ditandai dengan hilangnya sumber daya tanah, air, udara, punahnya fauna liar, dan
langsung oleh High Level Threat Panel PBB. Rusaknya lingkungan terdiri dari
beberapa tipe. Saat alam rusak karena dihancurkan dan kehilangan sumber daya,
manusia sehingga berpotensi menghasilkan bencana untuk saat ini dan untuk
masa-masa yang akan datang. Rusaknya alam bisa disebabkan oleh faktor alam
dan juga manusia. Manusia saat ini semakin serakah dan tidak memperhatikan
lingkungan. Mereka sama sekali tidak peduli dengan kelangsungan alam untuk
masa yang akan datang. Padahal jika kita tidak bisa menjaga lingkungan, tentu
saja diri kita sendiri dan anak cucu kita yang akan rugi. Sebaliknya, jika kita
menjaganya pasti generasi mendatang masih bisa menikmati keindahan alam dan
Lingkungan alam termasuk tanah, air, hutan, dan udara perlu untuk
dijaga supaya sumberdaya alam tetap lestati dan menghasilkan manfaat yang
maksimal untuk kesejahteraan manusia. Lingkungan yang dimaksud di sini
abiotik. Jika lingkungan rusak, hal ini akan berdampak pada ekosistem darat, laut,
dan semua makhluk hidup di dalamnya. Alam yang rusak tidak akan lagi
biasanya akan berpindah untuk mencari tempat yang ideal supaya kebutuhan
tertinggi dan sangat berpengaruh daripada faktor alam yang terjadinya tidak setiap
hari. Banyak negara maju telah menaruh perhatian khusus terhadap kerusakan
alam yang berakibat pada berubahnya iklim global. Jika iklim global berubah, hal
ini dapat menyebabkan kenaikan suhu buli karena akumulasi gas emisi di
atmosfer atau juga biasa kenal dengan istilah Global Warming atau Pemanasan
dan sampah sampah kesungai.akibatnya terjadi penyakit dan makhluk hidup yang
ada disungai mati dan airnya pun tidak dapat dikonsumsi lagi oleh manusia.cara
penanggulangannya yaitu dengan cara tidak membungang sampah sembarangan ,
1. Penggunaan bahan peledak, jala tarik, dan racun utuk menangkap ikan
3. Pembuangan limbah padat atau cair rumah tangga dan industri ke dalam
perairan
1. Biota laut kehilangan Tempat Tinggal untuk berkembang biak dan tempat
mencari makanan
industri terkait seperti ekspor ikan, mutiara, wisata bahari, obat obatan,
1. Tidak membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan
3. Banjir
dan juga kurangnya daerah resapan air.dan akibatnya apabila hujan yang lebat
selokan solakan dan sungai sungai akan tersumbat oleh sampah sampah,dan akan
4. Penggundulan hutan
berdampak pada perubahan iklim.iklim akan semakin panas karena hutan itu
adalah paru paru dunia.danjuga akan mudah terjadinya longsor apabila ada hujan
reboisasi,yaitu penanaman kembali pohon pohon.dan salah satu cara lainnya yaitu
dengan cara tebang pilih,yaitu memilih pohon yang sudah cukup masanya untuk
ditebang.
5. Pencemaran udara
Pencemaran udara terjadi karena adanya asap asap kendaraan dan juga
asap pabrik,dsb.akibat terjadinya pencemaran udara ini adalah suhu dibumi akan
menjadi lebih tinggi karena lapisan ozon menipis, terjadinya hujan asam,dan lain
lain . Cara penanggulangannya yaitu dengan cara mencari atau menggunakan
sangatlah besar baik dampak secara langsung maupun secara tidak langsung.
Diantaranya dampak penambangan tanah liar di suatu daerah yang hingga saat ini
masih dirasakan oleh penduduk s yaitu banjir dikala musim hujan dan debu
tenggelam bersama pasir akibat pengikisan dan banjir pada saat hujan.
dan naiknya permukaan air laut dan akan mengubah iklim global. Terjadinya
hujan asam kematian hutan yang luas di amerika utara dan eropa akibt pencemrn
SO2 &NOx.
3. Pengaturan tata guna lahan serta pola tata ruang wilayah sesuai dengan
wisata.
merupakan keuntungan yang diperoleh dari alam non ekstraksi, seperti tata air,
kesejahteraan rakyat.
akan hilang berbagai potensi-potensi alam (barang dan jasa), yang berarti
mempengaruhi ketersediaan jasa lingkungan di masa mendatang. Jika terus
berlanjut, aset lingkungan akan menurun tajam dan jasa lingkungan yang saat ini
diperoleh cuma-cuma akan hilang atau menjadi mahal dalam jangka waktu dekat.
Sehingga sebagai contoh yaitu siklus hidrologi di daerah aliran sungai (DAS). Air
hujan yang jatuh di daerah hulu sungai akan mengalir ke arah hilir, khususnya air
yang masuk ke aliran sungai. Air hujan yang jatuh di tanah akan tertahan oleh
perakaran pepohonan dan meresap ke dalam tanah dan kelak menjadi air tanah,
sedangkan air yang tidak tertahan akan menjadi air larian (run off) yang kelak
fungsi sebagai penahan (resapan) air hujan temporer (sementara) yang kemudian
menjadi air tanah. Pepohonan di hutan mempunyai nilai ekonomi langsung atau
kasat mata (tangible) yaitu kayunya atau buah-buahannya (goods). Disamping itu,
berupa jasa lingkungan (services) yaitu peresap air dan juga penguat tanah agar
tidak terjadi erosi dan longsor, jadi hutan yang memiliki tegakan pohon memiliki
fungsi konservasi air dan konservasi tanah. Apabila hutan ditebang habis, maka
fungsi konservasi air dan tanah yang merupakan jasa lingkungan inipun hilang.
karang terkaya di dunia, yaitu luasnya adalah 18% dari luas total dunia dan
terumbu karang adalah lokasi tujuan wisata selam. Wisata selam merupakan salah
satu sumber pendapatan daerah dan negara yang potensial. Wisata selam akan
tetap eksis di suatu lokasi jika ekosistem terumbu karangnya terpelihara dan
akuarium dan material konstruksi bangunan, pijakan penyelam dan tempat labuh
jangkar perahu/kapal. Ekosistem yang rusak tidak akan menarik untuk wisata
selam lagi, maka kerugian yang akan diperoleh. Dalam hal ini, kelestarian dan
selam.
(baik berupa jasa penyediaan, jasa pengaturan, jasa budaya, maupun jasa
pendukung) yang diberikan oleh fungsi ekosistem dengan tidak merusak dan tidak
adalah produk sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa manfaat
antara lain jasa wisata alam, jasa perlindungan tata air (hidrologi), kesuburan
tanah, pengendalian erosi dan banjir, keindahan dan keunikan alam, penyerapan
dan penyimpanan karbon (carbon offset). Jasa lingkungan dihasilkan dari berbagai
jenis penggunaan lahan (hutan atau pertanian), juga perairan baik air tawar
kondisi sosial yang kondusif, serta modifikasi teknik. Sebagai contoh, jasa
lingkungan tata air untuk keperluan pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
dipengaruhi oleh: 1) banyaknya curah hujan; 2) perilaku masyarakat di hulu; 3)
penggunaan lahan yang ramah lingkungan; dan 4) sistem penggelontoran air yang
efisien. Jika jasa lingkungan tata air ini diabaikan, misal terjadi pendangkalan
sungai akibat erosi di hulu sungai, maka PLTA tersebut harus membayar lebih
banyak untuk mengeruk sungai agar terjaga keberlanjutan usahanya, yaitu air
yang kontinyu mengalir sesuai kebutuhan PLTA tersebut. Peribahasa “Lebih baik