Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH FENOMENA PERMUKAAN PADAT - CAIR

Ditujukan untuk memenuhi tugas MK. Farmasi Fisika 2

Disusun Oleh :

Kevin Sanjaya

3311161092

Farmasi-C

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batasan antara 2 fase biasanya disebut “antar permukaan”. Bila salah satu
fasenya merupakan gas maka disebut “Permukaan”. Dalam bidang farmasi fenomena
antar permukaan penting dalam proses pembuatan sediaan. Dari sekian banyak jenis
antar permukaan, maka di bagi lagi atas 2 kategori:
1. Antar permukaan cair : antar permukaan cair-gas dan cair-cair.
2. Antar permukaan padat : antar permukaan padat-gas, padat-cair.

Sedangkan antar permukaan padat-padat sudah sering digunakan yaitu pada


pembuatan tablet, proses granulasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana adsorpsi antar permukaan zat padat-cair ?
2. Apa saja aplikasi bahan aktif permukaan ?
3. Sifat elektrik antar permukaan ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memberikan penjelasan tentang adsorpsi antar permukaan zat padat-cair.
2. Mengetahui tentang aplikasi bahan aktif permukaan.
3. Mengetahui tetntang sifat elektrik antar permukaan.
BAB II

ISI

A. Adsorpsi antar Permukaan Padat - Cair


Zat padat yang dapat berkontak dengan cairan dan molekul-molekul antar
permukaan dikatakan bahwa cairan dapat membasahi zat padat.
Contoh :
Permukaan kulit diliputi oleh campuran air dan lemak (keringat) yang bersifat
polar dan non polar. Agar suatu lotio yang mengandung lemak dapat menyebar pada
permukaan kulit atau dapat membasahi kulit dengan sempurna, maka polaritas lotio
harus diperbesar agar koefisien sebarnya bertambah besar.
Zat padat banyak disuspensikan dalam cairan

Contoh : liquor faberi, lotio kunmerfeldi

Guna :

 Penghilangan bau
 Adsorpsi toksin-toksin
 Proses penghilangan warna
 Kerja amfifil sebagai wetting agent
 Kromatografi adsorpsi

Prinsip : dengan menurunkan energi bebas permukaan

Kita dapat memperhatikan secara langsung fakta tentang gaya molekuler pada
permukaan cairan pada keadaan tidak seimbang atau keadaan tidak jenuh. Hal ini
sama untuk permukaan padatan dimana molekul atau ion pada permukaan kristal
tidak memiliki gaya untuk memebentuk berinteraksi dengan partikel lainnya.
Sehingga pada keadaan tidak jenuh permukaan cairan dan padatan cenderung untuk
memenuhi gaya residu interaksinya dan menahan permukaan gas atau zat yang
dilarutkan dengan kontak atau interaksi di antara partikel-partikel tersebut. Fenomena
konsentrasi pada permukaan padatan atau cairan disebut dengan adsorpsi. Zat
yangkemudian mengalami atraksi disebut dengan fas adsorbat, dimana zat yang
menyerap disebut adsorbent.
Adsorpsi sebenarnya berbeda dengan absorbsi. Pada proses absorbsi, zat ini
tidak hanya memenuhi permukaan, tetapi masuk ke dalam permukaan pori-pori
tersebut dan terdistribusi seluruhnya ke seluruh bagian padatan atau cairan. Kemudian
air diserap oleh pori atau uap air diserap oleh calsium klorida anhidrat untuk
membentuk hidrat, sedangkan asam asetat dalam larutan dan bermacam-macam gas
kebanyakan diserap oleh karbon aktif.

Adsorpsi bahan pada antarmuka padatan bisa terjadi dari fase cair atau fase
gas yang berdekatan. Penelitian adsorpsi gas melibatkan penerapan yang begitu
beraneka-ragam seperti penghilangan bau yang tidak diinginkan dari ruangan dan
makanan, kerja dari topeng gas dan pengukuran dimensi partikel dalam suatu serbuk.
Prinsip adsorpsi padat/cair dipakai dalam larutan penghilang warna, kromatografi
adsorpsi, deterjen, dan pembasah. Dalam banyak cara, adsorpsi bahan-bahan dari
suatu gas atau cairan ke atas suatu permukaan padat adalah sama dengan yang
dibicarakan pada perrnukaan cair.

Jadi, adsorpsi jenis ini bisa dipandang sebagai suatu usaha untuk mengurangi
energi bebas permukaan dari zat padat tersebut. Tetapi, tegangan permukaan dari zat
padat selalu lebih sukar didapat daripada tegangan-permukaan zat cair. Di samping itu
antarmuka padatan tidak bergerak dibandingkan dengan antarmuka cairan yang
turbulen. Waktu hidup rata-rata dari suatu molekul pada antarmuka air/gas adalah
kira-kira 1 mikrodetik, sedangkan suatu atom pada permukaan zat-padat metalik tidak
menguap mungkin mempunyai umur rata-rata 1037 detik. Seringkali, permukaan dari
suatu zat padat tidak homogen, yang berbeda sekali dengan antarmuka cair.

B. Aplikasi Bahan Aktif Permukaan


1. Formulasi sediaan penawar racun seperti pulvis NMT (Norit, MgO, Tanin),
pulvis adsorben (Mg peroksida, Norit).
2. Menghilangkan bau yang tidak enak dari ruangan.
3. Penambahan adsorben ke dalam serbuk yang mengandung zat yang mudah
lembab/basah.
4. Penambahan adsorben pada larutan untuk mengadsorbsi kotoran larutan,
contoh : gula.
5. Pemakaian adsorben untuk membebaskan pyrogen dari larutan injeksi.
6. Menghilangkan warna larutan yang tidak diinginkan.
C. Sifat Elektrik Antar Permukaan
1. Muatan-muatan partikel dalam media cair, terjadi karena :
 Adsorpsi selektif terhadap ion tertentu dalam larutan
 Ionisasi gugus-gugus pada permukaan partikel
 Perbedaan konstanta dielektrik antara partikel dan medium dispers
2. Potensial elektrotermodinamik (Nernst), E :
 Perbedaan dalam potensial antara permukaan yang sebenarnya dan
daerah netral listrik dari larutan tersebut. (pada aa’)
3. Potensial elektrokinetik / potensial zeta, z :
 Perbedaan potensial antara permukaan dan lapisan yang terikat dengan
erat (bidang iris) dan daerah netral listrik dari larutan tersebut.
4. Penerapan : kestabilan suspensi
 Jika potensial zeta turun, gaya tarik-menarik > tolak-menolak,
sehingga terjadi flokulasi.
5. Pengaruh elektrolit : potensial zeta turun lebih cepat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Dari sekian banyak jenis antar permukaan, maka di bagi lagi atas 2 kategori:
1. Antar permukaan cair : antar permukaan cair-gas dan cair-cair.
2. Antar permukaan padat : antar permukaan padat-gas, padat-cair.
 Sedangkan antar permukaan padat-padat sudah sering digunakan yaitu pada
pembuatan tablet, proses granulasi.
 Sedangkan antar permukaan padat-cair yaitu suspensi.

Anda mungkin juga menyukai