah merujuk pada perubahan dari kelompok mineral dan tekstur batuan yang terjadi dalam suatu batuan
yang mengalami tekanan dan temperatur yang berbeda dengan tekanan dan temperatur saat batuan tersebut
pertama kalinya terbentuk. Sebagai catatan bahwa istilah “diagenesa” juga mengandung arti perubahan yang
terjadi pada batuan sedimen. Hanya saja proses diagenesa terjadi pada temperatur dibawah 200° C dan
tekanan dibawah 300 MPa (MPa = Mega Pascal) atau setara dengan tekanan sebesar 3000 atmosfir,
sedangkan “metamorofsa” terjadi pada temperatur dan tekanan diatas “diagenesa”. Batuan yang dapat
mengalami tekanan dan temperatur diatas 300 Mpa dan 200° C umumnya berada pada kedalaman tertentu
dan biasanya berasosiasi dengan proses tektonik, terutama di daerah tumbukan lempeng atau zona subduksi.
Batas atas antara proses metamorfosa dan pelelehan batuan masih menjadi pertanyaan hingga saat ini. Sekali
batuan mulai mencair, maka proses perubahan merupakan proses pembentukan batuan beku. Batuan
metamorf adalah batuan yang terbentuk dari batuan asal (batuan beku, sedimen, metamorf) yang mengalami
perubahan temperatur(T), tekanan (P), atau Temperatur (T) dan Tekanan (P) secara bersamaan yang berakibat
pada pembentukan mineral-mineral baru dan tekstur batuan yang baru.

Anda mungkin juga menyukai