Anda di halaman 1dari 19

DESAIN PERENCANAAN PEMBELAJARAN FIQIH

Disusun guna memenuhi tugas pendidikan fiqh

Dosen pengampu: Aulia Fitrianingrum, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Roffik Nur Azima 23040150012

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Salatiga , oktober 2017

Penyusun
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................2

BAB 11 PEMBAHASAN

A. PENGEBANGAN KI,KD dan INDIKATOR FIQIH MI


B. PENETAPAN MATERI FIQIH MI
C. PENETAPAN STRATEGI DAN METODE
D. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN
E. PENETAPAN ALAT DAN SUMBER BELAJAR
F. EVALUASI DAN INSTRUMENYA

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang guru atau pendidik
untuk membelajarkan siswa yang belajar. Pembelajaran juga diartikan sebagai suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,
dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat
dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga
laboratorium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide dan film,
audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruangan kelas, perlengkaan
audio visual, juga komputer. Rumusan tersebut tidak terbatas dalam ruang saja. Sistem
pembelajaran dapat dilaksanakan dngan cara membaca buku, belajar di kelas atau di sekolah,
karena diwarnai oleh organisasi dan interaksi antara berbagai komponen yang saling
berkaitan, untuk membelajarkan peserta didik.

Menurut bahasa, “fiqh” berasal dari “faqiha yafqahu-fiqhan” yang berarti mengerti
atau paham. Paham yang dimaksudkan adalah upaya aqliah dalam memahami ajaran-ajaran
Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Al-fiqh menurut bahasa adalah
mengetahui sesuatu dengan mengerti (al-‘ilm bisyai’i ma’a al-fahm). Ibnu Al-Qayyim
mengatakan bahwa fiqh lebih khusus daripada paham, yakni pemahaman mendalam terhadap
berbagai isyarat Al-Qur’an, secara tekstual maupun kontekstual. Tentu saja, secara logika,
pemahaman akan diperoleh apabila sumber ajaran yang dimaksudkan bersifat tekstual,
sedangkan pemahaman dapat dilakukan secara tekstual maupun kontekstual.

mata pelajaran Fiqh di Madrasah Ibtidaiyah merupakan mata pelajaran bermuatan


pendidikan agama Islam yang memberikan pengetahuan tentang ajaran Islam dalam segi
hukum Syara’ dan membimbing peserta didik dalam hal ini anak usia madrasah ibtidaiyah
agar memiliki keyakinan dan mengetahui hukum-hukum dalam Islam dengan benar serta
membentuk kebiasaan untuk melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran
fiqh berarti proses belajar mengajar tentang ajaran Islam dalam segi hukum Syara’ yang
dilaksanakan di dalam kelas antara guru dan peserta didik dengan materi dan strategi
pembelajaran yang telah direncanakan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengembangan KI,KD dan Indikator fiqih MI kelas 4 semester 2?
2. Bagaimana penetapan materi fiqih MI kelas 4 semester 2?
3. Bagaimana penetapan Strategi dan Metode MI kelas 4 semester 2?
4. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran fiqih MI kelas 4 semester 2?
5. Bagaimana penetapan media, alat dan sumber belajar yang digunakan dalam
pembelajaran fiqih MI kelas 4 semester 2?
6. Bagaimana evaluasi dan instrumenya (autentik assesement) yang digunakan dalam
pembelajaran fiqih MI kelas 4 semester 2?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengembangan KI,KD dan Indikator di MI/SD


Pengembangan KD menjadi Indikator merupakan hal terpenting yang harus dipahami
oleh seorang guru. Indikator merupakan ukuran pencapaian KD yang bisa diketahui
setelah proses belajar mengajar selesai. Berikut ini adalah KI dan KD

Kopetensi Inti Kopetensi Dasar


1. Menerima, menjalankan, dan 1.1 Meyakini shalat idain sebagai
menghargai ajaran agama perintah Allah
dianutnya 1.2 Mengamalkan kaidah shalat shalat
Idain

2. Menunjukan perilaku jujur, 2.1 Menghayati sholat Idain


disiplin,tanggung jawab, santun, 2.2 Membiasakan penerapan nilai-nilai
peduli dan percaya diridalam yang terkandung dalam shalat Idain
berinteraksi dengan keluarga,
teman,guru dan tetangganya

3. Memahami pengetahuan faktual 3.1 Memahami ketentuan shalat Idain


dengan cara mengamati dan 3.2 Menghargai orang yang
menanya bedasarkan rasa ingin mengamalkan sholat Idain
tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan tuhan dan kegiatanya dan
benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan tempat
bermain

4. Menyajikan pengetahuan faktual 4.1 Mendemontrasikan tata cara sholat


dalam bahasa yang jelas, Idain
sistematis dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia

KD Indikator
3.1 Memahami ketentuan shalat Idain 3.1.1 menjelaskan pengertian sholat idain
3.1.2 menyebutkan tata cara sholat
3.1.3 menyebutkan amalan sunah
sebelum shalat idain
3.2 Menghargai orang yang mengamalkan 3.1.4 Menyebutkan hukum shalat id
sholat Idain 3.2.1 Menyebutkan manfaat shalat id
4.1 Mendemontrasikan tata cara sholat 4.1.1 mempraktikan tata cara sholat id
Idain

B. Penetapan materi fiqih kelas 4 semester 2


Shalat Id
1. Pengertian shalat id

Shalat Id adalah shalat sunnah dua rekaat yang dilaksanakan satu tahun sekali
pada dua hari raya yaitu hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha yanag sering
dikenal dengan shalat Idain. Shalat ini dilaksanakan umat Islam untuk
menyambut ke dua hari raya sehingga disebut dengan istilah idain artinya dua hari
raya. Adapun ke dua hari raya yaitu:
a. Shalat Idul Fitri
Idul Fitri berasal bahasa Arab yaitu dari kata Id dan Fitri. Kata Id berarti
kembali dan kata Fitri berarti suci atau bersih. Jadi kata Idul Fitri berarti kembali
menjadi suci. Shalat Idul Fitri adalah shalat sunnah dua rekaat yang dilakasanakan
oleh seluruh umat Islam setiap tanggal 1 Syawal. Sholat sunnah ini dilaksanakan
setelah kaum muslimin melaksanakan puasa Ramadhan selama sebulan penuh.
Di Indonesia hari raya Idul Fitri sudah populer. Seluruh umat Islam
melaksanakan shalat ini, karena hari raya idul Fitri dijadikan peristiwa tersendiri
untuk dapat berkumpul dan bersilaturrahmi dengan keluarga dan seluruh masyarakat
baik di kampung, desa maupan kota.
Hari raya ini adalah hari yang sangat istimewa karena juga sebagai hari
kemenangan umat Islam setelah selama satu bulan melaksanakan ibadah puasa
Ramadhan yang diakhiri dengan pembagian Zakat Fitrah. Kegiatan beribadah yang
berupa shalat Idul Fitri ini oleh umat Islam di Indonesia kebanyakan dilaksanakan di
tanah lapang seperti lapangan olah raga, jalan raya dan tanah lapang lainnya. Tetapi
kadang-kadang karena hujan ataupun tanah lapang yang tidak memungkinkan maka
umat Islam melaksanakannya di masjid-masjid.
Hal- hal yang disunnahkan sebelum Shalat Idul Fitri adalah :
a. Mandi sebelum berangkat ke tempat shalat berdasarkan pada Hadis
b. Niat mandi
c. Memakai pakaian yang paling bagus dari yang dimiliki
d. Makan dan minum terlebih dahulu sebelum shalat Id
e. Memakai wangi-wangian
f. Melewati jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari Shalat Id.
g. Mendengarkan khutbah Idul Fitri
h. Mengumandangkan takbir dari terbenamnya matahari akhir bulan Ramadhan
sampai selesainya pelaksanaan shalat Id.
Hikmah yang terkandung dalam pelaksanaan hari raya Idul Fitri adalah:
a. Meningkatkan kasih sayang kepada fakir miskin
b. Mempererat hubungan persaudaraan
c. Menyempurnakan pahala ibadah di bulan Ramadhan.
d. Lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt melalui takbir, tahmid
e. tahlil, dzikir dan doa
f. Menghapuskan dosa dan kesalahan terhadap orang lain dengan saling
g. memaafkan.

b. Shalat Idul Adha


Shalat Idul Adha adalah shalat sunnah 2 rekaat yang dilaksanakan ummat
Islam setiap tanggal 10 Zulhijjah. Idul Adha berasal dari kata Id dan Adha.Id berarti
kembali dan Adha berarti qurban. Jadi, kata Idul Adha berarti kembali berqurban,
maksudnya kembali melakukan penyembelihan hewan qurban, sehingga dapat disebut
juga dengan istilah Idul Qurban. Idul Adha dapat disebut juga dengan istilah Idul Haji
karena pada tanggal 10 Zulhijjah tersebut umat Islam yang menunaikan ibadah haji
telah menyelesaikan rangkaian ibadah haji. Dibanding dengan Shalat Idul Fitri yang
dilaksanakan di Indonesia Shalat Idul Adha kurang meriah dan tidak diikuti oleh
kebanyakan umat Islam di lingkungannnya.
Tetapi ada masyarakat muslim tertentu dalam melaksanakan Idul Adha lebih
meriah dari pada Idul Fitri seperti di Madura. Walaupun begitu tidak mengurangi
kekhusuan Shalat Id ini. Rangkaian Shalat Id ini senantiasa dikaitkan dengan
penyembelihan hewan Qurban baik sapi, kerbau, maupun kambing yang dilaksanakan
selama 4 hari yaitu tanggal 10 Zulhijjah ( Hari Raya Idul Adha) dan tanggal 11,12,13
Zulhijjah atau juga disebut hari Tasyrik.
Hal-hal yang dikerjakan sebelum melaksanakan shalat Idul Adha adalah
sebagai berikut:
a. Mandi terlebih dahulu dengan niat
b. Memakai pakaian yang paling bagus dari yang dimiliki
c. Tidak makan dan minum sebelum shalat Id
d. Memakai wangi-wangian
e. Melewati jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat Shalat Id
f. Mendengarkan khutbah Idul Adha
g. Mengumandangkan takbir mulai malam tanggal 10 sampai dengan
2. Menyakini Shalat Idain sebagai Perintah Allah
Berdasarkan Ayat dan Hadis menunjukkan bahwa kita sebagai orang Islam harus
selalu meyakini bahwa shalat Id baik shalat Idul Fitri maupun Idul Adha adalah
perintah Allah Swt dan RasulNya sunah muakkad hukumnya.
3. Menghayati Ketentuan Shalat Idain
Sebagai orang Islam kita tidak lepas adanya ketentuan-ketentuan yang selalu
mengikat baik hukum sunah maupun wajib. Ketentuan shalat Idul fitri dan idul adha
perlu dihayati dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari agar
mendapat manfaat dan hikmahnya. Diantara manfaat dan hikmah idain adalah:
Hikmah yang terkandung dari hari raya Idul Fitri adalah:
a. Meningkatkan kasih sayang kepada fakir miskin
b. Mempererat hubungan persaudaraan
c. Menyempurnakan pahala ibadah pada bulan Ramadhan.
d. Lebih menekatkan diri kepada Allah Swt melalui takbir, tahmid dan tahlil,
serta dzikir dan doa
e. Menghapuskan dosa dan kesalahan terhadap orang lain dengan saling
f. memaafkan.
Hikmah yang terkandung pada Idul Adha:
a. Tanggung jawab sebagai pondasi aktivitas. Nabi Ibrahim AS mencontohkan
tingginya rasa tanggung jawab itu dalam menunaikan tugasnya. Ia berupaya
istiqamah terhadap amanah yang diembannya.
b. Semangat yang tinggi dalam menjalani sebuah pengorbanan seperti yang
dicontohkan Nabi Ibrahim dan keluarganya yang harus merelakan buah
hatinya di Makkah yang masih tak berpenduduk saat itu.
c. Kemampuan bekerjasama dengan pihak lain. Nabi Ibrahim dan Ismail
mencontohkan kerjasama yang apik di saat mengutarakan maksudnya hendak
mengorbankan putranya karena menjalankan perintah Allah Swt. Bak
gayung bersambut, Ismail dengan lapang dada merespon dengan baik
maksud ayahnya. Kendati yang disambelih ternyata seekor domba, karena
Allah tidak menghendaki qurban dalam bentuk manusia, tetapi dalam bentuk
hewan.
4. Tata cara melaksanakan Shalat Idain
Shalat Id dapat dikerjakan di tanah lapang yang bersih atau di dalam masjid. Sebelum
melaksanakan Shalat terlebih dahulu harus bersuci dari hadas dan najis. Selain itu kita
harus menutup aurat dan berpakaian yang suci. Jadi syarat dan rukun Shalat id sama
dengan Shalat fardhu yang kita kerjakan, yang membedakan adalah niat, jumlah
takbir dan waktu pelaksanaannya. Adapun cara mengerjakannya adalah :
a. Shalat Id terdiri dari dua rakaat
b. Shalat Id sebaiknya dilakukan dengan berjamah,
c. Setelah para jamaah sudah siap, barulah shalat dengan aba-aba: ashalaatul
jaamia’ah yang artinya marilah kita shalat.
d. Niat shalat Id.
e. Takbiratul ikhram.
f. Membaca doa iftitah.
g. Pada rakaat pertama sesudah niat, takbiratul ihram kemudian membaca do’a
iftitah, selanjutnya takbir 7 kali dan setiap habis takbir disunatkan membaca
tasbih.
h. Setelah takbir 7 kali dan membaca tasbih tersebut, kemudian membaca al-
Fatihah dan disambung dengan membaca surah yang yang disukai, yang
lebih utama ialah membaca surah al-Qof atau surah al-A’la (Sabbihisma
Rabbikal a’la)
i. Setelah membaca surah dilanjutkan ruku›, I'tidal dan diteruskan sujud dua
kali seperti dalam shalat wajib hingga selesai reka'at pertama.
j. Pada rekaat kedua, sesudah berdiri untuk rekaat kedua membaca takbir 5 kali
dan setiap takbir disunatkan membaca tasbih. Kemudian membaca al-Fatihah
dan dituskan dengan bacaan surah yang kita sukai, yang lebih utama surah
al-Ghosyiyah.
k. Dilanjutkan dengan ruku, i’tidal, sujud dua kali, tahiyat akhir dan salam.
l. Setelah selesai shalat Id, khotib melaksanakan khutbah dua kali, pada
khutbah pertama membaca takbir 9 kali dan pada khutbah kedua membaca
takbir 7 kali.
m. Hendaknya dalam khutbah Idul fitri berisi penerangan zakat fitrah danpada
hari raya Idul Adha berisi penerangan tentang ibadah haji dan hukum kurban.
Semua jamaah harus mendengarkan dengan tenang.
5. Menghargai Orang yang Menjalankan Shalat Idain
Shalat hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha dilakukan dengan berjamaah dengan:
a. Waktu-waktu berkumpul (berjama’ah) ini sebagai bentuk ibadah kita kepada
Allah ta’ala dalam mencari pahala dan berlindung dari siksa-Nya.
b. Menimbulkan rasa cinta dan kasih sayang sesama kita
c. Memupuk rasa kasih sayang sesama kita.
d. Berkenalan satu sama lain.
e. Dengan berjama’ah setidaknya kita akan mudah berkenalan dengan jama’ah
lain. Dengan berkenalan ini juga bisa membuat kita kenal lebih jauh dengan
kerabat dan sanak keluarga.
f. Untuk menyebarkan syi’ar Islam terutama shalat. Kalau saja sejak dahulu
setiap orang melaksanakan shalat di rumah masing-masing, niscaya tidak
banyak orang yang mengenal syari’at shalat ini.
g. Menunjukkan wibawa umat Islam, karena ketika shalat berjama’ah keluar
masuk masjid dengan berbondong-bondong menunjukkan persatuan umat
Islam yang akan menggentarkan orang-orang kafir dan munafik. Sekaligus
sebagai pembeda antara umat Islam dengan umat lainnya.
h. Sebagai pembelajaran bagi orang-orang awam. Karena dengan shalat
berjama’ah orang-orang awam akan tahu hal-hal yang berkaitan dengan
shalat, sering mendengarkan bacaan Al-Qur'an dari imam, mengetahui
dzikir-dzikir dalam shalat, mengetahui tata cara shalat yang benar dan
pengetahuan lainnya yang bisa didapat orang awam dari orang-orang alim
ketika shalat berjama’ah.
i. Peristiwa penting yang tepat untuk saling menasehati antar jama’ah dalam
kebenaran dan kesabaran.
j. Membiasakan umat muslim untuk bersatu dan tidak berpecah-belah.
k. Membiasakan kontrol diri.
C. Penetapan strategi dan metode pembelajaran fiqh kelas 4
Penerapan strategi pembelajaran fiqh kelas 4
1. Guided Teaching (Pengajaran Terbimbing)
Dalam strategi ini guru menanyakan satu atau dua pertanyaan kepada siswa untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum guru menjelaskan tentang materinya.
Dengan cara ini seorang guru dapat mengetahui apa yang sudah atau belum dipahami
oleh siswanya tentang materi sholat id.
2. Cooperative Learning
Strategi pembelajaran cooperative learning merupakan kegiatan pembelajaran dengan
cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu menyelesaikan tugas yang
diberikan guru. Tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang. Setiap kelompok
dibagikan topik mengenai sholat jumat yang akan di bahas. Strategi ini membantu
peserta didik lebih mandiri dan percaya diri dengan mengungkapkan pendapatnya
dengan sesama temannya apa yang mereka ketahui tentang sholat jumat.
Penerapan metode pembelajaran fiqh MI kelas 4 genap
1. Metode ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan guru atau
instruktur. Karena dapat diikuti anak didik dalam jumlah yang besar dan dapat
membangkitkan semangat belajar pada siswa. Pemilihan metode ini agar guru mudah
menguasai kelas karena guru menyampaikan materi tentang sholat jumat dan agar
mudah dilaksanakan oleh siswa1[7]
2. Metode Praktik.
Dalam metode praktek guru berperan sebagai pembimbing. Guru
membimbing siswa dalam mempraktekan gerakan dan bacaan sholat id. Untuk itu
guru harus menetapkan aspek-aspek yang akan dibimbingkan kepada siswa. Dengan
menggunakan metode ini siswa bisa melakukan langsung bagaimana cara sholat id
sehingga siswa lebih paham.

D. Langkah-langkah pembelajaran fiqh di kelas 4 semester 2


1. Kegiatan awal
a. Guru membuka salam, mengajak berdoa dan menanyakan kabar siswa
b. Guru melakukan persensi
c. Guru memberikan apersepsi, mengajukan pertanyaan mengenai materi yang
akan dipelajari yaitu sholat id.
d. Guru memotivasi, membangkitkan minat dan menumbuhkan kesadaran siswa
akan wajibnya sholat id.
2. Kegiatan inti
a. Mengamati
 Siswa mengamati video sholat id yang ada dilayar LCD
 Guru menjelaskan materi sholat id yang telah ditampilkan pada video
b. Menanya.
 Guru meminta siswa untuk bertanya tentang materi sholat id yang belum
dipahami oleh siswa dari video yang telah mereka amati
 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang sholat id yang tidak
dipahami oleh siswa
c. Mencari Informasi/ Mengeksplorasi
 Siswa menyebutkan tata cara sholat yang ada pada video, kemudian siswa
mengurutkan gambar sesuai dengan yang urutan yang benar.
 Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk mempraktekkannya
d. Mengolah Inforasi/ Mengasosiasi
a. Setelah siswa mempraktekkannya lalu guru membenahi tata cara yang
dilakukan siswa yang kurang benar.
e. Mengkomunikasikan
b. Kemudian salah satu siswa dipersilahkan untuk mempraktekkan lagi
dengan gerakan dan bacaan yang baik dan benar.
3. . Kegiatan Penutup
a. Guru memberikan penguatan penguatan kepada siswa serta menyampaikan
kesimpulan mengenai materi sholat id
b. Melakukan Tanya jawab tentang materi sholat id yang telah disampaikan
c. Guru menyampaikan sekilas mengenai materi untuk pembelajaran selanjutnya
d. Penugasan
e. Berdoa bersama untuk mengakhiri pembelajaran
f. Guru menutup pembelajaran dengan salam
E. Penetapan Media/alat dan Sumber Belajar yang digunakan pada Pembelajaran
Fiqh Kelas 4 semester 2
1. Media/Alat
a. LCD
b. Video sholat jumat
2. Sumber Belajar
Buku ajar Fiqh kelas 4 semester genap
F. Evaluasi dan Instrumen (Autentik Assement ) yang digunakan dalam
pembelajaran fiqih kelas 4 semester 2
a. Penilaian Kognitif
a. Hari raya Idul Fitri dirayakan setiap tanggal ….
a. 17 Ramadhan c. 1 Syawwal
b. 30 Ramadhan d. 10 Dzul Hijjah
b. Hukum melaksanakan shalat Idul Fitri adalah….
a. wajib c. sunnah
b. mubah d. Makruh
c. Idul Adha disebut juga . . .
a. Idul Qurban c. Idul Fitri
b. Zulhijjah d. Zulkaidah
d. Arti kata Adha adalah…
a. Puasa c. Qurban
b. Suci d. Zakat
e. Shalat sunah yang dilakukan pada tanggal 10 Zulhijjah adalah …
a. Idul Fitri c. Ramadhan
b. Idul Adha d. Syawal
b. Penilaian Afektif
- Dalam bentuk daftar cek
NO Pertanyaan S TS
1. Kita boleh melaksanakan Sholat id sendirian.

2. Orang muslim ysng meninggalkan Sholat id berarti telah


merugi.
Kita dilarang berbicara ketika khatib sedang berkhotbah.

3. Kita dapat melaksanakan Sholat id kapan saja.


4. Sebelum melaksanakan Sholat id kita disunahkan makan
terlebih dahulu.

5. Sholat id dilaksanakan setelah puasa.

6. Sholat id dilaksanakan 3 rakaat.

7. Sebelum sholat id harus mandi


8. Sholat id dilakukan di masjid
Keterangan :
1. S : Setuju
2. TS : Tidak Setuju
c. Penilaian Psikomotor

No Nama Keruntutan Gestur tubuh Kelancaran


Baik Cuku Kuran Bai Cukup Kurang Baik Cukup Kurang
p g k
1. via
2. zaen
3. affa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam materi fiqih kelas 4 semester 2 saya memilih materi tentang shalat idain Dalam
mengembangkan kompeensi dasar memahami ketentuan sholat id dengan mengembangkan 4
indikator yaitu : Menjelaskan pengertian sholat id, Menyebutkan tata cara sholat,
Menyebutkan amalan sunah sebelum sholat id, Menyebutkan manfaat sholat id.
Terdapat beberapa strategi dan metode yang digunakan dalam materi sholat id yaitu :
strategi guided teaching, dan cooperative learning. Dan metodenya ceramah, dan praktek.
Media/alat dan sumber yang digunakan yaitu LCD, , gambar, papan tulis/papan temple dan
buku ajar fiqh kelas 4 semester genap.
Langkah-langkah dalam pembelajaran meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan akhir. Untuk mengevaluasi melalui instrument guru menyiapkan penilaian kognitif,
afektif dan psikomotorik.

B. Saran
Demikin makalah fiqih saya menyadari masih banyak kekurangan dalam makalh ini,
oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan, semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.
Daftar Pustaka

https://www.slideshare.net/riorahaman/pembelajaran-fiqih-mi
http://nurulaliyah2012.blogspot.co.id/2014/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

Anda mungkin juga menyukai